Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH SEJARAH SINGASARI

Oleh

1. Deden
2. Lismawati

SMK PADAKEMBANG

TAHUN AJARAN 2022 / 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................................2
D. Manfaat........................................................................................................................2
E. Batasan Masalah..........................................................................................................3
F. Sistematika Penulisan..................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
A. Kerajaan Singasari.......................................................................................................4
B. Sistem Pemerintahan Kerajaan Singasari....................................................................8
C. Kehidupan Di Kerajaan Singasari...............................................................................10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..................................................................................................................12
B. Saran. ..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................13
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Kerajaan Singasari”

Makalah ini berisikan tentang informasi Kerajaan Singasari atau yang lebih
khususnya membahas Sejarah Kerajaan Singasari. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Padakembang, November 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Singhasari atau Singasari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang


didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan
berada di daerah Singasari, Malang. Berdasarkan prasasti Kudadu, nama resmi
Kerajaan Singhasari yang sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut
Nagarakretagama, ketika pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan
Tumapel bernama Kutaraja.

Pada tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama


Kertanagara sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi Singhasari.
Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih terkenal
daripada nama Tumapel. Maka, Kerajaan Tumapel pun terkenal pula dengan nama
Kerajaan Singhasari. Nama Tumapel juga muncul dalam kronik Cina dari Dinasti
Yuan dengan ejaan Tu-ma-pan

Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan


Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul
Ametung. Ia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri yang
bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu baru. Ken Arok juga yang
mengawini istri Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes. Ken Arok kemudian
berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kerajaan Kadiri.

Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kerajaan Kadiri
melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok
yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang
Amurwabhumi. Perang melawan Kerajaan Kadiri meletus di desa Ganter yang
dimenangkan oleh pihak Tumapel.

Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Kerajaan


Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu,
pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil
mengalahkan Kertajaya raja Kerajaan Kadiri.

Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan


kalau pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah gelar
anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah pendiri
kerajaan Tumapel tersebut dipuja sebagai Siwa. Selain itu, Pararaton juga
menyebutkan bahwa, sebelum maju perang melawan Kerajaan Kadiri, Ken Arok lebih
dulu menggunakan julukan Bhatara Siwa.

B. Rumusan Masalah

Agar lebih mudah dalam penulisan makalah ini, maka penulis merumuskannya
dalam beberapa beberapa pertanyaan, yang nantinya akan akan dijadikan acuan dalam
pembahasan. Beberapa pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Dimanakah letak kerajaan Singasari?

2. Siapa saja raja-raja yag pernah memimpin di kerajaan Singasari?

3. Bagaimana kehidupan di kerajaan Singasari?

C. Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah

2. Untuk mendalami tentang Sejarah Kerajaan Singasari

3. Untuk memberikan wawasan kepada pembaca tentang Sejarah Kerajaan Singasari

D. Manfaat

1. Untuk memberikan pengetahuan baru bagi para pembaca tentang Kerajaan


Singasari

2. Untuk memberikan pengetahuan baru tentang Kehidupan pada waktu Kerajaan


Singasari berkuasa
E. Batasan Masalah

Mengingat banyaknya sejarah dari kerajaan singasari maka penulis membuat


batasan berdasar rumusan masalah yang penulis buat.

F. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan sistematika penulisan yang


terdiri dari 3 bab.

1. BAB I Pendahuluan

Dimana dalam bab ini penulis memaparkan mengenai latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan, manfaat, pembatasan masalah, dan sistematika
penulisan.

