Anda di halaman 1dari 2

Kehidupan Sosial, Politik, Ekonomi, dan Budaya kerajaan Tarumanegara

Kehidupan Politik

Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada


tahun 358 M di tepi sungai Gomati. Pada tahun 397 M, Purnawarman membangun
ibu kota Kerajaan baru di Sundapura. Raja Purnawarman adalah raja ketiga yang
memiliki kekuasaan besar, sangat berpengaruh dan memiliki beragam kebijakan.
Kekuasaan raja dilambangkan dengan cap telapak kaki seperti yang terdapat pada
prasasti Ciaruteun, Jambu dan Cianteun. Sebagai perbandingan, di India cap
telapak kaki itu melambangkan kekuasaan. Dalam interpretasi yang lain,
Purnawarman dilambangkan sebagai dewa Wisnu yang merupakan penguasa dan
pelindung rakyat. Purnawarman diketahui banyak menundukkan daerah musuh-
musuhnya.

Pada masa pemerintahan Suryawarman, kekuasaan raja-raja daerah dikembalikan


sebagai hadiah kesetiaannya terhadap Tarumanegara. Pengembalian kekuasaan
diberikan kepada Rakeyan Juru Pengembat, yang merupakan wakil raja didaerah
tersebut. Apakah ini disebut otonomi daerah di era sekarang? belum ada yang
pasti. Menurut Pustaka Nusantara, kekuasaan Purnawarman meliputi 48 raja
daerah yang membentang dari Salanagara atau Rajatapura (di daerah teluk Lada
Pandeglang) hingga Purwalingga (sekarang Purbalingga). 

Kehidupan sosial

Sebagai kerajaan Hindu yang beraliran Wisnu, Tarumanegara juga menjalankan


upacara sedekah dengan menyembelih 1.000 ekor sapi yang diserahkan kepada
kaum brahmana. Upacara tersebut dilaksanakan pada tahun 417 M setelah
penggalian Sungai Gomati dan Candrabhaga selesai dilaksanakan. Saluran air
tersebut memiliki panjang 6.112 tombak atau sekitar 11 km. Menurut prasasti
Tugu saluran tersebut dibuat untuk menghadapi bencana banjir dan melindungi
petani. Proyek ini dikerjakan secara gotong royong dan melibatkan seluruh rakyat
dalam waktu 21 hari.
Kehidupan ekonomi
Kehidupan ekonomi kerajaan Tarumanegara didasarkan pada bidang pertanian.
Menurut catatan Fa Hien pada abad V M, aspek kehidupan itu meliputi pertanian,
peternakan, perburuan binatang, dan perdagangan. Komoditas yang
diperdagangkan antara lain berupa cula badak, perak, dan kulit penyu. Dari
prasasti tugu, kita bisa mengetahui bahwa raja Purnawarman sangat
memperhatikan bidang pertanian.

Kehidupan budaya
Masuknya pengaruh agama dan kebudayaan Hindu, mempengaruhi kehidupan
budaya Kerajaan Tarumanegara. Pengaruh ini berupa sistem dewa dewi, bahasa
dan sastra, mitologi dan upacara. Mitologi Hindu yang banyak ditemukan dalam
prasasti-prasasti Tarumanegara adalah airawata. Misalnya yang terdapat pada
prasasti Telapak Gajah. Gajah tunggangan Batara Indra itu dijadikan nama gajah
perang milik Purnawarman. Bahkan, bendera kerajaan Tarumanegara berlukiskan
rangkaian bunga teratai diatas kepala gajah.

Kerajaan Tarumanegara : letak, kehidupan politik, sosial, ekonomi dan budaya –


Soalfismat.com

Anda mungkin juga menyukai