Anda di halaman 1dari 6

MASYARAKAT MADANI

Nama Kelompok :
1. Septiana Wahyu Ningsih (2020SE043)
2. Damayanti Faradita (2020TI008)

INSTITUT TEKNOLOGI BISNIS AAS


1. Pengertian Masyarakat Madani
Masyarakat Madani (dalam bahasa Inggris: civil society) dapat diartikan sebagai suatu masyarakat
yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya. Kata madani sendiri
berasal dari bahasa arab yang artinya civil atau civilized (beradab). Istilah masyarakat madani adalah
terjemahan dari civil atau civilized society, yang berarti masyarakat yang berperadaban. Untuk
pertama kali istilah Masyarakat Madani dimunculkan oleh Anwar Ibrahim, mantan wakil perdana
menteri Malaysia.

Masyarakat madani adalah masyarakat yang demokratis. Istilah ”madani” berasal dari kata
”madaniah” yang berarti peradaban. Istilah ini secara historis merujuk pada ”kota Nabi” di Arab yang
bernama Yatsrib, yang kemudian menjadi Madinah. Karakteristik kehidupan sosial di Madinah pada
masa Nabi yang dianggap ideal menginspirasi pengorganisasian sosial modern yang ideal pula
dengan nama ”masyarakat madani”.

Pengertian Masyarakat Madani Menurut Para Ahli :

1. Nurcholis Madjid

Menurut Nurcholis Madjid, pengertian masyarakat madani adalah merujuk pada masyarakat Islam
yang pernah dibangun oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah, yaitu masyarakat dengan peradaban
yang memiliki ciri; kesederajatan, keterbukaan, toleransi, musyawarah, dan menghargai prestasi.

2. Syamsudin Haris

Menurut Syamsudin Haris, pengertian masyarakat madani adalah suatu lingkup sosial yang berada di
luar pengaruh Negara dan model yang tersusun dari lingkungan masyarakat paling akrab seperti;
keluarga, asosiasi sukarela, gerakan masyarakat, dan lainnya.

3. Dawam Rahardjo

Menurut Dawam Rahardjo, pengertian masyarakat madani adalah suatu proses penciptaan
peradaban yang mengacu pada nilai-nilai kebijakan bersama berdasarkan suatu pedoman hidup
untuk menciptakan persatuan dan integrasi sosial.

4. Ernest Gellner

Menurut Ernest Gellner, definisi civil society adalah masyarakat yang terdiri atas berbagai institusi
non-pemerintah yang otonom dan cukup kuat untuk dapat mengimbangi Negara.5. Cohen dan Arato

5. Menurut Cohen dan Arato, pengertian masyarakat sipil adalah suatu wilayah interaksi sosial
diantara wilayah ekonomi, politik, dan Negara, yang di dalamnya mencakup semua kelompok sosial
yang bekerja sama membangun ikatan sosial di luar lembaga resmi, menggalang solidaritas
kemanusiaan, dan mengupayakan kebaikan bersama.

6. Muhammad AS Hikam

Menurut Muhammad AS Hikam, pengertian masyarakat madani adalah semua wilayah kehidupan
sosial yang terorganisir dan memiliki ciri-ciri; kesukarelaan, keswasembadaan, keswadayaan, dan
kemandirian yang tinggi di hadapan Negara, serta terikat oleh norma dan nilai hukum yang diikuti
semua warganya.
Sejarah

