A. Awal Berdiri
Wangsa Rajasa yang didirikan oleh Ken Arok. Keluarga kerajaan ini menjadi penguasa Singhasari,
dan berlanjut pada kerajaan Majapahit. Terdapat perbedaan
antara Pararaton dan Nagarakretagama dalam menyebutkan urutan raja-raja Singhasari.- 1292)
1. Anusapati (1227–1248)
Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan
Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama, Anusapati tidak banyak
melakukan pembaharuan - pembaharuan karena larut dengan kesenangannya menyabung ayam.
Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga ke Tohjoyo (putra
Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati gemar menyabung ayam
sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa ( tempat kediamanan Tohjoyo) untuk
mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara
tiba-tiba Tohjoyo menyabut keris buatan Empu Gandring yang dibawanya dan langsung
menusuk Anusapati. Dengan demikian, meninggallah Anusapati yang didharmakan di Candi
Kidal.
Dengan meninggalnya Anusapati maka takhta Kerajaan Singasari dipegang oleh Tohjaya.
Namun, Tohjaya memerintah Kerajaan Singasari tidak lama sebab anak Anusapati yang bernama
Ranggawuni berusaha membalas kematian ayahnya. Dengan bantuan
Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 dengan gelar Sri Jaya
Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang diberi kedudukan
sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Mereka memerintah secara bersama-
sama. Wishnuwardhana menjadi raja dan Nara Singhamurti sebagai ratu
angabhaya. Pemerintahan Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran rakyat
Singasari.
4. Kertanegara (1268–-1292)
Kertanegara adalah Raja Singasari terakhir dan terbesar karena mempunyai cita-cita
untuk menyatukan seluruh Nusantara. Ia naik takhta pada tahun 1268 dengan gelar Sri
Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam pemerintahannya, ia dibantu oleh tiga orang mahamentri,
yaitu mahamentriihino, mahamentriihalu, dan mahamenteriisirikan.
D. Kehidupan Kebudayaan
Kerajaan Tumapel disebutkan didirikan oleh Rajasa yang dijuluki "Bhatara Siwa", setelah
menaklukkan Kadiri. Sepeninggalnya, kerajaan terpecah menjadi dua, Tumapel
dipimpin Anusapati sedangkan Kadiri dipimpin Bhatara Parameswara (alias Mahisa Wonga
Teleng). Parameswara digantikan oleh Guningbhaya, kemudian Tohjaya. Sementara
itu, Anusapati digantikan oleh Seminingrat yang bergelar Wisnuwardhana. Prasasti Mula
Malurung juga menyebutkan bahwa sepeninggal Tohjaya, Kerajaan Tumapel
dan Kadiri dipersatukan kembali oleh Seminingrat. Kadiri kemudian menjadi kerajaan bawahan
yang dipimpin oleh putranya, yaitu Kertanagara.
F. Pemerintahan Bersama
G. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi semenjak berdirinya Kerajaan Singasari tidak jelas diketahui. Akan
tetapi, mengingat Kerajaan Singasari berpusat di Jawa timur yaitu di tepi sungai Brantas,
kemungkunan masalah perekonomian tidak jauh berbeda dengan kerajaan-kerajaan terdahulu,
yaitu secara langsung maupun tidak langsung rakyatnya ikut mengambil bagian dalam dunia
pelayaran. Keadaan ini juga di dukung oleh hasil-hasil bumi yang sangat besar hasilnya bagi
rakyat Jawa Timur.
KERAJAAN MAJAPAHIT
Letak Geografis
Secara geografis letak Kerajaan Majapahit sangat strategis karena adanya di daerah
lembah sungai yang luas, yaitu Sungai Brantas dan Bengawan Solo, serta anak sungainya yang
dapat dilayari sampai ke hulu, dengan pusat di hutan Tarik di Desa Trowulan Mojokerto, Jawa
Timur.
2.2 Latar Belakang Berdirinya Kerajaan Majapahit
Pada saat terjadi serangan Jayakatwang, Raden Wijaya bertugas menghadang bagian
utara, ternyata serangan yang lebih besar justru dilancarkan dari selatan. Maka ketika Raden
Wijaya kembali ke istana, ia melihat istana Kerajaan Singasari hampir habis dilalap api dan
mendengar Kertanegara telah terbunuh bersama pembesar-pembesar lainnya. Akhirnya ia
melarikan diri bersama sisa-sisa tentaranya yang masih setia dan dibantu penduduk desa Kugagu.