Anda di halaman 1dari 24

Sejarah Kerajaan

Kutai dan
Tarumanegara
Presentasi Ini Dibentuk Oleh Kelompok 1 dari kelas X MIPA 1

01
Kelompok 1
Ketua :Gilang Ramadhan Van Gobel
Anggota:-Nursafitri Mantu
-Rana Ardilla Babang
-Nurul Hafidzah
-Rahmat hidayat harun
-Iin Pilomonu
02
PERTAMA

Kerajaan Kutai

03 BRKT
Kerajaan Kutai
Kutai Martadipura adalah kerajaan bercorak Hindu di Nusantara
yangmemiliki bukti sejarah tertua. Berdiri sekitar abad ke-4.

Kerajaan ini terletakdi Muara Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu


sungai Mahakam. Nama Kutai diberikan oleh para ahli mengambil dari
nama tempatditemukannya prasasti yang menunjukkan eksistensi
kerajaan tersebut.

Keberadaan kerajaan tersebut diketahui berdasarkan sumber berita


yangditemukan yaitu berupa prasasti yang berbentuk Yupa/tiang batu
04 BRKT
berjumlah7 buah.

Letak Geografis
Letak dari Kutai yang berada disekitar aliran Sungai
Mahakammerupakan potensi yang besar bagi penduduk
Kutai untukmelakukan kegiatan bertani.Letak geografis
Kerajaan Kutai yang berada menjorok ke
daerahpedalaman, menyebabkan Kutai menjadi tempat
yang menariksebagai persinggahan bagi para pedagang
dari Cina dan India. Halinilah yang menyebabkan pengaruh
Hindu masuk ke Kutai, sertamembuat kegiatan
perdagangan menjadi bagian dari kehidupanmasyarakat
Kutai.
etak astronomis kerajaan kutai
> 115
o
26'28" BT - 117
o
36'43" BT> 1
o
28'21" LU - 1 05 BRKT

o
08'06" LS >
Nama Raja-Raja
Kerajaan Kutai
1.Maharaja Kudungga 12.Maharaja Sangga Warman Dewa
2.Maharaja Aswawarman 13.Maharaja Candrawarman
3.Maharaja Sri Aswawarman/Mulawarman 14.Maharaja Sri Langka Dewa
4.Maharaja Marawijaya Warman
15.Maharaja Guna Parana Dewa
5.Maharaja Gajayana Warman
16.Maharaja Wijaya Warman
6.Maharaja Tungga Warman
17.Maharaja Sri Aji Dewa
7.Maharaja Jayanaga Warman
8.Maharaja Nalasinga Warman 18.Maharaja Mulia Putra
9.Maharaja Nala Parana Tungga 19.Maharaja Nala Pandita
10.Maharaja Gadingga Warman Dewa 20.Maharaja Indra Paruta Dewa
11.Maharaja Indra Warman Dewa 21.Maharaja Dharma Setia
06 BRKT
Masa Kejayaan
Masa kejayaan Kerajaan Kutai terjadi pada masa kekuasaan
Mulawarman, di mana ia berhasil menegaskan kekuasaan Kutai
dan mengalahkan raja-raja yang ada di sekitar wilayah tersebut.
Mulawarman juga banyak melakukan persembahan kepada dewa,
hadiah kepada brahmana, dan sedekah kepada masyarakat biasa.
Mulawarman juga memerintahkan pembuatan Yupa, yang sampai
hari ini tujuh jumlahnya sebagai peninggalan sejarah Kerajaan
Kutai serta bukti kebaikan Mulawarman
Kehidupan Sosial
Masyarakat di kerajaan Kutai tertata, tertib, dan teratur. Hal ini
disebabkanoleh adanya sistem pemerintahan raja.

Selain itu mereka juga sangat menjaga akar tradisi budaya nenek
moyangnya.Dalam kaitan ini, mereka melestarikan tradisi
megalithikum melalui pembuatan tiang batu (yupa) untuk mengenang
apa yang mereka buat.

Dalam Kehidupan sosial terjalin hubungan yang harmonis antara Raja


Mulawarman dengan kaum Brahmana.
08 BRKT

Kehidupan Budaya
Dalam kehidupan budaya dapat dikatakan kerajaan Kutai sudah maju.
Hal inidibuktikan melalui upacara penghinduan (pemberkatan memeluk
agama Hindu)atau disebut upacara Vratyastoma.

Upacara Vratyastoma Dilaksanakan sejak pemerintahan Aswawarman


karenaKudungga masih mempertahankan ciri-ciri keIndonesiaannya
sedangkan yangmemimpin upacara tersebut, menurut para ahli
dipastikan adalah para pendeta(Brahmana) dari India.Tetapi pada masa
Mulawarman kemungkinan sekali upacara penghinduan tersebut
dipimpin oleh pendeta/kaum Brahmana dari orang Indonesia asli.

Kehidupan Ekonomi

Kehidupan ekonomi Kerajaan Kutai diperkirakan sudah


maju. Hal itu terbukti dengan adanya kesanggupan pihak
kerajaan memberikan sedekah berupa 20.000 ekor sapi
kepada para brahmana. Kemampuan ini menunjukkan
masyarakat Kutai bermata pencaharian sebagai peternak,
terutama sapi.
Kehancuran
Kerajaan Kutai berakhir saat Raja Kutai yang bernama Maharaja
Dharma Setia tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai
Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum Panji Mendapa pada abad
ke 16.Perlu diingat bahwa Kutai ini (Kutai Martadipura) berbeda
dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang ibukotanya pertama kali
berada di Kutai Lama(Tanjung Kute).Kutai Kartanegara inilah, di
tahun 1365, yang disebutkan dalam sastra Jawa Negara kertagama.
Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan Islam yang disebut
Kesultanan Kutai Kartanegara.

Peninggalan Kerajaan Kutai


-Ketopong Sultan Kutai
-Kalung Uncal
-Kalung Ciwa
-Pedang Sultan Kutai
-Kura-Kura Emas
-Prasasti Kerajaan Kutai
-Prasasti Yupa
Kedua

Kerajaan
Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara
Tarumanegara atau Kerajaan Taruma
adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di Wilayah barat pulau
Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7M.

Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang


meninggalkan Catatan sejarah.

Dalam Catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi


kerajaan terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah
kerajaan Hindu beraliran Wisnu.

Letak Geografis
Letak geografis kerajaan Tarumanegara adalah di wilayah
pulau Jawa bagian barat, yang sekarang masuk wilayah
provinsi Jawa Barat, Jakarta dan Banten, di daerah aliran
sungai Cisadane dan Citarum.
Nama Raja-Raja
Kerajaan Tarumanegara
1.Jayasingawarman(358-382) 7.Suryawarman(535-561)
2.Dharmayawarman(382-395) 8.Kertawarman(561-628)
3.Purnawarman(395-434) 9.Sudhawarman(628-639)
4.Wisnuwarman(434-455) 10. Hariwangsawarman(639-640)
5.Indrawarman(455-515) 11. Nagajayawarman(640-666)
6.Candrawarman(515-535) 12. Linggawarman(666-669)
Masa Kejayaan
Kerajaan Tarumanegara mencapai masa kejayaan pada masa
pemerintahan Raja Purnawarman.

Purnawarman dikenal sebagai raja yang gagah, berani, dan


berperan penting dalam memajukan Kerajaan Tarumanegara
dengan membuat saluran air di Sungai Candrabaga dan saluran
Gomati
Kehidupan Sosial
Kehidupan gotong royong dalam kehidupan masyarakat
tarumanegara berkembang dengan baik. Hal ini terlihat
dengan adanya peninggalan saluran Gomati.

Sebagian masyarakat beragama Hindu dan Budha.


Sedangkan sebagian masyarakat yang lainnya masih
menganut agama asli.
Kehidupan Budaya
Berdasarkan sumber prasasti yang ditemukan menunjukkan bahwa
kebudayaan masyarakat Tarumanegara cukup maju. Di bidang sastra,
masyarakatnya telah mengenal syair karena isi dari prasasti yang
ditemukan berbentuk syair. Bahasa yang dipakai pada saat itu adalah
bahasa sanskerta dengan huruf Pallawa.

Selanjutnya bidang seni pahat, dari arca yang ditemukan, yaitu berupa
Arca Wisnu dari Cibuaya memperlihatkan adanya persamaan dengan
arca-arca yang ditemukan di Semenanjung Melayu, Siam dan
Kampuchea
Kehidupan Ekonomi
Berdasarkan Prasasti Tugu yang menceritakan pembangunanSungai
Candrabaga penggalian Sungai Gomati oleh diperolehgambaran bahwa
masyarakat kerajaan Tarumanegara mengandalkan sektor pertanian sebagai
mata pencaharian utama.

Gambaran tersebut diperkuat pula oleh berita dari Fa-Hien. Pedagang China
tersebut menyebut dalam bukucatatannya jika dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya,masyarakat Kerajaan Tarumanegara bekerja sebagai petani,peternak,
dan pemburu binatang. Selain itu, perdagangan juga
menjadi sektor penting dalam kehidupan ekonomi Kerajaan Tarumanegara.
Perdagangan cula badak, perak, dan kulit penyu telah dilakukan pada masa itu.

Kehancuran
Runtuhnya kerajaan Tarumanegara bermula dari keper'ayaanyang
diberikan oleh sang raja kepada pemerintah daerah di bawah raja
untuk memimpin wilayahnya sendiri. Lalu kebiasaan memberikan
warisan wilayah atau daerah kepada putra dan putri mahkota yang
lantas membuat kerajaan baru diwilayahnya tersebut. Hal itu membuat
kekuasaan raja menjadi lemah dan gampang diserang musuh.

Tahun 669 M raja Linggawarman yang menjadi raja terakhir yang


menyerahkan kekuasaan kepada menantunya yang berasal dari
kerajaan Sriwijaya. lantas berakhirlah pemerintah dalam nama
Tarumanegara berganti menjadi kerajaan Sunda.

Peninggalan Kerajaan
Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara juga dibuktikan dengan adanya
berbagai Peninggalan yang berbentuk Menhir, Batu Dakon,
Kuburan Tua, Arca Gajah, Arca Dewa, Arca Dwarapala,
Perhiasan emas dalam periuk,Tempayan, Beliung, Gelang
kaca, Manik Batu dan Kaca, dan berbagai komplek
percandian
Prasasti-Prasasti
Kerajaan Tarumanegara
1.Prasasti Kebon Kopi, ditemukan di perkebunan kopi
milik Jonathan Rig
2.Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung
Batutumbu,Desa Tugu, Kabupaten Bekasi
3.Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul,
ditemukan di aliran Sungai Cidanghiyang
4.Prasasti Ciaruteun, ditemukan di Ciampea, Bogor
5.Prasasti Muara Cianten, Ditemukan di Ciampea,Bogor
6.Prasasti Jambu, ditemukan di Nanggung, Bogor
7.Prasasti Pasir Awi, ditemukan di Citeureup, Bogor
Terimakasih Semuanya
atas Partisipasinya....

Anda mungkin juga menyukai