Anda di halaman 1dari 2

Sebab Sebab Runtuhnya Kerajaan Pajajaran

Kerajaan Pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat


serangan kerajaan Sunda lainnya, yaitu Kesultanan
Banten. Berakhirnya zaman Pajajaran ditandai dengan
diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana (singgahsana
raja), dari Pakuan ke Surasowan di Banten oleh pasukan
Maulana Yusuf.

Batu berukuran 200x160x20 cm itu diboyong ke


Banten karena tradisi politik agar di Pakuan tidak
mungkin lagi dinobatkan raja baru, dan menandakan
Maulana Yusuf adalah penerus kekuasaan Pajajaran yang
sah karena buyut perempuannya adalah puteri Sri
Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi II). Palangka Sriman
Sriwacana tersebut saat ini bisa ditemukan di depan
bekas Keraton Surasowan di Banten. Orang Banten
menyebutnya Watu Gigilang, berarti mengkilap atau
berseri, sama artinya dengan kata Sriman.

Saat itu diperkirakan terdapat sejumlah punggawa


istana yang meninggalkan kraton lalu menetap di wilayah
yang mereka namakan Cibeo Lebak Banten. Mereka
menerapkan tata cara kehidupan lama yang ketat, dan
sekarang mereka dikenal sebagai orang Baduy.

Gesekan antara kerajaan Pajajaran dengan kerajaan


Banten sebenernya sudah lama terjadi sejak Pajajaran
diperintah oleh Sri Baduga Maharaja (1482 – 1521).Dan
pada saat itu Syarif Hidayatullah diangkat menjadi sultan
Banten pada tahun 1482 dan masih berkerabat dengan
penguasa Pajajaran.

Anda mungkin juga menyukai