Istilah masyarakat madani dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah civil society pertama kali
dikemukan oleh Cicero dalam filsafat politiknya dengan istilah societies civilis yang identik dengan
negara. ejarah Masyarakat Madani jika dicari akar sejarahnya dapat dilihat bahwa dalam masy.
Yunani Kuno masalah ini sudah ada sejak zaman sebelum Masehi (Rahardjo, 1997). Orang yang
pertama kali mencetuskan istilah “civil society” adalah Cicero (106-43M), sebagai orator Yunani
Kuno. Civil Society menurut Cicero, adalah suatu komunitas politik yang beradab seperti yang
dicontohkan oleh masyarakat kota yang memiliki kode hukum sendiri. Dengan konsep seperti ini
maka kota dapat dipahami bukan hanya sekedar konsentrasi penduduk, melainkan juga sebagai
pusat peradaban dan kebudayaan. Istilah masyarakat madani selain mengacu kepada konsep Civil
Society, juga berdasarkan konsep negara kota Madinah yang dibangun Nabi Muhammad SAW pada
tahun 622M. Masyarakat Madani juga mengacu pada konsep tamadhun (masyarakat yang
berperadaban), yang diperkenalkn oleh Ibnu Khaldun dgn istilah Al Madinah al fadhilah, yaitu
( Madinah sbgi Negara Utama),

Karakteristik masyarakat madani

♦ adanya kemandirian, keswadayaan, independensi dari warga sebagai kekuatan yang mampu
mengontrol kekuasaan negara.

♦ adanya seperangkat nilai, norma dan aturan bersama yang dipatuhi seluruh masyarakat.

♦ adanya gerakan-gerakan perlindungan hak-hak warga, konsumen, kaum minoritas, dan korban
kekerasan.

♦ adanya perkumpulan berbasis keagamaan, aliran kepercayaan, kesukuan, kebudayaan yang


membela hak-hak kolektif.

♦ adanya pengorganisasian warga yang bergerak di bidang produksi dan penyebaran ide-ide, berita,
informasi publik, dan pengetahuan umum.

♦ adanya perkumpulan dan jaringan perdagangan yang produktif.

Karakteristik di atas disampaikan oleh Larry Diamond dengan tambahan dari Sosiologis.com.
digunakan untuk mengontrol dan membatasi penggunaan kekuasaan oleh entitas lain yang besar.

Ciri-ciri Masyarakat Madani


a) Integrasi individu – individu dan kelompok – kelompok eksklusif ke dalam masyarakat melalui
kontrak sosial dan aliansi sosial.
b) Penyebaran kekuasaan sehingga kepentingan – kepentingan yang mendominasi di masyarakat
dapat dikurangi dengan kekuatan – kekuatan alternatif.
c) Terjembataninya kepentingan – kepentingan individu dan negara sebagai organisasi keanggotaan
– organisasi sukarela dapat memberikan masukan – masukan untuk keputusan – keputusan
pemerintah.
d) Fidelity lebar (loyalitas) dan kepercayaan (trust) sehingga individu – individu mengakui
hubungannya dengan orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri (individualis).
e) Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga – lembaga sosial dengan perspektif
yang berbeda.
Unsur-unsur Masyarakat Madani

Demokrasi

Demokrasi adalah prasayarat mutlak lainnya bagi keberadaan civil society yang murni (genuine).
Tanpa demokrasi masyarakat sipil tidak mungkin terwujud.[2] Demokrasi tidak akan berjalan stabil
bila tidak mendapat dukungan riil dari masyarakat.[5] Secara umum demokrasi adalah suatu tatanan
sosial politik yang bersumber dan dilakukan oleh, dari, dan untuk warga Negara.[2]

Toleransi

Toleransi adalah sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan pendapat.[2]

Pluralisme

Kemajemukan atau pluralisme merupakan prasayarat lain bagi civil society.[2] Pluralisme tidak hanya
dipahami sebatas sikap harus mengakui dan menerima kenyataan sosial yang beragam, tetapi harus
disertai dengan sikap yang tulus untuk menerima kenyataan perbedaan sebagai sesuatu yang
alamiah dan rahmat Tuhan yang bernilai positif bagi kehidupan masyarakat.[2]

Keadilan social

Keadilan sosial adalah adanya keseimbangan dan pembagian yang proporsional atas hak dan
kewajiban setiap warga Negara yang mencakup seluruh aspek kehidupan: ekonomi, politik,
pengetahuan dan kesempatan.[2] Dengan pengertian lain, keadilan sosial adalah hilangnya monopoli
dan pemusatan salah satu aspek kehidupan yang dilakukan oleh kelompok atau golongan tertentu.
[2]

Pilar Penegak Masyarakat Madani

Pilar penegak masyarakat madani adalah institusi-institusi yang menjadi bagian dari sosial kontrol
yang berfungsi mengkritisi kebijakan-kebijakan penguasa yang diskriminatif serta mampu
memperjuangkan aspirasi masyarakat yang tertindas.[2] Pilar-pilar tersebut antara lain:[2]

Lembaga Swadaya Masyarakat

Lembaga Swadaya Masyarakat adalah institusi sosial yang dibentuk oleh swadaya masyarakat yang
tugas utamanya adalah membantu dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat yang
tertindas.[2] LSM dalam konteks masyarakat madani bertugas mengadakan pemberdayaan kepada
masyarakat mengenai hal-hal yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya mengadakan
pelatihan dan sosialisasi program-program pembangunan masyarakat.[2]

Pers

Pers adalah institusi yang berfungsi untuk mengkritisi dan menjadi bagian dari sosial kontrol yang
dapat menganalisis serta mempublikasikan berbagai kebijakan pemerintah yang berhubungan
dengan warga negaranya.[2] Selain itu, pers juga diharapkan dapat menyajikan berita secara objektif
dan transparan.[2]
Supremasi Hukum

Setiap warga negara, baik yang duduk dipemerintahan atau sebagai rakyat harus tunduk kepada
aturan atau hukum.[2] Sehingga dapat mewujudkan hak dan kebebasan antar warga negara dan
antar warga negara dengan pemerintah melalui cara damai dan sesuai dengan hukum yang berlaku.
[2] Supremasi hukum juga memberikan jaminan dan perlindungan terhadap segala bentuk
penindasan individu dan kelompok yang melanggar norma-norma hukum dan segala bentuk
penindasan hak asasi manusia.[2]

Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi merupakan tempat para aktivis kampus (dosen dan mahasiswa) yang menjadi
bagian kekuatan sosial dan masyarakat madani yang bergerak melalui jalur moral porce untuk
menyalurkan aspirasi masyarakat dan mengkritisi berbagai kebijakan-kebijakan pemerintah.[2]
Namun, setiap gerakan yang dilakukan itu harus berada pada jalur yang benar dan memposisikan diri
pada real dan realitas yang betul-betul objektif serta menyuarakan kepentingan masyarakat.[2]
Sebagai bagian dari pilar penegak masyarakat madani, maka Perguruan Tinggi memiliki tugas utama
mencari dan menciptakan ide-ide alternatif dan konstruktif untuk dapat menjawab problematika
yang dihadapi oleh masyarakat.[2]

Partai Politik

Partai Politik merupakan wahana bagi warga negara untuk dapat menyalurkan aspirasi politiknya.[2]
Partai politik menjadi sebuah tempat ekspresi politik warga negara sehingga partai politik menjadi
prasyarat bagi tegaknya masyarakat madani.[2]

Contoh masyarakat sipil atau masyarakat madani :

◊ Organisasi sosial kemasyarakatan, yaitu organisasi yang muncul dari bawah atas dasar kesadaran
masyarakatnya sendiri, bukan bentukan negara atau intervensi dari negara.

◊ Asosiasi penerbitan, yaitu perkumpulan masyarakat yang bergerak secara independen dalam
rangka produksi ide-ide, berita, informasi dan pengetahuan umum.
◊ Yayasan penyelenggara sekolah swasta, yaitu inisiasi swasta untuk menyelenggarakan pendidikan
secara mandiri.

◊ Yayasan pembela hak-hak kaum perempuan, yaitu inisiasi masyarakat untuk mengadakan
pendampingan dan pembelaan kaum perempuan yang menjadi korban diskriminasi.

◊ Komunitas penjuang hak-hak kaum difabel, yaitu inisiasi masyarakat untuk mengadakan
pendampingan dan pembelaan terhadap kelompok difabel atau penyandang disabilitas.

◊ Asosiasi perlindungan konsumen, yaitu inisiasi masyarakat untuk mengadakan perlindungan


terhadap hak-hak konsumen.

Anda mungkin juga menyukai