Anda di halaman 1dari 31

KERAJAAN KUTAI

&
KERAJAAN TARUMANEGARA
Disusun oleh:
1. Dhaifullah Ryan A. (06)
2. Dwi Nur Azizah (09)
3. Endah Proboningtyas (10)
4. Siti Nur Aisah
5. Vannesh Kinandana D.
6. Shandi Maulana Prakosa
KERAJAAN KUTAI
Kerajaan Kutai termasuk kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
Diperkirakan, kerajaan kutai muncul pada abad 5 M atau ± 400 M.
Kerajaan tersebut dibangun pada abad ke-4, dengan bukti
ditemukannya tujuh buah prasasti Yupa.
Lebih tepatnya kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan
Timur atau dekat kota Tenggarong, di hulu sungai Mahakam. Kerajaan
Kutai termasuk kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Diperkirakan,
kerajaan kutai muncul pada abad 5 M atau ± 400 M. Kerajaan tersebut
dibangun pada abad ke-4, dengan bukti ditemukannya tujuh buah
prasasti Yupa.
Lebih tepatnya kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan
Timur atau dekat kota Tenggarong, di hulu sungai Mahakam.
LETAK KERAJAAN KUTAI
Masa kejayaan kerajaan kutai saat kerajaan diperintah oleh Raja Mulawarman. Beliau merupakan
sosok raja yang royal dan bijaksana dalam hal religius. Hal ini dibuktikan dengan pemberian hadiah
tanah, ternak dan emas secara adil kepada para Brahmana. Selain itu para Brahmana juga diberikan
20.000 ekor sapi. Pada masa pemerintahan Raja Mulawarman juga diadakan upacara sedekah yang
berada di Waprakeswara atau tempat yang dianggap suci. Rakyat kerajaan kutai hidup dengan
sejahtera dan makmur.
Dimasa pemerintahan Raja Mulawarman Kerajaan Kutai
mencapai puncak kejayaan .Hal ini karena beliau begitu bijaksana
dan royal bagi hal hal religius.para Brahmana dihadiahi
emas,tanah,ternak secara adil.pengadaan upacara sedekah
ditempat yang dianggap suci atau Waprakeswara.
Kebesaran Raja Mulawarman tertuang dalam tulisan tulisan
pada tugu prasasti. Prasati Mulawarman terdiri dari 7 yupa yang
isinya berupa puisi anustub,tetapi hanya 4 yupa yang baru
berhasil dibaca dan dialihbahasakan.Yupa adalh tugu batu yang
dipakai untuk menambatkan hewan kurban.
RAJA YANG PERNAH MEMERINTAH
KERAJAAN KUTAI
1. Maharaja Kudungga(350-375) 9. Maharaja Jayanaga Warman
raja pertama yang berkuasa 10. Maharaja Nalasinga Warman
kerajaan kutai 11. Maharaja Nala Parana Tungga
2. Maharaja Asmawarman(375- 12. Maharaja Gadingga Warman
400) putra dari Maharaja Dewa
Kadungga
13. Maharaja Indra Warman Dewa
3. Maharaja Mulawarman(400-446)
putra dari Maharaja 14. Maharaja Sangga Warman Dewa
Asmawarman 15. Maharaja Sisingamaharaja XXI
4. Maharaja Irwansyah(446-495) 16. Maharaja Candrawarman
5. Maharaja Sri Aswawarman 17. Maharaja Prabu Nefi Suriagus
6. Maharaja Marawijaya Warman 18. Maharaja Ahmad Ridho
7. Maharaja Gajayana Warman Darmawan
8. Mahraja Tungga Warman 19. Maharaja Riski Subhana
20.Maharaja Sri Langka Dewa
21.Maharaja Guna Parana Dewa
22.Maharaja Wijaya Warman
23.Maharaja Indra Mulya
24.Maharaja Sri Aji Dewa
25.Maharaja Mulia Putra
26.Maharaja Nala Pandita
27.Maharaja Indra Paruta Dewa
28.Maharaja Dharma Setia
KONFLIK DALAM KERAJAAN KUTAI
• Sejarah Kerajaan Kutai Martadipura harus berakhir pada
1605. Raja terakhirnya Derma Setiya. Sebelum kerajaan ini
runtuh, di Kutai muncul kerajaan baru nan mempunyai
nama hampir mirip, yaitu Kutai Kertanegara. Letaknya di
muara Sungai Mahakam, Tepian Batu, Kutai Lama. Raja
pertama mereka Aji Batara Agung Dewa Sakti (1300-1325).
Kerajaan inilah nan menaklukan Kutai Martadipura.
• Konflik dua kerajaan bermula dari usaha asimilasi nan
gagal. Proses asimilasi Kerajaan Kutai Martadipura dengan
Kutai Kertanegara sebenarnya dimulai saat putra Aji Batara
Agung Dewa Sakti bernama Aji Batara Paduka Nira
mempersunting putri Raja Guna Perana Tungga dari
Kerajaan Kutai Martadipura bernama Putri Indra Pertiwi
Dewi.
KEHIDUPAN POLITIK KEHIDUPAN EKONOMI
Salah satu putra yang sangat Kerajaan Kutai, secara geografis berada pada
terkenal yaitu Mulawarman. Bisa jalur perdagangan antara Cina dan India.
Kerajaan Kutai menjadi tempat yang paling
disimpulkan bahwa pada masa menarik yang disinggahi para pedagang. Hal
kerajaan Kutai, mereka sudah tersebut membuktikan saat itu, selain
mengenal sistem pemerintahan. pertanian, kegiatan perdagangan sudah
Sehingga, pemerintahan bukan lagi menjadi bagian dari kehidupan masyarakat
dipimpin oleh kepala suku, namun Kutai.
dipimpin oleh Raja. Dalam prasasti Selain itu, letak dari kerjaan ini di sekitar
tersebut membuktikan bahwa raja- Sungai Mahakam yang digunakan sebagai
jalur transportasi laut, sehingga perdagangan
raja Kutai merupakan orang asli masyarakat Kutai berjalan cukup ramai. Bagi
Indonesia yang sudah memeluk pedagang dari luar kutai yang ingin berjualan
agama Hindu. di Kutai, mereka harus memberikan “hadiah”
kepada raja sebagai izin berdagang.
Biasanya, pemberian “hadiah” ini berupa
barang dagangan yang harganya cukup mahal
dan pemberian ini dianggap sebagai pajak
kepada pihak Kerajaan.
BIDANG AGAMA KEHIDUPAN SOSIAL-BUDAYA
• Kebudayaan masyarakat Kutai • Seperti yang telah dijelaskan
sangat erat kaitannya dengan sebelumnya bahwa Kerajaan Kutai
kepercayaan yang dianut. Yupa kebanyakan memluk agama hindu,
merupakan salah satu hasil budaya sehingga mereka sudah mendapat
dari masyarakat Kutai. Yupa pengaruh agama Hindu. Sehingga,
merupakan tugu batu yang kehidupan agamanya sudah lebih maju.
merupakan warisan nenek moyang Contohnya, terdapat pelaksanaan
bangsa Indonesia dari zaman upacara pemberkatan seseorang yang
Megalitikum. memeluk agama Hindu yang disebut
• Pada salah satu yupa tersebut dengan Vratyastoma. Upacara tersebut
menyebutkan terdapat suatu tempat dilaksanakan sejak pemerintahan
suci dengan nama Waprakeswara Aswawarman yang dipimpin oleh para
atau tempat pemujaan Dewa Siwa. pendeta dari India.
Sehingga, bisa disimpulkan bahwa • Pada masa pemerintahan Mulawarman,
masyarakat Kutai merupakan baru upacara tersebut dipimpin oleh
pemeluk agama Hindu Syiwa. kaum brahmana dari Indonesia.
Selain itu, masyarakat Kutai juga Sehingga, bisa disimpulkan bahwa
masih ada yang menjalankan adat kaum brahmana dari Indonesia ternyata
istiadat dan kepercayaan asli juga memiliki tingkat intelektual yang
mereka. tinggi yang mampu menguasai bahasa
Sanskerta
PENINGGALAN DARI KERAJAAN KUTAI

1. Prasasti Yupa
Prasasti Yupa adalah keliru satu peninggalan sejarah kerajaan kutai
yang paling tua. benda bersejarah satu ini merupakan bukti terkuat
ada kerajaan hindu yang bercokol di atas tanah Kalimantan.
2. Ketopong Sultan
Ketopong adalah mahkota Sultan Kerajaan Kutai yang terbuat
berasal dari emas. Ketopong sultan kutai ditemukan pada 1890 di
daerah Muara Kaman, Kutai Kartanegara.
3. Kalung Ciwa
Kalung Ciwa adalah peninggalan sejarah kerajaan Kutai yang
ditemukan pada era pemerintahan Sultan Aji Muhammad Sulaiman.
Penemuan terjadi pada th. 1890 oleh seorang masyarakat di sekitar
Danau Lipan, Muara Kaman.
4. Kalung Uncal 7. Keris Bukit Kang
Kalung Uncal adalah kalung emas Keris bukit kang adalah keris
seberat 170 gram yang dihiasi liontin yang digunakan oleh Permaisuri
berelief cerita ramayana. Kalung ini Aji Putri Karang Melenu,
menjadi atribut kerajaan Kutai permaisuri Raja kutai kartanegara.
Martadipura dan digunakan oleh Sultan
Kutai Kartanegara 8. Singgasana Sultan
5. Pedang Sultan Kutai Singgasana sultan merupakan
peninggalan sejarah kerajaan
Pedang Sultan Kutai terbuat berasal dari kutai yang masih selalu terjaga
emas padat. Pada gagang pedang terukir
gambar seekor harimau yang tengah siap sampai kini. Benda berikut
menerkam, pas pada ujung sarung terletak di Museum Mulawarman.
pedang dihiasi bersama seekor buaya. Singgasana ini termasuk
6. Tali Juwita
disempurnakan bersama payung,
umbul-umbul, dan peraduan
Tali juwita adalah peninggalan kerajaan pengantin Kutai Keraton.
kutai yang menyimbolkan 7 muara dan 3
anak sungai. Tali juwita terbuat berasal 9. Meriam Kerajaan kutai
dari benang yang banyaknya 21 helai Merupakan kerajaan yang
dan biasanyan digunakan dalam upacara disempurnakan bersama proses
tradisi Bepelas. pertahanan kuat. Hal ini
dibuktikan oleh banyaknya
peninggalan sejarah berwujud
meriam dan lebih dari satu alat
bela diri lainnya.
MASA KERUNTUHAN

Masa runtuhnya kerajaan kutai ketika gugurnya Maharaja Dharma Setia dalam peperangan
melawan Aji Pangeran Sinum Panji (Raja Kutai Kartanegara). Kedua kerajaan tersebut
merupakan kerajaan yang berbeda. Untuk Kerajaan Kutai Kartanegara didirikan di Kutai Lama
pada abad ke 13. Kedua kerajaan yang berada dihulu sungai Mahakam mengakibatkan friksi
diantara kedua kerajaan tersebut. Peperangan antara kerajaan kutai dan kerajaan kutai
kartanegara berlangsung pada abad ke 16.
KERAJAAN
TARUMANEGARA
Tarumanagara atau Kerajaan Tarumanegara adalah sebuah kerajaan yang
pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7
M. Wilayah kekuasaannya meliputi Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan sebagian
Jawa Tengah
LETAK KERAJAAN TARUMANEGARA
Kerajaan Tarumanegara berhasil mencapai masa kejayaan pada kepemimpinan raja ketiga,
Purnawarman, cucu dari Rajadirajaguru Jayasingawarman. Pada masa kejayaannya itu,
Tarumanegara mengalami perkembangan pesat. Selain dengan memperluas wilayah kerajaan
melalui ekspansi ke kerajaan-kerajaan kecil di sekitar kekuasaannya, Raja Purnawarman juga
membangun berbagai infrastruktur yang mendukung perekonomian kerajaan.
Generasi 3.
Pada masa kejayaannya itu, Tarumanegara mengalami
perkembangan pesat. Selain dengan memperluas wilayah
kerajaan melalui ekspansi ke kerajaan-kerajaan kecil di
sekitar kekuasaannya, Raja Purnawarman juga membangun
berbagai infrastruktur yang mendukung perekonomian
kerajaan. Adapun salah satunya adalah sungai Gomati dan
Candrabaga. Kedua sungai ini selain untuk mencegah
terjadinya banjir saat musim hujan, juga berperan penting
dalam pengairan lahan pertanian sawah yang dulu menjadi
salah satu penggerak kehidupan ekonomi masyarakat
Kerajaan Tarumanegara. Masa kepemimpinan Raja
Purnawarman dianggap sebagai masa kejayaan Kerajaan
Tarumanegara selain itu juga karena kemampuan kerajaan
yang mampu berkurban 1000 ekor sapi saat pembangunan
ke dua sungai itu. Simak lebih lanjut di Brainly.co.id -
https://brainly.co.id/tugas/18495871#readmore
RAJA YANG PERNAH MEMERINTAH
KERAJAAN TARUMANEGARA
1. Jayasingawarman (358-382)
2. Dharmayawarman (382-395)
3. Purnawarman (395-434)
4. Wisnuwarman (434-455)
5. Indrawarman (455-515)
6. Candrawarman (515-535)
7. Suryawarman (535-561)
8. Kertawarman (561-628)
9. Sudhawarman (628-639)
10. Hariwangsawarman (639-640)
11. Nagajayawarman (640-666)
12. Linggawarman (666-669
•Raja Jayasingawarman (358-382)
• Di pengasingan, tahun 358 M, Jayasinghawarman mendirikan
kerajaan baru di tepi Sungai Citarum, di Kabupaten Lebak
Banten dan diberi nama Tarumanegara. Nama Tarumanegara
diambil dari nama tanaman yang bernama tarum, yaitu
tanaman yang dipakai untuk ramuan pewarna benang tenunan
dan pengawet kain yang banyak sekali terdapat di tempat ini.
• Raja Jayasinghawarman berkuasa dari tahun 358-382 M.
Setelah raja mencapai usia lanjut, raja mengundurkan diri
untuk menjalani kehidupan kepanditaan. Sebagai pertapa,
Jayasinghawarman bergelar Rajaresi. Nama dan gelar raja
menjadi Maharesi Rajadiraja Guru Jayasinghawarman.
• Raja Purnawarman
• Kejayaan kerajaan Tarumanagara mencapai puncaknya pada masa Sri
Maharaja Purnawarman.
• Tindakan tindakan yang diambil Raja Purnawarman yaitu :
1. Memindahkan ibukota kerajaan ke sebelah utara ibukota lama
Jayasingapura. Ibukota yang baru itu diberi nama Sundapura.
2. Membuat pelabuhan, sebagai pangkala kapal-kapal perang kerajaan trauma
3. Membangun saluran air. Tujuan pembangunan saluran itu untuk mengairi
sawah dan mencegah banjir. Saluran itu bernama Gomati dan
Chandrabagha. Pembuatannya berlangsung selama 21 hari. Panjang saluran
6.112 tombak (11 km). Selesainya pembangunan saluran air ditandai
penyerahan 1.000 ekor lembukepada para brahmana
• Kerajaan-kerajaan yang berhasil dia tundukan diantaranya : Salakanagara,
Cupunagara, Nusa Sabay, Purwanagara, Ujung Kulon dll , ada 44 kerajaan
kecil yang berhasil ditundukan selama masa pemerintahannya.
• Raja Dharmayawarman
Dharmayawarman atau lengkapnya Rajarsi (Rajaresi)
Dharmayawarmanguru yang berkuasa di Tarumanagara dari tahun 382-395
M, menggantikan ayahnya, Jayasingawarman.
• Raja Wisnuwarman
Wisnuwarman menggantikan ayahnya, Purnawarman dan berkuasa di
tarumanagara dari tahun 434 sampai dengan 455 M, dengan gelar Sri
Maharaja Wisnuwarman Iswara Digwijaya Tunggal Jagatpati.
Tiga tahun setelah penobatannya, terjadi pemberontakan yang dilakukan
oleh pamannya, Cakrawarman.
• Raja Indrawarman
Idrawarman mennjadi penguasa Tarumanagara ke-6, menggantikan
ayahnya, Wisnuwarman, yang bergelar Sri Maharaja Indrawarman Sang
paramartha Saktimahaprabhawa lingga Triwikrama bhuwanatala, dan
berkuasa selama 60 tahun (dari tahun 455- 515 M).
• Dan masih banyak lagi penjelasannya 
• Kehidupan Politik
Berdasarkan tulisan-tulisan yang terdapat pada prasasti telah
diketahui bahwa raja yang pernah memerintah di Tarumanegara
adalah Raja Purnawarman. Raja Purnawarman merupakan raja yang
telah berhasil memberikan kemakmuran kehidupan rakyatnya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti tugu yang menyatakan
bahwa Raja Purnawarman telah memerintah untuk menggali sebuah
kali. Penggalian sebuah kali ini sangat besar artinya, karena
pembuatan kali ini merupakan pembuatan saluran irigasi untuk
memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian yang dimiliki oleh
rakyat.
• Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara sudah tertata dengan
teratur dan rapi. Hal ini telah terlihat dari adanya upaya Raja
Purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan
kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja Purnawarman sangat
memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting
dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di
kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.
• Kehidupan Ekonomi
Pada prasasti tugu telah diketahui bahwa Raja Purnawarman
memerintahkan rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang
6122 tombak. Pembangunan terusan ini memiliki arti ekonomis
yang besar bagi masyarakat sekitar wilayah tersebut, karena dapat
digunakan sebagai sarana untuk mencegah banjir dan sarana lalu
lintas pelayaran perdagangan antar daerah di kerajaan Tarumanegara
dengan dunia luar dan juga perdagangan dengan daerah-daerah di
sekitarnya.
• Kehidupan Budaya
Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-
prasasti yang ditemukan sebagai peninggalan Kerajaan
Tarumanegara, telah diketahui bahwa tingkat kebudayaan
masyarakat pada saat itu sudah tinggi. Selain sebagai peninggalan
budaya, keberadaan prasasti-prasasti tersebut diketahui
menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis pada
masa Kerajaan Tarumanegara.
PENINGGALAN BUDAYA
1. Prasasti Ciateureun
Prasasti ini ditemukan di sungai Ciateureun salah satu muara sungai Cisadane
Bogor. Prasasti ini juga dikenal dengan sebutan Prasasti Ciampea yang ditemukan
dengan huruf pallawa dan sansekerta. Terdiri dari 4 baris dalam bentuk sloka dengan
metrun anustubh. DI prasasti ini juga ditemukan gambar seekor laba-laba dan
telapak kaki Maharaja Purnawarman.
2. Prasasti Jambu
Prasasti ini juga disebut Prasasti Pasir Koleangkak karena di temukan di bukit
Koleangkak di perkebunan jambu. Tepatnya 30 km sebelah barat kota Bogor. Isinya
tertulis memuji kebesaran Raja Purnawarman beserta gambar telapak kaki.
3. Prasasti Kebon Kopi
Ditemukan di Kampung Cibungbulan Bogor tepatnya di Kampung Muara Hilir.
Istimewanya prasasti ini karena terdapat sepasang tapak kaki gajah. Tapak kaki
gajah ini digambarkan sebagai tapak kaki Maharaj Purnawarman. Gajah adalah
hewan yang disakralkan dan dekat dengan Dewa Wisnu yang konon diibaratkan
adalah pencitraan Maharaj Purnawarman
4 Prasasti Muara Cianten
Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal
yang belum dapat dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.
5. Prasasti Pasir Alwi
Prasasti ini ditemukan diperbukitan Pasir Alwi Bojong Honje Sukamakmur
Bogor
6. Prasasti Cidanghayang
Prasastini ini juga dikenal oleh masyarakat lokal sebagai prasasti Lebak,
ditemukan di kampung lebak di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan
Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun
1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan
bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja
Purnawarman.
7. Prasasti Tugu
Prasasti ini adalah prasasti terpanjang sepanjang ditemukan mengenai
Kerajaan Tarumanegara. Prasasti ini ditemukan di Tugu, Kecamatan
Cilincing Jakarta Utara. Dioahat pada batu bulat panjang melingkar.
PRASASTI TUGU
PASIR AWI

MUARA CIANTEN KEBON KOPI


MASA KERUNTUHAN

Masa keruntuhan kerajaan Tarumanegara dialami setelah kerajaan ini dipimpin oleh raja generasi
ke 13, yang bernama Raja Tarusbawa, keruntuhan kerajaan Hindu pertama di Pulau Jawa ini karena
tidak ada kepemimpinan lantaran Raja Tarusbawa lebih menginginkan memimpin kerajaan kecilnya
di hilir sungai Gomati, selain itu, gempuran beberapa kerajaan lain di nusantara pada masa itu,
lebih-lebih kerajaan Majapahit pula memegang andil penting dalam keruntuhan Kerajaan
Tarumanegara itu.

Anda mungkin juga menyukai