Anda di halaman 1dari 11

SEJARAH MATARAM

KUNO

Kelompok4
X.E.7
Guru pembimbing:
(Dra.arviati)

Nama kelompok:
1.Ghio Survarel
2.Anisa sabrani
3.Aldi mulyono
4.M.arsyad.F
5.Novita Supriani
6.Sasya kezia N.G
✿SEJARAH KERAJAAN MATARAM KUNO
Kerajaan Mataram Kuno adalah kerajaan dengan corak Hindu dan corak
Buddha yang berkembang mulai dari abad ke-8 sampai dengan abad ke-11.
Letak Kerajaan Mataram Kuno berada di Jawa Tengah sebelum akhirnya
berpindah ke Jawa Timur. Kerajaan ini mulanya didirikan oleh Raja Sanjaya, dan
tahtanya dilanjutkan sejumlah dinasti Syailendra dan dinasti Isyana setelah
meninggalnya sang pendiri kerajaan.
Kata “Mataram” sendiri diambil dari Bahasa Sansekerta “Matr” yang memiliki arti
sebagai “ibu”. Banyak sejarawan yang mendeskripsikannya Kerajaan Mataram
Kuno sebagai bentuk personifikasi sosok ibu yang melambangkan kehidupan,
alam dan lingkungan.
Selain terkenal dengan nama “Mataram Kuno”, kerajaan ini juga banyak disebut
dengan istilah “Medang” oleh penduduk Jawa. Istilah Medang ini muncul dari
berbagai prasasti yang ditemukan di berbagai lokasi di sekitar Jawa Tengah dan
juga di Jawa Timur.
Setelah ditelaah, Kata Medang tersebut rupanya mengacu kepada sebuah
keraton bernama keraton Medang yang terletak di wilayah Kerajaan Mataram.
Etimologi atau asal-muasal nama “Medang” diperkirakan berasal dari nama
pohon “medang”, pohon yang berasal dari wilayah tersebut yang dikenal keras
dan kokoh.
✿ 3 RAJA TERKENAL DI
KERAJAAN MATARAM KUNO

1. Mpu Sendok (Memerintah 928-


947)
Mpu Sindok merupakan pendiri
dinasti baru (Dinasti Isyana) dengan
bergelar Mpu Sindok Sri Isyana-
tunggadewa Wijaya. Berita-berita
pemerintahan Mpu Sindok
tampaknya kurang berkembang
melalui Prasasti Kalkuta sampai
kemudian muncul nama
Dharmawangsa.
2. Dharmawangsa (memerintah 991-1016)
Dharmawangsa melakukan penyerangan ke Sriwijaya
untuk merebut jalur perdagangan Laut Jawa dan
berhasil menguasai Sriwijaya pada tahun 992.
Tidak lama kemudian, Sriwijaya mengirimkan
serangan balasan yang mengakibatkan Kerajaan
Medang hancur dan para pembesar istana termasuk
Dharmawangsa ikut tewas.
Tetapi, menantu Dharmawangsa berhasil
menyelamatkan diri dan kerajaan hancur terpecah
menjadi beberapa wilayah yang berdiri sendiri,
peristiwa itu terjadi pada tahun 1016.
3. Airlangga (memerintah 1019-1042)

Airlangga dinobatkan sebagai raja setelah pergi bertapa di hutan selama tiga
tahun, namun raja-raja dari kerajaan kecil di sekitarnya tidak mau
mengakuinya sebagai raja.

Airlangga melakukan penaklukan kerajaan tersebut dan berhasil menyatukan


kembali kerajaan yang terpecah pada tahun 1037.

Kemudian, ibu kota kerajaan dipindahkan ke Kahuripan. Setelah kerajaan


kembali utuh, kebijakan diarahkan pada peningkatan perekonomian.

Sebagai kerajaan agraris, irigasi (sistem pengairan sawah) diperbaiki dan


dibangun bendungan Waringin Sapta di Sungai Brantas. Pengembangan
perdagangan dimajukan melalui perbaikan pelabuhan Hujung Galuh.

Untuk menggantikan dirinya sebagai raja, Airlangga sudah menyiapkan


putrinya bernama Sanggar Wijaya. Akan tetapi, putrinya tidak tertarik menjadi
raja dan memilih untuk menjadi pertapa.

Agar tidak terjadi perebutan kekuasaan antara dua orang putra Airlangga dan
selir-selirnya, kerajaan dibagi dua, yaitu Jenggala dan Kediri (Panjalu). Panji
Grasakan menjadi Raja Jenggala dan Samarawijaya menjadi Raja Kediri.
✿ MATA PENCAHARIAN
MASYARAKAT KERAJAAN
MATARAM KUNO
Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu kerajaan di Jawa yang memiliki
corak agraris. Maka itu, mayoritas penduduk Kerajaan Mataram Kuno memiliki
mata pencaharian di sektor pertanian.
Bukti bahwa perekonomian Kerajaan Mataram Kuno ditopang oleh sektor agraris
adalah keterangan dalam prasasti Canggal yang menjelaskan bahwa tanah Jawa
kaya akan padi. Selain itu, wilayah Kerajaan Mataram Kuno memiliki banyak
sungai dan dataran subur, baik pada periode Jawa Tengah maupun Jawa Timur.
Kehidupan Sosial-Budaya penduduk Kerajaan Mataram Kuno juga terbilang maju.
Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya peninggalan, terutama berupa candi.
Contoh 2 candi peninggalan jaman Mataram Kuno yang hingga kini masih kesohor
adalah Candi Borobudur dan Candi Prambanan.Masyarakat Kerajaan Mataram
Kuno dalam bidang ekonomi memiliki mata pencaharian di bidang pertanian,
perdagangan, kerajinan, dan kesenian.
✿ MASA
PERKEMBANGAN/KEJAYAAN
MASYARAKAT KERAJAAN
MATARAM KUNO
Raja pertama Kerajaan Mataram Kuno dari Dinasti
Syailendra adalah Sri Dharmatungga. Pada masa
pemerintahannya, konon wilayah kekuasaannya mencapai
Semenanjung Malaka.Setiap berganti raja, keadaan
Kerajaan Mataram Kuno semakin gemilang dan termasyur.
Sri Dharmatungga digantikan oleh Indra (Syailendra), yang
berhasil menaklukkan Chenla (Kamboja). Setelah itu,
Kerajaan Mataram Kuno dipimpin oleh Samaratungga. Pada
periode ini, ilmu seni sangat berkembang dan dibangunlah
Candi Borobudur. Kerajaan Mataram Kuno akhirnya bersatu
kembali setelah perkawinan Rakai Pikatan dari Dinasti
Sanjaya dan Pramodhawardani dari Wangsa Syailendra.
✿ RUNTUHNYA
KERAJAAN MATARAM
KUNO
Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno bermula dari persaingan
Rakai Pikatan dari Sanjaya dan Balaputradewa dari Sailendra
yang selanjutnya berkembang menjadi persaingan antara
Mataram Kuno dan Sriwijaya secara turun-temurun.
Sebetulnya perseteruan kedua kerajaan ini dilatarbelakangi
oleh kepentingan politis untuk memegang kawasan Selat
Malaka. Perseteruan itu berlanjut saat Kerajaan Mataram
Kuno (Medang) dipimpin oleh Dinasti Isyana, dimana
pasukan Sriwijaya melancarkan serangan ke Jawa.
Pertempuran selanjutnya pecah di Anjukladang atau sekitar
Nganjuk (Jawa Timur).
✿ PENINGGALAN KERAJAAN
MATARAM KUNO
1. Prasasti Canggal menggunakan huruf pallawa dan bahasa sanskerta
berangka tahun 723 M, menceritakan tentang pendirian Lingga (lambang
Syiwa) di desa Kunjarakunja.

2. Prasasti Kalasan, ditemukan di desa kalasan yogyakarta berangka 778 M,


ditulis dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sanskerta.

3. Prasasti Mantyasih di temukan di Mantyasih, Kedu, Jawa Tengah berangka


tahun 907 M menggunakan bahasa Jawa Kuno.

4. Prasasti Klurak, ditemukan di Desa Prambanan berangka tahun 782 M


ditulis huruf Pranagari dan bahasa Sanskerta.

Candi-candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno antara lain, Candi


Kalasan, Candi Plaosan, Candi, Prambanan, Candi Sambisari, Candi Sari,
Candi Kedulan, Candi Sojiwan, Candi Barong dan tentunya yang paling
kolosal adalah Candi Borobudur.
SEKIAN TERIMA KASIH

Kelompok4
X.E.7

Anda mungkin juga menyukai