PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Madani satu kata yang indah. Punya arti yang dalam. Kadang kala banyak juga yang
menyalah artikannya. Apa itu sebenarnya madani. Madani berasal dari kata mudun
arti sederhananya maju atau biasa disebut modern. Didalam kehidupan, masyarakat
madani digolongkan sebagai masyarakat yang berilmu, memiliki rasa (emosi) secara
individu maupun secara kelompok dan memiliki kemandirian dalam segala tata
kehidupan serata taat terhadap peraturan-peraturan yang saling berlaku.
Masyarakat madani atau yang biasa disebut “civil society” oleh Dato Seri Anwar
Ibrahim (1995), adalah masyarakat yang sistem sosial yang subur yang diasaskan
kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan perorangan
dengan kestabilan masyarakat. Dalam rangka membangun “masyarakat madani
modern”. meneladani Nabi bukan hanya penampilan fisik belaka, tapi sikap yang beliau
peragakan saat berhubungan dengan sesama umat Islam ataupun dengan umat lain,
seperti menjaga persatuan umat Islam, menghormati dan tidak meremehkan kelompok
lain, berlaku adil kepada siapa saja, tidak melakukan pemaksaan agama, dan sifat-sifat
luhur lainnya.
‘Masyarakat Madani’, memang mungkin cukup asing di telinga beberapa orang awam
pada umumnya. Tapi sebenarnya keberadaan masyarakat madani ini erat sekali
kaitannya dengan kehidupan kita di lingkungan sosial maupun dalam kehidupan
bermasyarakat. Apalagi di era yang serba modern dan segala sesuatu telah mengalami
globalisasi seperti sekarang ini. Masyarakat madani sering dipandang sebagai suatu
kelompok orang atau masyarakat yang telah maju, modern, beradab, dan berilmu
pengetahuan. Mereka adalah pengikut perkembangan zaman. Dan tak jarang pula,
masyarakat madani ini dinilai sebagai contoh dan panutan dalam kehidupan
bermasyarakat.
1
Lalu apa sebenarnya hubungan antara masyarakat madani dengan kaum islam?
bagaimana peran kaum islam dalam mewujudkan masayarakat madani? pertanyaan itu
sering muncul dipikiran seseorang saat mengkaji hubungan antara masyarakat madani
dan kaum islam itu sendiri. Apalagi jika kedua hal tersebut dihubungkan dengan
kesejahteraan umat. Akan bertambah kompleks apa yang akan kita bahas pada makalah
ini. Karena kesejahteraan yang akhir-akhir ini menjadi tujuan utama dalam mewujudkan
keadilan sosial di negeri tercinta ini, Indonesia, sedang menjadi perbincangan hangat di
kalangan masyarakat madani untuk bisa menemukan jalan keluar yang terbaik dalam
mewujudkan kesejahteraan umat tersebut.
Maka dari itulah, mengkaji tentang masyarakat madani dan kehidupannya serta
hubungannya dengan umat islam dan kesejahteraan umat, merupakan suatu hal yang
cukup menarik untuk dibahas. Dan pada kesempatan kali ini, kelompok kami
berkesempatan untuk mengkaji lebih dalam tentang “Masyarakat Madani dan
Kesejahteraan Umat”
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah masyarakat madani sebenarnya merupakan istilah baru dari hasil pemikiran
Prof. Naquib al-Attas. Beliau adalah seorang filosof kontemporer dari Malaysia. Di
Indonesia, istilah masyarakat madani atau civil society baru populer pada tahun 1990-
an. Pada awalnya, istilah masyarakat madani di Indonesia bermula dari gagasan Dato
Anwar Ibrahim. Menteri Keuangan dan Asisten Perdana Menteri Malaysia itu
berkunjung ke Indonesia membawa istilah masyarakat madani sebagai terjemahan civil
society. Istilah masyarakat madani disampaikan dalam ceramahnya pada simposium
nasional dalam rangka Forum Ilmiah di acara Festival Istiqlal, 26 September 1995..
Masyarakat madani adalah suatu masyarakat yang berkembang dari sejarah, yang
mengandalkan ruang di mana individu dan perkumpulan tempat mereka bergabung,
bersaing satu sama lainnya guna mencapai nilai-nilai yang mereka yakini. Sistem nilai
yang harus ada dalam masyarakat madani menurut Zbighiew Rau adalah:
1) individualisme,
2) pasar (market),
3) pluralisme.
3
Pengertian Masyarakat Madani menurut Han Sung Joo
Masyarakat madani adalah sebuah kerangka hukum yang melindungi dan menjamin
hak-hak dasar individu, perkumpulan sukarela yang terbebas dari negara, suatu ruang
publik yang mampu mengartikulasi isu-isu politik, gerakan warga negara yang mampu
mengendalikan diri dan independen, yang secara bersama-sama mengakui norma dan
budaya yang menjadi identitas dan solidaritas yang terbentuk serta pada akhirnya akan
terdapat kelompok inti dalam civil society ini.
Masyarakat madani adalah masyarakat ideal yang memiliki peradaban maju dan
sistem sosial yang subur yang diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin
keseimbangan antara kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat, yaitu
masyarakat yang cenderung memiliki usaha serta inisiatif individu baik dari segi
pemikiran seni, pelaksanaan pemerintahan untuk mengikuti undang-undang bukan
nafsu, demi terlaksananya sistem yang transparan.
A.S. Hikam mendefi nisikan pengertian masyarakat madani berdasarkan istilah civil
society. Menurutnya, civil society didefinisikan sebagai wilayah-wilayah kehidupan
sosial yang terorganisasi dan bercirikan:
4
d. Kemandirian yang tinggi terhadap negara, artinya masyarakat madani tidak
tergantung pada perintah orang lain termasuk negara.
e. Keterkaitan dengan norma-norma hukum, yang artinya terkait pada nilai-
nilai hukum yang disepakati bersama.
Masyarakat madani atau yang disebut orang barat civil society mempunyai prinsip
pokok pluralisme, toleransi, dan hak asasi (human right), termasuk di dalamnya adalah
demokrasi. Bagi bangsa Indonesia, masyarakat madani menjadi suatu cita-cita bagi
negara. Sebagai bangsa yang pluralis dan majemuk, model masyarakat madani
merupakan tipe ideal suatu masyarakat Indonesia demi terciptanya integritas sosial
bahkan integritas nasional.
5
f) Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga individu-
individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan tidak mementingkan
diri sendiri.
g) Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga sosial
dengan berbagai ragam perspektif.
Dalam sejarah Islam, realisasi keunggulan normatif atau potensial umat Islam terjadi
pada masa Abbassiyah. Pada masa itu umat Islam menunjukkan kemajuan di bidang
kehidupan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, militer, ekonomi, politik dan
kemajuan bidang-bidang lainnya. Umat Islam menjadi kelompok umat terdepan dan
terunggul. Nama-nama ilmuwan besar dunia lahir pada masa itu, seperti Ibnu Sina,
Imam al-Ghazali, al-Farabi, dan yang lain.
Firman Allah SWT dalam QS. Ali Imran ayat 110 yang artinya: “Kamu adalah umat
yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. sekiranya ahli kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang yang fasik.”
Dari ayat di atas sudah jelas bahwa Allah menyatakan bahwa umat Islam adalah
umat yang terbaik dari semua kelompok manusia yang Allah ciptakan. Di antara aspek
kebaikan umat Islam itu adalah keunggulan kualitas SDM-nya dibanding umat non
Islam. Keunggulan kualitas umat Islam yang dimaksud dalam Al-Qur’an itu sifatnya
normatif, potensial, bukan riil.
6
2) Posisi Umat Islam
SDM umat Islam saat ini belum mampu menunjukkan kualitas yang unggul. Karena
itu dalam percaturan global, baik dalam bidang politik, ekonomi, militer, dan ilmu
pengetahuan dan teknologi, belum mampu menunjukkan perannya yang signifikan. Di
Indonesia jumlah umat Islam ±85% tetapi karena kualitas SDM-nya masih rendah, juga
belum mampu memberikan peran yang proporsional. Hukum positif yang berlaku di
negeri ini bukan hukum Islam. Sistem sosial politik dan ekonomi juga belum dijiwai
oleh nilai-nilai Islam, bahkan tokoh-tokoh Islam belum mencerminkan akhlak Islam.
Terdapat beberapa prasyarat yang harus dipenuhi untuk menjadi masyarakat madani,
yakni adanya democratic governance (pemerintahan demokratis yang dipilih dan
berkuasa secara demokratis) dan democratic civilian (masyarakat sipil yang sanggup
menjunjung nilai-nilai keamanan sipil (civil security), tanggung jawab sipil (civil
responsibility), dan ketahanan sipil (civil resilience). Apabila diurai, dua kriteria
tersebut menjadi tujuah prasyarat masyarakat madani, yaitu:
7
e) Tujuan Masyarakat Madani adalah Adanya persatuan antarkelompok dalam
masyarakat serta tumbuhnya sikap saling menghargai perbedaan antarbudaya
dan kepercayaan.
f) Terselenggaranya sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-
lembaga ekonomi, hukum, dan sosial berjalan secara produktif dan
berkeadilan sosial.
g) Adanya jaminan, kepastian, dan kepercayaan antara jaringan-jaringan
kemasyarakatan yang memungkinkan terjalinnya hubungan dan komunikasi
antarmasyarakat secara teratur, terbuka, dan terpercaya.
Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku ekonomi manusia yang
perilakunya diatur berdasarkan aturan agama Islam dan didasari dengan tauhid
sebagaimana dirangkum dalam rukun islam dan rukun iman.
Tujuan Ekonomi Islam, berpedoman pada: Segala aturan yang diturunkan kepada
Allah SWT dalam sistem Islam yang mengarah dalam kebaikan, kesejahteraan,
keutamaan, serta menghapus kejahatan, kesengsaraan, dan kerugian pada seluruh
ciptaan-Nya.
Artinya:Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebagian yang lain dalam hal
rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau memberikan rezki
8
mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar mereka sama (merasakan) rezki
itu. Maka Mengapa mereka mengingkari nikmat Allah.
Artinya: Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-
bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf,
atau mengadakan perdamaian di antara manusia. dan barangsiapa yang berbuat
demikian Karena mencari keredhaan Allah, Maka kelak kami memberi kepadanya
pahala yang besar.
Dalam ajaran Islam ada dua dimensi utama hubungan yang harus dipelihara, yaitu
hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan manusia dalam
masyarakat. Kedua hubungan itu harus berjalan dengan serentak. Dengan melaksanakan
kedua hubunganngan itu hidup manusia akan sejahtrera baik di dunia maupun di akhirat
kelak.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Selain memahami apa itu masyarakat madani kita juga harus melihat pada potensi
manusia yang ada di masyarakat, khususnya di Indonesia. Potensi yang ada di dalam
diri manusia sangat mendukung kita untuk mewujudkan masyarakat madani. Karena
semakin besar potensi yang dimiliki oleh seseorang dalam membangun agama Islam
maka akan semakin baik pula hasilnya. Begitu pula sebaliknya, apabila seseorang
memiliki potensi yang kurang di dalam membangun agamanya maka hasilnya pun tidak
akan memuaskan. Oleh karena itu, marilah kita berlomba-lomba dalam meningkatkan
potensi diri melalui latihan spiritual dan praktek-praktek di masyarakat.
Adapun di dalam Islam mengenal yang namanya zakat, zakat memiliki dua fungsi
baik untuk yang menunaikan zakat maupun yang menerimanya. Dengan zakat ini kita
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat higga mencapai derajat yang disebut
masyarakat madani. Selain zakat, ada pula yang namanya wakaf. Wakaf selain untuk
beribadah kepada Allah juga dapat berfungsi sebagai pengikat jalinan antara seorang
10
muslim dengan muslim lainnya. Jadi wakaf mempunyai dua fungsi yakni fungsi ibadah
dan fungsi sosial.
Maka diharapkan kepada kita semua baik yang tua maupun yang muda agar dapat
mewujudkan masyarakat madani di negeri kita yang tercinta ini yaitu Indonesia. Yakni
melalui peningkatan kualiatas sumber daya manusia, potensi, perbaikan sistem
ekonomi, serta menerapkan budaya zakat, infak, dan sedekah. Insya Allah dengan
menjalankan syariat Islam dengan baik dan teratur kita dapat memperbaiki kehidupan
bangsa ini secara perlahan. Demikianlah makalah rangkuman materi yang dapat kami
sampaikan pada kesempatan kali ini semoga di dalam penulisan ini dapat dimengerti
kata-katanya sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman di masa yang akan datang.
B. SARAN
11
C. DAFTAR PUSTAKA
http://budisma.web.id/pengertian-masyarakat-madani-para-ahli.html
http://budisma.web.id/pengertian-masyarakat-madani-para-ahli.html
http://budisma.web.id/tujuan-masyarakat-madani.html
http://penanusantara.com/2012/12/masyarakat-madani-dan-kesejahteraan-umat
http://id.wikipedia.org/wiki/Terminologi
http://arisandi.com/pengertian-wakaf/
http://id.wikipedia.org/wiki/Wakaf
http://lazmm.org/tentang-wakaf/arti-wakaf-apakah-wakaf-itu
http://salwintt.wordpress.com/bahan-ajr-pai/demokrasi/zakat-dan-wakaf/
http://elshohwah.tripod.com/makalah/Diskusi%201.html
http://marlinds.blogspot.com/2013/01/makalah-zakat-dan-manfaatnya.html
http://kadjiekampret99.blogspot.com/2012/10/manajemen-zakat-dan-wakaf.html
http://kianaputrisanusi.blogspot.com/2012/11/masyarakat-madani.html
http://danisapujiati94.blogspot.com/2013/01/signifikansi-kearifan-lokal-dalam.html
Suryana, A. Toto, dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Tiga Mutiara: Bandung
12