Anda di halaman 1dari 22

BAB 1

PENDHAULUAN

1.1 Latar Belakang


Bumerang adalah senjata lempar khas suku Aborigin dari Australia yang
digunakan untuk berburu. Sementara senjata serupa Throwing Stick (tongkat
lempar) juga diketahui dibuat oleh kebudayaan-kebudayaan lain di seluruh dunia,
kebanyakan orang mengasosiasikan bumerang dengan Australia karena konsistensi
sejarah dan ragam contohnya. Gerakan bumerang adalah kombinasi translasi dan
rotasi mirip baling-baling helikopter. Bumerang digunakan sebagai alat berburu
oleh suku Aborigin pada masa lampau. Sejak kecil suku aborigin dilatih
menggunakan bumerang.mulai dilatih dari bumerang yang terbuat dari kayu
kemudian bumerang dengan logam yang ujungnya tumpul dan dilatih
menggunakan logam yang ujungnya tajam.Mengapa bumerang bisa kembali
Desain bumerang yang sejak dulu diciptakan mampu membelokkan aliran udara ke
atas dan menciptakan efek gaya angkat ke atas (Hukum Bernaulli). Sebabnya
adalah, udara di atas bumerang ternyata lebih cepat dari aliran udara yang ada di
bawah. Teori ini lah yang rupanya mampu membuat bumerang mengudara lebih
lama.Cara melempar bumerang juga membantunya bergerak dalam lingkaran besar.
Bumerang harus dipegang secara vertikal sisi lengkungnya menghadap ke
pelempar. Bumerang juga mampu berputar sekitar 10 kali perdetik dan bergerak
maju dengan kecepatan sekitar 95 km/jam.Belokan otomatis ke kiri ini berasal dari
bagaimana angin melewati lengan-lengan yang berputar. Bumerang pun terbang ke
depan, tetapi tertarik ke belakang sedikit, setiap kali salah satu lengan memutar ke
bawah dan kembali.Kombinasi ini menimbulkan tekanan di bagian atas bumerang
dan berangsur-angsur membelok ke kiri. Ketika membentuk lingkaran besar,
bumerang juga akan 'berbaring' seperti baling-baling helikopter yang berputar-
putar, lalu melayang turun dari udara dan mendarat dengan tepat ke tangan
pelemparnya.
Dalam pelemparan bumerang, maka akan terjadi gesekan antara boomerang
dan udara disepanjang lintasan pelmparan tersebut dengan adanya ini maka akan

1
mempengaruhi coefficient draf dan coefficient lift. Membuat lemparan horizontal
dari posisi berdiri melibatkan banyak otot dan persendian.
Untuk memperkirakan kinerja, saya telah mengurangi tindakan melempar ke
empat parameter fisik, gaya horizontal, torsi pergelangan tangan, massa tangan, dan
radius tangan dari gyration. Gaya horizontal diasumsikan menjadi fungsi hanya dari
posisi horizontal tangan. Dan apa saja ketergantungan gaya pada kecepatan rotasi
persendian adalah diabaikan.
Dengan adanya permasalahan dapat dianalisa melalui sifat aerodinamik
benda, ang mempelajari aliran udara di sekitar suatu objek. Dengan ilmu
aerodinamika ini bisa mempelajari penghitungan besar tekanan, yang terjadi.
Pada kesempatan ini, penulis, melakukan analisis pada sebuah boomerang
untuk mengetahui coefficient drad dan coefficient lift pada benda tersebut, serta
bentuk yang terjadi pada aliran benda tersebut dan countour yang terjadi sselama
dialiri fluida tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengetahui coefficient drag (cd) yang terjadi dan drag force (Fd)
2. Mengetahui coefficient lift yang terjadi dan lift force (FL)
3. Mengetahui garis aliran yang terjadi pada spesimen yang diuji
4. Mengetahui countour permukaan benda yang dialiri fluida uji.

