Anda di halaman 1dari 43

KERAJAAN MATARAM KUNO

MATARAM KUNO
 Pusatnya berada di lembah Sungai Progo yang meliputi
dataran tinggi Magelang, Muntilan, Sleman, dan
Yogyakarta
 Sanna Raja Pertama
 Diganti oleh Sanjaya (Putra Sannaha, Saudara
Perempuan Sanna)
 Sanjaya adalah penganut Dewa Siwa terbukti adanya
bangunan Lingga dan Yoni serta adanya arca Nandi atau
lembu di Candi Gunung Wukir
 Kerajaan Mataram Kuno pernah diperintah oleh dua
dinasti, yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra
 Dinasti Sanjaya bercorak Hindu sementara Dinasti
Syailendra bercorak Buddha
LINGGA: Simbol Dewa
Siwa

YONI:
Simbol
Dewi
Parwati
MATARAM KUNO
Sumber :
1. Prasasti Canggal, Gunung Wukir
Penanggalan Candrasengkala : Sruti indria rasa
(654 S atau 732 M) Huruf Pallawa dan berbahasa
Sanskerta
ISI Prasasti Canggal, Gunung Wukir:

 Pendirian sebuah LINGGA (simbol Siwa) di


bukit Kunjarakunja atas perintah SANJAYA
 Raja SANNA yang pernah memerintah di Pulau
Jawa
 Raja SANNA yang murah hati, adil dan
bijaksana serta ahli dalam peperangan
 Negara berkabung atas kepergian Raja SANNA
 Pengganti Raja SANNA bernama SANJAYA
 Gambaran geografis pulau Jawa yang makmur,
kaya akan biji-bijian, padi dan emas
2. Prasasti Kalasan, ditemukan di desa Kalasan
Yogyakarta berangka tahun 778M, ditulis dalam
huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa
Sansekerta

Isinya:
 Pendirian bangunan suci untuk Dewi Tara dan
biara untuk pendeta oleh Raja Panangkaran
atas permintaan keluarga Syaelendra
 Rakai Panangkaran juga menghadiahkan desa
Kalasan untuk para Sangha
(mereka yang giat mempelajari bahasa Sanskerta,
Huruf Pallawa dan Kitab Weda serta kesusastraan)
3. Prasasti Mantyasih
Aksara dan bahasa Jawa Kuno berangka tahun 907
M ditemukan di Desa Meteseh, Kecamatan
Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah
Isinya:
Silsilah keturunan Raja-Raja Mataram Kuno
sebelum era Dyah Balitung (899–911 M).
Terungkap juga bahwa Desa Meteseh ditetapkan
sebagai daerah bebas pajak (desa perdikan).
1. Sanna Raja Pertama
2. Diganti oleh Sanjaya (Putra Sannaha, Saudara
Perempuan Sanna)
3. Pada masa Rakai Panangkaran, diperkirakan muncul
Dinasti Syailendra yang beragama Buddha
 Dinasti Syailendra berhasil menggeser
kedudukan Dinasti Sanjaya sehingga Dinasti
Sanjaya mengalihkan pemerintahannya ke
Jateng
 Hal ini diperkuat dengan adanya peninggalan
berupa kompleks Candi Gedong Songo dan
Candi Dieng
 Wilayah kekuasaan Dinasti Syailendra
diperkirakan meliputi sekitar daerah
Magelang dan Yogyakarta
 Peninggalan Dinasti Syailendra adalah Candi
Borobudur, Candi Kalasan, Candi Mendut,
Candi Pawon, Candi Sari, Candi Sambisari dan
Candi Sewu
 Dinasti Syailendra mengalami penyatuan dengan
Dinasti Sanjaya berkat adanya Perkawinan antara
Rakai Pikatan (Wangsa/Dinasti Sanjaya) dan
Pramodhawardhani (Wangsa/Dinasti Syailendra)
 Gabungan pemerintahan ini menjadi lambang
persatuan dua agama yang berbeda yaitu Hindu
dan Buddha
 Setalah Raja Samaratungga wafat terjadinya
perebutan kekuasaan antara Rakai Pikatan
dengan Balaputradewa
 Balaputradewa terdesak dan pergi ke Sriwijaya dan
menjadi Raja Sriwijaya
 Dewi Tara, Putri dari Kerajaan Sriwijaya,
merupakan ibu dari Balaputradewa
 Pramodhawardani meneruskan pendirian Kompleks Candi
Plaosan yang bercorak Buddha
 Rakai Pikatan membangun Candi Prambanan yang
bercorak Hindu
Faktor yang menyebabkan Kerajaan
Mataram Kuno berpindah dari Jateng
ke Jawa Timur
1. Faktor alam
Dikarenakan oleh letusan Gunung Merapi yang
dahsyat pada masa pemerintahan Dyah Wawa
(924-929 M)

2. Kondisi sosial politik yang semakin tidak stabil


akibat perang memperebutkan kekuasaan antar
kerabat istana sendiri
Raja Balitung dikudeta oleh Mpu Daksa yang
bersekutu dengan Rakai Gurunwangi
3. Faktor ekonomi
 Jawa Timur menjadi lokasi yang
dipilih oleh Mpu Sindok karena
wilayahnya yang subur untuk pertanian
padi dan secara ekonomi lebih
menjanjikan karena adanya sungai-
sungainya (Brantas dan Bengawan Solo)
sangat mendukung dalam perdagangan
dengan dunia luar
 Jatim juga berdekatan dengan jalan
perdagangan utama waktu itu, yaitu jalur
perdagangan rempah-rempah dari Maluku
ke Malaka
Kerajaan Medang Kamulan atau
Medang Kahuripan
Kerajaan Medang Kamulan
1. Mpu Sindok (Dinasti Isyana) Pada
tahun 929 M menjadi raja 1
 Penganut Hindu aliran Siwa tetapi mempunyai
toleransi terhadap agama lain
 Ia menganugerahkan desa Wanjang sebagai sima
swatantra (daerah bebas pajak) kepada seorang
pujangga bernama Sri Sambhara Suryawarana, yang
telah berjasa menulis kitab Buddha Mahayana
menjadi Sang Hyang Kamahayanikan
2. Dharmawangsa Teguh
Pralaya Medang
 Pada tahun 1003 Dharmawangsa Teguh mengirim
tentara ke Selat Malaka (Kerajaan Sriwijaya) untuk
mematahkan kekuasaan Sriwijaya
 Serangan ini mengalami kegagalan
 Selanjutnya Kerajaan Medang Kamulan di serang
kerajaan bawahan dari Sriwijaya yaitu Kerajaan
Wurawari
 Pada saat peristiwa ini sedang ada pernikahan putri
dari Dharmawangsa Teguh dengan Airlangga pada
tahun 1016
 Dharmawangsa meninggal dalam serangan ini
 Airlangga melarikan diri ke pegunungan Wanagiri
ditemani pembantunya Mpu Narotama
3. Airlangga
 Dalam Prasasti Calcuta disebutkan bahwa Airlangga masih
termasuk keturunan Mpu Sindok dari pihak ibunya
 Ibunya bernama Mahendradata (Gunapria Dharmapatni) yang
menikah dengan raja Udayana dari Bali
 Pada 1019 M, Airlangga dinobatkan sebagai raja pengganti
Dharmawangsa Teguh
 Tahun 1035, wilayah kekuasaan Raja Airlangga diperkirakan
meliputi daerah Surabaya, Malang, Kediri, dan Madiun
 Airlangga penganut Dewa Wisnu terbukti adanya Arca Wisnu
menaiki Garuda
Tindakan Airlangga untuk memperbaiki
kesejahteraan rakyat:
1. Diperbaikinya Pelabuhan Hujung Galuh di Muara
Kali Brantas
 Pelabuhan Hujung Galuh dan Pelabuhan Tuban
kemudian menjadi bandar perdagangan yang ramai
 Banyak pedagang asing singgah di kedua pelabuhan
itu, seperti pedagang dari India, Burma, Kamboja, dan
Champa(Vietnam)
2. Pembangunan bendungan besar di Waringin Sapta
1037 M
 Sebelum turun takhta tahun 1041, Airlangga
dihadapkan pada masalah
 Putri Mahkotanya bernama Sanggrama Wijaya
Tunggadewi menolak menjadi raja dan memilih
menjadi pertapa
 Maka tahta diserahkan kepada kedua anak laki-
lakinya Mapanji Garasakan dan Sri Samarawijaya
 Untuk menghindari persaingan antara kedua
putranya Kerajaan Medang Kamulan dibagi
menjadi 2
 Setelah mengundurkan diri dan ditahbiskan
menjadi pendeta oleh Empu Bharada dengan
nama Resi Gentayu
Kerajaan Medang Kamulan dibagi menjadi 2:
a. Kerajaan Jenggala dengan ibukota Kahuripan,
Mapanji Garasakan
b. Kerajaan Kediri (Panjalu) dengan ibu kota
Daha, Sri Samarawijaya
Perang saudara tetap terjadi antara
Mapanji Garasakan, Raja Jenggala melawan
Sri Samarawijaya, Raja Kediri
KERAJAAN KEDIRI
A. Raja Sri Samarawijaya
B. Raja Sri Bameswara
C. Raja Jayabaya
 Kediri Mencapai masa kejayaan (Jenggala
dan Kediri dipersatukan)
 Kitab Baratayudha karangan Mpu Sedah
dan Mpu Panuluh
 Jangka Jayabaya: ramalan dalam tradisi
Jawa yang salah satunya dipercaya ditulis
oleh Jayabaya
1.Besuk yen wis ana kreta tanpa jaran
Kelak jika sudah ada kereta tanpa kuda (mobil)
2.Tanah Jawa kalungan wesi
Pulau Jawa berkalung besi (rel kereta api)
3.Prahu mlaku ing dhuwur awang-awang
Perahu berjalan di angkasa (pesawat terbang)
4.Kali ilang kedhunge
Sungai kehilangan mata air
5.Pasar ilang kumandhang
Pasar kehilangan suara (mall, plaza)
6.Sekilan bumi dipajeki
Sejengkal tanah dikenai pajak
7.Wong wadon nganggo pakeyan lanang
Orang perempuan berpakaian lelaki
D. Kertajaya
 Terjadi pertentangan antara raja dengan
kaum brahmana karena Kertajaya memaksa
mereka untuk menyembahnya sebagai dewa
 Akibatnya banyak kaum brahmana yang lari
dan meminta bantuan ke Tumapel (yang
diperintah Ken Arok)
 Pertempuran di Desa Ganter 1222, Ken Arok
mengalahkan Kertajaya
Kerajaan Singasari
1227

1227
1. Ken Arok
 Menurut Kitab Pararaton, Ken Arok adalah
anak dari Ken Endok dari Desa Pangkur,
sebelah timur Gunung Kawi, Malang
 Ken Arok membunuh Tunggul Ametung
menggunakan keris Empu Gandring
 Tahun 1222, Ken Arok membunuh Kertajaya
dan naik tahta menjadi Raja Singasari
 Ia mendirikan dinasti baru yaitu Dinasti
Girindra atau Rajasa
 Tahun 1227, Ken Arok dibunuh Anusapati,
anak Ken Dedes dari Tunggul Ametung
2. Anusapati
 Memerintah selama 21 tahun
 Dibunuh Tohjaya, Putra Ken Arok dengan Ken
Umang
3. Tohjaya
Tohjaya dibunuh Ranggawuni (Putra Anusapati)
dibantu Mahesa Cempaka di Katang Lumbang
(Pasuruan)
4. Ranggawuni
 Tahun 1254, Ranggawuni mengangkat
Kertanegara sebagai Raja Muda
 Ranggawuni adalah raja yang digantikan
oleh anaknya
5. KERTANEGARA
 Menaklukkan Daerah Bali, Kalimantan Barat
Daya, Maluku, Sunda dan Pahang
 Kertanegara adalah raja pertama yang bercita-
cita menyatukan Nusantara
 Tahun 1275, Kertanegara mengirim Ekspedisi
Pamalayu ke Sumatera dipimpin Kebo Anabrang
 Tujuan Ekspedisi:
Menuntut pengakuan Sriwijaya dan Malayu
atas kekuasaan Singasari
Untuk mengurangi pengaruh Kubilai Khan dari
China di Nusantara
 Di daratan China, cucu Jengis Khan
 Kubilai Khan berhasil membangun sebuah
kekuasaan yang ditopang dengan kekuatan
militer yang besar dan tangguh setelah
menaklukkan kerajaan China yang diperintah oleh
Dinasti Tang
 Tahun 1289 Meng Chi datang membawa pesan
dari Kubilai Khan supaya Singasari tunduk di
bawah kekuasaannya
 Kertanegara menolak tuntutan Mongol dan
Meng Chi dilukai serta dikirim kembali ke Mongol
 Pasukan Singasari banyak dikirim ke berbagai
daerah sehingga pertahanan di ibu kota lemah
 Keadaan ini dimanfaatkan oleh Jayakatwang
(penguasa Kediri) untuk menyerang Singasari pada
pertengahan Mei dan pertengahan bulan Juni 1292
 Pada saat penyerangan ini, Raja Kertanegara
sedang melakukan upacara keagamaan
 Raja Kertanegara meninggal bersama para
Brahmana
 Dengan gugurnya raja Kertanegara, tahun 1292
seluruh Kerajaan Singasari dikuasai oleh
Jayakatwang
Kemudian Jayakatwang menjadi raja dan
membangun ibu kota baru di Kediri
Riwayat Kerajaan Singasari akhirnya berakhir
KERAJAAN MAJAPAHIT
Latar Belakang Berdirinya Kerajaan
Majapahit
 Meng Chi, datang membawa pesan dari Kubilai
Khan (Mongol) supaya Singosari (Raja
Kertanegara) tunduk di bawah kekuasaan Mongol
tahun 1289
 Meng Chi dilukai dan dikembalikan Mongol
 Jayakatwang (penguasa Kediri) menyerang
Singasari dan akhirnya Singasari runtuh
Kerajaan Majapahit berdiri tahun 1293
Raden Wijaya adalah salah seorang menantu
Kertanegara, Cucu dari Mahesa Cempaka
Pada saat Jayakatwang menyerang Singasari, Raden
Wijaya melarikan diri ke Madura untuk meminta
perlindugan kepada Arya Wiraraja (Bupati Sumenep)
Rekan-rekan Raden Wijaya saat melarikan diri ke
Madura adalah Ranggalawe, Sora, dan Nambi
Usul Arya Wiraraja supaya Raden Wijaya tunduk ke
Jayakatwang
Raden Wijaya menyetujui usul Arya Wiraraja
Jayakatwang mengabulkan permintaan Raden Wijaya
dan diijinkan membuka Hutan Tarik
 Tentara Tartar dari China-Mongol datang ingin
menyerang Singasari (Kerajaan sudah runtuh)
 Raden Wijaya memanfaatkan keadaan ini untuk
menyerang Jayakatwang
 Raden Wijaya pura-pura tunduk kepada kekuasaan
Kubilai Khan dan membantu tantara Tartar untuk
menyerang Kediri (Jayakatwang)
 Jayakatwang kalah dan pada waktu tantara Tartar mau
Kembali ke Mongol diserang oleh Raden Wiajaya
 Setelah berhasil mengusir Tentara Tartar, pada tahun 1293,
Raden Wijaya dinobatkan sebagai Raja Majapahit
1. Raden Wijaya
 Bergelar Sri Kertarajasa Jayawardhana
 Memperistri ke-4 anak Kertanegara (Dyah Dewi
Tribhuwaneswari, Dyah Dewi Narendraduhita,
Dyah Dewi Jayendradewi, dan Dyah Dewi
Gayatri)
 Melalui pernikahan ini Raden Wijaya
menegaskan bahwa Majapahit merupakan
kelanjutan dari Kerajaan Singasari dan bertujuan
untuk menghindari perebutan kekuasaan dari
anggota keturunan Kertanegara
 Pemberontakan: Ranggalawe, Sora dan Nambi
karena ketidakpuasan terhadap jabatan atau
pembagian kekuasaan yang diberikan raja kepada
mereka
2. Sri Jayanegara atau Kala Gemet
 Pemberontakan: Juru Demung, Gajah Biru, Semi
dan Kuti
 Pemberontakan yang berbahaya adalah
Pemberontakan Kuti, karena berhasil mengusir
raja dari istana
 Pemberontakan dipadamkan oleh seorang
Bekel Bhayangkari (kepala pasukan pengawal
raja) yang bernama Gajah Mada
 Tahun 1328, Jayanegara dibunuh atau diracun
oleh Tanca, seorang tabib istana
 Tanca akhirnya dibunuh oleh Gajah Mada
3. Tribhuanattunggadewi
 Gayatri (Selir Raden Wijaya) mempunyai anak
Tribhuwanatunggadewi
 Pada 1331 M terjadi pemberontakan di Sadeng
dan Keta
 Gajah Mada dapat mengatasi
pemeberontakan ini
 Tahun 1336, Gajah Mada diangkat sebagai
Mahapatih Hamangkubumi Majapahit dengan
mengucapkan Sumpah Palapa (untuk tidak
beristirahat sampai Nusantara dipersatukan
di bawah Panji Majapahit)
4. Hayam Wuruk
 Hayam Wuruk adalah anak dari Tribuwana
Tunggadewi bergelar Sri Rajasanegara
 Majapahit mencapai Zaman Keemasan
 Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca
 Kitab Sutasoma dan Arjunawijaya oleh Mpu Tantular
 Kemakmuran dapat dilihat dari majunya pertanian di
lembah Sungai Brantas dan juga jalur perdagangan
rempah-rempah Maluku
 Perkembangan ekonomi makin kompleks, kebutuhan
akan uang receh juga semakin meningkat dan raja
harus mengimpor keping perunggu dari Tiongkok
 Mata Uang Gobog
Perang Bubat terjadi tahun 1357
 Keinginan Prabu Hayam Wuruk Ingin Memperistri Putri
Kerajaan Sunda/ Pajajaran Yang Bernama Dyah
Pitaloka
 Permintaan Hayam Wuruk Agar Pernikahannya
Dilangsungkan Di Kerajaan Majapahit Kepada Raja
Pajajaran Yaitu Sri Baduga Maharaja
 Raja Pajajaran pun berangkat ke majapahit bersama
dengan sang putri dan diiringi sedikit prajurit kerajaan
 Raja Pajajaran Dan Rombongannya berkemah Di
lapangan Bubat, menunggu Hayam Wuruk menjemput
 Mahapatih Gajah Mada melarang Hayam Wuruk
menjemput dan menginginkan Sri Badugalah yang
dating sebagai tanda takluk kepada Majapahit
 Raja Sribaduga menolak dan terjadilah perang
 Sri Baduga Maharaja meninggal dan Dyah Pitaloka
bunuh diri
5. WIKRAMA WARDHANA
 Gajah Mada meninggal 1364
 Hayam Wuruk meninggal 1389
 Kusumawardhani (anak Hayam Wuruk)
menikah dengan Wikrama Wardana
 Hayam Wuruk juga mempunyai anak
dari Selir yaitu Wirabhumi yang
menuntut menjadi raja

 Terjadilah PERANG PAREGREG (Perang


Saudara) pada tahun 1404-1406 antara
Wikrama Wardhana dengan Wirabhumi
 Wirabhumi kalah dan dihukum pancung
KEMUNDURAN MAJAPAHIT
1. Terjadinya perang saudara yaitu Perang
Paregreg
2. Tidak ada pembentukan kader kepemimpinan
3. Banyak negara bawahan yang melepaskan diri
dan menjadi negara bebas
4. Masuk dan berkembangnya kerajaan Islam di
Jatim
5. Kemunduran di bidang perdagangan karena
Majapahit sudah tidak mampu melindungi
pusat-pusat perdagangan
Majapahit telah runtuh pada 1400 Saka atau 1478
Masehi ( Candrasengkala Sirno Ilang Kertaning
Bumi)

Anda mungkin juga menyukai