2. BAB II Pembahasan

Dimana dalam bab ini, penulis membahas tentang apa yang telah di rumuskan,
dalam perumusan masalah

3. BAB III Penutup

Dimana dalam bab ini, penulis memaparkan mengenai kesimpulan dan saran-
saran yang ingin disampaikan penulis
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari adalah sebuah kerajaan Hindu Buddha di Jawa Timur yang
didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. Lokasi kerajaan ini sekarang
diperkirakan di daerah Singasari, Malang. Kerajaan Singasari hanya sempat bertahan
70 tahun sebelum mengalami keruntuhan. Kerajaan ini beribu kota di Tumapel yang
terletak di kawasan bernama Kutaraja. Pada awalnya, Tumapel hanyalah sebuah
wilayah kabupaten yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Kadiri dengan bupati
bernama Tunggul Ametung. Tunggul Ametung dibunuh oleh Ken Arok yang
merupakan pengawalnya.

Gambar 1.1 ( Peta sejarah kerajaan Singhasari (1222–1292) Jawa Timur )

Keberadaan Kerajaan Singasari dibuktikan melalui candi-candi yang banyak


ditemukan di Jawa Timur yaitu daerah Singasari sampai Malang, juga melalui kitab
sastra peninggalan zaman Majapahit yang berjudul Negarakertagama karangan Mpu
Prapanca yang menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singasari serta kitab
Pararaton yang juga menceritakan riwayat Ken Arok yang penuh keajaiban. Kitab
Pararaton isinya sebagian besar adalah mitos atau dongeng tetapi dari kitab
Pararatonlah asal usul Ken Arok menjadi raja dapat diketahui. Sebelum menjadi raja,
Ken Arok berkedudukan sebagai Akuwu (Bupati) di Tumapel menggantikan Tunggul
Ametung yang dibunuhnya, karena tertarik pada Ken Dedes istri Tunggul Ametung.
Selanjutnya ia berkeinginan melepaskan Tumapel dari kekuasaan kerajaan Kadiri yang
diperintah oleh Kertajaya. Keinginannya terpenuhi setelah kaum Brahmana Kadiri
meminta perlindungannya. Dengan alasan tersebut, maka tahun 1222 M /1144 C Ken
Arok menyerang Kediri, sehingga Kertajaya mengalami kekalahan pada pertempuran
di desa Ganter. Ken Arok yang mengangkat dirinya sebagai raja Tumapel bergelar Sri
Rajasa Sang Amurwabhumi.

Sumber-sumber sejarah Kerajaan Singasari berasal dari :

1. Kitab Pararaton, menceritakan tentang raja-raja Singasari.

Gambar 1.2 ( kitab pararaton )

Serat Pararaton, atau Pararaton saja (bahasa Kawi: "Kitab Raja-Raja"),


adalah sebuah kitab naskah Sastra Jawa Pertengahan yang digubah dalam bahasa
Jawa Kawi. Naskah ini cukup singkat, berupa 32 halaman seukuran folio yang
terdiri dari 1126 baris. Isinya adalah sejarah raja-raja Singhasari dan Majapahit di
Jawa Timur. Kitab ini juga dikenal dengan nama "Pustaka Raja", yang dalam
Bahasa Sansekerta juga berarti "kitab raja-raja". Tidak terdapat catatan yang
menunjukkan siapa penulis Pararaton. Di akhir kisah Pararaton penulisnya hanya
menulis nama desa dan catatan waktu ketika pengarangnya menyelesaikan
tulisannya yakni 1535 Saka atau tepatnya 3 Agustus 1613. bila menengok tanggal i
Pararaton ditulis sejaman dengan berkuasanya Sultan Agung di Jawa
Pararaton diawali dengan cerita mengenai inkarnasi Ken Arok, yaitu tokoh
pendiri kerajaan Singhasari (1222–1292). Selanjutnya hampir setengah kitab
membahas bagaimana Ken Arok meniti perjalanan hidupnya, sampai ia menjadi
raja di tahun 1222. Penggambaran pada naskah bagian ini cenderung bersifat
mitologis. Cerita kemudian dilanjutkan dengan bagian-bagian naratif pendek, yang
diatur dalam urutan kronologis. Banyak kejadian yang tercatat di sini diberikan
penanggalan. Mendekati bagian akhir, penjelasan mengenai sejarah menjadi
semakin pendek dan bercampur dengan informasi mengenai silsilah berbagai
anggota keluarga kerajaan Majapahit.

