KERAJAAN SINGASARI
GURU PEMBIMBING :
Ara Muswara, S.Pd
Disusun oleh :
1. Amelia Damayanti 7. Liona Oxa
2. Imelda Sri Astuti 8. Selvi Nur Agustin
3. Windi S 9. Via Aulia
4. Fazri Nurpadilah 10. Sentya
5. Febria Malika 11 Siti Salwa
6. Sindy Nurwahidah
SMK KESEHATAN
BHAKTI KENCANA SUKARAJA
2022
JL RAYA KARANGNUNGGAL
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan Makalah ini.
Dalam pembuatan tugas ini, banyak kesulitan yang kami alami terutama disebabkan
oleh kurangnya pengetahuan dan sumber-sumber info yang masih terbilang terbatas. Namun
berkat bimbingan dan bantuan dari semua pihak akhirnya tugas ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan tugas ini, khususnya para rekan-rekan.Terimakasih juga
tak lupa saya haturkan kepada Guru Mata Pelajaran yang telah memberikan saya tugas ini.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan tugas yang kami buat ini yang
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami memohon maaf apabila ada
kekurangan ataupun kesalahan. Kritik dan saran sangat diharapkan agar tugas ini menjadi
lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3
A. Kerajaan Singasari ............................................................................ 3
B. Silsilah Kerajaan Singasari .............................................................. 7
C. Sistem Pemerintahan Kerajaan Singasari........................................ 8
D. Kehidupan Kerajaan Singasari ...................................................... 8
E. Masa Kejayaan Kerajaan Singasari ................................................. 12
F. Runtuhnya Kerajaan Singasari......................................................... 14
G. Peninggalan Kerjaan Singasari ........................................................ 15
BAB III PENUTUP ............................................................................................... 18
A. Kesimpulan ....................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Singhasari atau Singasari, adalah sebuah kerajaan di Jawa Timur yang
didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan
berada di daerah Singasari, Malang. Berdasarkan prasasti Kudadu, nama resmi
Kerajaan Singhasari yang sesungguhnya ialah Kerajaan Tumapel. Menurut
Nagarakretagama, ketika pertama kali didirikan tahun 1222, ibu kota Kerajaan Tumapel
bernama Kutaraja.
Pada tahun 1253, Raja Wisnuwardhana mengangkat putranya yang bernama
Kertanagara sebagai yuwaraja dan mengganti nama ibu kota menjadi Singhasari. Nama
Singhasari yang merupakan nama ibu kota kemudian justru lebih terkenal daripada
nama Tumapel. Maka, Kerajaan Tumapel pun terkenal pula dengan nama Kerajaan
Singhasari. Nama Tumapel juga muncul dalam kronik Cina dari Dinasti Yuan dengan
ejaan Tu-ma-pan
Menurut Pararaton, Tumapel semula hanya sebuah daerah bawahan Kerajaan
Kadiri. Yang menjabat sebagai akuwu (setara camat) Tumapel saat itu adalah Tunggul
Ametung. Ia mati dibunuh dengan cara tipu muslihat oleh pengawalnya sendiri yang
bernama Ken Arok, yang kemudian menjadi akuwu baru. Ken Arok juga yan g
mengawini istri Tunggul Ametung yang bernama Ken Dedes. Ken Arok kemudian
berniat melepaskan Tumapel dari kekuasaan Kerajaan Kadiri.
Pada tahun 1254 terjadi perseteruan antara Kertajaya raja Kerajaan Kadiri
melawan kaum brahmana. Para brahmana lalu menggabungkan diri dengan Ken Arok
yang mengangkat dirinya menjadi raja pertama Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang
Amurwabhumi. Perang melawan Kerajaan Kadiri meletus di desa Ganter yang
dimenangkan oleh pihak Tumapel.
Nagarakretagama juga menyebut tahun yang sama untuk pendirian Kerajaan
Tumapel, namun tidak menyebutkan adanya nama Ken Arok. Dalam naskah itu,
1.
pendiri kerajaan Tumapel bernama Ranggah Rajasa Sang Girinathaputra yang berhasil
mengalahkan Kertajaya raja Kerajaan Kadiri.
Prasasti Mula Malurung atas nama Kertanagara tahun 1255, menyebutkan kalau
pendiri Kerajaan Tumapel adalah Bhatara Siwa. Mungkin nama ini adalah gelar
anumerta dari Ranggah Rajasa, karena dalam Nagarakretagama arwah pendiri kerajaan
Tumapel tersebut dipuja sebagai Siwa. Selain itu, Pararaton juga menyebutkan bahwa,
sebelum maju perang melawan Kerajaan Kadiri, Ken Arok lebih dulu menggunakan
julukan Bhatara Siwa.
B. Rumusan Masalah
Agar lebih mudah dalam penulisan makalah ini, maka penulis merumuskannya
dalam beberapa beberapa pertanyaan, yang nantinya akan akan dijadikan acuan dalam
pembahasan. Beberapa pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Dimanakah letak kerajaan Singasari?
2. Siapa saja raja-raja yag pernah memimpin di kerajaan Singasari?
3. Bagaimana kehidupan di kerajaan Singasari?
C. Tujuan
1. Untuk mendalami tentang Sejarah Kerajaan Singasari
2. Untuk memberikan wawasan kepada pembaca tentang Sejarah Kerajaan Singasari
2.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari adalah sebuah kerajaan Hindu Buddha di Jawa Timur yang
didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222 M. Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan
di daerah Singasari, Malang. Kerajaan Singasari hanya sempat bertahan 70 tahun
sebelum mengalami keruntuhan. Kerajaan ini beribu kota di Tumapel yang terletak di
kawasan bernama Kutaraja. Pada awalnya, Tumapel hanyalah sebuah wilayah kabupaten
yang berada dibawah kekuasaan Kerajaan Kadiri dengan bupati bernama Tunggul
Ametung. Tunggul Ametung dibunuh oleh Ken Arok yang merupakan pengawalnya.
3.
Sebelum menjadi raja, Ken Arok berkedudukan sebagai Akuwu (Bupati) di
Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang dibunuhnya, karena tertarik pada Ken
Dedes istri Tunggul Ametung. Selanjutnya ia berkeinginan melepaskan Tumapel dari
kekuasaan kerajaan Kadiri yang diperintah oleh Kertajaya. Keinginannya terpenuhi
setelah kaum Brahmana Kadiri meminta perlindungannya. Dengan alasan tersebut, maka
tahun 1222 M /1144 C Ken Arok menyerang Kediri, sehingga Kertajaya mengalami
kekalahan pada pertempuran di desa Ganter. Ken Arok yang mengangkat dirinya sebagai
raja Tumapel bergelar Sri Rajasa Sang Amurwabhumi.
Pararaton diawali dengan cerita mengenai inkarnasi Ken Arok, yaitu tokoh
pendiri kerajaan Singhasari (1222–1292).
4.
Selanjutnya hampir setengah kitab membahas bagaimana Ken Arok meniti
perjalanan hidupnya, sampai ia menjadi raja di tahun 1222. Penggambaran pada
naskah bagian ini cenderung bersifat mitologis. Cerita kemudian dilanjutkan dengan
bagian-bagian naratif pendek, yang diatur dalam urutan kronologis. Banyak kejadian
yang tercatat di sini diberikan penanggalan. Mendekati bagian akhir, penjelasan
mengenai sejarah menjadi semakin pendek dan bercampur dengan informasi
mengenai silsilah berbagai anggota keluarga kerajaan Majapahit.
2. Kitab Negarakertagama
5.
Perjalanan Hayam Wuruk
Raja paling terkenal dari Majapahit yakni Hayam Wuruk juga dikisahkan dalam
kitab Negarakertagama ini bahkan sudah dikisahkan sejak berkunjung ke berbagai
daerah kekuasannya di Jawa Timur hingga daftar candi-candi yang sudah dibuat.
Kehidupan Budaya di Majapahit
Selain dari kisah raja, isi kitab Negarakertagama juga memperlihatkan kehidupan
budaya dari masyarakat Majapahit baik dari keagamaan hingga upacara-upacara sakral
salah satunya upacara Srrada untuk menghormati roh Gayatri hingga mampu menambah
kesaktian raja.
Prasasti ini ditulis untuk mengenang pembangunan sebuah caitya atau candi
pemakaman yang dilaksanakan oleh Mahapatih Gajah Mada. Paruh pertama prasasti
ini merupakan pentarikhan tanggal yang sangat terperinci, termasuk pemaparan letak
benda-benda angkasa. Paruh kedua mengemukakan maksud prasasti ini, yaitu
sebagai pariwara pembangunan sebuah caitya.
6.
B. Silsilah Kerajaan Singasari
1. GENERASI PERTAMA
Pada generasi pertama ini diwarnai dengan pembunuhan yg dilakukan Ken
Arok terhadap tumapel Tunggul Ametung sehingga Arok berkesempatan mendirikan
sebuah kerajaan baru bernama Singasari.tapi pembunuhan tidak hanya disana,
korban keris pusaka pemberian mpu gandring kelak akan berjumlah 7 orang.
Ken Arok beristri Ken Dedes mempunyai keturunan :
Sudhatu
Wregda
Dewi Rambi
2. GENERASI KEDUA
Generasi kedua diwarnai dengan bergabungnya anak keturunan Anusapati
anak Ken Dedes dengan Tunggul Ametung dengan anak keturunan Mahisa Wongga
Teleng anak Ken Dedes dengan Ken Arok ,mereka mengambil tahta kerajaan dengan
membunuh raja Tohjaya anak Ken Umang,mereka pun bahu membahu memimpin
Singasari.
Anusapati mempunyai anak
Ranggawuni (Raja ke-4 Singasari) Ranggawuni lah yang membunuh Tohjaya
dan ia pun bertahta sebagai Raja keempat di Singasari .
Mahisa Cempaka
Waning Hyung (Permaisuri ke 4 Singasari) 7.
3. GENERASI KETIGA
Generasi ketiga diwarnai dengan bersatunya darah Ken Arok dan Tunggul
Ametung dalam diri Seorang Sri Kertanegara.Kertanegara adalah raja terbesar
Singasari yang berhasil menaklukan pulau Swarnabumi(sumatera) ke dalam
kekuasaan Singasari . Di generasi ini pula muncul cikal bakal Raja Majapahit yaitu
anak Dyah Lembu Tal ,Raden Sangrama Wijaya.
4. GENERASI KEEMPAT
Ada dua versi yang menyebutkan silsilah kerajaan Singasari alias Tumapel ini.
Versi pertama adalah versi Pararaton yang informasinya didapat dari Prasasti Kudadu.
Pararaton menyebutkan Ken Arok adalah pendiri Kerajaan Singasari yang digantikan
oleh Anusapati (1247–1249 M). Anusapati diganti oleh Tohjaya (1249–1250 M), yang
diteruskan oleh Ranggawuni alias Wisnuwardhana (1250–1272 M). Terakhir adalah
Kertanegara yang memerintah sejak 1272 hingga 1292 M. Sementara pada versi
Negarakretagama, raja pertama Kerajaan Singasari adalah Rangga Rajasa Sang
Girinathapura (1222–1227 M). Selanjutnya adalah Anusapati, yang dilanjutkan
Wisnuwardhana (1248–1254 M). Terakhir adalah Kertanagara (1254–1292 M). Data ini
didapat dari prasasti Mula Malurung. 8.
1. Ken Arok (1222–1227 M)
Pendiri Kerajaan Singasari adalah Ken Arok yang sekaligus juga menjadi Raja
Singasari yang pertama dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi.
Munculnya Ken Arok sebagai raja pertama Singasari menandai munculnya suatu dinasti
baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa). Ken Arok
hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227 M). Pada tahun 1227 M, Ken Arok
dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri Ken Arok). Ken Arok dimakamkan
di Kegenengan dalam bangunan Siwa–Buddha.
2. Anusapati (1227–1248 M)
Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan
Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama, Anusapati tidak banyak
melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut dengan kesenangannya menyabung
ayam. Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga ke Tohjoyo
(putra Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa Anusapati gemar
menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa (tempat
kediamanan Tohjoyo) untuk mengadakan pesta sabung ayam. Pada saat Anusapati asyik
menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo menyabut keris buatan Empu
Gandring yang dibawanya dan langsung menusuk Anusapati. Dengan demikian,
meninggallah Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal.
3. Tohjoyo (1248 M)
4. Ranggawuni (1248–1268 M)
Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 M dengan gelar Sri
Jaya Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang
diberi kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Ppemerintahan
Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran rakyat Singasari. 9.
Pada tahun 1254 M Wisnuwardana mengangkat putranya yang bernama
Kertanegara sebagai yuwaraja (raja muda) dengan maksud mempersiapkannya menjadi
raja besar di Kerajaan Singasari. Pada tahun 1268 Wisnuwardanameninggal dunia dan
didharmakan di Jajaghu atau Candi Jago sebagai Buddha Amogapasa dan di Candi
Waleri sebagai Siwa.
5. Kertanegara (1268-1292 M)
Kertanegara adalah Raja Singasari terakhir dan terbesar karena mempunyai cita-
cita untuk menyatukan seluruh Nusantara. Ia naik takhta pada tahun 1268 dengan gelar
Sri Maharajadiraja Sri Kertanegara. Dalam pemerintahannya, ia dibantu oleh tiga orang
mahamentri, yaitu mahamentri i hino, mahamentri i halu, dan mahamenteri i sirikan.
Untuk dapat mewujudkan gagasan penyatuan Nusantara, ia mengganti pejabat-pejabat
yang kolot dengan yang baru, seperti Patih Raganata digantikan oleh Patih Aragani.
Banyak Wide dijadikan Bupati di Sumenep (Madura) dengan gelar Aria Wiaraja. Setelah
Jawa dapat diselesaikan, kemudian perhatian ditujukan ke daerah lain. Kertanegara
mengirimkan utusan ke Melayu yang dikenal dengan nama Ekspedisi Pamalayu 1275
yang berhasil menguasai Kerajaan Melayu. Hal ini ditandai dengan pengirimkan Arca
Amoghapasa ke Dharmasraya atas perintah Raja Kertanegara.
Pasukan Kediri dari arah selatan dipimpin langsung oleh Jayakatwang dan berhasil
masuk istana dan menemukan Kertanagera berpesta pora dengan para pembesar istana.
Kertanaga beserta pembesar-pembesar istana tewas dalam serangan tersebut. 9.
Ardharaja berbalik memihak kepada ayahnya (Jayakatwang), sedangkan Raden
Wijaya berhasil menyelamatkan diri dan menuju Madura dengan maksud minta
perlindungan dan bantuan kepada Aria Wiraraja. Atas bantuan Aria Wiraraja, Raden
Wijaya mendapat pengampunan dan mengabdi kepada Jayakatwang. Raden Wijaya
diberi sebidang tanah yang bernama Tanah Tarik oleh Jayakatwang untuk ditempati.
Dengan gugurnya Kertanegara maka Kerajaan Singasari dikuasai oleh Jayakatwang. Ini
berarti berakhirnya kekuasan Kerajaan Singasari. Sesuai dengan agama yang dianutnya,
Kertanegara kemudian didharmakan sebagai Siwa––Buddha (Bairawa) di Candi
Singasari. Arca perwujudannya dikenal dengan nama Joko Dolog yang sekarang berada
di Taman Simpang, Surabaya.
Dalam kehidupan ekonomi, walaupun tidak ditemukan sumber secara jelas. Ada
kemungkinan perekonomian ditekankan pada pertanian dan perdagangan karena
Singasari merupakan daerah yang subur dan dapat memanfaatkan sungai Brantas dan
Bengawan Solo sebagai sarana lalu lintas perdagangan dan pelayaran.
Dari segi sosial, kehidupan masyarakat Singasari mengalami masa naik turun.
Ketika Ken Arok menjadi Akuwu di Tumapel, dia berusaha meningkatkan kehidupan
masyarakatnya. Banyak daerah-daerah yang bergabung dengan Tumapel. Namun pada
pemerintahan Anusapati, kehidupan sosial masyarakat kurang mendapat perhatian
karena ia larut dalam kegemarannya menyabung ayam. Pada masa Wisnuwardhana
kehidupan sosial masyarakatnya mulai diatur rapi. Dan pada masa Kertanegara, ia
meningkatkan taraf kehidupan masyarakatnya. Upaya yang ditempuh Raja Kertanegara
dapat dilihat dari pelaksanaan politik dalam negeri dan luar negeri.
1. Kehidupan Sosial
Ketika Ken Arok menjadi akuwu di Tumapel, ia berusaha meningkatkan kehidupan
masyarakatnya. Kehidupan masyarakat menjadi lebih terjamin. Terjaminnya kehidupan
sosial masyarakat Tumapel ini mengakibatkan bergabungnya daerah-daerah yang
terletak di sekitar daerah Tumapel. Keadaan seperti ini mengakibatkan kaum Brahmana
kediri yang menentang Raja Kertajaya melarikan diri ke Tumapel dan meminta
perlindungan kepada Ken Arok. Perhatian Ken Arok kepada segi-segi kehidupan sosial
masyarakatnya sangat besar, sehinga rakyatnya dapat hidup dengan aman dan mencapai
tingkat kesejahteraan.
Namun, setelah pemerintah Anusapati, kehidupan sosial masyarakat kurang
mendapat perhatian, karena Anusapati larut dengan kegemarannya sendiri, yaitu
menyambung ayam. Barulah pada masa pemerintahan Wisnuwardhana, kehidupan
sosial masyarakat Kerajaan Singasari mulai diatur rapi. Ha-hak rakyat dipulihkan
kembali. Raktyat dapat hidup tentram dan damai. Keadaaan tersebut juga terjadi pada
masa pemerintaha Raja Kertanegara. Raja Kertanegara berusaha untuk menstabilkan
keadaan di dalam negeri Kerajaan Singasari denga menigkatkan taraf kehidupan
masyarakatnya, sebelum melancarkan politik luar negerinya untuk mencapai cita-cita
persatuan nusantara.
2. Kehidupan Ekonomi
Kehidupan ekonomi semenjak berdirinya Kerajaan Singasari tidak jelas diketahui.
Akan tetapi, mengingat Kerajaan Singasari bepusat di Jawa Timur, yaitu di tepi sungai
Brantas, kemungkian masalah perekonomiannya tidak jauh berbeda dari kerajaan
terdahulunya, yaitu secara langsung maupun tidak langsung rakyatnya pun ikut ambil
11.
bagian dalam dunia pelayaran. Keadaan ini juga didukung oleh hasil-hasil bumi yang
sangat besar hasilnya bagi rakyat Jawa Timur.
Raja Kertanegara berusaha menguasai jalur perdagangan di selat malaka.
Penguasaan jalur pelayaran perdagangan atas selat malaka itu, bertujuan untuk
membangun dan mengembangkan aktifitas perekonomian kerajaannya. Denga kata lain,
Raja Ketanegara berusaha untuk menarik perhatian para pedagang untuk melakukan
kegiatannya di wilayah erajaan Singasari.
