KERAJAAN SINGASARI
Disusun Oleh :
(Kelompok 4)
Azka Dwi D
Chelsea O. Hamdalah
Febian Juliano P
Reygina Aprilia
Sejarah Kerajaan Singasari terkait erat dengan sosok Ken Arok yang
mendirikan Wangsa Rajasa dan Kerajaan Tumapel. Lokasi kerajaan
Hindu-Buddha ini sekarang diperkirakan berada di daerah Kecamatan
Singasari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Nama sebenarnya dari Kerajaan Singasari adalah Kerajaan
Tumapel, sedangkan ibu kotanya berada di Kutaraja. Asal-usul penamaan
Singasari berawal ketika Raja Wisnuwardhana menunjuk anaknya,
Kertanagara, sebagai putra mahkota dan mengganti nama pusat
pemerintahan kerajaan menjadi Singasari. Singasari yang sebenarnya
merupakan nama ibu kota justru lebih terkenal daripada nama
kerajaannya, yakni Tumapel. Pada akhirnya, masyarakat terbiasa
menyebut Kerajaan Tumapel dengan nama Kerajaan Singasari.
Berdasarkan
keterangan
dalam Prasasti
Kudadu, nama
resmi Kerajaan
Singasari
adalah Kerajaan
Tumapel.
Nama Tumapel juga muncul dalam berita Tiongkok dari Dinasti Yuan
dengan ejaan Tu-ma-pan. Kakawin Nagarakretagama memperjelas jika
ibu kota Tumapel bernama Kutaraja ketika pertama kali didirikan tahun
1222.
Pararaton menyebut Tumapel awalnya hanya sebuah daerah
bawahan Kerajaan Panjalu atau Kerajaan Kadiri. Adapun yang menjabat
sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul
Ametung. Dia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh
pengawalnya sendiri, yaitu Ken Arok, yang kemudian mengangkat
dirinya menjadi raja pertama Tumapel dengan gelar Sri Ranggah Rajasa
Bhatara Sang Amurwabhumi.
Ken Arok lantas menikahi janda Tunggul Ametung yang saat itu
sedang mengandung, yaitu Ken Dedes. Anak Ken Dedes dari Tunggul
Ametung ini nantinya diberi nama Anusapati. Selain beristrikan Ken
Dedes, Ken Arok mempunyai satu istri lagi bernama Ken Umang yang
nanti melahirkan anak laki-laki bernama Tohjaya.
➢ Versi Pararaton
Dikisahkan dalam Pararaton, Anusapati yang merupakan putra Tunggul
Ametung dan Ken Dedes ingin membalas dendam terhadap Ken Arok
yang telah membunuh ayahnya (Tunggul Ametung). Pada tahun 1247,
Ken Arok mati di tangan Anusapati yang kemudian berkuasa di Tumapel.
Namun, pada tahun 1249 Anusapati tewas dihabisi oleh Tohjaya yang
tidak lain adalah anak Ken Arok dari Ken Umang (Istri kedua atau selir
Ken Arok).
Oleh karena itu, Ia justru abai dengan pertahanan yang berasal dari
dalam kerajaan itu sendiri. Saat Kertanegara sedang fokus dengan
misinya dalam mengembangkan kekuasaannya, Jayakatwang yang masih
mempunyai garis keturunan Kerajaan Kediri mulai memberikan serangan
kepada Kerajaan Singosari. Usaha tersebut semakin dilancarkan karena
Jayakatwang dibantu oleh Wiraraja yang sebelumnya sudah pernah
dijatuhkan dari keraton.
1. Candi Singosari
3. Candi Kidal