KERAJAAN SINGASARI
A. Latar Belakang
Singhasari, juga bisa di sebut Singasari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur
yang didirikan pada tahun 1222 oleh Ken Arok. Lokasi kerajaan ini sekarang
diperkirakan berada di daerah Singasari,Malang. Nama resmi Kerajaan Singhasari
yang sebenarnya, menurut prasasti Kudadu, adalah Kerajaan Tumapel. Menurut
Nagarakretagama, ibu kota Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja ketika pertama kali
berdiri pada tahun 1222.
Kertajaya, raja Kerajaan Kadiri, dan para Brahmana berseteru pada tahun
1254. Sehingga membuat para brahmana itu kemudian bergabung dengan Ken Arok,
yang mengukuhkan dirinya sebagai raja pertama Tumapel dengan gelar Sri Rajasa
Sang Amurwabhumi. Pada akhirnya,Tumapel memenangkan pertempuran melawan
Kerajaan Kadiri di desa Ganter.
1
2
Ken Arok, yang menyatakan dirinya Raja Tumapel, diberi gelar Sri Rajasa Sang
Amurwabhumi.
Serat Pararaton (bahasa Kawi: "Kitab Para Raja") adalah kumpulan naskah
Sastra Jawa Tengah yang ditulis dalam bahasa Kawi Jawa. Naskah ini cukup
singkat, dengan 32 halaman berukuran folio berisi 1126 baris. Bercerita tentang
raja-raja Singhasari dan Majapahit di Jawa Timur. Kitab ini juga dikenal sebagai
"Pustaka Raja", yang berarti "buku raja-raja" dalam bahasa Sansekerta. Tidak ada
catatan yang menunjukkan siapa yang menulis Pararaton. Di akhir cerita Pararaton,
pengarang hanya menuliskan nama desa dan tanggal dia menyelesaikan karyanya,
1535 Saka atau tepatnya 3 Agustus 1613.
2. Kitab Negarakertagama
5
Hayam Wuruk, raja Majapahit yang paling terkenal, juga diceritakan dalam kitab
Negarakertagama, bahkan sudah diceritakan sejak mengunjungi berbagai daerah
kekuasaannya di Jawa Timur hingga daftar candi-candi yang telah dibangun.
Selain cerita raja, isi kitab Negarakertagama juga menampilkan kehidupan budaya
masyarakat Majapahit, mulai dari religi hingga upacara sakral, salah satunya
6
Prasasti ini ditulis untuk memperingati pembangunan caitya atau pura pemakaman
oleh Mahapatih Gajah Mada. Paruh pertama prasasti ini adalah penanggalan tanggal yang
sangat rinci, lengkap dengan deskripsi lokasi benda-benda angkasa. Bagian kedua
menyampaikan tujuan prasasti, yaitu sebagai iklan pembangunan caitya.
7
Ada dua versi yang menyebut keturunan kerajaan Singasari alias Tumapel. Yang
pertama adalah versi Pararaton, yang berdasarkan informasi dari Prasasti Kudadu.
Menurut Pararaton, Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari dan digantikan oleh
Anusapati (1247–1249 M). Tohjaya (1249-1250 M) menggantikan Anusapati, yang
digantikan oleh Ranggawuni alias Wisnuwardhana. Kertanegara, yang memerintah
pada 1272-1292 M, adalah yang terakhir. Sedangkan dalam versi Negarakretagama,
Rangga Rajasa Sang Girinathapura adalah raja pertama Kerajaan Singasari (1222-1227
M). Anusapati datang berikutnya, diikuti oleh Wisnuwardhana (1248-1254 M).
Kertanagara adalah perhentian terakhir (1254-1292 M). Informasi ini berasal dari
prasasti Mula Malurung.
Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari dan merupakan Raja Singasari pertama
yang bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Naiknya Ken Arok ke
singgasana Singasari menandai lahirnya dinasti baru, Dinasti Rajasa (Rajasawangsa)
atau Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun
(1222-1227 M). Ken Arok dibunuh pada tahun 1227 M oleh Anusapati, seorang
pesuruh (anak tiri Ken Arok). Ken Arok dimakamkan di sebuah candi Siwa-Budha di
Kegeneng.
2. Anusapati (1227–1248 M)
Dengan wafatnya Ken Arok, Anusapati naik tahta Kerajaan Singasari. Anusapati
tidak melaksanakan banyak reformasi selama masa pemerintahannya yang panjang
karena dia disibukkan dengan kenikmatan ayam aduan. Kebenaran tentang kematian
Ken Arok akhirnya terungkap kepada Tohjoyo (putra Ken Arok dengan Ken Umang).
Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati menyukai sabung ayam dan mengundangnya ke
Gedong Jiwa (kediaman Tohjoyo) untuk pesta sabung ayam. Saat Anusapati sedang
menonton adu ayamnya, tiba-tiba Tohjoyo menyambar keris buatan Empu Gandring
yang dibawanya dan menusuk Anusapati. Akibatnya, Anusapati meninggal dunia dan
dikorbankan di Candi Kidal.
3. Tohjoyo (1248 M)
8
4. Ranggawuni (1248–1268 M)
Ranggawuni diberi gelar Sri Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (putra
Mahesa Wongateleng), yang diberi jabatan ratu angabhaya dengan gelar
Narasinghamurti pada tahun 1248 M. Pemerintahan Ranggawuni membawa
kedamaian dan kemakmuran bagi rakyat Singasari. Wisnuwardana mengangkat
putranya Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) pada tahun 1254 M untuk
mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan Singasari. Wisnuwardana
meninggal pada tahun 1268 dan dipuja sebagai Buddha Amogapasa di Jajaghu atau
Candi Jago dan Siwa di Candi Waleri.
5. Kertanegara (1268-1292 M)
Kertanegara adalah raja terakhir dan terbesar Singasari karena ingin menyatukan
seluruh nusantara. Pada tahun 1268, ia naik tahta sebagai Sri Maharajadraja Sri
Kertanegara. Selama pemerintahannya, tiga mahamentri membantunya: mahamentri I
hino, mahamentri I halu, dan mahamentri I sirikan. Untuk mewujudkan visinya
menyatukan nusantara, ia mengganti pejabat lama dengan yang baru, seperti Patih
Raganata digantikan oleh Patih Aragani. Banyak Wide dinobatkan Aria Wiaraja
sebagai Bupati Sumenep (Madura). Setelah Jawa diselesaikan, fokus beralih ke daerah
lain. Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal dengan Ekspedisi
Pamalayu 1275, yang berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Atas perintah Raja
Kertanegara, arca Amoghapasa diberangkatkan ke Dharmasraya.
2. Penguasaan Bali.
Dari segi budaya ditemukan candi dan arca seperti Candi Kidal, Candi Jago, dan
Candi Singasari. Sedangkan arca-arca yang ditemukan antara lain arca Ken Dedes
sebagai Dewa Prajnaparamita, lambang kesempurnaan ilmu pengetahuan, arca
Kertanegara berupa arca Joko Dolog, dan arca Amoghapasa yang juga merupakan
perwujudan Kertanegara (keduanya arca Kertanegara). , baik Joko Dolog maupun
Amoghapasa, menyatakan bahwa Kertanegara menganut agama Buddha beraliran
Tantrayana.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................................2
D. Manfaat........................................................................................................................2
E. Batasan Masalah..........................................................................................................3
F. Sistematika Penulisan..................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Kerajaan Singasari.......................................................................................................4
B. Sistem Pemerintahan Kerajaan Singasari....................................................................8
C. Kehidupan Di Kerajaan Singasari...............................................................................10
Oleh
X IPS 2