Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin wabihi nasta in waala umuriddunya waddin wassalatu


wassalamu ala asrofil ambiya'i wal mursalin waala alihi wasohbihi ajma'in ama ba'du.
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah Swt, atas segala nikmatnya yang telah diberikan
kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufik hidayah inayah, dan nikmat yang paling
besar adalah nikmat Iman & Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan keharibaan
nabi besar Muhammad saw.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan sedikit tentang makna "sabar di dalam
kehidupan. Sabar berasal dari kata "sobaro-yasbiru" yang artinya menahan. Menurut istilah,
sabar adalah menahan diri dari kesusahan dan menyikapinya sesuai syariah dan akal, menjaga
lisan dari celaan, dan menahan anggota badan dari perbuatan dosa. Sabar adalah pilar
kebahagiaan seorang hamba, karena dengan kesabaran sesorang akan terjaga dari
kemaksiatan, konsisten menjalankan ketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam
cobaan.
Sabar merupakan ajaran yang banyak sekali disinggung dalam Al-Qur'an maupun hadis,
sehingga manusia senantiasa diarahkan untuk selalu bersabar dalan menjalani kehidupannya.
Kesabaran yang sebenamya adalah kemampuan dalam mengendalikan sikap dan menahan
emosi, sehingga bisa dengan ikhlas dan rela hati menerima kondisi yang sedang dihadapinya
demi mendapat balasan yang baik kelak di akhirat nanti,
Allah Swt. berfirman dalam QS Al-Baqarah:153

‫ص ٰلو ِة ۗ اِنَّ هّٰللا َ َم َع‬ ْ ‫ٰيٓاَيُّ َها الَّ ِذ ْي َن ٰا َمنُوا ا‬


َّ ‫ستَ ِع ْينُ ْوا بِال‬
َّ ‫ص ْب ِر َوال‬
ّ ٰ ‫ال‬
‫صبِ ِر ْي َن‬
Yang artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan
salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan kepada orang-orang yang beriman bahwa Allah akan
selalu beserta mereka yang menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong.
Allah juga menjanjikan kedudukan yang tinggi (di surga) bagi hamba-
hambanya yang bersabar.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi rabbil alamin wabihi nasta in waala umuriddunya waddin wassalatu


wassalamu ala asrofil ambiya'i wal mursalin waala alihi wasohbihi ajma'in ama ba'du.
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah Swt, atas segala nikmatnya yang telah diberikan
kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufik hidayah inayah, dan nikmat yang paling
besar adalah nikmat Iman & Islam. Shalawat serta salam tak lupa kita sanjungkan keharibaan
nabi besar Muhammad saw.
Pada kesempatan kali ini, saya akan menjelaskan sedikit tentang “Cinta Kepada Rasulullah
SAW”.
Cinta kepada Rasulullah SAW. Adalah suatu kewajiban dalam kehidupan beragama. Sahabat
Umar ra. Pernah berkata "ya Rasulullah, demi Alloh aku mencintai dirimu lebih daripada aku
mencintai apapun kecuali diriku sendiri”.
Rasulullah pun berkata "ya Umar, imanmu belum sempurna sampai aku lebih engkau cintai
bahkan dari dirimu sendiri. Umar lalu berkata "ya Rasulullah, sekarang engkau lebih aku
cintai dari diriku sendiri". "Sekarang telah sempuma imanmu ya Umar.
Ada 3 hal yang apabila kita melakukannya maka kita akan merasakan manisnya iman:
Pertama, cinta kepada Alloh SWT. & Rasul Nya.
Kedua, tidak mencintai seseorang kecuali karena Alloh.
Ketiga, tidak menyenangi kembali kepada maksiat dan tidak suka kepada dosanya.
Seorang laki-laki pada zaman Rasullah SAW. Pernah berkata, "ya Rasulullah, aku mungkin
tidak akan bisa beribadah seperti Umar, Abu Bakar, Ali, Usman, dan para sahabat. tapi aku
mencintai mereka dan mencintaimu ya Rasulullah". Maka Rasulullah SAW, pun berkata
"engkau akan bersama orang yang engkau cintai di akhirat kelak".
Orang yang mengaku mencintai Rasul tapi tidak mau mengikutinya (menghidupkan sunah-
sunahnya, mencontoh kehidupannya dan melaksanakan perintahnya) maka ia belum bisa
dikatakan mencintai.
Rasulullah SAW. berkata: "apabila kalian benar-benar mencintaiku maka laksanakanlah
amanah, jujurlah dalam berkata, dan berbuat baiklah pada tetangga".
Diantara cara mencintai Rasulullah SAW. adalah seringgg menyebut namanya & bersalawat
padanya. Serta mengetahui dan mempelajari sejarah perjalanannya juga meneladani
aqhlaknya. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW: "orang yang bakhil itu adalah
orang yang disebutkan nama Rasulullah di sisinya tapi ia enggan untuk bersalawat".
Selain itu ciri dan tanda mencintai Rasulullah adalah harus mempunyai keinginan yang kuat
untuk bertemu dengan Rasulullah SAW. Juga mengagungkan Rasulullah SAW. Serta
mencintai para pembawa sunnah, para da'i, para ulama' adalah sama dengan mencintai
Rasulullah SAW. Dan, yang paling bahaya adalah membenci para pembawa sunnah, para da'i
karena sama saja tidak mencintai Rasullullah SAW.
Adapun yang terakhir dari cara mencintai Rasulullah adalah: "Mencintai RASULULLAH
dengan kecintaan Islam, yakni maksudnya mencintai tanpa berlebih-lebihan dan tanpa
meremehkan.
Adapun tanda-tanda melecehkan Rasulullah SAW adalah:
1. Tidak mengikutinya dan tidak mau mempelajari sunah-sunahnya, bahkan cenderung
mempelajari pendapat-pendapat manusia lain yang tanpa hidayah.
2. Tidak menghormati hadist-hadist Nabi SAW. Bahkan cenderung menentang dengan hawa
nafsunya.
3. Berpaling dari mempelajari perjalanan Nabi (Sirah Nabi SAW.) dan lebih memilih
mempelajari perjalanan-perjalanan orang lain yang tidak memiliki keisimewaan apapun.
Padahal perjalanan Nabi SAW. adalah perjalanan yang paling Suci dan paling Mulia.
4. Membela mati-matian Bid'ah.
5. Mencaci maki para sahabat Rasulullah SAW
Sedangkan tanda melebih-lebihkan dalam mencintai Rasulullah SAW. Adalah:
Bid'ah, "niatnya baik, perbuatannya baik, tapi tidak sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Maka ditolak”.
Pemah suatu ketika seorang sahabat menyembelih qurbannya sebelum sholat Idul Adha
dilaksanakan dengan berkata "demi Allah aku tidak melakukan ini kecuali hanya karena aku
mencintai Rasulullah SAW." Maka Rasulullah pun berkata "ya sahabat, hewan
sembelihanmu bukanlah qurban tetapi hanyalah sedekah biasa".
Maka kita katakan padanya "cintamu kepada Rasulullah SAW. Memang baik, akan
tetapiharus sesuai dengan sunnah dan syariat Nabi SAW.
Rasulullah SAW berkata: "Jangan kalian mencintaiku berlebih-lebihan seperti kaum nasrani
mencintai Isa putra Maryam, TAPI ucapkanlah aku ini hamba Allah dan Rasulullah".
Maksud beliau adalah, dengan menyebutnya sebagai hamba Alloh adalah bermaksud tidak
melebih-lebihkan sedangkan dengan menyebut Rasulullah adalah tidak melecehkan pula.
Rasulullah SAW berkata bahwa manusia itu ada 3 golongan.
Yang pertama, yang melecehkan.
Yang kedua, golongan yang berlebih-lebihan.
Dan yang ketiga, yang pertengahan, tidak berlebih-lebihan dan tidak pula melecehkan.
Demikianlah seulas ringkasan super singkat yang saya sampaikan dengan tema "CINTA
RASULULLAH SAW." Semoga yang sedikit ini dapat bernilai dan berguna bagi
saudara/i_ku sekalian dalam menambah kecintaan kepada RASULULLAH SAW.
Seperti apa yang disabdakan "sampaikanlah meskipun hanya satu ayat", Semoga dapat bermanfaat
untuk kita semua, Mohon maaf atas kekhilafan tutur kata dan perbuatan. Sekian terima kasih .

Wassalamu'alaikum.wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai