Anda di halaman 1dari 16

Kerajaan Medang Kamulan

Anggota Kelompok :
1. Reinard
2. Lucky
3. Darren
1. SEJARAH KERAJAAN
MEDANG KAMULAN
Kerajaan Medang berdiri di Jawa Timur pada abad ke-10
dengan Ibu Kota Wantan Mas yang terletak di kawasan sungai
Brantas. Sebelumnya, Kerajaan Medang berdiri di Jawa Tengah
dengan nama Kerajaan Mataram.
Lokasi kerajaan harus pindah ke Jawa Timur karena letusan
Gunung Merapi menghancurkan Kerajaan Mataram.
Berdasarkan Prasasti Mantyasih, raja pertama Kerajaan
Medang saat berada di Jawa Tengah adalah Rakai Mataram
Sang Ratu Sanjaya.
Puncak kejayaan terjadi pada tahun 898-910 masehi. Kala itu,
Kerajaan Medang dipimpin oleh Raja Balitung dan memiliki
kekuasaan meliputi Bagelen di Jawa Tengah hingga Malang di
Jawa Timur.
Selain itu, ada juga yang menyebutkan puncak kejayaan
Kerajaan Medang terjadi pada masa Raja Airlangga. Hal itu
tertulis dalam kitab Arjunawiwaha karya Mpu Kanwa.
2. KEHIDUPAN DI
KERAJAAN MEDANG
KAMULAN
Rakyat dalam Kerajaan Medang Kamulan tersusun dalam
sebuah hierarki. Kebudayaan berkembang dengan baik. Pajak-
pajak juga dibebaskan untuk dapat memelihara bangunan suci.
Raja-raja yang memerintah memberikan perhatian bagi
kehidupan sosial dan ekonomi rakyat. Misalnya, kebijakan Raja
Airlangga yang dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Pada era kepemimpinannya, ia memperbaiki Pelabuhan
Ujung Galuh untuk memajukan perdagangan.
Kedua, ia membangun jalan-jalan yang berfungsi sebagai
penghubung antara pesisir dengan pusat kerajaan. Ketiga, ia
membangun Waduk Waringin Sapta untuk tujuan irigasi dan
pencegahan terhadap banjir. Keempat, ia juga memberikan hak-
hak istimewa bagi Pelabuhan Kembang Putih, Tuban.
Kegiatan ekonomi rakyatnya berfokus pada perdagangan dan
pelayaran. Contoh barang dagangan yang diperjualbelikan
misalnya porselen, beras, daging, dan kayu.
3. LOKASI KERAJAAN
MEDANG KAMULAN
Kerajaan Mataram Kuno, yang mengalami
perpindahan pusat pemerintahan dari Jawa
Tengah ke Jawa Timur menghasilkan kerajaan
baru bernama Kerajaan Medang Kamulan. 
Maka dari itu, kerajaan ini juga sering disebut
sebagai Kerajaan Mataram Kuno Jawa Timur.
Perpindahan ini terjadi karena adanya bencana
alam letusan Gunung Merapi yang
menghancurkan pusat kerajaan di Jawa Tengah.
4. TOKOH YANG
BERPENGARUH
 Pada awalnya, orang yang memindahkan Kerajaan Mataram Kuno ke Jawa Timur dan
menjadikannya kerajaan baru ialah Mpu Sindok. Kemudian, Mpu Sindok menjadi raja
pertama di kerajaan baru tersebut dan memimpin dengan dibantu oleh permaisurinya, Sri
Wardhani Pu Kbi. 
 Ia mendirikan dinasti baru setelah Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra, yaitu Dinasti
Isyana. Mpu Sindok memiliki gelar Sri Maharaja Rake Hino Sri Isyana
Wikramadharmatunggadewa.
 Mpu Sindok dan permaisurinya mempunyai anak bernama Sri Isyanatunggawijaya. Sri
Isyanatunggawijaya kemudian menikahi Lokapala. Suaminya kemudian diangkat menjadi
raja.
 Raja selanjutnya setelah Raja Lokapala ada Raja Makutawangsawardhana yang bergelar Sri
Dharmawangsa Teguh Anantawikramatunggadewa.
 Raja selanjutnya adalah Raja Dharmawangsa yang membawa Kerajaan Medang Kamulan
menuju puncak kejayaannya. Ia berhasil menjadikan kerajaannya sebagai saingan oleh
Kerajaan Sriwijaya yang telah lebih dulu ada dengan kebijakan politik luar negerinya.
