Anda di halaman 1dari 6

KERAJAAN TARUMANAGARA

Disusun Oleh:
Nama : Achmad Fikri.
Jainul Hayat.
Dion.
Kelas : X IPS 2

SMA NEGERI 2 TANJUNG JABUNG


BARAT 2021/2022
SEJARAH KERAJAAN TARUMANAGARA

Kerajaan Tarumanegara termasuk kerajaan tertua yang pernah berjaya di


Indonesia. Kerajaan tersebut berdiri sekitar abad ke-4atau tepatnya 358M.
Eksistensinya terjaga hingga abad ke-7 masehi.

Kerajaan Tarumanegara terletak di Jawa Barat tepatnya di dekat Sungai Citarum.


Pendiri Kerajaan Tarumanegara adalah Maharesi Jayasingawarman yang berasal
dari India. Kala itu dia datang ke nusantara karena kekacauan dan penjajahan
oleh pasukan Raja Samudragupta dari Kerajaan Magada.

1. Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanagara

Maharesi Jayasingawarman yang berasal dari Salankayana, India, hijrah ke


Nusantara. Lantas ia bertandang ke Kerajaan Salakanagara dan mendapatkan
sambutan dari Raja Dewawarman VIII. Kemudian, ia dinikahkan dengan salah satu
putri raja.

Jayasingawarman kemudian membuka wilayah yang diperkirakan terletak di


sekitar Bekasi. Ia mendirikan Kerajaan bernama Taruma pada 358masehi dan kini
dikenal sebagai Tarumanagara atau Tarumanegara.

Raja Jayasingawarman bertahta selama 24tahun (358-382M). Sepeninggalannya,


tahta dilanjutkan oleh keturunannya.
2. Daftar Raja Kerajaan Tarumanegara

Selama berdiri, kerajaan Tarumanegara tercatat pernah dipimpin oleh 12


orang raja, yakni:

- Jayasingawarman (358-382 M)
- Dharmayawarman (382-395M)
- Purnawarman (395-434M)
- Wisnuwarman (434-455M)
- Indrawarman (455-515M)
- Candrawarman (515-535M)
- Suryawarman (535-561 M)
- Kertawarman (561 -628M)
- Sudhawarman (628-639 M)
- Hariwangsawarman (639-640 M)
- Nagajayawarman (640-666 M)
- Linggawarman (666-669 M)

Salah satu raja yang disegani adalah Raja Purnawarman yang berhasil
mengantarkan Tarumanegara pada masa kejayaannya. Dia digambarkan sebagai
sosok yangjujur, gagah, dan bijaksana.

3. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Tarumanegara

Kehidupan ekonomi masyarakat kerajaan Tarumanegara mengandalkan pertanian


dan perdagangan. Hal ini dibuktikan dari isi Prasasti Tugu mengenai penggalian
sungai Candrabaga dan Gomati. Penggalian kedua sungai ini merupakan bukti
bahwasanya selain untuk menghindari banjir, tujuannya juga digunakan untuk
kegiatan irigasi-irigasi pertanian. Maka dapat kita analisis bahwa kehidupan
ekonomi kerajaan Tarumanegara mengandalkan pertanian.

Gambaran bagaimana kehidupan ekonomi di kerajaan Tarumanegara dapat


diketahui juga dari catatan Fa -Hien (pedagang Tiongkok). Dalam catatannya
disebutkan bahwa masyarakat di kerajaan Tarumanegara memiliki mata
pencaharian sebagai petani, peternak, pemburu binatang dan pedagang. Beberapa
komoditas perdagangan di kerajaan ini seperti perak, kulit penyu, dan cula badak.
4. Kehidupan Sosial Budaya Kerajaan Tarumanegara

Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu beraliran Wisnu. Masuknya pengaruh


India di dalam kehidupan masyarakat kerajaan Tarumanegara tentu merubah
kehidupan sosial yang kemudian mengenal kebudayaan Hindu. Beberapa contoh
pengaruhnya seperti mengenal bahasa, sastra, sistem dewa dewi, upacara keagamaan
dan mitologi.

Bukti kehidupan sosial kerajaan Tarumanegara telah terpengaruh oleh kebudayaan


India yaitu dapat dilihat pada Prasasti Kebon Kopi yang memuat dua kaki Gajah
Airwata (dalam mitologi Hindu, gajah ini merupakan tunggangan Batara Indra).

5. Kehidupan Budaya Kerajaan Tarumanegara

Masuknya pengaruh dari India kemudian menyebabkan perkembangan kebudayaan


masyarakat Tarumanegara. Sebagai contoh, di bidang sastra masyarakat mulai
mengenal syair. Hal ini dibuktikan dari beberapa prasasti peninggalan kerajaan
Tarumanegara berbentuk syair, dengan menggunakan huruf Pallawa dan bahasa
Sanskerta.

Selain dibidang sastra, kebudayaan pahat juga berkembang, dibuktikan dengan


kesamaan penemuan arca di Cibuaya dan di Semenanjung Melayu dan Siam.
Arca yang ditemukan di Cibuaya yaitu sebuah arca Wisnu.

6. Kehidupan Agama Kerajaan Tarumanegara

Seperti yang sudah disinggung diatas, Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan


Hindu bercorak Wisnu. Artinya mayoritas masyarakat di kerajaan Tarumanegara
beragama Hindu, namun ada juga yang beragama Buddha dan kepercayaan
animisme. Dasar dari pendapat tersebut yaitu Berita Fa Hien dalam bukunya
berjudul Fa Kao Chi.

Dijelaskan bahwa pada tahun 414masehi di Ye-Po-Ti (Jawadwipa) ia menjumpai


sedikit masyarakat yang beragama Buddha, kebanyakan masyarakat beragama
Hindu, dan agama kotor (animisme). Salah satu sumber sejarah ini berasal dari luar
negeri, yaitu berita dari Tiongkok (China).
7. Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara mendapatkan pengaruh dari kebudayaan Hindu India. Hal


tersebut tampak dari kebudayaan serta bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa dalam
prasasti. Berikut sejumlah prasasti dan peninggalan kerajaan Tarumanegara.

1. Prasasti Ciareteun

Prasasti Ciareteun yang ditemukan di Ciampea, Bogor memiliki ukiran laba -laba
dan tapak kaki serta puisi yang ditulis dengan huruf Palawa dan bahasa
Sanskerta. Prasasti tersebut berisi puisi tentang Purnawarman.

2. Prasasti Pasir Koleangkak

Prasasti Pasir Koleangkak atau Prasasti Jambu yang ditemukan di sebelah


barat kota Bogor. Prasasti Jambu berisikan pujian atas kebesaran, kegagahan,
dan keberanian Raja Purnawarman.

3. Prasasti Kebon Kopi

Ditemukan di kampung Muara Hilir, Cibungbulang yang berisi dua kaki gajah
yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawati, yakni gajah kendaraan Dewa
Wisnu.

4. Prasasti Tugu, ditemukan di daerah Tugu, Jakarta.

5. Prasasti Pasir Awi, ditemukan di daerah Pasir Awi, Bogor.

6. Prasasti Muara Cianten, ditemukan di daerah Bogor.

7. Prasasti Cidanghiang atau Lebak

Demikian sejarah Kerajaan Tarumanegara dan prasasti peninggalannya yang


dapat kita jumpai sekarang sebagai wujud masa kejayaannya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai