Anda di halaman 1dari 14

1

KERAJAAN SINGASARI

A. Latar Belakang

Singhasari, juga bisa di sebut Singasari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur
yang didirikan pada tahun 1222 oleh Ken Arok. Lokasi kerajaan ini sekarang
diperkirakan berada di daerah Singasari,Malang. Nama resmi Kerajaan Singhasari
yang sebenarnya, menurut prasasti Kudadu, adalah Kerajaan Tumapel. Menurut
Nagarakretagama, ibu kota Kerajaan Tumapel bernama Kutaraja ketika pertama kali
berdiri pada tahun 1222.

Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya Kertanagara sebagai yuwaraja


pada tahun 1253 dan mengganti nama ibu kota menjadi Singhasari. Singhasari, nama
ibu kota saat itu, bahkan lebih terkenal dari Tumapel. Akibatnya, Kerajaan Tumapel
disebut juga sebagai Kerajaan Singhasari. Tumapel juga disebutkan dalam kronik
Cina dari Dinasti Yuan, dieja Tu-ma-pan.

Tumapel awalnya merupakan daerah vasal Kerajaan Kadiri, menurut


Pararaton. Tunggul Ametung setara dengan Camat Tumapel saat itu. Dia dibunuh oleh
pengawalnya sendiri, Ken Arok, yang kemudian menjadi Akuwu (camat) baru. Ken
Arok pun menikah dengan istri Tunggul Ametung, Ken Dedes. Ken Arok kemudian
berencana untuk membebaskan Tumapel dari cengkeraman Kerajaan Kadiri.

Kertajaya, raja Kerajaan Kadiri, dan para Brahmana berseteru pada tahun
1254. Sehingga membuat para brahmana itu kemudian bergabung dengan Ken Arok,
yang mengukuhkan dirinya sebagai raja pertama Tumapel dengan gelar Sri Rajasa
Sang Amurwabhumi. Pada akhirnya,Tumapel memenangkan pertempuran melawan
Kerajaan Kadiri di desa Ganter.

Nagarakretagama menyebutkan tahun yang sama dengan berdirinya Kerajaan


Tumapel, namun tidak menyebutkan nama Ken Arok. Menurut naskah,Raggah Rajasa
Sang Girinathaputra adalah pendiri kerajaan Tumapel yang berhasil mengalahkan
Kertajaya, raja Kerajaan Kadiri.

1
2

Kerajaan Tumapel didirikan oleh Dewa Siwa, menurut prasasti Mula


Malurung yang ditulis atas nama Kertanagara pada tahun 1255. Mungkin ini adalah
gelar anumerta Ranggah Rajasa, karena roh pendiri kerajaan Tumapel disembah
sebagai Siwa di Nagarakretagama. Lebih lanjut Pararaton menyatakan bahwa sebelum
berperang melawan Kerajaan Kadiri, Ken Arok menggunakan julukan Bhatara Siwa.
A. Kerajaan Singasari

Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari, sebuah kerajaan Hindu-Budha di


Jawa Timur, pada tahun 1222 M. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di
daerah Singasari,Malang. Kerajaan Singasari hanya bertahan 70 tahun sebelum runtuh.
Ibukota kerajaan ini adalah Tumapel yang terletak di wilayah Kutaraja. Tumapel
awalnya hanya sebuah wilayah kabupaten yang diperintah oleh Kerajaan Kadiri,
dengan seorang bupati bernama Tunggul Ametung. Tetapi Ken Arok, pengawalnya,
membunuh tunggul Ametung.

Gambar 1.1 ( Peta sejarah kerajaan Singhasari (1222–1292) Jawa Timur )

Keberadaan Kerajaan Singasari dibuktikan dengan banyaknya candi-candi yang


terdapat di Jawa Timur, khususnya dari Singasari hingga Malang, serta sebuah buku
sastra dari zaman Majapahit berjudul Negarakertagama karya Mpu Prapanca, yang
menjelaskan tentang raja-raja yang memerintah di Singasari, dan kitab Pararaton, yang
juga menceritakan sejarah kesaktian Ken Arok. Kitab Pararaton sebagian besar adalah
mitos atau dongeng, tetapi dari situlah asal-usul Ken Arok sebagai raja dapat dipelajari.
Sebelum menjadi raja, Ken Arok menjabat sebagai Akuwu (Bupati) di Tumapel,
menggantikan Tunggul Ametung yang dibunuhnya karena jatuh cinta pada Ken Dedes,
istri Tunggul Ametung. Selanjutnya, ia ingin membebaskan Tumapel dari kekuasaan
Kerajaan Kadiri Kertajaya. Keinginannya dikabulkan ketika para brahmana Kadiri
meminta perlindungannya. Akibatnya, pada tahun 1222 M/1144 M Ken Arok
menyerang Kadiri, mengakibatkan kekalahan Kertajaya dalam pertempuran Ganter.
4

Ken Arok, yang menyatakan dirinya Raja Tumapel, diberi gelar Sri Rajasa Sang
Amurwabhumi.

Sumber-sumber sejarah Kerajaan Singasari berasal dari :

1. Kitab Pararaton, menceritakan tentang raja-raja Singasari.

Gambar 1.2 ( kitab pararaton )

Serat Pararaton (bahasa Kawi: "Kitab Para Raja") adalah kumpulan naskah
Sastra Jawa Tengah yang ditulis dalam bahasa Kawi Jawa. Naskah ini cukup
singkat, dengan 32 halaman berukuran folio berisi 1126 baris. Bercerita tentang
raja-raja Singhasari dan Majapahit di Jawa Timur. Kitab ini juga dikenal sebagai
"Pustaka Raja", yang berarti "buku raja-raja" dalam bahasa Sansekerta. Tidak ada
catatan yang menunjukkan siapa yang menulis Pararaton. Di akhir cerita Pararaton,
pengarang hanya menuliskan nama desa dan tanggal dia menyelesaikan karyanya,
1535 Saka atau tepatnya 3 Agustus 1613.

Kisah Ken Arok, pendiri kerajaan Singhasari, diceritakan di awal Pararaton


(1222-1292). Lebih lanjut, hampir separuh isi buku berfokus pada perjalanan hidup
Ken Arok sebelum naik takhta pada tahun 1222. Penggambaran dalam teks bagian
ini bersifat mitologis. Narasi nya berlanjut dalam urutan kronologis dengan bagian
narasi pendek. Banyak peristiwa yang didokumentasikan di sini memiliki tanggal.
Penjelasan sejarah menjadi lebih singkat dan lebih bercampur dengan informasi
tentang silsilah berbagai anggota keluarga kerajaan Majapahit seiring berjalannya
buku.

2. Kitab Negarakertagama
5

Gambar 1.3 ( kitab negarakertagama )

 Menceritakan Raja Majapahit dan Singasari

Pertama, kitab Negarakertagama karya Empu Prapanca menceritakan tentang raja-


raja Singasari dan Majapahit serta masa pemerintahannya. Buku ini berisi silsilah
raja-raja yang berasal dari masa pemerintahan Singasari dan Majapahit.

 Menceritakan Kota Majapahit

Berbagai sumber sejarah tentang kondisi Majapahit dan wilayah kekuasaannya


tertuang dengan jelas dalam kitab Negarakertagama karya Empu Prapanca. Maka
tidak mengherankan jika buku ini merupakan sumber sejarah paling terpercaya
yang banyak digunakan oleh para sejarawan.

 Perjalanan Hayam Wuruk

Hayam Wuruk, raja Majapahit yang paling terkenal, juga diceritakan dalam kitab
Negarakertagama, bahkan sudah diceritakan sejak mengunjungi berbagai daerah
kekuasaannya di Jawa Timur hingga daftar candi-candi yang telah dibangun.

 Kehidupan Budaya di Majapahit

Selain cerita raja, isi kitab Negarakertagama juga menampilkan kehidupan budaya
masyarakat Majapahit, mulai dari religi hingga upacara sakral, salah satunya
6

adalah upacara Srada untuk menghormati arwah Gayatri dalam rangka


meningkatkan kesaktian raja.

3. Prasasti-prasasti sesudah tahun 1248 M.

Prasasti Singhasari yang ditemukan di Singasari, Kabupaten Malang, Jawa


Timur pada tahun 1351 M, kini disimpan di Museum Gajah yang menggunakan aksara
Jawa.

Gambar 1.4 ( prasasti Singasari )

Prasasti ini ditulis untuk memperingati pembangunan caitya atau pura pemakaman
oleh Mahapatih Gajah Mada. Paruh pertama prasasti ini adalah penanggalan tanggal yang
sangat rinci, lengkap dengan deskripsi lokasi benda-benda angkasa. Bagian kedua
menyampaikan tujuan prasasti, yaitu sebagai iklan pembangunan caitya.
7

B. Sistem Pemerintahan Kerajaan Singasari

Ada dua versi yang menyebut keturunan kerajaan Singasari alias Tumapel. Yang
pertama adalah versi Pararaton, yang berdasarkan informasi dari Prasasti Kudadu.
Menurut Pararaton, Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari dan digantikan oleh
Anusapati (1247–1249 M). Tohjaya (1249-1250 M) menggantikan Anusapati, yang
digantikan oleh Ranggawuni alias Wisnuwardhana. Kertanegara, yang memerintah
pada 1272-1292 M, adalah yang terakhir. Sedangkan dalam versi Negarakretagama,
Rangga Rajasa Sang Girinathapura adalah raja pertama Kerajaan Singasari (1222-1227
M). Anusapati datang berikutnya, diikuti oleh Wisnuwardhana (1248-1254 M).
Kertanagara adalah perhentian terakhir (1254-1292 M). Informasi ini berasal dari
prasasti Mula Malurung.

1. Ken Arok (1222–1227 M)

Ken Arok mendirikan Kerajaan Singasari dan merupakan Raja Singasari pertama
yang bergelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Naiknya Ken Arok ke
singgasana Singasari menandai lahirnya dinasti baru, Dinasti Rajasa (Rajasawangsa)
atau Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun
(1222-1227 M). Ken Arok dibunuh pada tahun 1227 M oleh Anusapati, seorang
pesuruh (anak tiri Ken Arok). Ken Arok dimakamkan di sebuah candi Siwa-Budha di
Kegeneng.

2. Anusapati (1227–1248 M)

Dengan wafatnya Ken Arok, Anusapati naik tahta Kerajaan Singasari. Anusapati
tidak melaksanakan banyak reformasi selama masa pemerintahannya yang panjang
karena dia disibukkan dengan kenikmatan ayam aduan. Kebenaran tentang kematian
Ken Arok akhirnya terungkap kepada Tohjoyo (putra Ken Arok dengan Ken Umang).
Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati menyukai sabung ayam dan mengundangnya ke
Gedong Jiwa (kediaman Tohjoyo) untuk pesta sabung ayam. Saat Anusapati sedang
menonton adu ayamnya, tiba-tiba Tohjoyo menyambar keris buatan Empu Gandring
yang dibawanya dan menusuk Anusapati. Akibatnya, Anusapati meninggal dunia dan
dikorbankan di Candi Kidal.

3. Tohjoyo (1248 M)
8

Tohjoyo naik tahta Kerajaan Singasari setelah kematian Anusapati. Tohjoyo,


memerintah Kerajaan Singasari sebentar karena putra Anusapati, Ranggawuni,
berusaha membalas kematian ayahnya. Ranggawuni menggulingkan Tohjoyo dan
menduduki tahta dengan bantuan Mahesa Cempaka dan para pengikutnya.

4. Ranggawuni (1248–1268 M)

Ranggawuni diberi gelar Sri Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (putra
Mahesa Wongateleng), yang diberi jabatan ratu angabhaya dengan gelar
Narasinghamurti pada tahun 1248 M. Pemerintahan Ranggawuni membawa
kedamaian dan kemakmuran bagi rakyat Singasari. Wisnuwardana mengangkat
putranya Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) pada tahun 1254 M untuk
mempersiapkannya menjadi raja besar di Kerajaan Singasari. Wisnuwardana
meninggal pada tahun 1268 dan dipuja sebagai Buddha Amogapasa di Jajaghu atau
Candi Jago dan Siwa di Candi Waleri.

5. Kertanegara (1268-1292 M)

Kertanegara adalah raja terakhir dan terbesar Singasari karena ingin menyatukan
seluruh nusantara. Pada tahun 1268, ia naik tahta sebagai Sri Maharajadraja Sri
Kertanegara. Selama pemerintahannya, tiga mahamentri membantunya: mahamentri I
hino, mahamentri I halu, dan mahamentri I sirikan. Untuk mewujudkan visinya
menyatukan nusantara, ia mengganti pejabat lama dengan yang baru, seperti Patih
Raganata digantikan oleh Patih Aragani. Banyak Wide dinobatkan Aria Wiaraja
sebagai Bupati Sumenep (Madura). Setelah Jawa diselesaikan, fokus beralih ke daerah
lain. Kertanegara mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal dengan Ekspedisi
Pamalayu 1275, yang berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Atas perintah Raja
Kertanegara, arca Amoghapasa diberangkatkan ke Dharmasraya.

Selain Melayu,Singasari juga menaklukkan Pahang, Sunda, Bali, Bakulapura


(Kalimantan Barat), dan Gurun selain Melayu (Maluku). Kertanegara juga menjalin
hubungan persahabatan dengan raja Champa untuk menahan ekspansi kekuasaan
Dinasti Mongol di bawah Kubilai Khan. Kubilai Khan menuntut agar raja-raja selatan,
termasuk Indonesia, mengakui dia sebagai penguasa. Kertanegara menolak dengan
melukai wajah utusannya Mengki. Kubilai Khan sangat marah dengan tindakan
Kertanegara dan berencana untuk menghukumnya dengan mengirim pasukan ke Jawa.
9

Jayakatwang (Kediri) memanfaatkan fakta bahwa sebagian besar pasukan Singasari


telah dikirim untuk menghadapi serangan Mongol. Serangan dilancarkan dari dua arah,
dengan pasukan provokasi menyerang dari utara dan pasukan inti menyerang dari
selatan.

