Anda di halaman 1dari 9

MATARAM KUNO

AWAL BERDIRINYA KERAJAAN


MATARAM KUNO

Mataram Kuno merupakan kerajaan bercorak Hindu-Buddha pernah berkembang


di Bhumi Mataram (sebutan lama untuk Yogyakarta).Kerajaan Mataram Kuno
juga sering disebut sebagai Kerajaan Mataram Hindu atau Kerajaan Medang.
Kerajaan ini pertama kali didirikan pada 732 Masehi, kemudian runtuh pada abad
ke-11.Pendirinya adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, sekaligus raja
pertama Mataram Kuno. Ia berkuasa antara 732-760 Masehi.Berkuasa hampir
selama 3 dekade, ada tiga dinasti yang pernah memerintah kerajaan ini.Di
antaranya Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra (di Jawa Tengah), serta Dinasti
Isyana (di Jawa Timur).Sementara puncak kejayaan Mataram Kuno berlangsung
pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra, yang berkuasa mulai akhir abad ke-
8.
RAJA RAJA KERAJAAN MATARAM
KUNO DI JAWA TENGAH

Raja pertama yang memerintah Kerajaan Mataram Kuno adalah Raja Sanna. Kemudian
Raja Sanna digantikan oleh keponakannya yang bernama Sanjaya.Raja Sanjaya memerintah
dengan bijaksana sehingga rakyat hidup makmur, aman, dan tentram. Setelah, Kerajaan
Mataram Kuno diperintahkan oleh Panangkaran dari Dinasti Syailendra. Setelah wafatnya
Panangkaran Mataram Kuno terpecah menjadi dua, yakni Mataram Kuno yang bercorak
Hindu dan Buddha. Kerajaan mataram kuno yang bercorak Hindu meliputi Jawa Tengah
bagian utara di bawah pemerintahan Dinasti Sanjaya. Raja-rajanya: Panunggalan, Warak,
Garung, dan Pikatan.Sementara itu, Kerajaan Mataram Kuno bercorak Buddha meliputi
Jawa Tengah bagian selatan di bawah kekuasaan Dinasti Syailendra. Indra adalah salah satu
rajanya.Kerajaan yang terpisah itu kembali disatukan melalui perkawinan politik Rakai
Pikatan dari Dinasti Sanjaya dengan Pramodhawardhani dari keluarga Syailendra.Kerajaan
Mataram Kuno mendapatkan serangan dari Kerajaan Sriwijaya yang dipimpin oleh
Balaputradewa. Di sisi lain, Gunung Merapi terjadi erupsi yang menyebabkan Mpu Sindok
memutuskan untuk melakukan perpindahan.
RAJA RAJA KERAJAAN MATARAM
KUNO DI JAWA TIMUR

1. Mpu Sendok (Memerintah 928-947)

Mpu Sindok merupakan pendiri dinasti baru (Dinasti Isyana)


dengan bergelar Mpu Sindok Sri Isyana-tunggadewa Wijaya.
Berita-berita pemerintahan Mpu Sindok tampaknya kurang
berkembang melalui Prasasti Kalkuta sampai kemudian
muncul nama Dharmawangsa.
2. Dharmawangsa (memerintah 991-1016)

Dharmawangsa melakukan penyerangan ke Sriwijaya untuk


merebut jalur perdagangan Laut Jawa dan berhasil menguasai
Sriwijaya pada tahun 992.

Tidak lama kemudian, Sriwijaya mengirimkan serangan


balasan yang mengakibatkan Kerajaan Medang hancur dan
para pembesar istana termasuk Dharmawangsa ikut tewas.

Tetapi, menantu Dharmawangsa berhasil menyelamatkan diri


dan kerajaan hancur terpecah menjadi beberapa wilayah yang
berdiri sendiri, peristiwa itu terjadi pada tahun 1016
3. Airlangga (memerintah 1019-1042)
• Airlangga dinobatkan sebagai raja setelah pergi bertapa di hutan selama tiga
tahun, namun raja-raja dari kerajaan kecil di sekitarnya tidak mau mengakuinya
sebagai raja.Airlangga melakukan penaklukan kerajaan tersebut dan berhasil
menyatukan kembali kerajaan yang terpecah pada tahun 1037.Kemudian, ibu
kota kerajaan dipindahkan ke Kahuripan. Setelah kerajaan kembali utuh,
kebijakan diarahkan pada peningkatan perekonomian. Sebagai kerajaan agraris,
irigasi (sistem pengairan sawah) diperbaiki dan dibangun bendungan Waringin
Sapta di Sungai Brantas. Pengembangan perdagangan dimajukan melalui
perbaikan pelabuhan Hujung Galuh. Untuk menggantikan dirinya sebagai raja,
Airlangga sudah menyiapkan putrinya bernama Sanggar Wijaya. Akan tetapi,
putrinya tidak tertarik menjadi raja dan memilih untuk menjadi pertapa. Agar
tidak terjadi perebutan kekuasaan antara dua orang putra Airlangga dan selir-
selirnya, kerajaan dibagi dua, yaitu Jenggala dan Kediri (Panjalu). Panji Grasakan
menjadi Raja Jenggala dan Samarawijaya menjadi Raja Kediri.
PENINGGALAN KERAJAAN MATARAM
KUNO

1. Prasasti Canggal menggunakan huruf pallawa dan bahasa sanskerta


berangka tahun 723 M, menceritakan tentang pendirian Lingga (lambang
Syiwa) di desa Kunjarakunja.
2. Prasasti Kalasan, ditemukan di desa kalasan yogyakarta berangka 778
M, ditulis dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sanskerta.
3. Prasasti Mantyasih di temukan di Mantyasih, Kedu, Jawa Tengah
berangka tahun 907 M menggunakan bahasa Jawa Kuno.
• 4. Prasasti Klurak, ditemukan di Desa Prambanan berangka tahun 782
M ditulis huruf Pranagari dan bahasa Sanskerta
• Candi-candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
antara lain :
• Candi Kalasan, Candi Plaosan, Candi, Prambanan,
Candi Sambisari, Candi Sari, Candi Kedulan,
Candi Sojiwan, Candi Barong dan tentunya yang
paling kolosal adalah Candi Borobudur.
NAMA KELOMPOK

• ANISA RANI
• INDIANTI
• KAYLA FATIMAH A
• ISNA LAILATUL MUFIDAH

Anda mungkin juga menyukai