Anda di halaman 1dari 2

Pesawat merupakan alat transportasi paling favorit saat ini apalagi jika ingin

berpergian jauh. Namun pernahkah terlintas dipikiran kalian bagaimana pesawat


dapat terbang ? apalagi pesawat memiliki berat hampir 150 ton. Belum lagi
ditambah berat penumpang dan barang bawaannya.

Untuk menjawab pertanyaan mengapa pesawat dapat terbang, mari kita analisis
gaya-gaya yang bekerja ketika pesawat sedang terbang.

Ada 4 gaya yang bekerja yaitu


1. Gaya dorong (Thrust) adalah gaya yang mendorong pesawat ke depan
2. Gaya hambat (Drag) yang arahnya ke belakang berlawanan dengan gaya
dorong
3. Gaya angkat (Lift) merupakan gaya yang mengangkat pesawat ke atas
4. Gaya berat (gravitasi) /(Weight) yang bekerja pada pesawat sehingga
menimbulkan bobot yang arahnya selalu ke pusat bumi

Pada prinsipnya pesawat dapat melayang diudara karena 4 gaya yang bekerja ini
dapat dimanipulasi.
Sebuah fakta sederhana berdasarkan Hukum Newton 1 “Jika resultan gaya yang
bekerja pada suatu benda bernilai nol maka benda yang awalnya diam tetap
diam, benda yang awalnya bergerak tetap bergerak dengan kecepatan konstan”
Nah, jika gravitasi memiliki besar yang sama dengan gaya angkatnya, dan gaya
dorong oleh molekul udara sebanding dengan gaya dorong pesawat. Maka
resultan gaya bernilai nol. Ini menyebabkan pesawat dapat diam atau bergerak
dengan kecepatan konstan sekalipun berada dengan ketinggian 10 km diatas
permukaan bumi. Jika pesawat melayang karena resultan gayanya bernilai nol,
bagaimana resultan gaya ketika pesawat terbang atau mendarat? Tentunya tidak
sama dengan nol.
Agar sebuah pesawat dapat terbang maka gaya angkat pesawat harus lebih besar
dari gaya gravitasinya. Gaya angkat ini dihasilkan oleh sayap pesawat.

Teori fisika yang menjelaskan bagaimana gaya pesawat ini dapat dihasilkan
yaitu HUKUM III NEWTON & PRINSIP BERNOULLI.
Hukum III newton menyatakan “Apabila suatu benda dikenai aksi selalu ada
reaksi yang sama besar dan berlawanan arah.”
Apabila sayap mendorong udara yang melewatinya ke bawah maka udara akan
memberikan gaya reaksi yang arahnya ke atas yang besarnya sama, inilah
kemudian yang menghasilkan gaya dorong ke atas. Agar gaya dorong ke atas
dapat lebih besar dibanding gaya gravitasi, maka digunakan PRINSIP
BERNOULLI.
Prinsip Bernoulli merupakan sebuah istilah dalam mekanika fluida yang
menyatakan bahwa “Pada suatu aliran Fluida peningkatan kecepatan akan
menimbulkan penurunan tekanan aliran tersebut.”
Saat fluida melewati sebuah tabung kita dapat mengubah kecepatan aliran
dengan mengubah bentuk tabung. Bentuk tabung yang dibuat menyempit akan
mempengaruhi kecepatan aliran fluida, saat kecepatan aliran fluida ini
meningkat maka tekanannya menurun.
Kalau dilihat dari samping maka bentuk pesawat akan tampak seperti ini,
bentuk sayap ini dibuat menyerupai tabung tadi, udara yang melewati pesawat
yang menyerupai bentuk tabung akan membuat kecepatan udara bagian atas
lebih besar dibanding bagian bawah pesawat. Hal ini dikarenakan jarak tempu
lapisan udara yang mengalir di atas sayap lebih besar jarak tempu di bawah
sayap. Karena udara di atas sayap mengalir lebih cepat maka TEKANAN DI
ATASNYA JADI LEBIH KECIL. Akibat perbedaan tekanan ini udara akan
berpindah dari tekanan yang tinggi menuju tekanan yang rendah AKIBATNYA
PESAWAT MEMILIKI GAYA ANGKAT YANG LEBIH BESAR dibanding
gravitasi sehingga membuat pesawat dapat terbang.

Anda mungkin juga menyukai