Anda di halaman 1dari 6

Civil Society/Masyarakat Madani

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu :

Disusun oleh :

Hendi Sopian

Muhammad Choirul

Rey Samuel

Tri Ahmad Barokah

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FALKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan
karuniaNyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar
Arkeologi, pada Semester 1 Tahun Akademik 2021/2022 dengan judul “Mengenal Singkat Prasasti
Yupa”. Dengan membuat tugas ini, diharapkan para Pembaca maupun Pemakalah sendiri mampu
mengenal secara singkat hal-hal yang tentang Prasasti Yupa. Tidak lupa penulis ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang sudah membantu tugas makalah ini.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua sumber yang ikut terkait dalam pembuatan
makalah ini. Penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna
penyusunan makalah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan penulis, semoga makalah
yang sederhana ini, dapat memberikan informasi kepada pembaca.

Samarinda,14 maret 2022

penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Dalam menjalani kehidupan ini kita sering diperhadapkan pada berbagai system sosial yang ada,
bahkan mungkin kita adalah bagian dari penganut system sosial itu sendiri. Beberapa waktu yang
lalu tepatnya pada 26 september 1995, dato seri anwar Ibrahim dalam ceramahnya symposium
nasional dalam rangka forum ilmiah pada acara festival istiqal, menyebutkan bahwa sebuah konsep
sistem sosial yang merupakan penerjemahaan civil society.
Konsep yang digulirkan oleh dato seri anwar Ibrahim cukup menaik, dimana pak dato seri anwar
Ibrahim menunjukan bahwa masyarakat yang ideal adalah kelompok masyarakat yang memiliki
peradapan yang maju. Oleh sebab itu kami selaku penulis tertarik umtuk membahas topik civil
society/masyarakay madani.

B. Rumusan masalah
1. apa itu civil society/masyarakat madani?
2. mengapa system sosial civil society/masyarakat madani lahir?
3. bagaimana sebenarnya system sosial civil society/masyarakat madani berjalan?

C. Tujuan makalah
1. untuk mengetahui mengenai system sosial civil society/masyarakat madani?
2. untuk mengeahui bagaimana munculnya system sosial civil society/masyarakat madani?
3. untuk mengetahui bagaimana system sosial civil society/masyarakat madani berjalan?
BAB II
ISI

A. Pengertian Civil Society Dan Masyarakat Madani

Masyarakat Madani (dalam bahasa Inggris: civil society) dapat diartikan sebagai suatu masyarakat
yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya. Kata madani sendiri berasal dari
bahasa arab yang artinya civil atau civilized (beradab). Istilah masyarakat madani adalah terjemahan dari
civil atau civilized society, yang berarti masyarakat yang berperadaban. Untuk pertama kali istilah
Masyarakat Madani dimunculkan oleh Anwar Ibrahim, mantan wakil perdana menteri Malaysia. Menurut
Anwar Ibrahim, masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral yang
menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat. Inisiatif dari individu dan
masyarakat akan berupa pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan undang-undang dan
bukan nafsu atau keinginan individu.

B. Munculnya civil society/masyarakat madani

Filsuf Yunani Aristoteles (384-322 M) yang memandang masyarakat sipil sebagai suatu sistem
negara atau identik dengan negara itu sendiri, pandangan ini merupakan

 Fase pertama, dari sejarah wacana civil society yang berkembang saat ini yaitu civil society di luar
dan penyeimbang institusi negara, pada saat ini civil society dipahami sebagai sistem negara dengan
menggunakan istilah koinonia politice, yaitu komunitas politik dimana warga negara dapat terlibat
langsung dalam berbagai arena ekonomi dan sosial. politik dan pengambilan keputusan.
 Fase kedua, pada tahun 1767 Adam Ferguson mengembangkan wacana masyarakat sipil, dengan
konteks sosial dan politik di Skotlandia. Berbeda dengan para pendahulunya, ia menekankan pada
visi etis masyarakat sipil, dalam kehidupan sosial, pemahaman ini lahir dari pengaruh revolusi
industri dan kapitalisme yang melahirkan ketimpangan sosial yang mencolok.
 Fase ketiga, berbeda dengan pendahulunya, pada tahun 1792 Thomas Paine memaknai wacana civil
society bertentangan dengan institusi negara, bahkan dianggap anthesis terhadap negara, bersandar
pada paradigma ini, peran negara kini terbatas. , menurut pandangan ini, negara tidak lain adalah
keniscayaan belaka, konsep negara yang sah, menurut pemikiran ini adalah perwujudan dari
pelimpahan kekuasaan yang diberikan oleh masyarakat untuk penciptaan kemakmuran bersama.
 Fase keempat, wacana civil society dikembangkan lebih lanjut oleh G.W.F Hegel (1770-1831 M),
Karl Max (1818-1883 M), dan Antonio Gramsci (1891-1837 M). pada pandangan ketiga, civil
society adalah elemen ideologis dari kelas dominan, pemahaman ini merupakan reaksi atau
pandangan Paine, Hegel memandang civil society sebagai kelompok subordinat dari negara,
pandangan ini menurut pakar politik Indonesia Ryass Rasyid berkaitan erat terhadap perkembangan
sosial masyarakat borjuis Eropa yang pertumbuhannya dicirikan oleh para pejuang yang melepaskan
diri dari cengkeraman dominasi negara.
 Fase kelima, wacana masyarakat sipil sebagai reaksi terhadap aliran pemikiran Hegelian yang
dikembangkan oleh Alexis dan Tocqueville (1805-1859), bermula dari pengalamannya mengamati
budaya demokrasi Amerika, ia memandang masyarakat sipil sebagai kelompok penyeimbang
kekuasaan negara. , menurutnya kekuatan politik dan masyarakat sipil adalah kekuatan utama. yang
membuat demokrasi Amerika begitu tangguh.

C. system sosial civil society/masyarakat madani berjalan

Menurut Anwar Ibrahim, masyarakat madani merupakan sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip moral
yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat. Inisiatif dari individu
dan masyarakat akan berupa pemikiran, seni, pelaksanaan pemerintah yang berdasarkan undang-undang dan
bukan nafsu atau keinginan individu.

Dawam Rahardjo mendefinisikan masyarakat madani sebagai proses penciptaan peradaban yang mengacu
kepada nilai-nilai kebijakan bersama. Dawam menjelaskan, dasar utama dari masyarakat madani adalah
persatuan dan integrasi sosial yang didasarkan pada suatu pedoman hidup, menghindarkan diri dari konflik
dan permusuhan yang menyebabkan perpecahan dan hidup dalam suatu persaudaraan.

Masyarakat Madani pada prinsipnya memiliki multimakna, yaitu masyarakat yang demokratis, menjunjung
tinggi etika dan moralitas, transparan, toleransi, berpotensi, aspiratif, bermotivasi, berpartisipasi, konsisten
memiliki bandingan, mampu berkoordinasi, sederhana, sinkron, integral, mengakui, emansipasi, dan hak asasi,
namun yang paling dominan adalah masyarakat yang demokratis.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Masyarakat madani adalah himpunan masyarakat yang memiliki sistem sosial sebagai pengatur kehidupannya dan ini
berfungsi sebagai penjamin kebebasan masyarakatnya, sistem sosial masyarakat madani ini di nilai sebagai penjamin
keseimbangan kestabilan masyarakat. dalam berjalannya sistem sosial selalu ada kebijakan yang terbentuk dari hasil
kebersamaan masyarakat madani dan hasil kesatuan dan integrasi yang di dasarkan sebagai pedoman hidup.

Anda mungkin juga menyukai