2. Kitab Negarakertagama

Gambar 1.3 ( kitab negarakertagama )

 Menceritakan Raja Majapahit dan Singasari

Pertama dari isian Kitab Negarakertagama hasil karya Empu Prapanca adalah
mengisahkan tetnang sejarah raja-raja Singasari dan Majapahit beserta masa
pemerintahannya. Dari kitab ini kamu bisa melihat silsilah raja sejak zaman
Singasari dan Majapahit.

 Menceritakan Kota Majapahit

Berbagai sumber sejarah mengenai kondisi kota Majapahit beserta daerah-daerah


kekuasannya sudah tertuang secara jelas dalam Kitab Negarakertagama karya
Empu Prapanca. Jadi tak heran bila kitab ini menjadi sumber sejarah tervalid yang
banyak diakses oleh para peneliti sejarah.
 Perjalanan Hayam Wuruk

Raja paling terkenal dari Majapahit yakni Hayam Wuruk juga dikisahkan dalam
kitab Negarakertagama ini bahkan sudah dikisahkan sejak berkunjung ke berbagai
daerah kekuasannya di Jawa Timur hingga daftar candi-candi yang sudah dibuat.

 Kehidupan Budaya di Majapahit

Selain dari kisah raja, isi kitab Negarakertagama juga memperlihatkan kehidupan
budaya dari masyarakat Majapahit baik dari keagamaan hingga upacara-upacara
sakral salah satunya upacara Srrada untuk menghormati roh Gayatri hingga
mampu menambah kesaktian raja.

3. Prasasti-prasasti sesudah tahun 1248 M.

Prasasti Singhasari, yang bertarikh tahun 1351 M, ditemukan di Singasari,


Kabupaten Malang, Jawa Timur dan sekarang disimpan di Museum Gajah. Ditulis
dengan Aksara Jawa.

Gambar 1.4 ( prasasti Singasari )

Prasasti ini ditulis untuk mengenang pembangunan sebuah caitya atau candi
pemakaman yang dilaksanakan oleh Mahapatih Gajah Mada. Paruh pertama
prasasti ini merupakan pentarikhan tanggal yang sangat terperinci, termasuk
pemaparan letak benda-benda angkasa. Paruh kedua mengemukakan maksud
prasasti ini, yaitu sebagai pariwara pembangunan sebuah caitya
B. Sistem Pemerintahan Kerajaan Singasari

Ada dua versi yang menyebutkan silsilah kerajaan Singasari alias Tumapel ini.
Versi pertama adalah versi Pararaton yang informasinya didapat dari Prasasti Kudadu.
Pararaton menyebutkan Ken Arok adalah pendiri Kerajaan Singasari yang digantikan
oleh Anusapati (1247–1249 M). Anusapati diganti oleh Tohjaya (1249–1250 M), yang
diteruskan oleh Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250–1272 M). Terakhir adalah
Kertanegara yang memerintah sejak 1272 hingga 1292 M. Sementara pada versi
Negarakretagama, raja pertama Kerajaan Singasari adalah Rangga Rajasa Sang
Girinathapura (1222–1227 M). Selanjutnya adalah Anusapati, yang dilanjutkan
Wisnuwardhana (1248–1254 M). Terakhir adalah Kertanagara (1254–1292 M). Data
ini didapat dari prasasti Mula Malurung.

1. Ken Arok (1222–1227 M)

Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang sekaligus juga menjadi Raja
Singasari yang pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi.
Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari menandai munculnya suatu
dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa).
Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227 M). Pada tahun 1227 M,
Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok
dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa–Buddha.

2. Anusapati (1227–1248 M)

Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan
Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama, Anusapati tidak banyak
melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut dengan kesenangannya
menyabung ayam. Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga
ke Tohjoyo (putra Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa
Anusapati gemar menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa
(tempat kediamanan Tohjoyo) untuk mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat
Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo menyabut
keris buatan Empu Gandring yang dibawanya dan langsung menusuk Anusapati.
Dengan demikian, meninggallah Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal.

3. Tohjoyo (1248 M)

Dengan meninggalnya Anusapati maka tahta Kerajaan Singasari dipegang oleh


Tohjoyo. Namun, Tohjoyo memerintah Kerajaan Singasari tidak lama sebab anak
Anusapati yang bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian ayahnya. Dengan
bantuan Mahesa Cempaka dan para pengikutnya, Ranggawuni berhasil menggulingkan
Tohjoyo dan kemudian menduduki singgasana.

4. Ranggawuni (1248–1268 M)

Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 M dengan gelar Sri
Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang
diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti.
Ppemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran rakyat
Singasari. Pada tahun 1254 M Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama
Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi
raja besar di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardanameninggal dunia dan
didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi
Waleri sebagai Siwa.

5. Kertanegara (1268-1292 M)

Kertanegara adalah Raja Singasari terakhir dan terbesar karena mempunyai cita-
cita untuk menyatukan seluruh Nusantara. Ia naik takhta pada tahun 1268 dengan gelar
Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam pemerintahannya, ia dibantu oleh tiga
orang mahamentri, yaitu mahamentri i hino, mahamentri i halu, dan mahamenteri i
sirikan. Untuk dapat mewujudkan gagasan penyatuan Nusantara, ia mengganti pejabat-
pejabat yang kolot dengan yang baru, seperti Patih Raganata digantikan oleh Patih
Aragani. Banyak Wide dijadikan Bupati di Sumenep (Madura) dengan gelar Aria
Wiaraja. Setelah Jawa dapat diselesaikan, kemudian perhatian ditujukan ke daerah lain.
Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal dengan nama Ekspedisi
Pamalayu 1275 yang berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Hal ini ditandai dengan
pengirimkan Arca Amoghapasa ke Dharmasraya atas perintah Raja Kertanegara.
Selain menguasai Melayu, Singasari juga menaklukan Pahang, Sunda, Bali,
Bakulapura (Kalimantan Barat), dan Gurun (Maluku). Kertanegara juga menjalin
hubungan persahabatan dengan raja Champa,dengan tujuan untuk menahan perluasaan
kekuasaan Kubilai Khan dari Dinasti Mongol. Kubilai Khan menuntut raja-raja di
daerah selatan termasuk Indonesia mengakuinya sebagai yang dipertuan. Kertanegara
menolak dengan melukai muka utusannya yang bernama Mengki. Tindakan
Kertanegara ini membuat Kubilai Khan marah besar dan bermaksud menghukumnya
dengan mengirimkan pasukannya ke Jawa. Mengetahui sebagian besar pasukan
Singasari dikirim untuk menghadapi serangan Mongol maka Jayakatwang (Kediri)
menggunakan kesempatan untuk menyerangnya. Serangan dilancarakan dari dua arah,
yakni dari arah utara merupakan pasukan pancingan dan dari arah selatan merupakan
pasukan inti.

Pasukan Kediri dari arah selatan dipimpin langsung oleh Jayakatwang dan
berhasil masuk istana dan menemukan Kertanagera berpesta pora dengan para
pembesar istana. Kertanaga beserta pembesar-pembesar istana tewas dalam serangan
tersebut. Ardharaja berbalik memihak kepada ayahnya (Jayakatwang), sedangkan
Raden Wijaya berhasil menyelamatkan diri dan menuju Madura dengan maksud minta
perlindungan dan bantuan kepada Aria Wiraraja. Atas bantuan Aria Wiraraja, Raden
Wijaya mendapat pengampunan dan mengabdi kepada Jayakatwang. Raden Wijaya
diberi sebidang tanah yang bernama Tanah Tarik oleh Jayakatwang untuk ditempati.
Dengan gugurnya Kertanegara maka Kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang.
Ini berarti berakhirnya kekuasan Kerajaan Singasari. Sesuai dengan agama yang
dianutnya, Kertanegara kemudian didharmakan sebagai Siwa––Buddha (Bairawa) di
Candi Singasari. Arca perwujudannya dikenal dengan nama Joko Dolog yang sekarang
berada di Taman Simpang, Surabaya.

