Anda di halaman 1dari 4

Sumber sejarah kerajaan Singasari

- kitab kuno Pararaton dan Negarakertagama

- prasasi masa Singhasari seperti prasasti Padang Roco

- peninggalan seperti candi Singhasari

- catatan bangsa China

Singhasari adalah sebuah kerajaan Hindu-Buddha di Jawa yang berkuasa pada tahun 1222
hingga 1292. Kerajaan ini berbasis di wilayah yang sekarang adalah Singosari, dekat kita Malang,
Jawa Timur.

Informasi tentang Singhasari didapat dari berbagai sumber seperti:

 kitab kuno Pararaton dan Negarakertagama

Kitab Pararaton dan Negarakertagama ditulis pada masa kerajaan Majapahit dan menceritakan sejarah
Singhasari dan Majapahit serta silsilah dinasti Rajasa yang merupakan dinasti berkuasa di kedua
kerajaan. Raden Wijaya, pendiri Majapahit adalah menantu dari Kertanegara, raja terakhir Singhasari

 prasasti masa Singhasari seperti prasasti Padang Roco

Sebagai mana kerjaan Hindu Buddha lainya, Singhasari juga meninggalkan prasasti. Prasasti Padang
Roco dipahat pada arca yang diberikan raja Kertanegara dari Singhasari kepada raja di kerajaan
Melayu Dharmasraya. Prasasti ini memberi informasi tentang hubungan Singhasari dengan kerajaan
lain di Nusantara.

 peninggalan seperti candi Singhasari

Candi Singhasari adalah tempat perabuan raja Kertanegara. Candi ini adalah candi Buddha, yang
dilihat dari empat raja pelindung dalam agama Buddha atau Catur Maharaja. Candi ini memberi
gambaran tentang kehidupan keagamaan di Singhasari

 catatan bangsa China

Singhasari adalah negara maritim yang melalukan perdagangan dengan pedagang luar negeri seperti
China. Para pedagang ini memberi informasi yang dicatat dalam berbagai buku di China. Selain itu
informasi dari China juga berasal dari catatan tentang ekspedisi menaklukkan Singhasari yang dikirim
Kaisar Kubilai Khan dari dinasti Yuan (dinasti Mongol yang saat itu menguasai China)
Sumber sumber sejarah Kerajaan Kediri

Kediri merupakan sebuah kota yang kaya akan sejarah Nusantara. Adapun sejarah
Kerajaan Kediri berasal dari beberapa prasasti dan berita asing sebagai berikut :

1.Prasasti Sirah Keting 

Prasasti berangka tahun 1104 masehi, menceritakan tentang raja-raja Kerajaan Kediri saat
ibukotanya berada di Daha. Raja-raja yang disebut dalam prasasti ini antara lain ; Sri
Samarawijaya dan Sri Jayawarsa.

2.Prasasti yang ditemukan di Tulungagung dan Kertosono,

yang berisi masalah keagamaan, diperkirakan berasal dari Raja Bameswara tahun 1117 -
1130 M.

3. Prasasti Ngantang
Ditemukan di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Berisi mengenai penghargaan
kepada masyarakat setempat atas dukungan terhadap raja Jayabaya melawan Jenggala.
Beberapa semboyan seperti "Panjalau Menang" dan "Panjalu Jayanti" terdapat dalam prasasti
yang berangka tahun 1145 Masehi ini.

4. Prasasti Kamulan
Sumber sejarah Kerajaan Kediri ini dibuat pada masa Raja Kertajaya, ditemukan di Desa
Kamulan, Kec. Durenan, Trenggalek. Nama kediri terdapat pada isi prasati yang berangka
tahun 1194 Masehi ini. Isinya menceritakan tentang pemberian hadiah berupa tanah bebas
pajak kepada rakyat Desa Ngantang.

5. Prasasti Jaring
Prasasti berangka tahun 1181 Masehi, dibuat pada masa Raja Gandra. Isinya sangat unik,
yakni beberapa nama hewan seperti Tikus Finda dan Kebo Waruga. 

6. Kronik Cina
Salah satu sumber sejarah Kerajaan Kediri dari luar negeri yaitu kroni China karya Ku Fei
berjudul Ling Wai Tai Ta tahun 1178. Pada kronik tersebut dijelaskan bahwa terdapat 3
negeri/negara paling kaya saat itu selain China, yakni Sumatera, Jawa dan Arab. Di sumatera
ada Kerajaan Sriwijaya, Jawa Panjalu dan Arab Bani Abbasiyah.

7. Situs Tondowongso
Satu lagi penemuan yang diyakini sebagai peninggalan Kerajaan Kediri adalah Situs
Tondowongso, terletak di Dusun Gayam, Kec. Gurah, Kediri. Luasnya 1 Hektar, ditemukan
pada awal tahun 2007 berupa komplek percandian. Situs ini diyakini sebagai peninggalan
kerajaan Kediri karena gaya tatahan arca dan bentuknya.
Kehidupan Sosial Masyarakat Kediri
Masyarakat Kediri memakai kain sampai bawah lutut dan rambutnya diurai. Rumah-
rumahnya rata-rata sangat bersih dan rapi. Lantainya dibuat dari ubin yang berwarna kuning
dan hijau. Pemerintahannya sangat memerhatikan keadaan rakyatnya sehingga pertanian,
peternakan, dan perdagangan mengalami kemajuan yang cukup pesat. Golongan-golongan
dalam masyarakat Kediri dibedakan menjadi tiga berdasarkan kedudukan dalam
pemerintahan kerajaan.

1) Golongan masyarakat pusat (kerajaan), yaitu masyarakat yang terdapat dalam lingkungan


raja dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok pelayannya. 

2) Golongan masyarakat thani (daerah), yaitu golongan masyarakat yang terdiri atas para
pejabat atau petugas pemerintahan di wilayah thani (daerah). 

3) Golongan masyarakat nonpemerintah, yaitu golongan masyarakat yang tidak mempunyai


kedudukan dan hubungan dengan pemerintah secara resmi atau masyarakat wiraswasta.
Kediri memiliki 300 lebih pejabat yang bertugas mengurus dan mencatat semua penghasilan
kerajaan. Di samping itu, ada 1.000 pegawai rendahan yang bertugas mengurusi benteng dan
parit kota, perbendaharaan kerajaan, dan gedung persediaan makanan.
Kehidupan Sosial Masyarakat Singasari

Rakyat Singasari mengalami pasang surut kehidupan sejak zaman Ken Arok sampai
masa pemerintahan Wisnuwardhana. Pada masa-masa pemerintahan Ken Arok, kehidupan
sosial masyarakat sangat terjamin. Kemakmuran dan keteraturan kehidupan sosial masyarakat
Singasari kemungkinan yang menyebabkan para brahmana meminta perlindungan kepada
Ken Arok ataskekejaman rajanya.

Akan tetapi, pada masa pemerintahan Anusapati kehidupan masyarakat mulai


terabaikan. Hal itu disebabkan raja sangat gemar menyabung ayam hingga melupakan
pembangunan,kerajaan.

Keadaan rakyat Singasari mulai berangsur-angsur membaik setelah Wisnuwardhana


naik takhta Singasari. Kemakmuran makin dapat dirasakan rakyat Singasari setelah
Kertanegara menjadi raja. Pada masa pemerintahan Kertanegara, kerajaan dibangun dengan
baik. Dengan demikian, rakyat dapat hidup aman dan sejahtera.

Dengan kerja keras dan usaha yang tidak henti-henti, cita-cita Kertanegara ingin
menyatukan seluruh wilayah Nusantara di bawah naungan Singasari tercapai juga walaupun
belum sempurna. Daerah kekuasaannya, meliputi Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara,
Melayu, Semenanjung Malaka, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku.

Anda mungkin juga menyukai