Anda di halaman 1dari 4

Nama : Gresendo sistus kaytanus

Dinasti yang Memerintah Mataram Kuno


Dinasti Sanjaya
Mataram Kuno pertama kali didirikan oleh Raja Sanjaya yang bergelar Rakai
Mataram Sang Ratu Sanjaya. Raja Sanjaya dikenal sebagai raja yang bijaksana,
cakap dan taat beragama. Dibawah pemerintahan Sanjaya, wilayah Mataram
Kuno mampu diperluas. Kerajaan Mataram Hindu pernah menjadi pusat
pembelajaran agama Hindu yang dibuktikan dengan banyaknya kunjungan
pendeta dan bahkan menetap di Mataram.
Raja Sanjaya wafat pada pertengahan abad ke 8 M dan digantikan oleh Rakai
Panangkaran putranya. Pasca wafatnya Rakai Panangkaran terjadi perpecahan
di Mataram Kuno yang membagi Kerajaan Mataram Kuno menjadi dua bagian
yaitu Mataram Kuno bercorak Hindu ada di Jawa Tengah bagian utara,
sedangkan Mataram Kuno bercorak Buddha ada di Jawa Tengah bagian selatan.
Dinasti Syailendra
Pada akhir abad ke 8, dibawah pemerintahan Sri Dharmatungga wilayah
Mataram Kuno dibawah Dinasti Syailendra mencapai masa kejayaan yaitu
dengan luas wilayah hingga mencapai Semenanjung Malaya. Selain itu bidang
politik, ilmu pengetahuan, budaya, kesenian dan sosial mencapai kemajuan
yang pesat.
Setiap pergantian raja, Kerajaan Mataram Kuno semakin pesat kemajuannya.
Sri Dharmatungga digantikan oleh Indra (Syailendra) yang berhasil
menaklukkan Chenla (Kamboja). Pada saat dipimpin Samaratungga, ilmu seni
di Kerajaan Mataram Kuno mengalami kemajuan pesat yang ditandai
dibangunnya Candi Borobudur. Dinasti Sanjaya dan Syailendra baru dapat
disatukan ketika terjadi perkawinan Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya dan
Pramodhawardani dari Dinasti Syailendra.
Dinasti Isyana
Pada tahun 929 M, terjadi pemindahan ibu kota oleh Mpu Sindok dari Jawa
Tengah ke Jawa Timur yang diperkirakan antara Gunung Semeru dan Gunung
Wilis. Kerajaan ini kemudian dinamakan Medang dengan Mpu Sindok sebagai
raja pertamanya dari Dinasti Isyana.
Raja – Raja Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah
 Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya (732-760 M)
 Sri Maharaja Rakai Panangkaran (760-780 M)
 Sri Maharaja Rakai Panunggalan/ Dharmatungga (780-800 M)
 Sri Maharaja Rakai Warak/ Indra (Syailendra) (800-820 M)
 Sri Maharaja Rakai Garung/ Samaratungga (820-840 M)
 Sri Maharaja Rakai Pikatan dan Maharatu Pramodawardhani (840-856 M)
 Sri Maharaja Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala (856-882 M)
 Sri Maharaja Rakai Watuhumalang (882-899 M)
 Sri Maharaja Rakai Watukara Dyah Balitung (898-915 M)
 Raja Daksa (915-919 M)
 Raja Tulodong (919-924 M)
 Raja Sumba Dyah Wawa (924 M)
Berikut ini silsilah raja Kerajaan Mataram Kuno saat dipindahkan ke Jawa
Timur
 Rakai Hino Sri Isana alias Mpu Sindok (929-947 M)
 Sri Lokapala dan Ratu Sri Isanatunggawijaya (sejak 947 M)
 Makutawangsawardhana (hingga 985 M)
 Dharmawangsa Teguh (985-1007 M)
Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Berikut adalah peninggalan Mataram Kuno
1. Candi Borobudur
2. Candi Prambanan
3. Candi Sewu
4. Candi Gedong Songo
5. Candi Dieng
6. Candi Sambisari

Sejarah kerajaan singasari

Kerajaan Singasari merupakan kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berasal


dari Malang, Jawa Timur. Kerajaan ini didirikan oleh Ken Arok yang bergelar
Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi pada tahun 1222 M. Kerajaan Singasari
mencapai masa puncak kejayaan pada tahun 1272-1292 M pada masa
pemerintahan Kertanegara.

Sejarah Kerajaan Singasari


Pendirian Kerajaan Singasari tidak terlepas dari tokoh Ken Arok. Ken Arok
awalnya hanya menjabat sebagai pengawal dari seorang akuwu di Tumapel
bernama Tunggul Ametung. Ken Arok membunuh Tunggul Ametung dan
menikahi istrinya, Ken Dedes. Setelah menjabat sebagai adipati Tumapel, Ken
Arok bersekutu dengan para Brahmana dan melakukan pemberontakan di
Kerajaan Kediri. Pemberontakan yang dilakukan oleh Ken Arok memaksa Raja
Kertajaya, raja Kediri menyerahkan kekuasaannya dan bepindah ke Kerajaan
Singasari. Ken Arok kemudian menjabat sebagai raja dari Kerajaan Tumapel
atau dinamakan Kerajaan Singasari.
Baca selengkapnya : Ken Arok, Pendiri Kerajaan Singasari
Peta Kerajaan Singasari

Raja – Raja Kerajaan Singasari


 Ken Arok (1222-1227 M)
 Anusapati (1227-1248 M)
 Tohjaya (1248 M)
 Wisnuwardhana (1248-1272 M)
 Kertanegara (1272-1292 M)
Kehidupan Sosial Kerajaan Singasari
Kehidupan sosial Kerajaan Singasari berubah – ubah menyesuaikan
pemimpinnya. Pada masa pemerintahan Ken Arok, rakyat Singasari sangat
terjamin. Pasca wafatnya Ken Arok, akibat konflik keluarga kerajaan
menyebabkan kehidupan sosial rakyatnya tidak mendapat perhatian. Ketika
masa pemerintahan Kertanegara masyarakat Singasari kembali teratur.
Kehidupan Politik Kerajaan Singasari
Kehidupan politik Kerajaan Singasari ditandai dengan adanya konflik keluarga
Kerajaan Singasari yang membuat kerajaan mengalami pergantian
kepemimpinan. Pada masa pemerintahan Kertanegara, Kerajaan Singasari
melakukan ekspedisi Pamalayu untuk memperluas wilayah Kerajaan Singasari.
Masa Kejayaan Kerajaan Singasari
Kerajaan Singasari mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan
Kertanegara. Kerajaan Singasari menguasai seluruh Jawa, Madura, Bali, Nusa
Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Melayu dan Semenanjung Melayu.
Kertanegara dikenal sebagai raja yang menginginkan penyatuan atas wilayah
Nusantara dibawah Singasari. Untuk mencapai cita – cita tersebut, Kertanegara
menerapkan upaya berikut :
 Perluasan daerah dan hubungan dengan luar negeri
 Pengiriman ekspedisi ke Sumatera yang terkenal dengan ekspedisi Pamalayu
(1275 M)
 Memantapkan struktur pemerintahan Singasari
 Agama Hindu dan Buddha sama-sama berkembang
Selain memperluas wilayah, Kertanegara juga mengembangkan perdagangan
dan pelayaran. Komoditas ekspor Singasari diantaranya beras, emas, kayu
cendana dan rempah – rempah. Pengausaan jalur perdagangan dari Selat Malaka
hingga kepulauan Maluku menjadi bukti kebesaran Kerajaan Singasari.
Runtuhnya Kerajaan Singasari
Keruntuhan Kerajaan Singasari terjadi pada masa pemerintahan Kertanegara.
Runtuhnya Singasari dikarenakan lemahnya pertahanan Singasari akibat terlalu
mementingkan urusan luar negeri daripada dalam negeri. Jayakatwang dari
Kediri melakukan penyerangan ke Singasari. Dampaknya, Kertangeara wafat
dan Kerajaan Singasaripun runtuh.
Peninggalan Kerajaan Singasari
 Candi Kidal
 Candi Singasari
 Candi Jago
 Candi Katang Lumbang
 Candi Kangenan
 Prasasti Singasari
 Prasasti Malurung

Anda mungkin juga menyukai