C. KEHIDUPAN DI KERAJAAN SINGASARI

Dalam kehidupan ekonomi, walaupun tidak ditemukan sumber secara jelas. Ada
kemungkinan perekonomian ditekankan pada pertanian dan perdagangan karena
Singasari merupakan daerah yang subur dan dapat memanfaatkan sungai Brantas dan
Bengawan Solo sebagai sarana lalu lintas perdagangan dan pelayaran.
Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa naik turun.
Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, dia berusaha meningkatkan kehidupan
masyarakatnya. Banyak daerah-daerah yang bergabung dengan Tumapel. Namun pada
pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial masyarakat kurang mendapat perhatian
karena ia larut dalam kegemarannya menyabung ayam. Pada masa Wisnuwardhana
kehidupan sosial masyarakatnya mulai diatur rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia
meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya. Upaya yang ditempuh Raja Kertanegara
dapat dilihat dari pelaksanaan politik dalam negeri dan luar negeri.

Politik Dalam Negeri:

1. Mengadakan pergeseran pembantu-pembantunya seperti Mahapatih


Raganata digantikan oleh Aragani, dll.

2. Berbuat baik terhadap lawan-lawan politiknya seperti mengangkat putra


Jayakatwang (Raja Kediri) yang bernama Ardharaja menjadi menantunya.

3. Memperkuat angkatan perang.

Politik Luar Negeri:

1. Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan melayu serta


melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.

2. Menguasai Bali.

3. Menguasai Jawa Barat.

4. Menguasai Malaka dan Kalimantan.

Berdasarkan segi budaya, ditemukan candi-candi dan patung-patung diantaranya


candi Kidal, candi Jago, dan candi Singasari. Sedangkan patung-patung yang
ditemukan adalah patung Ken Dedes sebagai Dewa Prajnaparamita lambing
kesempurnaan ilmu, patung Kertanegara dalam wujud patung Joko Dolog, dan patung
Amoghapasa juga merupakan perwujudan Kertanegara (kedua patung kertanegara
baik patung Joko Dolog maupun Amoghapasa menyatakan bahwa Kertanegara
menganut agama Buddha beraliran Tantrayana).
D. MASA KEJAYAAN KERAJAAN SINGASARI

Puncak kejayaan Kerajaan Singasari terjadi pada masa pemerintahan


Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara.Kertanegara berhasil melakukan
konsolidasi dengan jalan menempatkan pejabat yang memiliki kemampuan
sesuai dengan bidang tugasnya.Raja tidak segan-segan untuk mengganti
pejabat yang dipandang kurang berkualitas.Selain itu, raja juga melakukan
persahabatan dengan kerajaan-kerajaan besar, salah satunya dengan
Kerajaan Campa.Berkat politik pemerintahan yang dijalankan Kertanegara,
Singasari berkembang menjadi salah satu kerajaan terkuat di Nusantara, baik
dl bidang perdagangan maupun militer.

