Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BIOGRAFI PAHLAWAN BUGIS


“DAENG PAMATTE”

GURU PEMBIMBING:
RISKA EKA ARISTA, S.Pd

DI SUSUN OLEH:
 NURUL AZIZAH
 NUR AFIAH YUNUS
 ADEL KARUNIA LEPI
 NUR RAHMA NIMATULLAH
 WAWAN FARIANSYAH
 ADRIAN KUSUMA NINGRAT

SMA NEGERI 20 PANGKAJENE

2022-2023

By: Nurul Azizah


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. Yang sudah melimpahkan
rahmat, taufik, dan hidayah- Nya sehingga kami bisa menyusun tugas
Bahasa Daerah ini dengan baik serta tepat waktu. Seperti yang sudah kita
tahu “Daeng Pamatte” itu salah satu Tokoh penting dalam sejarah Aksara
Lontara. Semuanya perlu dibahas pada makalah ini kenapa Biografi Daeng
Pamatte itu sangat diperlukan serta layak dijadikan bagaikan modul
pelajaran.

Tugas ini kami buat untuk memberikan ringkasan tentang Daeng Pamatte
untuk mengenal asal usul Aksara Lontara. Mudah-mudahan makalah yang
kami buat ini bisa menolong menaikkan pengetahuan kita jadi lebih luas
lagi. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam menyusun
makalah ini.

Oleh sebab itu, kritik serta anjuran yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan guna kesempurnaan makalah ini. Kami mengucapkan terima
kasih kepada Bpk. Guru mata pelajaran Bahasa Daerah. Kepada pihak
yang sudah menolong turut dan dalam penyelesaian makalah ini. Atas
perhatian serta waktunya, kami sampaikan banyak terima kasih.

By: Nurul Azizah


Daftar Isi

Kata Pengantar i

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belaka
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Pembahasan

BAB III PENUTUP


Kesimpulan
saran

Daftar Pustaka
Lampiran

By: Nurul Azizah


BAB

PENDAHULUAN
I

A. LATAR BELAKANG

DAENG PAMATTE lahir di Kampung Lakiung, Gowa, pada abad


ke-16. Ia dikenal sebagai orang yang pandai, sehingga Raja Gowa ke-
9, Karaeng Tumaparisi Kallonna, menunjuknya untuk menjabat
sebagai sabannara'. Sabannara' merupakan jabatan bagian dari
pembaharuan internal kerajaan yang dipelopori oleh sang Raja Gowa.

B. RUMUSAN MASALAH
 Siapa yang pertama kali menemukan Aksara lontara?
 Apa saja jabatan DAENG PAMATTE?
 Berawal dari mana Aksara Lontara lahir?

C. TUJUAN
 Mengetahui BIOGRAFI DAENG PAMATTE.
 Memahami sejarah Aksara Lontara.
 Mengatahui perkembangan huruf Lontara.

By: Nurul Azizah


BAB
PEMBAHASAN
II

Daeng Pamatte merupakan salah satu tokoh yang berjasa pada masa
Kerajaan Gowa. Pasalnya, ketika menjadi pejabat kerajaan, ia menemukan
Aksara Lontara, yang menjadi aksara tradisional masyarakat Bugis dan
Makassar. Selain itu, ia juga menghasilkan karya berupa buku. Buku yang
ditulis oleh Daeng Pamatte berjudul Lontara Bilang Gowa Tallo.

Daeng Pamatte lahir di Kampung Lakiung, Gowa, pada abad ke-16. Ia


dikenal sebagai orang yang pandai, sehingga Raja Gowa ke-9,
Karaeng Tumaparisi Kallonna, menunjuknya untuk menjabat
sebagai sabannara'.  Sabannara' merupakan jabatan bagian dari
pembaharuan internal kerajaan yang dipelopori oleh sang Raja Gowa.
Sebagai seorang sabannara', Daeng Pamatte bertanggung jawab untuk
mengatur perdagangan di pelabuhan dan menjadi perantara antara
penguasa Gowa dengan bangsawan lainnya. Selain itu, ia juga dipercaya
untuk menjabat sebagai tumailalang (Menteri Urusan Istana Dalam dan
Luar Negeri). Sebagai tumailalang, Daeng Pamatte bertanggung jawab
untuk menjaga dan mengurus kemakmuran dan pemerintahan Gowa.

