Anda di halaman 1dari 17

Nama kelompok 1 :

1. Ai fitri permatasari
2. Janiar tismi
3. Rima
4. Juhi
5. Anisah
6. M. Rifai
7. Irawati
8. Akbar
Letak Kerajaan Kutai berada di hulu sungai Mahakam,
Kalimantan Timur yang merupakan Kerajaan Hindu tertua di
Indonesia. Ditemukannya tujuh buah batu tulis yang disebut Yupa
yang mana ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta
tersebut diperkirakan berasal dari tahun 400 M (abad ke-5). Prasasti
Yupa tersebut merupakan prasasti tertua yang menyatakan telah
beridirinya suatu Kerajaan Hindu tertua yaitu Kerajaan Kutai.
A. Raja-raja Kerajaan Kutai
raja-raja yang pernah memimpin Kerjaan Kutai sebagai berikut:
1. Maharaja Kudungga, gelar anumerta Dewawarman (pendiri)
2. Maharaja Aswawarman (anak Kundungga)
3. Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)
4. Maharaja Marawijaya Warman
5. Maharaja Gajayana Warman
6. Maharaja Tungga Warman
7. Maharaja Jayanaga Warman
8. Maharaja Nalasinga Warman
9. Maharaja Nala Parana Tungga
10. Maharaja Gadingga Warman Dewa
11. Maharaja Indra Warman Dewa
12. Maharaja Sangga Warman Dewa
13. Maharaja Candrawarman
14. Maharaja Sri Langka Dewa
15. Maharaja Guna Parana Dewa
16. Maharaja Wijaya Warman
17. Maharaja Sri Aji Dewa
18. Maharaja Mulia Putera
19. Maharaja Nala Pandita
20. Maharaja Indra Paruta Dewa
21. Maharaja Dharma Setia
a. Prasasti b. Ketopong
Yupa Sultan e. Pedang Sultan
f. Keris Bukit Kang
Kutai

d. Kura-kura
c. Kalung Ciwa Emas g. Singgasana
Sultan
* Kehidupan politik yang ada pada kerajaan Kutai ini
memiliki turun temurun, artinya kepemimpinan akan
terus berlanjut kepada anak, cucu hingga cicitnya.
Sistem pemerintahan sendiri sudah ada dan sudah
dijalankan sejak kepemimpinan Aswawarman.
* Meskipun begitu pemerintahan masih di atasi oleh
orang-orang hindu yang berasal dan di datangkan
langsung dari India. Walau begitu sistemnya pun
berjalan dengan teratur dan sistematis, karena
pada masa Aswawarman kerajaan Kutai menjadi
bangkit dan mulai di kenal oleh banyak kerajaan
lainnya.
* Peradaban kehidupan yang bernuansa India, dan bahasa yang
digunakan adalah bahasa Sansekerta dan dijadikan bahasa resmi
untuk permasalahan agama.
* Terdapat beberapa golongan Diantaranya adalah golongan
Brahmana dan Ksatria. Dimana golongan Ksatria adalah mereka
yang ada hubungan kekerabatan atau orang yang dekat dengan raja
* Adagolongan lain yang dimana golongan ini tidak terpengaruh
akan budaya dan tradisi India, Yaitu adalah Kutai Purba yang masih
memegang erat pada agama nenek moyang mereka. Raja
mulawarman sendiri memiliki agama Siwa yang mempercayai akan
keberadaan 3 Dewa Besar, yaitu, Brahma, Wisnu dan Siwa.
* Dalam hal kebudayaan sendiri ditemukan dalam salah satu prasasti
Yupa menyebutkan suatu tempat suci dengan nama "Wapakeswara"
(tempat pemujaan Dewa Siwa). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa masyarakat Kutai memeluk agama Siwa
Melihat bahwa letak Kerajaan Kutai pada jalur
perdagangan dan pelayaran antara Barat dan
Timur, maka aktivitas perdagangan menjadi mata
pencaharian yang utama. Rakyat Kutai sudah aktif
terlibat dalam perdagangan internasional, dan
tentu saja mereka berdagang pula sampai ke
perairan Laut Jawa dan Indonesia Timur untuk
mencari barang-barang dagangan yang laku di
pasaran Internasional.
Di dalam sebuah sejarah zaman dahulu
disebutkan jika Kerajaan Hindu tertua di
Indonesia yakni Kerajaan Kutai runtuh
pada saat seorang raja terakhir dari
Kerajaan Kutai yang bernama Maharaja
Dharma Setia tewas dibunuh di tangan Raja
dari kerajaan Kutai Kartanegara ke-13 yang
bernama Aji Pangeran Anum Panji
Mendapa. Setelah itu Kerajaan Kutai
Kartanegara berevolusi menjadi sebuah
Kerajaan Islam yang diberi nama
Kesultanan Kutai Kartanegara.
Berdirinya Kerajaan Tarumanagara masih
dipertanyakan oleh para ahli sejarah. Satu satunya sumber
sejarah yang secara lengkap membahas mengenai Kerajaan
Tarumanagara adalah Naskah Wangsakerta. Naskah
Wangsakerta tersebut masih menjadi perdebatan diantara
para sejarawan tentang keaslian isinya.
B. Raja-raja Kerajaan Tarumanagara
Selama berdirinya Kerajaan Tarumanagara dari abad ke-4 sampai
abad ke-7 Masehi, kerajaan tersebut pernah dipimpin oleh 12 orang
raja, diantaranya:
1. Jayasingawarman (358-382 M.)
2. Dharmayawarman (382-395 M.)
3. Purnawarman (395-434 M.)
4. Wisnuwarman (434-455 M.)
5. Indrawarman (455-515 M.)
6. Candrawarman (515-535 M.)
7. Suryawarman (535-561 M.)
8. Kertawarman (561-628 M.)
9. Sudhawarman (628-639 M.)
10. Hariwangsawarman (639-640 M.)
11. Nagajayawarman (640-666 M.)
12. Linggawarman (666-669 M.)
1. Prasasti 2. Prasasti Pasri
Ciareteun Koleangkak
5. Prasasti Pasir 6. Prasasti
Awi Muara Cianten

3. Prasasti
Prasasti Cidanghiang atau Lebak
Kebonkopi 4. Prasasti Tugu
1. Berita dari Fa-Hien, seorang musafir Cina (pendeta
Budha) yang terdampar di Yepoti (Yawadhipa/Jawa)
tepatnya Tolomo (Taruma) pada tahun 414. Dalam
catatannya di sebutkan rakyat Tolomo sedikit sekali
memeluk Budha yang banyak di jumpainya adalah
memeluk Animisme.
2. Berita dari Dinasti Soui yang menyatakan bahwa pada
tahun 528 dan 535 datang utusan dari negeri Tolomo
(Taruma) yang terletak disebelah selatan.
3. Berita dari Dinasti Tang Muda yang menyebutkan tahun
666 dan tahun 669 M datang utusan dari Tolomo
Kerajaan Tarumanegara telah diperintah
oleh Purnawarman. Raja Purnawarman
adalah raja yang adil, cakap dan sangat
begitu memperhatikan usaha untuk
menyejahterakan kehidupan seluruh
rakyatnya. Oleh karena itu, Rakyatnya
dapat hidup dalam kondisi tentram,
makmur dan aman. Tarumanegara
memiliki hubungan bersama Cina dan
mengirimkan duta pertamanya kepada
Cina ditahun 528 M.
Kerajaan tarumanegara dapat dikatakan memiliki
kebudayaan yang sudah baik, itu terbukti dari
adanya penggalian sungai untuk dapat mencegah
dari banjir dan menjadi sebagai saluran irigasi
untuk dimanfaatkan dalam kepentingan
pertanian. Kemudian terlihat juga dari teknik dan
cara penulisan pada huruf-huruf di prasasti yang
telah ditemukan dimana itu menjadi bukti dalam
menunjukkan bahwa kebudayaan masyarakat
kerajaan tarumanegara sudah maju.
Kehidupan perekonomian masyarakat
Tarumanegara adalah pertanian dan
peternakan. Hal ini dapat diketahui dari
isi Prasasti Tugu yakni tentang
pembangunan atau penggalian saluran
Gomati yang panjangnya 6112 tombak
(12 km) selesai dikerjakan dalam waktu
21 hari. Masyarakat Kerajaan
Tarumanagara juga berprofesi sebagai
pedagang mengingat letaknya yang
strategis berada di dekat selat sunda.
Raja ke-12 Tarumanagara, Linggawarman,
memiliki dua orang putri. Putri pertamanya
bernama Dewi Manasih yang kemudian
menikah dengan Tarusbawa dan Sobakencana
yang kemudian menjadi isteri Dapunta Hyang
Sri Jayanasa, pendiri Kerajaan Sriwijaya.
Tangku kepemimpian Kerajaan Tarumanegara
pun jatuh pada suami Manasih yaitu
Tarusbawa. Pada masa kepemerintahan
Tarusbawa, pusat kerajaan Tarumanagara ke
kerajaanya sendiri yaitu Kerajaan Sunda
(Kerajaan bawahan Tarumanagara) dan
kemudian mengganti Kerajaan Tarumanagara
menjadi Kerajaan Sunda.

Anda mungkin juga menyukai