E. RUNTUHNYA KERAJAAN SINGASARI

Kerajaan Singasari mengalami keruntuhan oleh dua sebab utama,


yaitu tekanan luar negeri dan pemberontakan dalam negeri.Tekanan asing
datang dari Khubilai Khan dan Dinasti Yuan di Cina.Khubilai Khan
menghendaki Singasari untuk menjadi taklukan Cina.Sebagai orang yang
mengambil gelar sebagai maharajadiraja, tentu Kertanegara
menolaknya.Penolakan itu disampaikan dengan cara menghina utusan
Khubilai Khan yang bernama Meng-chi.Sejak itu konsentrasi Kertanegara
terfokus pada usaha memperkuat pertahanan lautnya.Di tengah usaha
menghadapi serangan dari Kekaisaran Mongol, tiba-tiba penguasa daerah
Kediri yang bernama Jayakatwang melakukan pemberontakan.Kediri
sebagai wilayah kekuasaan terakhir Wangsa Isana, memang berpotensi
untuk melakukan pemberontakan.Sebetulnya Kertanegara telah
memperhitungkannya, sehingga mengambil menantu Ardharaja, anak
Jayakatwang.Akan tetapi langkah Kertanegara ternyata tidak efektif.Pada
tahun 1292 Jayakatwang menyerbu ibukota dan berhasil membunuh
Kertanegara serta menguasai istana sehingga runtuhlan Kerajaan Singasari.
F. PENINGGALAN KERAJAAN SINGASARI

1. Candi Singosari

Candi ini berlokasi di Kecamatan Singosari,Kabupaten Malang dan terletak


pada lembah di antara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna.
Berdasarkan penyebutannya pada Kitab Negarakertagama serta Prasasti
Gajah Mada yang bertanggal 1351 M di halaman komplek candi, candi ini
merupakan tempat "pendharmaan" bagi raja Singasari terakhir, Sang
Kertanegara, yang mangkat(meninggal) pada tahun 1292 akibat istana
diserang tentara Gelang-gelang yang dipimpin oleh Jayakatwang. Kuat
dugaan, candi ini tidak pernah selesai dibangun.

2. Candi Jogo

Arsitektur Candi Jago disusun seperti teras punden berundak.Candi ini


cukup unik, karena bagian atasnya hanya tersisa sebagian dan menurut cerita
setempat karena tersambar petir.Relief-relief Kunjarakarna dan Pancatantra dapat
ditemui di candi ini.Sengan keseluruhan bangunan candi ini tersusun atas bahan
batu andesit.

3. Candi Sumberawan

Candi Sumberawan merupakan satu-satunya stupa yang ditemukan di Jawa


Timur. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singosari, Candi ini merupakan
peninggalan Kerajaan Singasari dan digunakan oleh umat Buddha pada masa itu.
Pemandangan di sekitar candi ini sangat indah karena terletak di dekat sebuah
telaga yang sangat bening airnya. Keadaan inilah yang memberi nama Candi
Rawan.
4. Arca Dwarapala

Arca ini berbentuk Monster dengan ukuran yang sangat besar.Menurut penjaga
situs sejarah ini, arca Dwarapala merupakan pertanda masuk ke wilayah kotaraja,
namun hingga saat ini tidak ditemukan secara pasti dimanan letak kotaraja
Singhasari
.

5. Prasasti Manjusri

Prasasti Manjusri merupakan manuskrip yang dipahatkan pada bagian


belakang Arca Manjusri, bertarikh 1343, pada awalnya ditempatkan di Candi Jago
dan sekarang tersimpan di Museum Nasional Jakarta

6. Prasasti Mula Malurung

Prasasti Mula Malurung adalah piagam pengesahan penganugrahan desa Mula


dan desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-
lempengan tembaga yang diterbitkan Kertanagara pada tahun 1255 sebagai raja
muda di Kadiri, atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singhasari.
Kumpulan lempengan Prasasti Mula Malurung ditemukan pada dua waktu
yang berbeda. Sebanyak sepuluh lempeng ditemukan pada tahun 1975 di
dekat kota Kediri, Jawa Timur. Sedangkan pada bulan Mei 2001, kembali
ditemukan tiga lempeng di lapak penjual barang loak, tak jauh dari lokasi
penemuan sebelumnya. Keseluruhan lempeng prasasti saat ini disimpan di
Museum Nasional Indonesia, Jakarta.
7. Prasastri Singosari
Prasasti Singosari, yang bertarikh tahun 1351 M, ditemukan di Singosari,
Kabupaten Malang, Jawa Timur dan sekarang disimpan di Museum Gajah dan
ditulis dengan Aksara Jawa. Prasasti ini ditulis untuk mengenang pembangunan
sebuah caitya atau candi pemakaman yang dilaksanakan oleh Mahapatih Gajah
Mada.Paruh pertama prasasti ini merupakan pentarikhan tanggal yang sangat
terperinci, termasuk pemaparan letak benda-benda angkasa.Paruh kedua
mengemukakan maksud prasasti ini, yaitu sebagai pariwara pembangunan sebuah
caitya.