1.3 Manfaat Peneltian


1. Mendapatkan nilai koefisien drag dan drag force pada pengujian spesimen
2. Mendapatkan nilai koefisien lift dan lift force pada pengujian spesimen
3. Mendapatkan garis aliran yang terjadi selama masa percobaan yang dilakukan
pada spesimen uji
4. Mendapatkan countour permukaan spesimen seehingga penekanan-penakan
yang terjadi dapat diketahui.

2
BAB 2
DASAR TEORI

2.1 Anatomi Boomerang


Bumerang terdiri dari dua sayap atau lebih yang membentuk sudut antara 800
sampai 120 0 . setiap sayap berbentuk sebagai airfoil dengan permukaan bagian atas
cembung dan permukaan bawah bidang dasar atau sedikit cekung serta memiliki
leading dan trailing edge,leading edge merupakan sisi yang pertama kali
menghadapi serangan udara ketika terbang .Airfoil boomerang sama seperti
pesawat terbang,tetapi sayap satu berlawanan dengan yang lainnya.
Untuk mendapatkan aksi gaya yang lebih besar dari beratnya,dilakiukan
dengan membentuk sayap sedemikian rupa sehingga mengambil keuntungan dari
reaksi udara terhadap hokum Bernauli yaitu : peningkatan pada kecepatan fluida
akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut dan sebaliknya jika
kecepatan aliran fluida rendah makatekanannya semakin tinggi, maka tekanan di
bagian atas airfoil lebih kecil daripada tekana bagian bawah ini menyebabkan
adanya gaya angkat.
Pada kesempatan ini saya akan melakuakn analisis dengan menggunakan
(boomerang) dengan keaaadan ukuran dan dengan menggunakan material kayu.
Dan dengan kecepatan lemparan 10 m/s Seperti pada gambar 2.1 dibawah.

Gambar 2.1 Spesimen Uji [1]

3
2.2 Koefisien Drag (Cd)
Koefisien drag (Cd) adalah bilangan yang menunjukkan besar
kecilnya tahanan fluida yang diterima oleh suatu benda. Harga koefisien drag yang
kecil menunjukkan hambatan fluida yang diterima benda saat berjalan adalah kecil,
dan begitu juga sebaliknya. nilai Cd sangat bergantung pada bentuk dari suatu
geometri. berikut adalah bebagai variasi nilai adalah.

Gambar 2.2 Bentuk Geometri terhadap koef. Drag [2]

Dari gambar di atas, tidak ada nilai Cd = 1. Sebuah sama dengan 1 akan
diperoleh dalam kasus di mana semua cairan mendekati objek dibawa untuk
beristirahat, membangun tekanan stagnasi di atas permukaan depan secara
keseluruhan. Sehingga dengan rumus berikut dapat diketahui coeff. Drag.

dimana:
Fd = gaya drag (definisi komponen gaya dalam arah kecepatan aliran)
p(rho)= massa jenis fluida
v = kecepatan relatif dari objek untuk cairan dan
A = acuan daerah aliran

4
2.3 Koefisien Lift
Gaya Lift atau biasa disebut gaya angkat adalah gaya yang mengangkat suatu
bendakeatas yang terjadi karena tekanan dibawah benda lebih besar daripada
tekanan diatasbenda. Gaya angkat ini sebagian besar ditimbulkan pada sayap
pesawat terbang dan biasanya digunakan untuk melawan gaya gravitasi bumi yang
masih menarik pesawat tersebut ke arah bawah. Gaya angkat yang dalam hal ini
dikhususkan pada gaya angkat sayap dapat timbul jika suatu sayap pesawat terbang
bergerak di dalam suatu fluida yang dalam hal ini udara. Udara yang mengalir
melalui bagian atas sayap bergerak lebih cepat daripada udara yang mengalir di
bagian bawah sayap. Hal ini menyebabkan tekanan yang terjadi pada bagian atas
sayap lebih rendah daripada tekanan yang terjadi di bagian bawah.

