Oleh
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-
Nyalah kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Kerajaan Mataram Islam”.
Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Indonesia.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi siswa-siswi pada khususnya dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Terlepas dari segala hal tersebut, kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini memberikan manfaat maupun
inspirasi untuk pembaca.
Penyusun
COVER …………………………………………………………………........…. i
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. iii
h. Pasarean Imogiri
Beralih ke daerah Bantul, ada salah satu tempat
wisata yang merupakan peninggalan
kesultanan Mataram. Pasarean Imogiri atau
Pajimatan Girirejo Imogiri atau yang lebih
dikenal dengan pemakaman Imogiri, yang
merupakan pemakaman khusus untuk keluarga
kesultanan Mataram. Di pasarean Imogiri ini, pemakaman raja-raja dibagi menurut
kerajaannya. Mulai dari Kesultanan Mataram disebut dengan Astana Kasultan
Agung, Kasunanan Surakarta, dan Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Dalam
Astana Kasultan Agung terdapat tiga gerbang atau gapura yang memiliki filosofi
tentang tiga tahapan hidup manusia, mulai dari alam rahim, alam duniawi dan alam
kubur. Sultan Agung juga meninggalkan beberapa peninggalannya yang kata
banyak orang bertuah. Hal itu juga menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang
datang berkunjung ke Pasarean Imogiri. Beberapa peninggalan tersebut adalah
1. Daun Tujuh Macam
2. Air Suci dari Empat Tempayan
3. Cincin Kayu yang terbuat dari Tongkat Sultan Agung
3.1. Kesimpulan
Mataram merupakan sebuah kerajaan Islam yang letaknya berada di pedalaman.
Mataram pada mulanya merupakan sebuah hutan di wilayah kerajaan Pajang. Mataram
diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan atas jasanya dalam pembunuhan Sunan
Prawoto. Oleh Ki Ageng Pemanahan, mataram dibangun menjadi sebuah Kadipaten.
Oleh Sutawijaya, Mataram dibangun menjadi sebuah kerajaan yang besar.
Menggantikan kerajaan Pajang yang berhasil dikalahkan. Sutawijaya
bergelar penembahan Senopati ing Alaga. Senopati berhasil meluaskan wilayah
Mataram hingga hampir seluruh Jawa. Sultan Agung mempersiapkan pasukan,
persenjataan, dan armada laut serta penggemblengan fisik dan mental. Usaha Sultan
Agung akhirnya berhasil pada tahun 1625 M. Kerajaan Mataram berhasil menguasai
seluruh Jawa, kecuali Banten, Batavia, Cirebon, dan Blambangan. Untuk menguasai
seluruh Jawa, Sultan Agung mencoba merebut Batavia dari tangan Belanda.
Mataram runtuh akibat adanya pengaruh VOC sejak zaman pemerintahan
Amangkurat I. Serta adanya dualisme kepemimpinan dalam Mataram sejak
diangkatnya Pakubuana I. Sehingga Mataram memiliki dua raja.
Oleh karena itu, pada perjanjian Giyanti, Mataram dibagi menjadi dua wilayah
yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunan Surakarta. Berdasarkan
perjanjian Giyanti wilayah Mataram terbagi menjadi dua, wilayah disebelah timur kali
Opak dikuasai oleh pewaris tahta Mataram yaitu Sunan Pakubuwana III dan tetap
berkedudukan di Surakarta, sementara wilayah disebelah barat diserahkan kepada
Pangeran Mangkubumi sekaligus ia diangkat menjadi Sultan Hamengkubuwono I yang
berkedudukan di Yogyakarta
3.2. Saran
Demikianlah keterangan tentang Kerajaan Mataram Islam yang dapat kami buat.
Semoga dengan selesainya karya ini dapat membantu berlangsungya proses belajar
mengajar di sekolah khususnya pembelajaran di kelas XI materi Kerajaan Islam
Indonesia. Karya ini tentulah masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu saran dan krityik
sangatlah kami butuhkan demi kesempurnaan untuk tugas yang aka datang.