Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara lahir pada tahun 358M.
Terletak di Banten, sunda dan Bogor (Jawa barat).
Kerajaan didirikan oleh Rajadirajaguru
Jayasingawarman (Raja pertama).
Raja Jayasingawarman mempin selama 24 tahun.
Masa kejayaan Raja Purnawarman
Raja Purnawarman berhasil membawa kerajaan Tarumanegaraberjaya.
Raja purnawarman merupakan generasi ke 3 dariRajadirajaguru
Jayasingawarman.
Pada masa kejayaannya itu, Tarumanegara mengalami perkembangan
pesat. Selain dengan memperluas wilayah kerajaan melalui ekspansi ke
kerajaan-kerajaan kecil di sekitar kekuasaannya, Raja Purnawarman
juga membangun berbagai infrastruktur yang mendukung
perekonomian kerajaan. Adapun salah satunya adalah sungai Gomati
dan Candrabaga. Kedua sungai ini selain untuk mencegah terjadinya
banjir saat musim hujan, juga berperan penting dalam pengairan lahan
pertanian sawah yang dulu menjadi salah satu penggerak kehidupan
ekonomi masyarakat Kerajaan Tarumanegara. Masa kepemimpinan
Raja Purnawarman dianggap sebagai masa kejayaan Kerajaan
Tarumanegara selain itu juga karena kemampuan kerajaan yang
mampu berkurban 1000 ekor sapi saat pembangunan ke dua sungai itu.
Politik
kehidupan politik Kerajaan Tarumanegara juga diceritakan dalam Prasasti
Pasir Muara. Dalam Prasasti tersebut diketahui bahwa pada tahun 536 M telah
terjadi pengembalian pemerintahan dari Tarumanegara ke Kerajaan Sunda.Di
tahun tersebut, raja kerajaan Tarumanegara yang berkuasa adalah
Suryawarman (raja ke-7).
Ekonomi
Seorang pedagang China yang bernama Fa Hien menyebut dalam
buku catatannya jika dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
masyarakat Kerajaan Tarumanegara bekerja sebagai petani,
peternak, dan pemburu binatang. Selain itu, perdagangan juga
menjadi sektor penting dalam kehidupan ekonomi Kerajaan
Tarumanegara. Perdagangan cula badak, perak, dan kulitpenyu
telah dilakukan pada masaitu.
Sosial
Kehidupan sosial masyarakat Kerajaan Tarumanegara
terpengaruh oleh kebudayaan Hindu. Meskipun
begitu, kehidupan masyarakatnya tetap lebih banyak
menggunakan sistem sosial kemasyarakatan warisan
nenek moyang bangsa Indonesia.
Budaya
Berdasarkan sumber prasasti yang ditemukan menunjukkan
bahwa kebudayaan masyarakat Tarumanegara cukup maju.Di
bidang sastra, masyarakatnya telah mengenal syair karena isi
dari prasasti yang ditemukan berbentuk syair. Bahasa yang
dipakai pada saat itu adalah bahasa sanskerta dengan huruf
Pallawa. Selanjutnya bidang seni pahat, dari arca yang
ditemukan, yaitu berupa Arca Wisnu dari Cibuaya
memperlihatkan adanya persamaan dengan arca-arca yang
ditemukan di Semenanjung Melayu, Siam dan Kampuchea.
Agama
pengaruh agama dan kebudayaan Hindu telah
memegang penting dalam sejarah kerajaan
Tarumanegara. Pengaruh itu antara lain dikenalnya
sistem dewa-dewi, mitologi, bahasa dan sastra,serta
upacara-upacara keagamaan.
Bukti keberadaan kerajaan
Tarumanegara
Ada bukti-bukti yang menguatkan bahwa kerajaanTarumanegara
memang ada. Yaitu :
Prasasti Ciaruteun, menyebutkan nama Tarumanegara, Raja
Purnawarman dan lukisan sepasang kaki yang dianggap sama dengan
telapak kaki Dewa Wisnu.
Salah satu berita dari Cina menyatakan bahwa pada tahn 528-535
Masehi dan 666-669 Masehi negara Tol-lo-mo (Tarumanegara)
mengirimkan utusan ke Negeri Cina.
Bukti keberadaan kerajaan
Tarumanegara
Prasasti Kebun Kopi, ditemukan di Kampung Muara Hilir,
Kecamatan Cibungbulang. Di Situ tergambar dua bekas
tapak kaki gajah yang diidentikkan dengan gajah Airrawata
(milik Dewa Wisnu).