Keterangan :
FL = Gaya angkat (N)
CL = Koefisien gaya lift
ρ = Massa jenis fluida (kg/m3)
V = Kecepatan aliran fluida (m/s)
A = Luas permukaan benda (m2)

Koefisien lift adalah sebuah fungsi dari parameter tak berdimensi yang
menunjukkan besarnya gaya lift yang bekerja pada suatu benda yang dialiri oleh
fluida. koefisien lift sangat dipengaruhi oleh bentuk benda. Koefisien lift dapat
diketahui dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:

Dimana:
CL = Koefisien Lift
V = Kecepatan fluida (m/s)
A = Luas permukaan benda (m2)
FL = Gaya lift (N)
ρ = Massa jenis fluida (kg/m3)

5
Koefisien gaya angkat maksimum adalah harga CLmax tertinggi yang
dihasilkan oleh sayap pada posisi angle of attack maksimum. Jika angle of
attack maksimum dilewati, maka akan terjadi kehilangan koefisien gaya angkat
yang berarti sayap mengalami kehilangan gaya angkat yang disebut stall. Harga
CLmax merupakan faktor penting dari kinerja airfoil, karena menentukan besarnya
kecepatan stall pesawat. Kecepatan stall adalah kecepatan yang dicapai pada
posisi CLmax . Pada saat terbang straight dan level (terbang lurus dan datar), lift
(L) sama dengan berat pesawat, sehingga :

CLmax =
L = W = 0.5 ρ V2 S CL

2.4 Software ANSYS dan SOLIDWORKS


ANSYS merupakan software berbasis finite element analysis (FEA).
Penggunaan ANSYS mencakup simulasi struktur, panas, dinamika fluida, akustik,
dan elektromagnetik. ANSYS merupakan computer aided engineering(CAE) yang
dikembangkan oleh ANSYS, Inc. Perusahaan tersebut telah mengembangkan
banyak produk CAE. Dari banyak produk komersial yang mereka kembangkan,
ANSYS, Inc. mungkin hanya memiliki dua produk yang paling terkenal yakni
ANSYS Mechanical & ANSYS Multiphysics. ANSYS Mechanical, ANSYS
Multiphysics, dan produk non komersial ANSYS yang saat ini digunakan di dunia
pendidikan berisi perlengkapan analisis pre-processing, solver, dan post-
processing dalam satu tampilan.

Gambar 2.3 Analisis Sistem yang terdapat di ANSYS [3]

6
SOLIDWORKS adalah salah satu CAD software yang dibuat oleh
DASSAULT SYSTEMES digunakan untuk merancang part permesinan atau susunan
part permesinan yang berupa assembling dengan tampilan 3D untuk
merepresentasikan part sebelum real part nya dibuat atau tampilan 2D (drawing )
untuk gambar proses permesinan. Di Indonesia sendiri terdapat banyak perusahaan
manufaktur yang mengimplementasikan perangkat lunak solidworks. Keunggulan
solidworks dari software CAD lain adalah mampu menyediakan sketsa 2D yang
dapat diupgrade menjadi bentuk 3D. Selain itu pemakaiannya pun mudah karena
memang dirancang khusus untuk mendesai benda sederhana maupun yang rumit
sekali pun. Inilah yang membuat solidworks menjadi populer dan menggeser
ketenaran software CAD lainnya. Solidworks dipakai banyak orang untuk
membantu desain benda atau bangunan sederhana hingga yang kompleks.
Solidworks banyak digunakan untuk merancang roda gigi, mesin mobil, casing
ponsel dan lain-lain. Fitur yang tersedia dalam solidworks lebih easy-to-use
dibanding dengan aplikasi CAD lainnya. Analisi kekuatan desain juga dapat
dilakukan secara sederhana dengan solidworks. Dan yang paling penting, Anda
dapat membuat desain animasi menggunakan fitur yang telah disediakan
solidworks.