 Raja Dharmawangsa sempat melancarkan serangan kepada Kerajaan Sriwijaya yang berbuah
kegagalan. Akibatnya, kerajaan kecil bawahan Kerajaan Sriwijayapun membalas dengan
serangan yang menggugurkan Raja Dharmawangsa.
 Menantu Raja Dharmawangsa, Airlangga, melarikan diri ke hutan pada saat serangan terjadi.
Beberapa waktu setelahnya, ia keluar dari hutan dan merebut kembali kerajaan tersebut.
Iapun dinobatkan sebagai raja dengan gelar Rakai Holu Sri Lakeswara Dharmawangsa
Airlangga Teguh Ananta Wikramatunggadewa.
 Sayangnya, keputusan Raja Airlangga untuk membagi dua kerajaan demi mencegah perang
saudara justru malah menjadikan kemunduran. Pertama, ada Jenggala yang dikuasai oleh
Samarawijaya. Kedua, ada Panjalu yang dikuasai oleh Mapanji Garasakan.
 Alhasil kemunduran ini menghasilkan keruntuhan bagi kerajaan.
5. MASA
PEMERINTAHAN RAJA
RAJA MEDANG
KAMULAN
 Kerajaan Medang Kamulan bisa dikatakan sebagai salah satu kerajaan yang bisa
bertahan lama di Jawa Timur. Raja-raja silih berganti dalam menjalankan roda
pemerintahannya untuk memakmurkan rakyatnya.
 Ada beberapa nama raja yang berhasil membawa Kerajaan Medang Kamulan
menjadi kerajaan yang makmur untuk rakyatnya. Raja pertama Mpu Sindok yang
juga pendiri Kerajaan Medang Kamulan.
 Mpu Sindok memerintah selama kurang lebih dua puluh tahun (929 M – 949 M).
Mpu Sindok memiliki gelar Sri Maharaja Raka I Hino Sri Isana Wikrama
Dharmatunggadewa.
 Dalam menjalankan pemerintahan Kerajaan Medang Kamulan, Mpu Sindok
dibantu oleh istrinya bernama Sri Wardhani Pu Kbin. Kemudian dilanjutkan oleh
Dharmawangsa Tegu yang merupakan cucu dari Mpu Sindok sendiri.
 Ia berkuasa pada tahun 990 M – 1016 M. Pada masa kerajaan ini, penetrasi
perniagaan cukup agresif dilakukan bahkan sampai ke Kerajaan Sriwijaya.
Kemudian, raja Kerajaan Medang Kamulan selanjutnya adalah Raja
Airlangga/Erlangga pada tahun 1019M – 1042 M.
 Raja Airlangga putra dari Raja Bali Udayana dan Mahendradatta, saudari
Dharmawangsa Teguh. Cerita sampai Airlangga bisa menjadi raja Medang
Kamulan pada saat itu Airlangga menjadi pelarian di Wonogiri yang kemudian
dinobatkan menjadi raja.
 Raja Airlangga inilah yang kemudian bisa mengembalikan kewibawaan Kerajaan
Medang Kamulan dengan berhasil menaklukkan beberapa raja terdahulu
6. PENINGGALAN
KERAJAAN MEDANG
KAMULAN
Terdapat beberapa prasasti peninggalan Kerajaan
Medang Kamulan, di antaranya:
Prasasti Mpu Sindok
Lokasi penemuan prasasti ini adalah Jombang, Jawa
Timur. Prasasti ini berisi tentang pemerintahan Mpu
Sindok bersama dengan Sri Wardhani Pu Kbi.
 Prasasti Calcuta
Prasasti yang dibuat pada masa pemerintahan Raja
Airlangga ini berisi tentang silsilah raja-raja
keturunan Mpu Sindok.
Prasasti Anjuk Ladang
Prasasti ini berisi tentang awal dari Kerajaan Medang
Kamulan
7. KERUNTUHAN
KERAJAAN MEDANG
KAMULAN
Runtuhnya Kerajaan Medang Kamulan dimulai
setelah dipimpin oleh Raja Airlangga. Kerajaan
tersebut terpaksa dibagi menjadi dua kerajaan,
yakni Kerajaan Janggala dan Kerajaan Kediri.
Keputusan tersebut dilakukan oleh Raja
Airlangga guna mencegah terjadinya perang
saudara. Diketahui, sang putri dari permaisuri
Raja Airlangga memutuskan untuk tidak terlibat
dalam kerajaan dan menjadi seorang petapa.
Akhirnya, Kerajaan Medang diberikan putra-
putra dari selir Raja Airlangga. Sehingga sejarah
Kerajaan Medang berakhir di zaman
pemerintahan ini.
Sekian Dari Kelompok
Kami TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai