Disusun Oleh:
Kelompok 3
XA
0
1. Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram Kuno merupakan kerajaan maritim yang terletak di pedalaman
Jawa Tengah. Para ahli memperkirakan bahwa letak kerajaan Mataram Kuno berada di
wilayah Medang dan Poh Pitu. Poh Pitu sendiri hingga sekarang belum jelas letak
pastinya. Dalam beberapa catatan sejarah menjelaskan bahwa letak Mataram Kuno
ditandai dengan letaknya yang dikelilingi gunung, pegunungan dan sungai – sungai.
Para ahli sejarah memperkirakan bahwa wilayah Mataram Kuno bagian utara
berbatasan dengan Gunung Merapi, Merbabu, Sindoro dan Sumbing. Sedangkan di sisi
barat terdapat Pegunungan Serayu, disebelah timur terdapat Gunung Lawu, dan selatan
terdapat Laut Selatan dan Pegunungan Seribu. Sungai yang dimaksud adalah Sungai
Bogowonto, Progo, Opak dan Bengawan Solo. Sedangkan Poh Pitu yang dimaksud
kemungkinan adalah wilayah antara Kedu hingga sekitar Prambanan.
Mataram Sang Ratu Sanjaya. Raja Sanjaya dikenal sebagai raja yang bijaksana,
cakap dan taat beragama. Dibawah pemerintahan Sanjaya, wilayah Mataram Kuno
1
mampu diperluas. Kerajaan Mataram Hindu pernah menjadi pusat pembelajaran
agama Hindu yang dibuktikan dengan banyaknya kunjungan pendeta dan bahkan
menetap di Mataram.
Raja Sanjaya wafat pada pertengahan abad ke 8 M dan digantikan oleh Rakai
Panangkaran putranya. Pasca wafatnya Rakai Panangkaran terjadi perpecahan di
Mataram Kuno yang membagi Kerajaan Mataram Kuno menjadi dua bagian yaitu
Mataram Kuno bercorak Hindu ada di Jawa Tengah bagian utara, sedangkan
Mataram Kuno bercorak Buddha ada di Jawa Tengah bagian selatan.
B. Dinasti Syailendra
Pada akhir abad ke 8, dibawah pemerintahan Sri Dharmatungga wilayah
Mataram Kuno dibawah Dinasti Syailendra mencapai masa kejayaan yaitu dengan
luas wilayah hingga mencapai Semenanjung Malaya. Selain itu bidang politik, ilmu
pengetahuan, budaya, kesenian dan sosial mencapai kemajuan yang pesat.
Setiap pergantian raja, Kerajaan Mataram Kuno semakin pesat kemajuannya.
Sri Dharmatungga digantikan oleh Indra (Syailendra) yang berhasil menaklukkan
Chenla (Kamboja). Pada saat dipimpin Samaratungga, ilmu seni di Kerajaan
Mataram Kuno mengalami kemajuan pesat yang ditandai dibangunnya Candi
Borobudur. Dinasti Sanjaya dan Syailendra baru dapat disatukan ketika terjadi
perkawinan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya dan Pramodhawardani dari Dinasti
Syailendra.
C. Dinasti Isyana
Pada tahun 929 M, terjadi pemindahan ibu kota oleh Mpu Sindok dari Jawa
Tengah ke Jawa Timur yang diperkirakan antara Gunung Semeru dan Gunung Wilis.
Kerajaan ini kemudian dinamakan Medang dengan Mpu Sindok sebagai raja
pertamanya dari Dinasti Isyana.
2
Sri Maharaja Rakai Pikatan dan Maharatu Pramodawardhani (840-856 M)
Sri Maharaja Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala (856-882 M)
Sri Maharaja Rakai Watuhumalang (882-899 M)
Sri Maharaja Rakai Watukara Dyah Balitung (898-915 M)
Raja Daksa (915-919 M)
Raja Tulodong (919-924 M)
Raja Sumba Dyah Wawa (924 M)
Berikut ini silsilah raja Kerajaan Mataram Kuno saat dipindahkan ke Jawa
Timur
Rakai Hino Sri Isana alias Mpu Sindok (929-947 M)
Sri Lokapala dan Ratu Sri Isanatunggawijaya (sejak 947 M)
Makutawangsawardhana (hingga 985 M)
Dharmawangsa Teguh (985-1007 M)
1. Candi Borobudur
2. Candi Prambanan
3. Candi Sewu
4. Candi Gedong Songo
5. Candi Dieng
6. Candi Sambisari
3
Kerajaan Medang Kamulan didirikan oleh Mpu Sindok dari Dinasti Isyana yang
diperkirakan didirikan di wilayah Jombang, Jawa Timur. Mpu Sindok merupakan
penerus dari Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah. Pemindahan kekuasaan dari
Jawa Tengah ke Jawa Timur diperkirakan sebagai akibat dari bencana alam meletusnya
gunung – gunung di sekitar Mataram Kuno.
Mpu Sindok merintis dinasti baru bernama Isyana dengan gelar Isyana Tungga
Dewa. Mpu Sindok memerintah Medang kamulan pada 929 M, hingga 949 M. Selama
kurun waktu satu abad Dinasti Isyana memerintah di Kerajaan Medang Kamulan.
4
3) Keruntuhan Medang Kamulan
Kerjaan Medang Kamulan runtuh ketika terjadi pernikahan antara putri
Dharmawangsa dan Airlangga. Secara mendadak Kerajaan Sriwijaya menyerang
Medang Kamulan yang dibantu Raja Wurari. Serangan tersebut berakibat pada
meninggalnya keluarga Kerajaan Medang. Disisi lain, Airlangga berhasil
menyelamatkan diri beserta pasukannya.
Pada tahun 1031, Airlangga berupaya memulihkan Dinasti Isyana dan menobatkan
dirinya menjadi raja dengan gelar Rakai Hali Sri Lakeswara Dharmawangsa Airlangga
Teguh Ananta Wikramatunggadewa. Pemindahan kekuasaan pun dilakukan ke
Kahuripan dengan mendirikan Kerajaan Kahuripan.
5
DAFTAR PUSTAKA
https://sma13smg.sch.id/materi/sejarah-kerajaan-medang-kamulan/
https://sma13smg.sch.id/materi/sejarah-kerajaan-mataram-kuno/