3. Kehidupan Budaya
Gambaran perkembangan kebudayaan sejak berdirinya kerajaan Singasari terlihat
dari ditemukannya peninggalan berupa candi-candi dan patung-patung yang dibangun
dari zaman kekusasaan Kerajaan Singasari, diantaranya candi Kidal, candi Jago, dan
candi Singasari. Sedangkan patung-patung yang berhasil ditemukan adalah patung Ken
Dedes sebagai Dewi Prajnaparamita lambang kesempurnaan ilmu, patung Kertanegara
dalam wujud patung Joko Dook yang ditemukan dekat Surabaya, dan patung
Amoghapasa juga merupakan perwujudan Raa Kertanegara yang dikirim ke
Dharmacraya ibukota Kerajaan Melayu(patung Amoghapasa dapat dilihat dari musem
Nasional atau Museum Gajah Jakarta).
Kedua perwujudan patung Raja Kertanegara baik patung Joko Dolok maupun patung
Amoghapasa menyatakan bahwa Raja Kertanegara menganut agama Budha beraliran
Tantrayana(Tantriisme).
12.
Kertanegara (1250 M)
Pada masa pemeritahannya, Singasari mengalami masa masa kejayaan. Tindakan yang
dilakukan oleh kertanegara, yaitu:
1. Mengangkat Apanji Argani menggantikan patih Raganata yang sudah tua.
2. Mengangkat arya wiraraja menjadi Adipati madura.
3. Raden Wijaya keturunan lembu tal dijadikan menantunya.
4. Berbuat baik terhadap lawan politiknya, antara lain jayakatwang keturunan kediri
diangkat menjadi raja kecil kediri.
5. Memperkuat angkatan perang.
6. Mempersatukan Nusantara dengan ekpedisi pamalayu dengan maksut agar melayu
mengakui kekuasaannya.
7. Dalam politik luar negeri, ia berusaha memperkuat pertahanan Singasari dalam
menghadapi serangan kubilai khan.
8. Menggantikan nama ibukota Kutaraja menjadi Singasari.
Kubilai Khan mengirim utusan kepada kertanegara agar tunduk kepada kertanegara agar
tunduk kepada mongol, yaitu tahun 1280, 1289. Namun, kertanegara tidak mau tunduk,
bahkan mengirim kembali utusan kubilai Khan (mengChi) setelah dipotong telinganyan.
Tindakan menyiapkan pasukannya untuk menyerang Singasari. namun ketika kubilai Khan
datang ke jawa, Kertanegara sudah gugur karena serangan jayakatwang pada tahun 1292 M.
G. PeninggalanKerajaan Singasari
1) Candi Singosari
Candi ini berlokasi di Kecamatan
Singosari,Kabupaten Malang dan terletak
lembah di antara Pegunungan Tengger dan
Gunung Arjuna.
Berdasarkan penyebutannya pada
Kitab Negarakertagama serta Prasasti
Gajah Mada yang bertanggal 1351 M di
halaman komplek candi, candi ini
merupakan tempat "pendharmaan" bagi raja Singasari terakhir, Sang Kertanegara,
yang mangkat(meninggal) pada tahun 1292 akibat istana diserang tentara Gelang-
gelang yang dipimpin oleh Jayakatwang. Kuat dugaan, candi ini tidak pernah selesai
dibangun.
2) Candi Jago
15.
3) Candi Sumberawan
Candi Sumberawan merupakan satu-
satunya stupa yang ditemukan di Jawa Timur.
Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi
Singosari, Candi ini merupakan peninggalan
Kerajaan Singasari dan digunakan oleh umat
Buddha pada masa itu. Pemandangan di sekitar
candi ini sangat indah karena terletak di dekat
sebuah telaga yang sangat bening airnya. Keadaan inilah yang memberi nama Candi
Rawan.
