Anda di halaman 1dari 13

Kerajaan

Medang Kamulan
Kelompok Enam Xh-1
SUMBER
Sumber sejarah tentang kerajaan ini adalah prasasti paradah (943M)
dan prasasti anjuk ladang 973M).

ANJUK LADANG

Isi dari prasasti Anjuk Ladang adalah ditetapkannya daerah Anjuk


Ladang sebagai sima swatantra, artinya daerah Anjuk Ladang
dibebaskan dari kewajiban membayar pajak. Sebagai gantinya hasil
bumi yang awalnya untuk membayar pajak digunakan untuk
merawat bangunan suci yang berupa Candi Lor.

PARADAH
Isi dari prasasti ini berisi tentang Maharaja Rakai Hino Pu Sindok
yang diterima oleh Rakryan Mapinghe i Halu Pu Saharsa,
kemudian diturunkan pada Rakai Kanuruhan Pu Da.
LOKASI
Kerajaan Medang kamulan terletak di Jawa Timur
tepatnya di Muara Sungai Brantas dengan Watumas
sebagai ibu kotanya. Kerajaan ini didirikan oleh Mpu
Sindok, setelah ia memindahkan kekuasaan kerajaan
Mataram ke Jawa timur.

PETA
Mpu
Sindok
Mpu Sindok atau Sindok dikenal juga
Raja ke I dengan nama Dyah Sindok adalah raja yang
memindahkan pusat kekuasaan Kerajaan
Medang periode Jawa Tengah dari bhumi
Mataram ke Jawa bagian timur. Mpu Sindok
bergelar Sri Maharaja Rake Hino Dyaḥ
Sindok Sri Isanawikrama
Dharmottuṅgadewawijaya, memerintah
sekitar tahun 929–947 M.

Dharmawangsa Teguh disebut juga


dengan Dharmawangsa adalah raja
terakhir Kerajaan Medang Periode Jawa
Timur dengan bergelar nama abhiseka Sri
Maharaja Isana Dharmawangsa Teguh
Anantawikramottunggadewa. Pada saat
masa pemerintahannya Dharmawangsa
mengadakan serangan ke Sriwijaya. Ia
memerintah Medang pada tahun 991-
1016.

Raja ke II

Dharmawangsa
Raja ke III

Raja Airlangga

Raja ke III

Raja selanjutnya adalah Airlangga atau Erlangga.


pada tahun 1019 M ia dinobatkan sebagai raja
Medang Kamulan selanjutnya. Kekuasaan Airlangga
cukup lama yaitu mulai tahun 1019 M-1042 M, dan
pada masa ini, Airlangga berhasil memulihkan
kewibawaan Kerajaan Medang Kamulan. Raja

Airlangga berhasil menaklukkan beberapa Kerajaan


yang ada. Ia memperluas wilayah kerajaan hingga ke
Jawa Tengah bahkan pengaruh kekuasaannya diakui
sampai ke Bali.
Sistem pemerintahan

MONARKI

Sistem pemerintahan Kerajaan Medang Kamulan

adalah monarki atau sistem pemerintahan kerajaan

dimana Kerajaan Medang Kamulan dipimpin oleh

raja- raja yang masih memiliki ikatan persaudaraan.

Pemerintahannya memang selalu mengutamakan

kepentingan rakyat dibanding orang-orang yang

memiliki posisi dalam kekuasaan itu.


Kondisi Politik
Kerajaan

Raja ke I

Raja pertama Kerajaan Medang di Jawa Timur bernama Mpu Sindok yang

memimpin rakyatnya dengan baik, adil dan bijaksana. Mpu Sindok

memerintah kerajaan Medang Kamulan bersama sang istri Sri Wardhani Pu

Kbih selama lebih dari 20 tahun. Ada banyak kebijakan yang dikeluarkan

Mpu Sindok demi menjaga keberlangsungan hidup Kerajaan Medang,

misalnya membangun bendungan hingga waduk Kebijakan-kebijakan yang

dijalankan oleh Mpu Sindok sangat bagus untuk mensejahterakan

rakyatnya. Adapun Mpu Sindok juga mendirikan dinasti baru, yakni Dinasti

Isyana setelah Dinasti Sanjaya dan Syailendra. Mpu Sindok juga

mendapatkan gelar Sri Maharaja Rake Hino Sri Isyana Wikranta

Dharmatunggadewa.
Kondisi Politik
Kerajaan
Raja selanjutnya adalah Airlangga atau Erlangga. pada
tahun 1019 M ia dinobatkan sebagai raja Medang
Kamulan selanjutnya. Kekuasaan Airlangga cukup
lama yaitu mulai tahun 1019 M-1042 M, dan pada masa
ini, Airlangga berhasil memulihkan kewibawaan

Kerajaan Medang Kamulan. Raja Airlangga berhasil


menaklukkan beberapa Kerajaan yang ada. Ia

memperluas wilayah kerajaan hingga ke Jawa Tengah


Raja ke III bahkan pengaruh kekuasaannya diakui sampai ke Bali.

Tidak hanya itu, Raja Airlangga juga mengadakan


pembangunan demi kesejahteraan rakyat seperti
membangun Sri Wijaya Asrama tahun 1036,
membangun bendungan Waringin Sapta, memperbaiki
pelabuhan Hujung Galuh, membangun jalan yang
menghubungkan daerah pesisir ke pupsat kerajaan, dn

lainnya.Nah, pada masa Airlangga inilah Kerajaan


Medang Kamulan mencapai masa keemasan dan masa

kejayaannya.
keadaan ekonomi
Mengandalkan sektor maritim.
Perdagangan dan pelayaran. Barang
dagangannya adalah poerselen, besar,
daging, dan kayu. Masa pemerintahan
Mpu sindok, dibangun sebuah bendungan
yang berfungsi sebagai irigasi dan tempat
memelihara ikan.

Keadaan
Sosial
Keadaan sosial masyarakat Kerajaan Medang Kantulan sudah teratur.
Masyarakat kerajaan Medang Kamulan tersusun dalam sebuah
hirarkis (tingkatan). Struktur sosial masyarakatnya dibedakan
berdasarkan pembagian kasta. Masyarakat hidup berdampingan secara
damai walaupun mereka berbeda agama. Birokrasi kerajaan berjalan
sesuai dengan pekerjaannya Pada umumnya, masyarakatnya adalah
petani, pedagang, dan peternak
Artefak
peninggalan
Lokasi penemuan prasasti ini
adalah Jombang, Jawa Timur.
Prasasti ini berisi tentang
pemerintahan Mpu Sindok
bersama dengan Sri Wardhani
Pu Kbi.

Prasasti calcuta yang menjadi


peninggalan dari raja Airlangga.
Prasasti calcuta ini berisi tentang
silsilah keluarga dari raja pertama
Medang kamulan, mpu sindok,
selain itu juga berisi tentang
peristiwa hancurnya istana milik
Dharmawangsa.

Prasasti anjuk ladang adalah


prasasti yang ditemukan di
Jawa Timur. Prasasti ini berisi
tentang awal berdirinya
Medang kamulan pasti semua
kerajaan memiliki masa
kejayaannya masing-masing
kan.
Kejayaan
Politik: Kerajaan Medang Kamulan berhasil
mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaannya
dari ancaman Sriwijaya, yang merupakan kerajaan
maritim terkuat di Nusantara pada saat itu.
Kerajaan ini juga berhasil menjalin hubungan baik
dengan kerajaan-kerajaan lain di Nusantara, seperti
Bali, Lombok, Jawa Barat, dan Sumatera.
Kerajaan ini juga memiliki hubungan dagang dan
diplomatik dengan Cina, yang merupakan negara
besar dan maju di Asia pada saat itu.

Agama: Kerajaan Medang Kamulan mengembangkan


agama Buddha dan Hindu di wilayahnya, serta
menghormati keberagaman agama dan kepercayaan
yang ada di masyarakat. Kerajaan ini juga
mendukung perkembangan ajaran-ajaran baru dalam
agama Buddha dan Hindu, seperti Tantrayana,
Mahayana, Vajrayana, Saiva Siddhanta, dan
Waisnawa. Kerajaan ini juga mengirimkan utusan-
utusan ke India untuk belajar tentang agama Buddha
dan Hindu dari para guru dan biksu.

Budaya: Kerajaan Medang Kamulan menghasilkan


banyak karya budaya yang menunjukkan tingkat
kecerdasan dan kreativitas yang tinggi. Kerajaan ini
menghasilkan banyak prasasti yang berisi informasi
penting tentang sejarah, politik, agama, budaya, dan
hukum kerajaan tersebut. Kerajaan ini juga membangun
banyak candi yang memiliki arsitektur yang indah dan
ukiran yang halus. Kerajaan ini juga menghasilkan
banyak karya sastra yang menjadi khasanah budaya
Jawa kuno.
Keruntuhan

Runtuhnya Medang kamulan ketika pesta


pernikahan putri raja Dharmawangsa dengan
Airlangga terjadi serangan mendadak dari
Sriwijaya kerajaan Sriwijaya menyerang
Medang kamulan dengan bantuan dari
kerajaan wurawari serangan tersebut
mengakibatkan meninggalnya keluarga
kerajaan Medang kamulan.
Kerajaan Medang Kamulan
Kerajaan medang kamulan adalah kerajaan yang berada di sekitar muara sungai Brantas
dengan ibukota di Wutan mas. Kerajaan Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sindok pada
abad ke-10. Mpu Sindok juga dijadikan sebagai raja pertama Medang Kamalan dan
memimpin kerajaan selama kurang lebih 20 tahun yakni mulai 929 Masehi sampai 949
Masehi. Sistem Kerajaan Medang Kamulan adalah monarki atau sistem pemerintahan
kerajaan di mana Kerajaan Medang Kamulan dipimpin oleh raja- raja yang masih memiliki
ikatan saudara. Untuk keadaan ekonomi Kerajaan Medang Kamulan mengandalkan sektor
Maritim. Dan ada pula banyak peninggalan Kerajaan Medang Kamulan berupa prasasti
prasasti yang terkenal.

Penyusun Buku

1. Hana Pujiyanti S. (09)


2. Maidina Ariska Putri K. (16)
3. Moh. Hasan Nafi' (21)
4. Sarah Aurelia (32)

Instagram

1. @inihanas_
2. @mydnnaptrii
3. @saki_10
4. @aurlvx._

Anda mungkin juga menyukai