Anda di halaman 1dari 4

A.

Masyarakat Madani
Pengertian masyarakat madani adalah masyarakat yang memiliki kehidupan ideal, baik
dalam hak dan kewajiban warga dapat terlaksanakan secara seimbang serta mampu
berkembang dengan dunia demi majunya kehidupan. Pada dasarya masyarakat di
negara-negara berkembang masih kesulitan dalam mencapai masyarakat Madani. Hal ini
dikarenakan masih rendahnya pendidikan politik dan kewarganegaraan pada
masyarakat. Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya rasa nasionalisme dan kepedulian
terhadap masalah yang dihadapi bangsa sendiri. Maka dari itu, faktor-faktor
penghambat tersebut seharusnya seluruh masyarakat terus bergerak dan maju dalam
membentuk masyarakat yang cerdas, demokratis, beradab dan memiliki nasionalisme
yang tinggi. Seluruh warga masyarakat dituntut harus mampu berpikir kritis dengan
berdasarkan pada pancasila dan semboyan bhineka tunggal ika sehingga terbentuk
masyarakat yang mampu mengatasi masalah-masalah yang menimpa bangsanya serta
mampu membentuk kekuatan dalam membangun penerintahan yang kokoh, jujur, dan
adil.
1. Pengertian Masyarakat Madani
Konsep ini merupakan penerjemahan istilah dari konsep civil society yang
pertama kali digulirkan oleh Dato Seri Anwar Ibrahim dalam ceramahnya pada
simposium Nasional dalam rangka forum ilmiah pada acara festival istiqlal, 26
September 1995 di Jakarta. Masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur
yang diasaskan kepada prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara
kebebasan perorangan dengan kestabilan masyarakat.
2. Definisi Menurut Kamus Besar
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, madani adalah masyarakat yang
menjunjung tinggi norma, nilai-nilai, dan hukum yang ditopang oleh penguasa
teknologi yang beradab, iman dan ilmu.
3. Sejarah Masyarakat Madani
Sejarah awal Masyarakat Madani tidak bisa dilepas dari filusuf Yunani Aritoteles
(384-322 SM) yang memandang konsep Masyarakat Madani (Civil Society)
sebagai sistem kenegaraan atau identik dengan Negara itu sendiri, istilah Civil
Society dimasa sekarang sering dikenal sebagai koinemia politik, yaitu sebuah
komunikasi politik tenpa warga dapat terlibat langsung dalam peraturan
ekonomi-politik dan pengambilan keputusan.
Gagasan tentang Civil Society kemudian mewabah menjadi sebuah landasan
ideology untuk perjuangan kelompok demokrasi dibelahan dunia yang lain
untuk membebaskan masyarakat di cengkraman Negara yang secara sistematis
melemahkan daya kreativitas dan kemandirian masyarakat.
Di dalam tatanan kepemerintahan yang demokrasi, komponen rakyat yang
disebut Masyarakat Madani harus memperoleh peran utama. Hal ini
berdasarkan pada kenyataan bahwa dalam sistem yang demokrasi membawa
landasan bagi rakyat untuk berperan dalam menciptakan tata kepemerintahan
yang baik. Moral merupakan operasional dari sikap dan pribadi seseorang
dalam beragam. Sehingga peranan dalam tiga komponen yaitu : sektor swasta,
pemerintahan dan rakyat merupakan kerangka Masyarakat Madani.

B. Ciri-Ciri Masyarakat Madani


Masyarakat madani memiliki ciri-ciri dan karakteristik sebagi berikut:

1. Free public sphere (ruang publik yang bebas)


Ruang publik yang diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat sebagai warga negara
memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, warga negara berhak melakukan
kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan pendapat, berserikat, berkumpul, serta
mempublikasikan pendapat, serta mempublikasikan informasi kepada publik.
2. Demokratisasi
Menunut Neera Candoke, masyarakat sosial berkaitan dengan wacana kritik rasional
masyarakat yang secara ekspisit mensyaratkan tumbuhnya demokrasi, dałam kerangka
ini hanya negara demokratis yang mampu menjamin Masyarakat Madani. Toleransi
adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan politik dan sikap
sosialyang berbeda.
3. Phuralisme
Phuralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan disertaisikap tulus bahwa
masyarakat itu majemuk. Kemajemukan itu bernilai positif dan merupakan rahmat
Tuhan.
4. Keadilan sosial (Social Justice)
Keadilan yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yangproporsional
antara hak dan kewajiban setiap warga dan negara yang mencakup seluruh aspek
kehidupan.
5. Partisipasi Sosial
Partisipasi sosial yang benar-benar bersih dari rekayasa merupakan awal yang baik
bagi terciptanya masyarakat madani. Partisipasi sosial yang bersih dapat terjadi apabila
tersedia iklim yang memungkinkan otonom individu terjaga.
6. Supremasi Hukum
Supremasi hukum merupakan jaminan terciptanya keadilan, keadilan harus
diposisikan secara netral, artinya tidak ada pengecualian untuk memperoleh kebenaran
di atas hukum.
C. Proses Demokrasi Menuju Masyarakat Madani
Masyarakat Madani merupakan elemen yang signifikan dalam membangun demokrasi.
Salah satu syarat penting bagi demokrasi adalah terciptanya partisipasi masyarakat dalam
proses-proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh negara atau pemerintah. Proses
syarat menuju masyarakat madani :

1. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi.


2. Memiliki kemampuan memenuhi kebutuhan pokok sendiri
3. Semakin mantab mengandalkan sumber-sumber pembiayaan dalam negeri
4. Secara umum telah memiliki kemampuan ekonomi, sistem politik, sosial budaya dan
pertahanan keamanan yang dinamis, tangguh serta berwawasan global.

D. Pilar Penegak Masyarakat Madani

Yang dimaksud dengan pilar masyarakat madani adalah institusi-institusi yang menjadi
bagian dari sosial control yang berfungsi mengkritisi kebijakan-kebijakan penguasa yang
diskriminatif serta mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat yang tertindas. Dalam
penegakkan masyarakat madani, pilar-pilar tersebut menjadi persyaratan mutlak bagi
terwujudnya kekuatan masyarakat madani, pilar-pilar tersebut antara lain adalah:

1. Lembaga Swadaya
Masyarakat adalah institusi sosial yang dibentuk oleh swadaya masyarakat yang tugas
esensinya adalah membantu dan memperjuangkan aspirasi dan kepentingan
masyarakat yang tertindas.
2. Pers
Merupakan institusi yang penting dalam penegakan Masyarakat Madani, karena
kemungkinan dapat mengkritisi dan menjadi bagian dari sosial control yang dapat
menganalisa serta mempublikasikan berbagai kebijakan pemerintah yang berkenaan
dengan warga negaranya.
3. Perguruan tinggi
Yakni tempat dimana civitas akademiknya (dosen dan mahasiswa) merupakan bagian
dari kekuatan sosial dan masyarakat madani yang bergerak pada jalur moral Force untuk
menyalurkan aspirasi masyrakat dan mengkritisi berbagai kebijakan-kebijakan
pemerintah, dengan catatan gerakan yang dilancarkan oleh mahasiswa tersebut.
Menurut Riswandi Imawan, perguruan tinggi memiliki tiga peranan dalam mewujudkan
masyarakat madani. Pertama, pemihakan yang tegas pada prinsip egalitarianisme yang
menjadi dasar kehidupan politik yang demokratis. Kedua, membangun,
mengembangkan dan mempublikasikan informasi secara objektif dan tidak manipulatif.
Ketiga, melakukan tekanan terhadap ketidak adilan dengan cara santun dan saling
menghormati.
4. Partai politik
Merupakan wahana bagi warga negara untuk dapat menyalurkan aspirasi politiknya
dan tempat ekspresi politik warga negara, maka partai politik ini menjadi persyaratan
bagi tegaknya masyarakat madani.

E. Masyarakat Madani Indonesia

Masyarakat madani jika dipahami secara sepintas merupakan format kehidupan alternatif yang
mengedepankan semangat demokrasi dan menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia. Konsep
masyarakat madani menjadi alternatif pemecahan, dengan pemberdayaan dan penguatan daya
control masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah yang akhirnya nanti terwujud
kekuatan masyarakat yang mampu merealisasikan dan menegakkan konsep hidup yang
demokratis dan menghargai hak-hak asasi manusia. Berkembangnya masyarakat madani di
Indonesia diawali dengan kasus-kasus pelanggaran HAM dan pengekangan kebebasan
berpendapat, berserikat dan kebebasan untuk mengeluarkan pendapat dimuka umum
kemudian dilanjutkan dengan munculnya berbagai lembaga-lembaga non pemerintahan
mempunyai kekuatan dan bagian dari sosial control. Secara esensial Indonesia memang
membutuhkan pemberdayaan dan penguatan masyarakat secara komprehensif agar memiliki
wawasan dan kesadaran demokrasi yang baik serta mampu menjunjung tinggi nilai-nilai hak
asasi manusia. Untuk itu, maka diperlukan pengembangan masyarakat madani dengan
menerapkan strategi sekaligus agar proses pembinaan dan pemberdayaan itu mencapai
hasilnya secara optimal. Menurut Dawan ada tiga strategi yang salah satunya dapat digunakan
sebagai strategi dalam memberdayakan masyarakat madani Indonesia, yaitu:

1. Strategi yang lebih mementingkan integrasi nasional dan politik. Strategi ini
berpandangan bahwa sistem demokrasi tidak mungkin berlangsung dalam masyarakat
yang belum memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara yang kuat.
2. Strategi yang lebih mengutamakan reformasi sistem politik demokrasi. Strategi ini
berpandangan bahwa untuk membangun ekonomi.
3. Strategi yang memilih membangun masyarakat madani sebagai basis yang kuat kearah
demokrasi. Fakta model strategi pemberdayaan masyarakat madani tersebut
dipertegas oleh Hakim, bahwa di era transisi ini harus dipikirkan prioritas-prioritas
pemberdayaan dengan cara memahami target-target grup yang paling strategis serta
penciptaan pendekatan-pendekatan yang tepat di dalam proses.

Anda mungkin juga menyukai