MATA PELAJARAN :
SEJARAH INDONESIA (WAJIB)
DISUSUN OLEH :
BRENDA UTAMI
AYRIN MAHARANI
MUHAMMAD AZAN
HENIFA TASYA PUTRI
GURU PEMBIMBING :
REVI SRINILA LEZA, S.Pd
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berangkat dari sejarah bangsa Indonesia yang didahului oleh masa keajaan. Kerajaan
Hindu merupakan pelopor berdirinya Negara hindu di Indonesia. Banyak kerajaan-kerajaan
hindu di Indonesia. Sejak masuknya budaya hindu ini Zaman Prasejarah mulai berganti menjadi
Zaman Sejarah. Kerajaan hindu di Indonesia mempunyai sejarahnya masing-masing, seperti
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara.
Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat hubungan
dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok, dan
wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal tarikh
Masehi, dibawa oleh para musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa
terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni
musafir Budha Pahyien. Pada abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-
Buddha, yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-
16.
Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit. Pada
masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra.
Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada
puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan Kamboja. Abad ke-
14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih
Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada, berhasil memperoleh kekuasaan atas
wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung
Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan
kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Kerajaan Kutai ?
2. Bagaimana Sejarah Kerajaan Tarumanegara ?
BAB III
PEMBAHASAN
KERAJAAN KUTAI
A. Sejarah Kerajaan Kutai
Kerajaan kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini terletak ditepi sungai
Mahakam di Muarakaman, Kalimantan Timur, dekat kota Tenggarong. Diperkirakan Kerajaan
Kutai berdiri pada abad 4 M prasasti tersebut didirikan oleh Raja Mulawarman. Bukti sejarah
tentang kerajaan Kutai adalah ditemukannya tujuh prasasti yang berbentuk yupa (tiang batu)
tulisan yupa itu menggunakan huruf pallawa dan bahasa sansekerta.
Adapun isi prasati tersebut menyatakan bahwa raja pertama Kerajaan Kutai bernama
Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama Asawarman yang disebut sebagai wamsakerta
(pembentuk keluarga). Setelah meninggal, Asawarman digantikan oleh Mulawarman.
Penggunaan nama Asawarman dan nama-nama raja pada generasi berikutnya menunjukkan telah
masuknya pengaruh ajaran Hindu dalam kerajaan Kutai dan hal tersebut membuktikan bahwa
raja-raja Kutai adalah orang Indonesia asli yang telah memeluk agama Hindu.
C. Kehidupan Masyarakat :
1. Kehidupan Sosial Budaya
Berdasarkan isi prasasti-prasasti Kutai dapat diketahui bahwa pada abad ke-4 M di daerah
Kutai terdapat suatu masyarakat Indonesia yang telah banyak menerima pengaruh Hindu.
Masyarakat tersebut telah dapat mendirikan suatu kerajaan yang teratur rapi menurut pola
pemerintahan di India. Masyarakat Indonesia menerima unsur-unsur yang datang dari luar
(India) dan mengembangkannya sesuai dengan tradisi bangsa Indonesia sendiri.
2. Kehidupan Ekonomi
Dilihat dari letaknya, Kutai sangat strategis, terletak pada jalur aktifitas pelayaran dan
perdagangan antara dunia barat dan dunia timur. Secara langsung maupun tidak langsung besar
pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Kutai, terutama dalam bidang perekonomian
masyarakatnya, dimana perdagangan juga dijadikan mata pencaharian utama saat itu.
3. Kehidupan Politik
Sejak muncul dan berkembangnya Pengaruh Hindu di Kaltim, terjadi perubahan dalam
tata pemerintahan, yatu dari sistem pemerintahan kepala suku menjadi sistem pemerintahan Raja
atau feodal. Raja-raja yang pernah berkuasa pada kerajaan Kutai adalah sebagai berikut:
Kudungga. Raja ini adalah Founding Father kerajaan Kutai, ada yang unik pada nama
raja pertama ini, karena nama Kudungga merupakan nama Lokal atau nama yang belum
dipengaruhi oleh budaya Hindu. Hal ini kemudian melahirkan persepsi para ahli bahwa pada
masa kekuasaan Raja Kudungga, pengaruh Hindu baru masuk ke Nusantara, kedudukan
Kudungga pada awalnya adalah seorang kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia
megubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya mejadi raja,
sehingga pergantian raja dilakukan secara turun temurun.
Aswawarman. Prasasti Yupa menyatakan bahwa Raja aswawarman merupakan raja yang
cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai diperluas lagi.
Hal ini dibuktikan dengan pelaksanaan upacara Asmawedha. Upacara-upacara ini pernah
dilakukan di India pada masa pemerintahan raja Samudragupta, ketika ingin memperluas
wilayahnya. Dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan
batas kekuasaan kerajaan Kutai. Dengan kata lain, sampai dimana ditemukan tapak kaki kuda,
maka sampai disitulan batas kerajaan Kutai. Pelepasan kuda-kuda itu diikuti oleh prajurit
kerajaan Kutai.
Mulawarman. Raja ini adalah Putra dari raja Aswawarman, ia membawa Kerajaan Kutai
ke puncak kejayaan. Pada masa kekuasaannya Kutai mengalami masa gemilang. Rakyat hidup
tentram dan sejahtera. Dengan keadaan seperti itulah akhirnya Raja Mulawarman mengadakan
upacara korban emas yang amat banyak.
Adapun isi prasati tersebut menyatakan bahwa raja pertama Kerajaan Kutai bernama
Kudungga. Ia mempunyai seorang putra bernama Asawarman yang disebut sebagai wamsakerta
(pembentuk keluarga). Setelah meninggal, Asawarman digantikan oleh Mulawarman.
Penggunaan nama Asawarman dan nama-nama raja pada generasi berikutnya menunjukkan telah
masuknya pengaruh ajaran Hindu dalam kerajaan Kutai dan hal tersebut membuktikan bahwa
raja-raja Kutai adalah orang Indonesia asli yang telah memeluk agama Hindu.
Peninggalan sejarah yang membuktikan kerajaan Kutai sebagai kerajaan hindu pertama
adalah ditemukannya prasasti berbentuk Yupa menggunakan bahasa sanskerta dan huruf
pallawa.Yupa adalah tiang batu pengikat hewan korban untuk dipersembahkan kepada dewa.
KERAJAAN TARUMANEGARA
A. Sejarah Kerajaan Tarumanegara
D. Kehidupan Masyarakat
Segi yang sangat penting di dalam kehidupan suatu masyarakat , adalah matapencaharian
masayarakat pada saat itu . Berdasarkan bukti-bukti dan sumber yang ada sampai saat ini
,dapatlah di duga bagaimana kira-kira marta pencaharian penduduk pada zaman Tarumanegara .
Kalau dugaan tentang barang-barang dagangan yang berasal dari daerah Ho – ling dapat diterima
,maka kita memperoleh gambaran bahwa pada masa itu perburuan ,pertambangan ,perikanan dan
perniagaan termasuk mata pencarian penduduk Tarumanegara di samping pertanian, peleyaran,
dan perternakan.
Bukti pada masa itu ada perburuan adalah , adanya berita tentang perdagangan cula badak
dan gading gajah , sedangkan gajah dan badak adalah hewan liar . Dari situ lah disimpulkan
untuk mendapatkan itu , mereka harus berburu .Sedang perikanan ,pada masa itu terjadi jual beli
kulit penyu . Untuk pertambangan ,kita peroleh dari perdagangan mas dan perak . Jelaslah trelah
disebutkan berulang kali perdangan ini membuktikan adanya perniagaan pada saat itu . Pada
prasasti tugu disebutkan usaha pembuatan saluran yang dilakukan pada tahunke dua pulah dua
tahun pemerintahan raja purnawarman . Yang kegunaanya untuk mengatasi banjir yang selalu
melanda daerah pertanian di sekitar itu,. Selain itu ditemukan alat dari batu yang erat
hubunganya dengan pertanian .Sedangkan pertenekan belum tau adanya bukti. Mengenai
pelayaran ,barang kali ini tidak usah disangsikan lagi, karena letak tarumanegara yang cukup
streategis dijalan nusantara , membuat adanya keterampilan penduduknya di bidang pelayaran .
Untuk tegnologi belum ditemukan buktinya namun, pada saat itu mereka telah
mempunyai kepandaian membuat minuman arak yang terbuat dari mayang , nira dari bunga
kelapa. Selain ini makan pokok pada saat itu adalah beras .selain beras mereka makan buah –
buahan serta daging . Pada saat itu perhubungan taruamnegara dengan kerajaan lain
menggunakan perhubungan air. Mengenai hubungan darat ,dapat diperkiraan dengan adanya data
bahwa lembu merupakan hewan piaraan.Ruapanya selain untuk hadiah kepada kaum brahmana
dan pertanian ,hewan ini juga di pergunakan untuk melakukan hubungan dalam negri ,dari satu
tempat ke tempat lain, yang tidak terlalu berjauhan letaknya .
Berdasarkan suber-sumber yang sangat tidak lengkap itu ,dapat diperkirakan golongan
masyarakat pada masa itu ialah kaum tani, pemburu , pedagang pelaut ,nelayan , dan peternak
.walaupun demikian ,tidak dapat dipastikan ,bagaiman pembagian kerja itu dilakukan . ditinjau
dari segi budaya ,golongan terbagi menjadi dua yaitu golongan masyarakat berbudaya hindu dan
golongan masyarrakt berbudaya asli. Menurut bukti yang ada kita hanya mengetahui adanya
aksara pallawa dan bahasa sansekerta pada masa itu .Namun berita dari cina menyebutkan
adanya suatu bahasa dengan nama kwun lun .yang digunakan baik dijawa maupun di
Sumatra.kwunlun ini adalah bahasa Indonesia yang tercampur dengan bahasa sansekerta .
Dari berita fa – shien jelas ,bahwa pada awal abad ke 5 di trauma Negara terdapat tiga
macam agama , yaitu agama budha ,Hindu dan agama yang kotor .dan dari ketiga agama tersebut
agama hindulah yang paling banyak karena diperkuat dengan berbagai macam prasati yang
ditemukan .Antara lain Prasasti tugu ,prasasti Jambu ,Prasasti Pasir kolengkak .apa yang kita
ketahui tentang agama budha di trauma Negara , sama sekali terbatas kepada berita Fa shien
yang mengatakn bahwa pada waktu itu terdapat sedikit sekali orang beragama budaha termasuk
dia .agama kotor adalah agama yang sudah lama ada sebelum masuknya pengaruh India ke
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerajaan Kutai berada di kalimantan Timur, yaitu di sungai hulu Mahakam. Nama
kerajaan ini disesuaikan dengan nama tempat penemuan prasasti, yaitu didaerah Kutai. Kaltim
telah berdiri dan berkembang kerajaan yang mendapatkan pegaruh Hindu adalah beberapa
penemuan berupa batu bertulis atau Prasasti. Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut
Yupa. Yupa ini berfungsi utuk mengikat hewan Korban. Korban itu merupakan pwersembahan
rakyat kepada para Dewa yang dipujanya.
Kehidupan social dan budayanya pun sangat menjujung tinggi nilai kebudayaan yang
ada. Kehidupan ekonomi masyarakat kutai sangat makmur, dengan bukti bahwa Kerajaan Kutai
berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang
menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan
perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian.
Keterangan tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah
memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana. Masa
keruntuhan Kerajaan Kutai runtuh ketika Raja Dharma Setia tewas ditangan Raja Kutai
Kartanegara. Raja Dhamarmasetia adalah anak dari Raja Mulawarman, cucu dari Raja
Asmawarman, buyut dari Raja Kudungga. Dan Raja Dharma Setia adalah Raja terakhir
diKerajaan Kutai .
Pengaruh kebudayaan India di Indonesia tidak hanya menunjuk pada perkembangan ajaran
Hindu – Budha, tetapi juga pada aspek lain missal aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan lain
sebaginya Dalam proses akulturasi, Indonesia sangat berperan aktif. Hal ini terlihat dari
peninggalan – peninggalan yang tidak sepenuhnya merupakan hasil jiplakan kebudayaan India.
Meskipun corak dan sifat kebudayaan di pengaruhi India. Namun dalam perkembangannya
Indonesia mampu menghasilkan kebudayaan kepribadian sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Samsul Munir , Drs., M.A., Sejarah Peradaban Islam (Jakarta: Sinar Media Grafika, 2009)
Syamsu As, Muhammad , Drg., H., Ulama Pembawa Islam di Indonesia dan Sekitarnya,
(Jakarta: Lentera, 1996).
Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, (PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta: 2011), cet. 23.