Anda di halaman 1dari 13

Nama: Indah Rosiyati Saputri

Kelas: X IPA 4

KERAJAAN TARUMANEGARA

A.LATAR BELAKANG KERAJAAN TARUMANEGARA

Pada pertengahan abad ke-5 M, di daerah lembah Sungai Citarum, Jawa Barat terdapat
kerajaan bernama Tarumanegara (Kerajaan Taruma). Tarumanegara merupakan kerajaan
tertua di Jawa. Jika berita tentang Kutai kita peroleh dari yupa, berita tentang Tarumanegara
kita peroleh dari prasasti dan berita Cina. Ada tujuh prasasti yang MEMUAT tentang Kerajaan
Tarumanegara.

Bila menilik dari catatan sejarah ataupun prasasti yang ada, tidak ada penjelasan atau
catatan yang pasti mengenai siapakah yang pertama kalinya mendirikan kerajaan
Tarumanegara. Raja yang pernah berkuasa dan sangat terkenal dalam catatan sejarah
adalah Purnawarman. Pada tahun 417 ia memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan
Candrabaga (Kali Bekasi) sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km). Selesai penggalian, sang
prabu mengadakan selamatan dengan menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada
kaum brahmana.
Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui dengan tujuh buah prasasti batu yang
ditemukan. Lima di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-prasasti ini
diketahui bahwa kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M
dan beliau memerintah sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di
sekitar sungai Gomati (wilayah Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan
Salakanagara.

B.ASAL MULA KERAJAAN TARUMANEGARA

Kerajaan Tarumanegara berdiri pada taahun 450 Masehi dengan raja yang memerintah
Purnawarman. Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah yang
sekarang menjadi Provinsi Banten, Jawa Barat dan Jakarta. Kerajaan ini berdiri kira-kira pada
abad ke-4 hingga abad ke-7 M, dan beribu kota di Jayasinghapura. Kerajaan Tarumanegara
adalah kelanjutan dari kerajaan Salakanagara, dan merupakan salah satu kerajaan tertua yang
ada di Indonesia.

Bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara dapat diketahui dari 7 buah prasasti batu
yang ditemukan. Lima ditemukan di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Ketujuh
prasasti tersebut adalah :

1. Prasasti Kebon Kopi, Bogor

2. Prasasti Tugu, Jakarta

3. Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, Banten

4. Prasasti Ciauteun, Bogor

5. Prasasti Muara Cianten, Bogor

6. Prasasti Jambu, Bogor

7. Prasasti Pasir Awi, Bogor


GAMBAR LETAK PRASASTI KERAJAAN TARUMANEGARA

Dari prasasti-prasasti itu, diketahui bahwa kerajaan Tarumanegara dibangun oleh


Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M. Jayasingawarman kemudian memerintah
sampai tahun 382 M. Setelah meninggal, Jayasingawarman dimakamkan di sekitar sungai
Gomatri (wilayah Bekasi).

       Selain prasasti, bukti lain keberadaan kerajaan Tarumanegara adalah adanya berita dari
China. Orang-orang China mengatakan bahwa kerajaan Tarumanegara beberapa kali mengirim
utusan ke negeri China pada masa Dinasti Sui dan Dinasti Tang. Ini menunjukkan bahwa
Kerajaan Tarumanegara di akui oleh kekaisaran China, dan hubungan baik telah terjamin di
antara keduanya.

       Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M.


berdasarkan prasasti, diketahui raja yang memerintah pada waktu itu adalah Purnawarman.
Pada saat itu, wilayah kekuasaan Kerajaan Tarumanegara menurut prasasti Tugu meliputi
hampir seluruh Jawa Barat yang membentang dari Banten, Jakarta, Bogor, dan Cirebon.

C.KEHIDUPAN KERAJAAN TARUMANEGARA

Kehidupan pada masa Kerjaan Tarumanegara terdiri dari beberapa bagian yaitu :
1.Kehidupan Politik

Raja Purnawarman adalah raja besar yang telah berhasil meningkatkan kehidupan rakyatnya.
Hal ini dibuktikan dari prasasti Tugu yang menyatakan raja Purnawaman telah memerintah
untuk menggali sebuah kali. Penggalian sebuah kali ini sangat besar artinya, karena pembuatan
kali ini merupakan saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah–sawah pertanian
rakyat.

2.Kehidupan Sosial

Kehidupan sosial kerajaan Tarumanegara sudah teratur rapi, hal ini terlihat dari upaya raja
Purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya.
Raja Purnawarman juga sangat memperhatikan kedudukan kaum Brahmana yang dianggap
penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan sebagai
tanda penghormatan kepada para dewa. Lapisan masyarakat Tarumanegara di duga terdiri dari

a. Keluarga raja dan kaum bangsawan (pangeran) yang memerintah kerajaan.

b. Kaum Brahmana yang memimpin upacara agama dan mengembangkan agama Hindu.

c. Rakyat yang terdiri dari pemburu, pedagang, petani, pelayar, penambang, peternak .

d. Budak-budak.

3. Kehidupan Ekonomi

Prasasti Tugu menyatakan bahwa raja Purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk


membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak. Pembangunan terusan ini mempunyai arti
ekonomis yang besar bagi masyarakat, karena dapat dipergunakan sebagai sarana untuk
mencegah banjir serta sarana lalu lintas pelayaran perdagangan antar daerah di kerajaan
Tarumanegara dengan dunia luar, juga perdagangan daerah disekitarnya. Akibatnya, kehidupan
perekonimian masyarakat kerajaan Tarumanegara sudah teratur. Mata pencaharian rakyat
Tarumanegara di perkirakan :

1. Perburuan disimpulkan dari adanya perdagangan cula badak dan gading gajah dengan cina.

2. Pertambangan disimpulkan dari banyaknya perdagangan emas dan perak.

3. Perikanan disimpulkan dari adanya perdagangan penyu, disamping menangkap penyu juga
menangkap ikan.

4. Pertanian disimpulkan dari penggalian kali untuk mengairi sawah–sawah.

5. Perdagangan di simpulkan dari adanya hubungan dagang dengan cina.

6. Pelayaran disimpulkan dari pengiriman utusan ke cina.

7. Peternakan di simpulkan dari hadiah 1.000 ekor sapi dari Purnawarman.

4.Kehidupan Budaya

Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf–huruf dari prasasti–prasasti yang ditemukan
sebagai titik kebesaran kerajaan Tarumanegara, dapat diketahui dapat tingkat kebudayaaan
masyarakat pada masa itu sudah tinggi. Selain sebagai peninggalan budaya, keberadaan
prasasti–prasasti tersebut menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis di
kerajaan Tarumanegara.

E. RAJA-RAJA KERAJAAN TARUMANEGARA

No Raja Masa pemerintahan

1 Jayasingawarman 358-382M

2 Dharmayawarman 382-395M

3 Purnawarman 395-434M
4 Wisnuwarman 434-455M

5 Indrawarman 455-515M

6 Candrawarman 515-535M

7 Suryawarman 535-561M

8 Kertawarman 561-628M

9 Sudhawarman 628-639M

10 Hariwangsawarman 639-640M

11 Nagajayawarman 640-666M

12 Linggawarman 666-669M

E. MASA KEJAYAAN KERAJAAN TARUMANEGARA


Kerajaan Tarumanegara mencapai masa kejayaan saat di perintah oleh Raja
Purnawarman (Raja ke-3 Kerajaan Tarumanegara). Di masa pemerintahan Raja Purnawarman,
luas wilayah Kerajaan Tarumanagara hampir setara dengan luas Jawa Barat saat ini. Raja
purnawarman adalah raja besar, hal ini dapat diketahui dari Prasasti Ciaruteun yang isinya, "Ini
(bekas) dua kaki, yang seperti kaki Dewa Wisnu ialah kaki Yang Mulia Sang Purnawarman, raja
di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia".

Pada masa kejayaannya itu, Tarumanegara mengalami perkembangan pesat. Selain


dengan memperluas wilayah kerajaan melalui ekspansi ke kerajaan-kerajaan kecil di sekitar
kekuasaannya, Raja Purnawarman juga membangun berbagai infrastruktur yang mendukung
perekonomian kerajaan. Adapun salah satunya adalah sungai Gomati dan Candrabaga. Kedua
sungai ini selain untuk mencegah terjadinya banjir saat musim hujan, juga berperan penting
dalam pengairan lahan pertanian sawah yang dulu menjadi salah satu penggerak kehidupan
ekonomi masyarakat Kerajaan Tarumanegara. Masa kepemimpinan Raja Purnawarman
dianggap sebagai masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara selain itu juga karena kemampuan
kerajaan yang mampu berkurban 1000 ekor sapi saat pembangunan ke dua sungai itu.

Pada masa kejayaannya ini, Tarumanegara mengalami perkembangan pesat. Selain


dengan memperluas wilayah kerajaan melalui ekspansi ke kerajaan-kerajaan kecil di sekitar
kekuasaannya, Raja Purnawarman juga membangun berbagai infrastruktur yang mendukung
perekonomian kerajaan. Adapun salah satunya adalah sungai Gomati dan Candrabaga. Kedua
sungai ini selain untuk mencegah terjadinya banjir saat musim hujan, juga berperan penting
dalam pengairan lahan pertanian sawah yang dulu menjadi salah satu penggerak kehidupan
ekonomi masyarakat Kerajaan Tarumanegara. Masa kepemimpinan Raja Purnawarman
dianggap sebagai masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara selain itu juga karena kemampuan
kerajaan yang mampu berkurban 1000 ekor sapi saat pembangunan ke dua sungai itu.

F.WILAYAH KEKUASAAN

Dari sumber–sumber di atas dapat di simpulkan bahwa Tarumanegara terletak di jawa


Barat. Pusatnya belum dapat di pastikan, namun para ahli menduga kali Chandabagha adalah
kali Bekasi, kira–kira anatar sungai Citarum dan sungai Cisadane. Adapun wilayah kekuasaan
kerajaan Tarumanegara meliputi daerah Banten, Jakarta, sampai perbatasan Cirebon.

G.PRASASTI-PRASASTI KERAJAAN TARUMANEGARA

1. Prasasti Ciaruteun
Salinan gambar prasasti Ciaruteun dari buku The Sunda Kingdom of West Java From
Tarumanagara to Pakuan Pajajaran with the Royal Center of Bogor.

Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara
sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta
yang terdiri dari 4 baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Di samping
itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.

Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu:

Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya
prasasti tersebut).Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan dan eksistensi seseorang
(biasanya penguasa) sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan
kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa
sekaligus pelindung rakyat

2. Prasasti Jambu

Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan
jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahwa Sansekerta
dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja
Mulawarman.

3. Prasasti Kebon kopi

Prasasti Kebonkopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor . Yang
menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak
kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.

4. Prasasti Muara Cianten

Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat
dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.

5. Prasasti Pasir awi


Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam aksara ikal yang belum
dapat dibaca.

6. Prasasti Cidanghiyang

Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai
Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan
tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa
Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.

7. Prasasti Tugu
Prasasti Tugu di Museum Nasional. Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan
Cilincing Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan
isinya paling panjang dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada
beberapa hal yang dapat diketahui dari prasasti tersebut.

Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu adalah:

a. Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu sungai
Chandrabaga dan Gomati. Dengan adanya keterangan dua buah sungai tersebut
menimbulkan tafsiran dari para sarjana salah satunya menurut Poerbatjaraka. Sehingga
secara Etimologi (ilmu yang mempelajari tentang istilah) sungai Chandrabaga diartikan
sebagai kali Bekasi.
b. Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap dengan
angka tahunnya yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang diduga sama
dengan bulan Februari dan April.
c. Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahmana
disertai dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.

H. SUMBER-SUMBER SEJARAH

Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara. Sedangkan sumber-


sumber dari luar negeri yang berasal dari berita Tiongkok antara lain:

1. Berita Fa-Hsien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi


menceritakan bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang
beragama Buddha, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan
sebagian masih animisme.
2. Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan
dari To- lo-mo yang terletak di sebelah selatan.
3. Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang
utusaan dari To-lo-mo.
Berdasarkan tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo secara fonetis
penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara. Maka berdasarkan sumber-sumber
yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat diketahui beberapa aspek kehidupan tentang
kerajaan Tarumanegara. Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang antara tahun 400-
600 M. Berdasarkan prasast-prasati tersebut diketahui raja yang memerintah pada waktu itu
adalah Purnawarman. Wilayah kekuasaan Purnawarman menurut prasasti Tugu, meliputi
hampir seluruh Jawa Barat yang membentang dari Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon.I

I.RUNTUHNYA KERAJAAN TARUMANEGARA

Runtuhnya kerajaan Tarumanegara tidak diketahui secara lengkap, karena prasasti yang
ditemukan sebagian hanya menyampaikan berita saat pemerintahan raja Purnawarman dan
sisanya belum dapat ditafsirkan secara lengkap.  

Tarumanagara sendiri hanya mengalami masa pemerintahan 12 orang raja. Pada tahun 669 M,
Linggawarman, raja Tarumanagara terakhir, digantikan menantunya, Tarusbawa. Linggawarman
sendiri mempunyai dua orang puteri, yang sulung bernama Manasih menjadi istri Tarusbawa
dari Sunda dan yang kedua bernama Sobakancana menjadi isteri Dapuntahyang Sri Jayanasa
pendiri Kerajaan Sriwijaya. Secara otomatis, tahta kekuasaan Tarumanagara jatuh kepada
menantunya dari putri sulungnya, yaitu Tarusbawa. Kekuasaan Tarumanagara berakhir dengan
beralihnya tahta kepada Tarusbawa, karena Tarusbawa pribadi lebih menginginkan untuk
kembali ke kerajaannya sendiri, yaitu Sunda yang sebelumnya berada dalam kekuasaan
Tarumanagara. Atas pengalihan kekuasaan ke Sunda ini, hanya Galuh yang tidak sepakat dan
memutuskan untuk berpisah dari Sunda yang mewarisi wilayah Tarumanagara.
 
DAFTAR PUSTAKA

http://fatwarohman.blogspot.co.id/2012/02/kerajaan-tarumanegara-1.html

http://rialint.blogspot.co.id/2013/10/makalah-kerajaan-tarumanegara.html

http://www.artikelmateri.com/2015/11/sejarah-kerajaan-tarumanegara-rangkuman-
lengkap.html

Anda mungkin juga menyukai