8. Candi Jawi

Candi ini terletak di pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan -


Kecamatan Prigen dan Pringebukan.Candi Jawi banyak dikira sebagai tempat
pemujaan atau tempat peribadatan Buddha, namun sebenarnya merupakan tempat
pedharmaan atau penyimpanan abu dari raja terakhir Singhasari,
Kertanegara.Sebagian dari abu tersebut juga disimpan pada Candi
Singhasari.Kedua candi ini ada hubungannya dengan Candi Jago yang merupakan
tempat peribadatan Raja Kertanegara.

9. Candi Kidal

Candi Kidal adalah salah satu candi warisan dari kerajaan Singasari.Candi ini
dibangun sebagai bentuk penghormatan atas jasa besar Anusapati, Raja kedua dari
Singhasari, yang memerintah selama 20 tahun (1227 - 1248).Kematian Anusapati
dibunuh oleh Panji Tohjaya sebagai bagian dari perebutan kekuasaan Singhasari,
juga diyakini sebagai bagian dari kutukan MpuGandr
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi perjalanan kerajaan Singasari bisa dikatakan berlangsung singkat.


Hal ini terkait dengan adanya sengketa yang terjadi dilingkup istana kerajaan
yang kental dengan nuansa perebutan kekuasaan. Pada saat itu Kerajaan
Singasari sibuk mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa. Akhirnya
Kerajaan Singasari mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292
terjadi pemberontakan Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan
sepupu, sekaligus ipar, sekaligus besan dari Kertanegara sendiri. Dalam
serangan itu Kertanegara mati terbunuh. Setelah runtuhnya Singasari,
Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kediri. Riwayat
Kerajaan Tumapel-Singasari pun berakhir.

B. Saran

1. Perlu adanya penjelasan lebih tentang sejarah Kerajaan Singasari.

2. Perlu dikembangkannya materi pokok sejarah Kerajaan Singasari ini.


DAFTAR PUSTAKA

Singasari kingdom (2011) https://upload. wikimedia.org


/wikipedia/commons/a/a2 /Singhasari_Kingdom_id.svg diakses
pada 31 Oktober 2018

Makalah sejarah kerajaan Singasari (2015)


http://anaktujuhsembilan.blogspot.com /2015/04/ makalah-
sejarah-kerajaan-Singasari.html diakses pada 31 Oktober 2018

Kerajaan Singasari (2018) https://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Singasari


diakses pada 31 Oktober 2018

Sejarah puri pemecutan (2010) http://sejarah-puri-pemecutan.blogspot.com/


2010/01/kitab-pararaton_10.html diakses pada 31 Oktober 2018

http://jackseparo.com/isi-kitab-negarakertagama-karya-empu-prapanca/
diakses pada 31 Oktober 2018

Prasasti Singhasari 1351 (2018) https://id.wikipedia.org/


wiki/Prasasti_Singhasari 1351 diakses pada 31 Oktober 2018

Kerajaan singasari (2018) http://www.anneahira.com/kerajaan-singasari.htm


diakses pada 31 Oktober 2018

Pengertian sejarah singasari (2018) http://www.google.com/#q =pengertian


+sejarah+singasari diakses pada 31 Oktober 2018

Gambar kitab (2018) https://docs.google.com/document/d/1-X-WQ0M-


dcKIliCUw_VSe5o0qLssUNwj5hWlSQxeMr4/edit?pli=1 diakses
pada 31 Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai