Anda di halaman 1dari 28

SEJARAH

KERAJAAN
MATARAM
HINDU
Andika(04), Dafa(07),
Fathur(10), Zaki(19), Sania(23)

X TAB 3
01 Berdirinya Kerajaan
Mataram Hindu 03 Keruntuhan

02 Puncak Kejayaan 04 Peninggalan-


Peninggalan
BERDIRINYA KERAJAAN
MATARAM HINDU
Berdirinya Kerajaan Mataram Hindu

Kerajaan Mataram Hindu adalah kerajaan Hindu-Buddha


yang berdiri di Jawa Tengah bagian selatan pada abad ke-8,
kemudian pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10.
Di Jawa Tengah, letak Kerajaan Mataram Hindu diperkirakan
terletak di Bhumi Mataram (sebutan lama untuk Yogyakarta).
Pusat kerajaan ini kemudian mengalami beberapa kali
perpindahan hingga sampai ke Jawa Timur.
Berdirinya Kerajaan Mataram Hindu

• Kerajaan Mataram Hindu juga sering disebut sebagai Kerajaan


Mataram Kuno atau Kerajaan Medang.
• Pendiri Kerajaan Mataram Hindu adalah Rakai Mataram Sang Ratu
Sanjaya yang berkuasa antara 732-760 masehi.
• Kerajaan Mataram Hindu berdiri pada tahun 732 masehi dan runtuh
pada 1007 masehi.Selama hampir tiga abad berkuasa, terdapat tiga
dinasti yang memerintah, yaitu Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra
(di Jawa Tengah), serta Dinasti Isyana (di Jawa Timur).
Peta Kerajaan Mataram Hindu
Siapa Saja yang Pernah Memimpin Kerajaan Mataram Hindu?
• Sanjaya, pendiri Kerajaan Medang
• Rakai Panangkaran, awal berkuasanya Wangsa Syailendra
• Rakai Panunggalan alias Dharanindra
• Rakai Warak alias Samaragrawira
• Rakai Garung alias Samaratungga
• Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya
• Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala
• Rakai Watuhumalang
• Rakai Watukura Dyah Balitung
• Mpu Daksa
• Rakai Layang Dyah Tulodong
• Rakai Sumba Dyah Wawa
• Mpu Sindok, awal periode Jawa Timur
• Sri Lokapala suami Sri Isanatunggawijaya
• Makuthawangsawardhana
• Dharmawangsa Teguh, Kerajaan Medang berkesudahan
Pada daftar tersebut hanya Sanjaya yang
memakai gelar Sang Ratu, sedangkan raja-raja
setelahnya semua memakai gelar Sri Maharaja.
PUNCAK KEJAYAAN
MATARAM HINDU
Puncak Kejayaan Kerajaan
Mataram Hindu
Dinasti Syailendra muncul pada akhir abad ke-8, dan periode
kepemimpinannya menjadi masa keemasan Kerajaan Mataram Kuno.
Perkembangan terjadi di berbagai bidang, seperti politik, ilmu pengetahuan,
budaya, kesenian, dan sosial.
Raja pertama Kerajaan Mataram Kuno dari Dinasti Syailendra adalah Sri
Dharmatungga. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaannya
mencapai Semenanjung Malaka.
Puncak Kejayaan Kerajaan
Mataram Hindu
Setiap berganti raja, keadaan Kerajaan Mataram Kuno semakin gemilang dan
termasyur. Sri Dharmatungga digantikan oleh Indra (Syailendra), yang
berhasil menaklukkan Chenla (Kamboja).
Setelah itu, Kerajaan Mataram Kuno dipimpin oleh Samaratungga. Pada
periode ini, ilmu seni sangat berkembang dan dibangunlah Candi Borobudur.
Kerajaan Mataram Kuno akhirnya bersatu kembali setelah perkawinan Rakai
Pikatan dari Dinasti Sanjaya dan Pramodhawardani dari Wangsa Syailendra.
KERUNTUHANNYA KERAJAAN
MATARAM HINDU
Keruntuhan
Kerajaan Mataram Kuno mulai banyak menghadapi berbagai masalah yang
sangat rumit, pada masa kepemimpinan Rakai Kayuwangi. Berbagai masalah
inilah yang menyebabkan perpecahan masyarakat yang ada di istana.
Bahkan, karena berbagai masalah ini tak kunjung menemukan titik terang,
terjadilah perang saudara (Balaputradewa dan Rakai Pikatan) yang
mengakibatkan kerajaan Mataram Kuno mulai runtuh. Keruntuhan kerajaan
Mataram Kuno ini tentu saja ada beberapa penyebabnya.
Penyebab-Penyebab Runtuhnya
Kerajaan Mataram Kuno
• Meletusnya gunung Merapi, yang menyebabkan candi-candi tersebut
rusak. Karena lahar letusan gunung tersebut hampir menimbun seluruh
bangunan candi.
• Pada tahun 927-929 M terjadinya krisis politik, sehingga menimbulkan
runtuhnya kerajaan Mataram Kuno.
• Karena pertimbangan ekonomi, letak kerajaan Mataram berpindah, karena
di daerah Jawa Tengah yang kurang subur. Kemudian dipindahkan ke
Jawa Timur yang memiliki kesuburan serta menjadi jalur strategis untuk
perdagangan.
Periode kekuasaan Kerajaan Mataram Kuno di
Jawa Timur yang diperintah oleh Wangsa Isyana
dikenal dengan nama Kerajaan Medang. Pada
1017 M, Kerajaan Mataram Kuno akhirnya
runtuh setelah peristiwa Pralaya Medang.
PENINGGALAN-PENINGGALAN
KERAJAAN MATARAM KUNO
Prasasti Canggal

Prasasti Canggal menunjukkan angka 654 Saka


atau 732 Masehi. Prasasti Canggal diketahui
sebagai peninggalan Dinasti Sanjaya yang berisi
tentang didirikannya sebuah lingga (lambang
Syiwa) di atas Bukit Kunjarakunja oleh Raja
Sanjaya.
Prasasti Mantyasih

Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno


yang terbuat dari tembaga ini
dikeluarkan oleh Raja Diah Balitung.
Dalam prasasti berangka 829 Saka
atau 907 Masehi ini disebutkan
tentang raja-raja yang pernah
memerintah pada saat Dinasti Sanjaya,
sebelum Diah Balitung berkuasa.
Prasasti Kalasan

Prasasti yang berasal dari masa


Dinasti Syailendra ini berangka 700
Saka atau 778 Masehi. Isi Prasasti
Kalasan menceritakan tentang
Maharaja Tejapurnapana yang berhasil
dibujuk untuk membangun bangunan
suci.
Prasasti Ratu Boko

Prasasti berangka 856 Masehi ini


ditemukan di kompleks Candi
Prambanan. Isinya bercerita
tentang kekalahan Raja
Balaputradewa dalam perang
saurada melawan kakaknya,
Pramodhawardani, dan melarikan
diri ke Sriwijaya.
Prasasti Klurak

Prasasti Klurak dibuat pada 782


Masehi dan menceritakan bahwa
Kerajaan Mataram Kuno pada masa
Dinasti Syailendra pernah dipimpin
oleh seorang raja yang bernama Indra.
ditulis dalam huruf Pranagari dan
Bahasa Sanskerta.
Candi Borobudur

Candi terbesar di Indonesia ini


dibangun pada masa Raja
Samaratungga dari Dinasti Syailendra.
Candi Prambanan

Kompleks candi yang dikenal juga


sebagai Candi Loro Jonggrang ini
dibangun pada abad ke-10 pada masa
pemerintahan Rakai Pikatan dan Rakai
Balitung untuk menunjukkan kejayaan
Hindu di tanah Jawa.
Candi Mendut

Tokoh pendirinya adalah Raja Indra


dari Dinasti Syailendra. Candi Mendut
diperkirakan dibangun pada 824
Masehi. Di dalamnya terdapat tiga
patung besar, yaitu Cakyamuni,
Avalokiteswara, dan Maitreya.
Candi Sewu

Candi Sewu adalah candi Buddha


yang dibangun pada abad ke-8 Masehi
yang berjarak sekitar delapan ratus
meter di sebelah utara Candi
Prambanan.
Candi Pawon Candi Gedong Songo Candi Plaosan

Candi Ngawen Candi Sambisari Candi Sojiwan


“Study history, study history. In
history lies all the secrets of
statecraft.” — Winston Churchill

-THANK YOU-

Anda mungkin juga menyukai