(RPP)
Rolling 1
DI SUSUN OLEH
RANI
1711130377
2019
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Kompetensi Inti
KI. 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI. 2 Menunjukkan perilaku jujur, disilin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,kerja
sama,toleran,damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI. 3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengtahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakogniitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusaiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengtahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
KI. 4 Mengolah, menalarm dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan komplesitas
alam dan jagat raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, objektif, jujur, teliti,
cermat, tekun, hati-hati, bertanggung jawab, terbuka, kritis, kreatif, inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan dan berdiskusi.
Pesawat terbang merupakan jenis alat tranportasi yang mulai popular saat ini.
Kalo lihat pesawat yang terbang di angkasa dan kita analisis gaya yang bekerja,
secara pokok terdapat 4 macam gaya, sebagai gambaran lihat di bawah ini:
Sisi kiri adalah untuk notasi 1 dan kanan adalah untuk notasi 2, dengan
penjelasan P1 ≠ P2 atau V1 ≠ V2. Secara garis Besar Bernoully dapat saya simpulkan, ”
Bahwasannya fluida yang mengalir dengan kecepan lebih besar justru tekanan akan
semakin kecil ”.
Untuk penjelasannya kita langsung aja ke TKP, Pertama kita belah dulu atau
potong sayap pesawat (anggap saja miliknya boeing) tegak lurus terhadap sumbu
sayap (analisa). Kenapa sayap??? karena pada bagian ini yang menghasilkan gaya
angkat.
Pada kesimpulan hukum Bernoully bahwa semakin cepat fluida mengalir akan
semakin rendah tekanannya, dari contoh potongan aerofoil pesawat (potongan
sayap) di atas (gambar ilustrasi aliran udara) bahwa V1>V2 (V= kecepatan aliran
fluida).
Untuk lebih jelas lagi kenapa V1>V2 maka konsep penalarannya agar lebih
mudah maka menggunakan persamaan Kontinuitas dimana Q=V×A.
V : kecepatan,
A : luas penampang
Q : debit
lihat percobaan sederhana berikut :
Contoh Soal :
Misal Q1=Q2= 50 m3/s, kemudian A1=5 m2 dan A2=10 m2, V2= 5 m/s . .maka V1 ???
Jawab : Q=V×A dan Q1=Q2
Maka (V1×A1)=( V2×A2)
(V1×5)= (50)
V1 = 10 m/s
Jadi ( V1>V2 ), kita kembali lagi ke Bernoully bahwa semakin cepat fluida mengalir
maka tekanannya akan turun (semakin kecil)! Kemudian kita kaitkan dengan sayap
pesawat maka kecepatan aliran udara di atas sayap lebih besar daripada di bawah
sayap pesawat dan pesawat bisa terangkat menuju angkasa. Sedikit catatan bahwa
tekanan bergerak dari Tekanan tinggi ke Tekanan lebih rendah . .TERBUKTI
Dalam kajian gaya angkat pada sayap pesawat terbang, setidaknya ada
tiga prinsip fisika yang mendasari bekerjanya untuk gaya angkat pada sayap
pesawat terbang yaitu prinsip Bernoulli, Hukum III Newton, dan efek
Coanda. Berikut ini dijelaskan tentang ketiga prinsip fisika ketika gaya
angkat pada sayap pesawat terbang sedang bekerja.
1. Sudut pertemuan antara sayap dan udara (sudut) : lift (gaya angkat) akan
makin besar, bila sudut pertemuan antara sayap dan udara makin besar
(sampai suatu batas tertentu).
2. Massa jenis udara: makin besar mssa jenis udara makin besar pula lift-
nya.
3. Kecepatan pesawat relatif terhadap udara: makin cepat gerak pesawat
makin besar pula lift-nya.
4. Desain airfoil (airfoil adalah sesuatu permukaan yang bila bergerak relatif
terhadap udara memberikan suatu aksi dinamika yang berguna).
Gambar 2.5 Gaya Angkat Pesawat Terbang
1. Sumbu Vertikal yaitu: gerakan berotasi terhadap sumbu-y yang digunakan untuk
membelok ke kiri atau ke kanan. Gerakan membelok ini diatur oleh Rudder (1).
Gerakan ini disebut yaw (bergoyang).
2. Sumbu Longitudinal yaitu : gerakan berotasi terhadap sumbu-x, yaitu mengguling
(rolling) ke samping. Gerakan ini diatur oleh aileron (5 dan 6) dengan cara
menurunkan satu aileron dan menaikkan aileron yang lain. Ini dilakukan dengan
cara menarik handle a ke samping. Gerakan mengguling kesamping ini digunakan
pada saat membelok untuk menjaga efek tekanan samping.
3. Sumbu lateral atau sumbu transversal: gerakan rotasi terhadap sumbu-z, yaitu
gerakan hidung pesawat naik turun. Bila handle a ditarik, kedua elevator naik
keatas, sehingga ekor pesawat tertekan ke bawah. Dan hidung pesawat naik.
Gerakan ini disebut pitch.
1. FUSELAGE
Fuselage adalah kabin dan atau kokpit, yang berisi kursi untuk
penumpangnya dan pengendali pesawat. Sebagai tambahan, fuselage juga bisa
terdiri dari ruang kargo dan titik-titik penghubung bagi komponen utama
pesawat yang lainnya. Beberapa pesawat menggunakan struktur open truss.
Fuselage dengan tipe open truss terbentuk dari tabung baja atau aluminium.
Kekuatan dan kepadatan didapat dari pengelasan tabung-tabung secara bersama
yang membentuk bangun segitiga yang disebut trusses.
4. LANDING GEAR
Gambar 4.1 Landing Gear
Landing gear/ roda pesawat adalah penopang utama pesawat pada waktu
parkir, taxi (bergerak di darat), lepas landas, atau pada waktu mendarat. Tipe paling
umum dari landing gear terdiri atas roda, tapi pesawat terbang juga dapat dipasangi
float (pelampung) untuk beroprasi di atas air atau ski, untuk mendarat di salju.
Landing gear terdiri atas 3 roda, dua roda utama dan roda ketiga yang berada di
depan atau di belakang pesawat. Landing gear yang memakai roda di belakang
disebut conventional wheel. Pesawat terbang dengan conventional wheel juga
kadang-kadang disebut dengan pesawat tailwheel. Jika roda ketiga bertempat di
hidung pesawat, ini disebut nosewheel, dan rancangannya disebut tricycle gear.
Nosewheel atau tailwheel yang dapat dikemudikan membuat pesawat dapat
dikendalikan pada waktu beroprasi di darat.
5. POWER PLANT
Gambar 5.1 Power Plant
Power plant biasanya termasuk mesin dan baling-baling. Fungsi utama dari
mesin adalah menyediakan tenaga untuk memutar baling-baling. Mesin juga
menghasilkan tenaga listrik, sumber vakum untuk beberapa instrument pesawat, dan
di sebagian besar pesawat bermesin tunggal, menyediakan pemanas untuk penerbang
dan penumpangnya. Mesin ditutup oleh cowling atau di beberapan pesawat
dikelilingi oleh nacelle. Maksud dari cowling atau nacelle adalah untuk membuat
streamline aliran udara mengalir di sekitar mesin dan membantu mendinginkan
mesin dengan mengalirkan udara di sekitar silinder. Baling-baling, yang terpasang di
depan mesin, mengubah putaran mesin menjadi gaya yang bergerak ke depan yang
disebut thrust yang membantu menggerakkan pesawat melalui udara. (EAS)
Lampiran 1.1
Percobaan ke : 1 (Satu)
Amatilah tes afektif siswa dalam kelas selama percobaan berlangsung dan isilah lembar
pengamatan dengan cara sebagai berikut:
Kelompok : .......................
Hanya menyebutkan 10
3 Terdiri dari fusselage (badan pesawat), wing (sayap), empennage 30
(ekor), landing gear (roda pendaratan), dan power plant (mesin beserta
baling-baling).