4) Arca Dwarapala
5) Prasasti Manjusri
Prasasti Manjusri merupakan manuskrip yang dipahatkan pada bagian
belakang Arca Manjusri, bertarikh 1343, pada awalnya ditempatkan di Candi Jago
dan sekarang tersimpan di Museum Nasional Jakarta
6) Prasasti Mula Malurung
Prasasti Mula Malurung adalah piagam pengesahan penganugrahan desa Mula
dan desa Malurung untuk tokoh bernama Pranaraja. Prasasti ini berupa lempengan-
lempengan tembaga yang diterbitkan Kertanagara pada tahun 1255 sebagai raja
muda di Kadiri, atas perintah ayahnya Wisnuwardhana raja Singhasari.
Kumpulan lempengan Prasasti Mula Malurung ditemukan pada dua waktu yang
berbeda. Sebanyak sepuluh lempeng ditemukan pada tahun 1975 di dekat kota
Kediri, Jawa Timur. Sedangkan pada bulan Mei 2001, kembali ditemukan tiga
lempeng di lapak penjual barang loak, tak jauh dari lokasi penemuan sebelumnya.
Keseluruhan lempeng prasasti saat ini disimpan di Museum Nasional Indonesia,
Jakarta.
16.
7) Prasastri Singasari
Prasasti Singosari, yang bertarikh tahun 1351 M,
ditemukan di Singosari, Kabupaten Malang, Jawa
Timur dan sekarang disimpan di Museum Gajah dan
ditulis dengan Aksara Jawa. Prasasti ini ditulis untuk
mengenang pembangunan sebuah caitya atau candi
pemakaman yang dilaksanakan oleh Mahapatih
Gajah Mada. Paruh pertama prasasti ini merupakan
pentarikhan tanggal yang sangat terperinci, termasuk
pemaparan letak benda-benda angkasa. Paruh kedua
mengemukakan maksud prasasti ini, yaitu sebagai
pariwara pembangunan sebuah caitya.
8) Candi Jawi
Candi ini terletak di pertengahan jalan raya antara
Kecamatan Pandaan - Kecamatan Prigen dan Pringebukan.
Candi Jawi banyak dikira sebagai tempat pemujaan atau
tempat peribadatan Buddha, namun sebenarnya merupakan
tempat pedharmaan atau penyimpanan abu dari raja terakhir
Singhasari, Kertanegara. Sebagian dari abu tersebut juga
disimpan pada Candi Singhasari. Kedua candi ini ada
hubungannya dengan Candi Jago yang merupakan tempat
peribadatan Raja Kertanegara.
9) Prasasti Wurare
Prasasti Wurare adalah sebuah prasasti yang
isinya memperingati penobatan arca Mahaksobhya di
sebuah tempat bernama Wurare (sehingga prasastinya
disebut Prasasti Wurare). Prasasti ditulis dalam
bahasa Sansekerta, dan bertarikh 1211 Saka atau 21
November 1289. Arca tersebut sebagai penghormatan
dan perlambang bagi Raja Kertanegara dari kerajaan
Singhasari, yang dianggap oleh keturunannya telah
mencapai derajat Jina (Buddha Agung). Sedangkan tulisan prasastinya ditulis
melingkar pada bagian bawahnya.
17.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi perjalanan kerajaan Singasari bisa dikatakan berlangsung singkat. Hal ini
terkait dengan adanya sengketa yang terjadi dilingkup istana kerajaan yang kental
dengan nuansa perebutan kekuasaan. Pada saat itu Kerajaan Singasari sibuk
mengirimkan angkatan perangnya ke luar Jawa. Akhirnya Kerajaan Singasari
mengalami keropos di bagian dalam. Pada tahun 1292 terjadi pemberontakan
Jayakatwang bupati Gelang-Gelang, yang merupakan sepupu, sekaligus ipar, sekaligus
besan dari Kertanegara sendiri. Dalam serangan itu Kertanegara mati terbunuh. Setelah
runtuhnya Singasari, Jayakatwang menjadi raja dan membangun ibu kota baru di Kediri.
Riwayat Kerajaan Tumapel-Singasari pun berakhir.
B. Saran
18.
DAFTAR PUSTAKA
19.