Jayakatwang memimpin pasukan Kediri dari selatan langsung ke istana, di mana


mereka menemukan Kertanagera sedang berpesta dengan pejabat istana. Serangan itu
menewaskan Kertanaga dan abdi dalem lainnya. Ardharaja berpaling kepada ayahnya
(Jayakatwang), sedangkan Raden Wijaya berhasil menyelamatkan diri dan melarikan
diri ke Madura, berniat mencari perlindungan dan bantuan dari Aria Wiraraja. Raden
Wijaya diampuni dan melayani Jayakatwang dengan bantuan Aria Wiraraja.
Jayakatwang memberi Raden Wijaya sebidang tanah yang disebut Tanah Tarik untuk
ditinggali. Jayakatwang mengambil alih Kerajaan Singasari setelah Kertanegara
meninggal. Ini menandai berakhirnya pemerintahan Kerajaan Singasari. Kertanegara
kemudian dipuja sebagai Siwa-Buddha (Bairawa) di Candi Singasari, sesuai dengan
agamanya. Patung penjelmaan Joko Dolog kini berada di Taman Simpang, Surabaya.

C. KEHIDUPAN DI KERAJAAN SINGASARI

Meskipun sumbernya tidak diidentifikasi secara jelas dalam kehidupan ekonomi.


Tapi jika dilihat Singasari ini merupakan daerah yang subur dan dapat memanfaatkan
sungai Brantas dan Bengawan Solo untuk lalu lintas perdagangan dan pelayaran, maka
perekonomian dapat dipusatkan pada pertanian dan perdagangan.

Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami pasang surut.


Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, ia berusaha untuk meningkatkan taraf
hidup masyarakat. Banyak daerah yang bergabung dengan Tumapel. Namun, di
pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial masyarakat kurang mendapat perhatian
karena ia asyik dengan kecintaannya pada ayam aduan. Pada masa Wisnuwardhana
kehidupan sosial masyarakat mulai tertata rapi. Dan pada masa pemerintahan
Kertanegara, ia mengangkat taraf hidup rakyat. Pelaksanaan kebijakan dalam dan luar
negeri menunjukkan upaya Raja Kertanegara.

 Politik Dalam Negeri:


10

1. Ganti pembantunya, seperti Mahapatih Raganata diganti Aragani, dan


sebagainya.

2. Berbuat baik untuk lawan politiknya, seperti mengangkat Ardharaja, putra


Jayakatwang (Raja Kediri), sebagai menantunya.

3. Meningkatkan kekuatan tentara.

 Politik Luar Negeri:

1. Melaksanakan Ekspedisi Pamalayu untuk menguasai Kerajaan Melayu dan


melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.

2. Penguasaan Bali.

3. Menguasai Jawa Barat.

4. Menguasai Malaka dan Kalimantan

Dari segi budaya ditemukan candi dan arca seperti Candi Kidal, Candi Jago, dan
Candi Singasari. Sedangkan arca-arca yang ditemukan antara lain arca Ken Dedes
sebagai Dewa Prajnaparamita, lambang kesempurnaan ilmu pengetahuan, arca
Kertanegara berupa arca Joko Dolog, dan arca Amoghapasa yang juga merupakan
perwujudan Kertanegara (keduanya arca Kertanegara). , baik Joko Dolog maupun
Amoghapasa, menyatakan bahwa Kertanegara menganut agama Buddha beraliran
Tantrayana.
DAFTAR PUSTAKA

http://jackseparo.com/isi-kitab-negarakertagama-karya-empu-prapanca/ diakses pada


13 November 2022

Kerajaan singasari (2018) http://www.anneahira.com/kerajaan-singasari.htm diakses


pada 13 November 2022

Pengertian sejarah singasari (2018) http://www.google.com/#q =pengertian


+sejarah+singasari diakses pada 13 November 2022

Gambar kitab (2018) https://docs.google.com/document/d/1-X-WQ0M-


dcKIliCUw_VSe5o0qLssUNwj5hWlSQxeMr4/edit?pli=1 diakses pada
tanggal 13 November 2022
13

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................2
C. Tujuan..........................................................................................................................2
D. Manfaat........................................................................................................................2
E. Batasan Masalah..........................................................................................................3
F. Sistematika Penulisan..................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
A. Kerajaan Singasari.......................................................................................................4
B. Sistem Pemerintahan Kerajaan Singasari....................................................................8
C. Kehidupan Di Kerajaan Singasari...............................................................................10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..................................................................................................................12
B. Saran. ..........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................13
14

MAKALAH SEJARAH SINGASARI

Oleh

Yunita Dinda Anastasya (30)

X IPS 2

SMA NEGERI 2 MEJAYAN

TAHUN AJARAN 2017 / 2018

Anda mungkin juga menyukai