Menurut sejarah, Aksara Lontara dibuat pertama kali oleh Daeng Pamatte
pada abad ke-16. Lahirnya Aksara Lontara berawal dari Daeng Pamatte
ketika menjadi pejabat Gowa di bawah Karaeng Tumaparisi Kallonna dan
diminta untuk menciptakan huruf Makassar. Hal tersebut dilakukan karena
Raja Gowa menyadari bahwa penting bagi para pemerintah kerajaan untuk
bisa berkomunikasi secara tulis-menulis. Selain itu, agar setiap peristiwa
yang terjadi di kerajaan juga bisa menjadi catatan sejarah. Daeng Pamatte
pun menerima perintah Karaeng Tumaparisi Kallonna dan segera
mengerjakannya. Setelah beberapa waktu, Pamatte berhasil menciptakan
huruf Makassar, yang disebut Aksara Lontara.

By: Nurul Azizah


Pada saat itu, Aksara Lontara masih terdiri dari 18 huruf saja. Lontara
pertama yang diciptakan oleh Pamatte disebut dengan Lontara Jangang-
Jangang (Burung), karena bentuknya yang menyerupai burung. Kemudian
Lontara ciptaannya pun kian berkembang dan berubah seiring berjalannya
waktu hingga abad ke-19. Setelah masuknya Islam ke Makassar, mulai
terjadi perubahan bentuk dan jumlah hurufnya juga bertambah dari 18
menjadi 19. Aksara Lontara mempunyai peranan yang sangat penting
dalam kehidupan masyarakat Bugis. Sebab, Lontara mengandung nilai-
nilai budaya yang tinggi sebagai pedoman hidup dan kehidupan
masyarakat Bugis.

Terjemahan Bugis

Daeng pamatte yanaritu salah sedding toko yaro ma’jasa pada wettue
kerajaan Gowa. Pasalnya , wettu mancaji pejabat kerajaan, alena naruntui
aksara lontara, yang mencaji aksara tradisional masyarakat bugis sibawa
makassar. Yanaro, mappoleangi karya pa'pada bobbo. Bobo diuke ri
awana daeng pamatte ma'judulu na lontara bilang gowa tallo.
Daeng pamatte ri jajian i dikampong lakiung, Gowa, pada abad ke-16.
Alena diissengi tau macca, iyana ri akkai raja Gowa ke-9 Karaeng
tumaparisi kallonna, ri jelloi alena mantaji pajabat sabannara'. sabannara'
yanaritu jabatan bagian pole pembaharuan internal kerajaan yang
dipelopori oleh sang raja Gowa. Di issengi tau sabannara'. Daeng pamatte
bertanggung jawab untuk mangngatoro padangkang ri pelabuhan
sibawang mantaji pallawangeng pa'jaga na gowae sibawa bangsawan
lainnge. selain yaro, alena ri tepperi to ma'jabat mantaji
tumailalang(menteri urusan istana laleng sibawa luara’ negeri). Di issengi
tau tumailalang, Daeng Pamatte ma'tanggung jawab tungke’ ma'jaga
sibawa mangurusu kemakmuran dan pamarentah Gowa.
Menurut sejarah, aksara lontara ri ebbu kaciceng oleh daeng pamatte pada
abad ke-16. Lahirna aksara lontara ma'pammula ri Daeng Pamatte sisenna
mancaji pajabat Gowa di'ti Karaeng tumaparisi kallonna na ri illaui pancaji
hurufu makassar. Hal tersebut dipigau nasaba raja gowa ri sadari parellu
rialena pemerintah kerajaan medding ma'bicara secara maruki-uki. Selain
yaro, ko engka si musibah yaro mancajie ri kerajaan me'dding mancaji
catatan sejarah. Daeng Pamatte ma'tarima pammparenta Karaeng

By: Nurul Azizah


tumaparisi kallonna magattikijamai. Purani siaga wettu, Pamatte naruntui
napancaji hurufu Makassar, ri teppu aksara lontara.
Wettue to, Aksara Lontara tettong ma'barisi yamiro 18 hurufu. Lontara
seddi naciptakan i Pamatte ri teppui lontara jangang jangang(burung),
nasaba ebbuna padai manue'. Narekko Lontara ajajiang dan ta'robai si
tinroi jokkana waktue abad ke-19. Mattama Agama selle'e ke Makassar,
mappamulai ta'roba bentuk sibawa pa'rekenna hurufu ma'tambah i pole 18
mancaji 19. Aksara Lontara mappunai adatongeng rilalengna ade' uge'e.
Nasaba Lontara mappungnai nilai nilai budaya yaro matanre alena riala
patokan ri tau ugie.
Aksara Lontara
ᨉᨕᨙ ᨄᨆᨈᨙ ᨐᨊᨑᨗᨈᨘ ᨔᨒ ᨔᨙᨉᨗᨊ ᨈᨚᨀᨚ. ᨐᨑᨚ ᨆᨍᨔ ᨓᨙᨈᨘᨊ ᨀᨙᨑᨍᨕ
ᨁᨚᨓ᨞ ᨄᨔᨎ, ᨓᨙᨈᨘ ᨆᨌᨍᨗ ᨄᨙᨍᨅ ᨀᨙᨑᨍᨕ, ᨊᨑᨘᨈᨕ
ᨘ ᨗ ᨕᨒᨙᨊ ᨕᨔᨑ
ᨒᨚᨈᨑ, ᨐ ᨆᨌᨍᨗ ᨕᨔᨑ ᨈᨛᨑᨉᨗᨔᨗᨕᨚᨊ ᨆᨔᨑᨀ ᨕᨘᨁᨗ ᨔᨗᨅᨓ ᨆᨀᨔᨑ᨞
ᨐᨊᨑᨚ ᨆᨄᨚᨒᨙᨕᨂᨗ ᨀᨐ ᨄᨄᨉ ᨅᨚᨅᨚ᨞ ᨅᨚᨅᨚ ᨐ ᨊᨕᨘᨀᨗ ᨉᨕᨙ ᨄᨆᨈᨙ
ᨆᨍᨘᨉᨘᨒᨘ ᨊ ᨒᨚᨈᨑ ᨅᨗᨒ ᨁᨚᨕ ᨈᨒᨚ᨞
ᨆᨙᨊᨘᨑᨘ ᨔᨙᨍᨑ, ᨕᨔᨑ ᨒᨚᨈᨑ ᨑᨗ ᨕᨙᨅᨘ ᨀᨌᨗᨌᨙ ᨔᨗᨅᨓ ᨉᨕᨙ ᨄᨆᨈᨙ ᨓᨙᨈᨘᨊ
ᨕᨅ ᨀᨙ 16᨞ ᨒᨖᨗᨊ ᨕᨔᨑ ᨒᨚᨁᨑ ᨆᨄᨆᨘᨒ ᨑᨗ ᨉᨕᨙ ᨄᨆᨈᨙ ᨔᨗᨔᨙᨊ ᨆᨌᨍᨗ
ᨄᨍᨅ ᨁᨚᨓ ᨉᨗ ᨈᨗ ᨀᨑᨕᨙ ᨈᨘᨆᨄᨑᨗᨔᨗ ᨀᨒᨚᨊ ᨊ ᨑᨗ ᨕᨗᨒᨕᨘᨕᨗ ᨄᨌᨍᨗ ᨖᨘᨑᨘᨄᨘ
ᨆᨀᨔᨑ᨞ ᨐᨑᨚ ᨑᨗ ᨄᨗᨁᨕᨘ ᨊᨔᨅ ᨑᨍ ᨁᨚᨓ ᨑᨗ ᨔᨉᨑᨗ ᨄᨑᨙᨒᨘ ᨑᨗ ᨕᨒᨙᨊ
ᨄᨆᨑᨙᨈ ᨀᨙᨑᨍᨕ ᨆᨙᨉᨗ ᨆᨅᨗᨌᨑ ᨔᨙᨌᨑ ᨆᨑᨘᨀᨗ ᨕᨘᨀᨗ᨞ ᨔᨙᨒᨕᨗ ᨐᨑᨚ, ᨀᨚ ᨃᨛ
ᨔᨗ ᨆᨘᨔᨗᨅ ᨐᨑᨚ ᨆᨌᨍᨗᨕᨙ ᨑᨗ ᨀᨙᨑᨍᨕ ᨆᨙᨉᨗ ᨆᨌᨍᨗ ᨌᨈᨈ ᨔᨙᨍᨑ᨞ ᨉᨕᨙ
ᨄᨆᨈᨙ ᨆ ᨈᨑᨙᨆ ᨄᨑᨙᨈ ᨀᨑᨕᨙ ᨈᨘᨆᨄᨑᨗᨔᨗ ᨀᨒᨚᨊ ᨆᨁᨈᨗᨀᨗᨍᨆᨕᨗ᨞ ᨄᨘᨑᨊᨗ
ᨔᨗᨕᨁ ᨓᨙᨈ., ᨄᨆᨈᨙ ᨊᨑᨘᨈᨘᨕᨗ ᨊᨄᨌᨍᨗ ᨖᨘᨑᨘᨄᨘ ᨆᨀᨔᨑ, ᨑᨗ ᨈᨙᨄᨘ ᨕᨔᨑ
ᨒᨚᨈᨑ᨞
ᨓᨙᨈᨘᨕᨙ ᨈᨚ, ᨕᨔᨑ ᨒᨚᨈᨑ ᨈᨙᨈᨚ ᨆᨅᨑᨗᨔᨗ ᨐᨆᨗᨑᨚ 18 ᨖᨘᨑᨘᨄ᨞ ᨘ ᨒᨚᨈᨑ
ᨔᨙᨉᨗ ᨊᨌᨗᨈᨀ ᨕᨗ ᨇᨆᨈᨙ ᨑᨗ ᨈᨙᨄᨘᨕᨗ ᨒᨚᨈᨑ ᨍᨂ ᨍᨂ (ᨅᨘᨑᨘ), ᨊᨔᨅ ᨕᨙᨅᨘᨊ
ᨄᨉᨕᨗ ᨆᨊᨘᨕᨙ᨞ ᨊᨑᨙᨀᨚ ᨒᨚᨈᨑ ᨕᨍᨍᨗᨕ ᨔᨗᨅᨓ ᨁᨑᨚᨅᨕᨗ ᨔᨗ ᨈᨗᨑᨚᨕᨗ
ᨍᨚᨀᨊ ᨓᨙᨈᨘᨊ ᨕᨅ ᨀᨙ 19᨞ ᨆᨈᨆ ᨕᨁᨆ ᨔᨙᨒᨙᨕᨙ ᨀᨙ ᨆᨀᨔ, ᨆᨄᨆᨘᨒᨕᨗ
ᨈ ᨑᨚᨅ ᨅᨙᨈᨘᨊ ᨔᨗᨅᨓ ᨄ ᨑᨙᨀᨙᨊ ᨖᨘᨑᨘᨄᨘ ᨆᨈᨅ ᨕᨗ ᨄᨚᨒᨙ 18 ᨆᨌᨍᨗ 19᨞
ᨕᨔᨑ ᨒᨚᨈᨑ ᨆᨄᨘᨊᨕᨗ ᨕᨉᨈᨚᨂᨙ ᨑᨗᨒᨒᨙᨊ ᨕᨉᨙ ᨕᨘᨁᨙᨕᨙ᨞ ᨊᨔᨅ
ᨒᨚᨈᨑ ᨆᨄᨘᨊᨕᨗ ᨊᨗᨒᨕᨗ ᨊᨗᨒᨕᨗ ᨅᨘᨉᨐ ᨐᨑᨚ ᨆᨈᨑᨙ ᨕᨒᨙᨊ ᨑᨗᨕᨒ
ᨄᨈᨚᨀ
BAB ᨑᨗ ᨈᨕᨘ ᨕᨘᨁᨗᨕᨙ᨞

PENUTUP
III
By: Nurul Azizah
A. KESIMPULAN
Dari ulasan di atas penulis bisa merumuskan sebagai berikut:

Aksara Lontara mempunyai peranan yang sangat penting dalam


kehidupan masyarakat Bugis. Sebab, Lontara mengandung nilai-nilai
budaya yang tinggi sebagai pedoman hidup dan kehidupan
masyarakat Bugis.

B. SARAN

Diharapkan bagi pembaca untuk menambah informasi dari sumber


literasi lain. Hal tersebut bertujuan agar informasi dan pengetahuan
yang didapat semakin lengkap.

DAFTAR PUSTAKA

By: Nurul Azizah


Sewang, Ahmad M. (2005). Islamisasi Kerajaan Gowa: Abad XVI sampai Abad
XVII. Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia.

MAKALAH

BIOGRAFI “DAENG PAMATTE”


https://www.kompas.com/stori/read/2022/01/14/130000879/biografi-daeng-pamatte-penemu-aksara-
lontara?page=all.

Penulis : Verelladevanka Adryamarthanin

LAMPIRAN

By: Nurul Azizah


Naskah I La Galigo dalam Aksara Lontara

By: Nurul Azizah

Anda mungkin juga menyukai