DI
S
U
S
U
N
OLEH KELOMPOK 3
NAMA:
• REYNOLD LAWALATA
• QUEEN TETELEPTA
• PRILLY SEUPATTISEUN
• MARSYA MAHUBESSY
• MEGA PATTALATU
• MELKY H
• NAYLA SAMPULAWA
• SANI ARDININGRUM
• WIDYA RUHUNUSA
• SAFIRA HAUPEA
KERAJAAN SINGGASARI
LOKASI KERAJAAN SINGGASARI
Kerajaan Singhasari atau sering pula ditulis Singosari, adalah suatu
kerajaan di Jawa Timur yang didirikan oleh Ken Arok pada tahun 1222.
Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di daerah Singosari,
Malang.
SUMBER SEJARAH KERAJAAN SINGGASARI
• informasi tentang Singhasari didapat dari berbagai sumber seperti:
Kitab Pararaton dan Negarakertagama ditulis pada masa kerajaan Majapahit dan menceritakan sejarah Singhasari dan Majapahit serta
silsilah dinasti Rajasa yang merupakan dinasti berkuasa di kedua kerajaan. Raden Wijaya, pendiri Majapahit adalah menantu dari
Kertanegara, raja terakhir Singhasari
Sebagai mana kerjaan Hindu Buddha lainya, Singhasari juga meninggalkan prasasti. Prasasi Padang Roco dipahat pada arca yang
diberikan raja Kertanegara dari Singhasari kepada raja di kerajaan Melayu Dharmasraya. Prasati ini memberi informasi tentang
hubungan Singhasari dengan kerajaan lain di Nusantara.
Candi Singhasari adalah tempat perabuan raja Kertanegara. Candi ini adalah candi Buddha, yang dilihat dari empat raja pelindung
dalam agama Buddha atau Catur Maharaja. Candi ini memberi gambaran tentang kehidupan keagamaan di Singhasari
Singhasari adalah negara maritim yang melalukan perdagangan dengan pedagang luar negeri seperti China. Para pedagang ini
memberi informasi yang dicatat dalam berbagai buku di China. Selain itu informasi dari China juga berasal dari catatan tentang
ekspedisi menaklukkan Singhasari yang dikirim Kaisar Kubilai Khan dari dinasti Yuan (dinasti Mongol yang saat itu menguasai China)
KEHIDUPAN POLITIK KERAJAAN
SINGASARI
• Kehidupan politik pada masa Kerajaan Singasari dapat kita lihat dari raja-raja yang pernah memimipinya. Berikut ini adalah raja-raja yang
pernah memimpin Kerajaan Singasari
• 1. Ken Arok (1222–1227).
• Pendiri Kerajaan Singasari ialah Ken Arok yang menjadi Raja Singasari dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurwabumi. Munculnya Ken Arok
sebagai raja pertama Singasari menandai munculnya suatu dinasti baru, yakni Dinasti Rajasa (Rajasawangsa) atau Girindra (Girindrawangsa).
Ken Arok hanya memerintah selama lima tahun (1222–1227). Pada tahun 1227 Ken Arok dibunuh oleh seorang suruhan Anusapati (anak tiri
Ken Arok). Ken Arok dimakamkan di Kegenengan dalam bangunan Siwa– Buddha.
• 2. Anusapati (1227–1248).
• Dengan meninggalnya Ken Arok maka takhta Kerajaan Singasari jatuh ke tangan Anusapati. Dalam jangka waktu pemerintahaannya yang lama,
Anusapati tidak banyak melakukan pembaharuan-pembaharuan karena larut dengan kesenangannya menyabung ayam.
• Peristiwa kematian Ken Arok akhirnya terbongkar dan sampai juga ke Tohjoyo (putra Ken Arok dengan Ken Umang). Tohjoyo mengetahui bahwa
Anusapati gemar menyabung ayam sehingga diundangnya Anusapati ke Gedong Jiwa ( tempat kediamanan Tohjoyo) untuk mengadakan pesta
sabung ayam. Pada saat Anusapati asyik menyaksikan aduan ayamnya, secara tiba-tiba Tohjoyo menyabut keris buatan Empu Gandring yang
dibawanya dan langsung menusuk Anusapati. Dengan demikian, meninggallah Anusapati yang didharmakan di Candi Kidal.
