Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MATA PELAJARAN

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

Disusun Oleh :

KELOMPOK ….

1. MAIKEL ARDAN
2. NOVAN PIRNANDO
3. SEPTI LAILAH
4. ANGGUN LALA TIA
5. KAFA PEBRIAN PRATAMA
6. REZA ALHAFIZ

KELAS : VII.D
GURU PEMBIMBING : NUDIANTO, S.Pd

PEMERINTAH KABUPATEN EMPAT LAWANG


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Sejarah Kerajaan Singasari


1. Sejarah Kerajaan Singasari
Berdasarkan keterangan dalam Prasasti Kudadu, nama resmi Kerajaan Singhasari
adalah Kerajaan Tumapel. Nama Tumapel juga muncul dalam berita Tiongkok dari Dinasti
Yuan dengan ejaan Tu-ma-pan. Kakawin Nagarakretagama memperjelas jika ibu kota
Tumapel bernama Kutaraja ketika pertama kali didirikan tahun 1222.
Pararaton menyebut Tumapel awalnya hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan
Panjalu atau Kerajaan Kadiri. Adapun yang menjabat sebagai akuwu (setara camat)
Tumapel saat itu adalah Tunggul Ametung. Dia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat
oleh pengawalnya sendiri, yaitu Ken Angrok, yang kemudian mengangkat dirinya menjadi
raja pertama Tumapel dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi.
Ken Angrok lantas menikahi janda Tunggul Ametung yang saat itu sedang
mengandung, yaitu Ken Dedes. Anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung ini nantinya diberi
nama Anusapati. Selain beristrikan Ken Dedes, Ken Angrok mempunyai satu istri lagi
bernama Ken Umang yang kelak melahirkan anak laki-laki bernama Tohjaya.
Ketika berkuasa, Ken Angrok berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kadiri.
Pada 1221, terjadi perseteruan antara Kertajaya, raja Kerajaan Kadiri, dengan kaum
brahmana. Para brahmana lantas menggabungkan diri dengan Ken Angrok. Perang
melawan Kadiri lantas meletus di Desa Genter pada 1222 yang dimenangkan oleh pihak
Tumapel.
Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Tumapel, tetapi
tidak menyebutkan adanya nama Ken Angrok. Dalam naskah itu, pendiri Tumapel bernama
Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil mengalahkan Kertajaya, raja Kadiri.
Pada 1253, Wisnuwardhana kemudian mengangkat putranya yang bernama
Kertanagara sebagai yuwaraja (putra mahkota) dan mengganti nama ibu kota kerajaan
menjadi Singhasari. Nama Singhasari yang merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih
terkenal daripada nama Tumapel. Inilah yang membuat Tumapel juga dikenal dengan nama
Kerajaan Singhasari.
Penemuan Prasasti Mula Malurung di sisi lain memberikan pandangan yang berbeda
dengan versi Pararaton, yang selama ini dikenal mengenai sejarah Tumapel. Prasasti yang
dikeluarkan Kertanagara tahun 1255 atas perintah Wisnuwardhana itu menyebutkan jika
Tumapel didirikan oleh Rajasa yang dijuluki “Batara Syiwa”, setelah menaklukkan Kerajaan
Kadiri.
Nama ini kemungkinan adalah gelar anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam
Nagarakretagama arwah pendiri Tumapel itu dipuja sebagai Syiwa. Selain itu, Pararaton
juga menyebutkan bahwa Ken Angrok lebih dulu menggunakan julukan Batara Syiwa
sebelum maju dalam perang melawan Kadiri.
Prasasti itu juga menyatakan jika kerajaan kemudian terpecah menjadi dua
sepeninggal Ken Angrok, yaitu Tumapel yang dipimpin oleh Anusapati dan Kadiri yang
dipimpin oleh Mahesa Wong Ateleng alias Batara Parameswara. Parameswara digantikan
oleh Guningbhaya, kemudian Tohjaya. Sementara itu, Anusapati digantikan oleh
Seminingrat yang bergelar Wisnuwardhana. Prasasti itu juga menyebutkan bahwa Tumapel
dan Kadiri dipersatukan kembali oleh Seminingrat. Kadiri kemudian menjadi kerajaan
bawahan yang dipimpin oleh putranya, yaitu Kertanagara.
Lebih lanjut, prasasti ini menyatakan Tohjaya sebagai raja Kadiri, bukan raja
Tumapel. Hal ini memperkuat kebenaran berita dalam Nagarakretagama yang tidak
menyebut Tohjaya sebagai raja di Singhasari. Selain itu, pemberitaan dalam
Nagarakretagama yang menyebut Kertanagara naik takhta tahun 1254 juga dapat
diperdebatkan. Kemungkinannya adalah Kertanagara menjadi raja muda di Kadiri terlebih
dahulu, kemudian barulah pada 1268 dia bertakhta di Singhasari.

2. Raja – Raja Kerajaan Singasari


 Ken Arok (1222-1227 M)
 Anusapati (1227-1248 M)
 Tohjaya (1248 M)
 Wisnuwardhana (1248-1272 M)
 Kertanegara (1272-1292 M)

3. Masa Kejayaan Kerajaan Singasari


Kerajaan Singasari mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan Kertanegara.
Kerajaan Singasari menguasai seluruh Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan,
Sulawesi, Maluku, Melayu dan Semenanjung Melayu. Kertanegara dikenal sebagai raja yang
menginginkan penyatuan atas wilayah Nusantara dibawah Singasari. Untuk mencapai cita –
cita tersebut, Kertanegara menerapkan upaya berikut :
 Perluasan daerah dan hubungan dengan luar negeri
 Pengiriman ekspedisi ke Sumatera yang terkenal dengan ekspedisi Pamalayu (1275
M)
 Memantapkan struktur pemerintahan Singasari
 Agama Hindu dan Buddha sama-sama berkembang

Selain memperluas wilayah, Kertanegara juga mengembangkan perdagangan dan


pelayaran. Komoditas ekspor Singasari diantaranya beras, emas, kayu cendana dan rempah
– rempah. Pengausaan jalur perdagangan dari Selat Malaka hingga kepulauan Maluku
menjadi bukti kebesaran Kerajaan Singasari.

4. Runtuhnya Kerajaan Singasari


Keruntuhan Kerajaan Singasari terjadi pada masa pemerintahan Kertanegara.
Runtuhnya Singasari dikarenakan lemahnya pertahanan Singasari akibat terlalu
mementingkan urusan luar negeri daripada dalam negeri. Jayakatwang dari Kediri
melakukan penyerangan ke Singasari. Dampaknya, Kertangeara wafat dan Kerajaan
Singasaripun runtuh.

5. Peninggalan Kerajaan Singasari


 Candi Kidal
 Candi Singasari
 Candi Jago
 Candi Katang Lumbang
 Candi Kangenan
 Prasasti Singasari
 Prasasti Malurung

Anda mungkin juga menyukai