Gambar 2.4 Tampilan SOLIDWORKS 2017

7
2.5 Gerak rotasi

a. Perubahan sudut ,kecepatan sudut, dan percepatan sudut,berikut hubungan


besaran sudut dengan besaran linear

b. Torsi, percepatan sudut bebrbanding lurus dengan hasil kali gaya dengan lengan
gaya.hasil kali ini disebut torsi atau momen gaya

c. Momentum Sudut, analogi dari momentum suatu partikel untuk gerak rotasi
adalah momentum sudut ( angular momentum )

2.6 Hukum III Newton

Ketika suatu benda memberikan gaya pada benda kedua benda kedua
tersebut memberikan gaya yang sama besar tapi berlawanan arah terhadap benda
yang pertama

2.7 Presesi Giroskop

Benda yang sedang berputar mengubah gaya vertical gravitasi menjadi


gerakan horizontal.ini disebut dengan presesi.bila roda berputar dengan momentum
angular mula mula yang besar L sepanjang poros bergerak dalam arah torsi,gerakan
ini dinamakan presesi

8
Gambar 2.5 Giroscop

BAB 3
PEMODELAN
3.1 Analitik
Berdardasarkan hitungan melalui software maka didapatkan Fd sebesar
0,004 N maka koefisien drag dan koefisien lift. akan didapat. Disini penulis
meberikan kondisi batas bahwa spearhead diasumsikan didalam sebuah ruangan
dengan batas ruangan tersebut berupa dinding, kemudian spearhead dialiri udara
dengan kecepatan 5 m/s. Dan melalui software ANSYS didapatkan juga proyeksi
area sebesar 3,01x10-3 m2 Sehingga dengan menggunakan persamaan :

Maka dengan kondisi


V = 5 m/s
Fd = 1.16 x10-5 N
ρudara = 1,2 kg/m3
Area Proyeksi = 3.01x10-3 m2
sehingga Cd :
2 𝑥 0,024
= 7,34 𝑥10-5
1,2.52 .3,01 𝑥 10−1

9
Dan untuk koefisien lift
Dari software ANSYS maka akan didapat Fl untuk drag lift sebesar
Maka dengan kondisi
V = 5 m/s
Fl = 0.00014 N
ρudara = 1,2 kg/m3
Area Proyeksi = 3.01x10-3 m2
sehingga Cl dapat dicari dengan menggunakan

Cl
Maka
0.00014
= 0,0031
0,5.1,2. 52 . 3,01 𝑥 10−3

Outlet Inlet

wall

Gambar 3.1 Batas Kondisi

3.2 CFD (Computational Fluid Dynamics)


Dengan menggunakan metode CFD dan dibantu dengan software ANSYS
Fluent, maka kita dapat menentukan koefisen drag dan lift secara komputational.

10
Computational fluid dynamics yang biasa disingkat CFD merupakan sebuah cabang
ilmu mekanika fluida di mana menggunakan metode angka dan algoritma untuk
memecahkan masalah aliran fluida. Dengan bantuan komputer, perhitungan yang
dibutuhkan untuk menyimulasi hubungan antara fluida dengan permukaan benda
padat dapat diketahui. Dan dengan memasukkan batasan-batasan yang diperlukan
agar medapatkan koefisien drag dan koefisien lift yang sesuai dengan spesimen
kita.

Dengan adanya CFD kita dapat melakukan, pemodelan geometri dibagian


geometri, serta dengan melakukan meshing pada bagian spesimen dan menetukan
bagian mana yang akan dianalisis. Pada bagian ini penulis menggunakan enclosure
yang berguna sebagai pemberian batasan antara objek yang dianalisis dan bagian
dinding pembatas. Setelah itu kita dapat memberikan set up pada spesimen yang
ingin dianalisis. Kondisi yang diberikan adalah berupa model viscous k epsiplon
sehingga aliran yang diberikan adalah turbulen, karena kondisi yang diberikan
adalah udara sebagai fluidanya, yang menyebabkan Bilangan Reynold disekitar
benda uji menjadi tinggi.

Kemudian disini velocity inlet yang diberikan agar udara masuk kedalam
enclosure sebesasr 5 m/s. Dan memiliki pressure outlet bernilai 0 karena pada
outlet benda di asumsikan ke udara terbuka. Dengan pemberian metode solusi
berupa coupled solution, karena disini kita menggunakan tekanan dan kecepatan
sebagai variable pengujian pada spesimen. Kemudian penulis melakukan proses
initialize awal sebagai awalan analisis, yang memungkina bahwa spesimen uji
apakah akan menghasikan bentuk konvergen atau tidak. Sehingga kita dapat
melakukan run calculation ,disini penulis menggunakan iterasi perhitungan
sebanyak 100 iterasi, iterasi ini berguna agar persamaan nilai kita menghasilkan
nilai yang akurasi dan semakin konvergen. Maka akan didapatkan koefisien drag
dan koefisien lift spesimen tersebut.

11
Gambar 3.2 Initialize awal

Berikut langkah- langkah yang dilakukan di proses CFD, sehingga dapat


menghasilkan koefisien drag dan koefisien lift.

Gambar 3.3 Iterasi yang dilakukan

Gambar 3.4 Hasil koefisien Drag

12
Gambar 3.5 Hasil koefisien lift

3.3 Kondisi Batas dan Komputational Model


A. Kondisi Batas
Kondisi batas yang digunakan utnuk proses analisis ini berupa sebagai berikut
:
 Memiliki batas berupa dinding
 Kecepatan udara Inlet sebesar 5 m/s
 Tidak memiliki pressure outlet karena langsung ke udara terbuka
 Menggunakan pemodelan viscous k epsilon karena berhuungan langsung
terhadap algoritma tekanan dan velocity, dan memberikan aliran turbulen
 Berdasarkan software ANSYS, didapatkan area proyeksi sebesar 3,01 x 10-3
 Nilai rho udara sebesar 1,2 Kg/m3
 Menggunakan ANSYS fluent
 Menggunakan iterasi sebagai perhitungan pengujian.
 Menggunakan Skema Coupled, karena menggunkana tekanan dan kecepatan
B. Komputasional Metode
Metode yang digunakan untuk menganalisis spearhead ini menggunakan
CFD dengan bantuan software ANSYS.

Gambar 3.6 Jumlah Cell

13
Aliran yang digunakan menggunakan model Viscous k epsiplon sehingga
aliran yang diberikan adalah turbulen, karena kondisi yang diberikan adalah udara
sebagai fluidanya, yang menyebabkan Bilangan Reynold disekitar benda uji
menjadi tinggi.

Gambar 3.7 Metode Komputasi

Gambar 3.7 Metode Komputasi

14
BAB 4
HASIL DAN ANALISA

Berdasarkan hasil simulasi bomerang terhadap variasi kecepatana melalui a)


5 m/s , b) 10 m/s, c) 15 m/s, maka didaptakan hasil coefisien drag, coefisien lift,
garis alir serta countour pada spesimen uji sebagai berikut.

a. 5 m/s

15
Gambar 4.1 Hasil variasi 5 m/s

b. 10 m/s

16
Gambar 4.2 Hasil Variasi 10 m/s

c. 15 m/s

17
Gambar 4.3 Hasil Variasi 15 m/s

Serta berikut adalah hasil countour dan streamline dari hasil analisis
spearhead yang dilakukan.

18
19
Gambar 4.4 countour dan streamline

20
BAB 5

KESIMPULAN

Berdasarkan dari analisis yang dilakukan dan dengan variasi kecepatan, maka
didapatkan kesimpulan bahwa pada kecepatan 5 m/s koefisien drag sebesar
0,000734 dan koefisien lift sebesar 0,0031 , untuk kecepatan 10 m/s koefisien drag
sebesar 0,00097 dan koefisien lift sebesar 0,0099 dan untuk kecepatan 15 m/s maka
koefisien drag sebesar 0,00059 dan koefisien lift sebesar 0,0087.

21
DAFTAR PUSTAKA

[1] Solidworks 2016


[2] https://maglevworld.wordpress.com/2012/05/09/konsep-lift-dan-drag/
[3] https://nvenggcom.blogspot.com/2017/04/apa-itu-lift-dan-drag.html
http://teknikmesinmanufaktur.blogspot.com/2015/01/apa-itu-ansys.html
https://aapt.scitation.org/doi/pdf/10.1119/1.1533055?class=pdf
https://desetyawan.wordpress.com/category/knowledge/

22

Anda mungkin juga menyukai