3) Tohjoyo (1248)
Dengan meninggalnya Anusapati maka takhta Kerajaan Singasari dipegang oleh Tohjoyo.
Namun, Tohjoyo memerintah Kerajaan Singasari tidak lama sebab anak Anusapati yang
bernama Ranggawuni berusaha membalas kematian ayahnya. Dengan bantuan Mahesa
Cempaka dan para pengikutnya, Ranggawuni berhasil menggulingkan Tohjoyo dan
kemudian menduduki singgasana.
4) Ranggawuni (1248–1268)
Ranggawuni naik takhta Kerajaan Singasari pada tahun 1248 dengan gelar Sri Jaya
Wisnuwardana oleh Mahesa Cempaka (anak dari Mahesa Wongateleng) yang diberi
kedudukan sebagai ratu angabhaya dengan gelar Narasinghamurti. Ppemerintahan
Ranggawuni membawa ketenteraman dan kesejahteran rakyat Singasari.
• Akan tetapi, pada masa pemerintahan Anusapati kehidupan masyarakat mulai terabaikan. Hal itu disebabkan raja sangat gemar
menyabung ayam hingga melupakan pembangunan kerajaan.
• Keadaan rakyat Singasari mulai berangsur-angsur membaik setelah Wisnuwardhana naik takhta Singasari. Kemakmuran makin dapat
dirasakan rakyat Singasari setelah Kertanegara menjadi raja. Pada masa pemerintahan Kertanegara, kerajaan dibangun dengan baik.
Dengan demikian, rakyat dapat hidup aman dan sejahtera.
KEPERCAYAAN KERAJAAN
SINGGASARI
• Siwa-Buddha (Hindu dan Buddha), Kejawen, Animisme
KERAJAAN BALI
LOKASI DAN SUMBER SEJARAH
KERJAAN BALI
• Pusat kerajaannya berada di sekitar Pejeng atau Bedulu, Kabupaten
Gianyar, Bali.
• Pendiri kerajaan bali adalah Sri Kesari Warmadewa dari Dinasti
Warmadewa. Sejak pertama kali didirikan, kerajaan ini diperintah oleh
beberapa keluarga raja. Namun, pergantian antara satu keluarga raja ke
keluarga raja lainnya tidak disebutkan dengan jelas dalam prasasti Kerajaan
Bali. Salah satu raja yang terkenal adalah Raja Udayana dari Dinasti
Warmadewa, yang berkuasa antara 989-1011 M. Saat Dinasti Warmadewa
berkuasa, agama pertama yang berkembang di Bali adalah Buddha.
Kehidupan politik kerajaan bali
• Berita tertua mengenai Bali bersumber dari Bali sendiri, yakni berupa beberapa buah cap kecil
dari tanah liat yang berukuran 2,5 cm yang ditemukan di Pejeng, Bali. Cap-cap itu dibuat pada
abad ke-8 M. Adapun prasasti tertua di Bali berangka tahun 882 M, memberitakan perintah
membuat pertapaan dan pasanggrahan di Bukit Cintamani. Di dalam prasasti tersebut tidak ditulis
nama raja yang memerintah pada masa itu. Demikian juga prasasti yang berangka tahun 911 M,
yang isinya memberikan izin kepada penduduk Desa Turunan untuk membangun tempat suci bagi
pemujaan Bhattara Da Tonta
KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA
• a.)Sistem Kasta (Caturwarna)
Sesuai dengan kebudayaan Hindu di India, pada awal perkembangan Hindu di Bali sistem
kemasyarakatannya juga dibedakan dalam beberapa kasta. Namun, untuk masyarakat yang berada di
luar kasta disebut budak atau njaba.
c.)Sistem Kesenian
Kesenian yang berkembang pada masyarakat Bali Kuno dibedakan atas sistem kesenian keraton dan
sistem kesenian rakyat.
• Ia merupakan putera Raden Wijaya. Berkuasa dari tahun 1309 hingga 1328 masehi. Berakhirnya kekuasaaan Sri Jayanegara disebabkan karena
dibunuh oleh seorang tabib yang memiliki dendam. Kalagemet kemudian digantikan oleh Tribuwanatunggadewi yang merupakan saudara
perempuannya.
• Raja ketiga ini memerintah dari tahun 1328 hingga 1350. Pada masa pemerintahannya, muncul tokoh pemberani dan kuat bernama Gajah
Mada yang kemudian diangkat menjadi Mahapatih Amangkubumi, sebab berhasil meredam pemberontakan yang terjadi.
Tribuwanatunggadewi memiliki seorang putera bernama Hayang Wuruk yang kemudian menggantikannya sebagai raja pada tahun 1350.
Dibawah pemerintahan Hayam Wuruk bersama patih Gajah Mada, kerajaan Majapahit mengalami puncak kejayaan dengan berhasil
menaklukkan berbagai kerajaan di Nusantara.
• Kehidupan politik kerajaan Majapahit sudah teratur dengan baik. Majapahit menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di luar
Nusantara, seperti dengan kerajaan China, Champa, Siam dan Kamboja. Hal ini dibuktikan dari beberapa sumber yang menyebutkan bahwa
pada tahun 1370 hingga 1381, kerajaan Majapahit telah mengirimkan beberapa kali utusan persahabatan ke kerajaan di China (Tiongkok).
• Kekuasaan di kerajaan Majapahit bersifat teritorial dan desentralisasi, didukung dengan birokrasi
yang rinci. Raja Majapahit dianggap sebagai penjelmaan dewa tertinggi, maka memiliki otoritas
politik tertinggi sebagai penguasa. Seorang raja dibantu oleh pejabat-pejabat birokrasi.
• Berikut ini susunan pemerintahan dari pusat ke daerah di Kerajaan Majapahit :
• 1. Bhumi (pusat kerajaan), dipimpin oleh Maharaja.
• 2.Negara (provinsi), dipimpin oleh bhre (pangeran), rajya (gubernur), natha (tuan), adipati atau
bhatara.
• 3.Watek (Kabupaten), diperintah oleh Tumenggung
• 4.Kuwu (lebih tinggi dari Kecamatan), diperintah oleh demang.
• 5.Wanua (desa), dipimpin oleh thani.
• 6.Kabuyutan (dusun kecil) atau padukuhan, dipimpin oleh kepala dukuh atau seorang buyut.
KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA
• Di dalam kehidupan sosial masyarakat kerajaan Majapahit mengenal sistem kasta seperti di India, karena kerajaan ini
bercorak Hindu. Namun sistem kasta di kerajaan Majapahit hanya bersifat teoritis saja dalam kehidupan Istana. Seperti yang
kita ketahui, terdapat empat kasta, yaitu Brahmana, Ksatria, Waisaya dan Sudra.
• Namun terdapat golongan lain di luar lapisan tersebut, yaitu Candala, Melccha, dan Tuccha. Golongan tersebut merupakan
orang-orang terbawah dari lapisan sosial masyarakat di kerajaan Majapahit. Brahmana adalah kaum pendeta, kesatria
merupakan keturunan raja atau pewaris raja, waisya terdiri dari pedagang dan orang-orang yang menggeluti bidang pertanian
dan peternakan, sedangkan kaum Sudra adalah budak.
• Berdasarkan aspek kedudukan sosial dalam masyarakat di Kerajaan Majapahit, status wanita lebih rendah dibandingkan dengan
pria. Hal ini terlihat dari kewajiban wanita hanya melayani suami, tidak boleh ikut campur dalam urusan apapun. Peraturan ini
tertera dalam perundang-undangan di kerajaan Majapahit dengan tujuan pergaulan bebas antara pria dan wanita dapat
dihindari.
• Kehidupan budaya kerajaan Majapahit berkembang pesat, terutama di bidang seni sastra. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya
sastra yang dihasilkan, seperti kitab Negarakretagama, Kitab Sutasoma, Kitab Kunjarakarna dan lain sebagainya. Kerajaan
Majapahit juga meninggalkan banyak jejak sejarah kebudayaan berupa prasasti dan candi.
KEPERCAYAAN KERAJAAN
MAJAPAHIT
• Agama Śiwa dan agama Buddha menjadi agama resmi di Majapahit, 2
pejabat keagamaan yaitu dharmādhyaksa ring kaśaiwan dan
dharmādhyaksa ring kasogatan terdapat dalam struktur birokrasi
pusat kerajaan Majapahit