11 Mekanika Fluida
Drag dan Lift
Gaya Drag
Setiap benda yang bergerak melalui suatu fluida akan mengalami gaya
seret (drag)
Gaya seret dapat dihitung dari pers. dibawah ini jika distribusi tekanan
dan tegangan geser dinding disekitar benda diketahui, namun pada
umumnya data distribusi tekanan dan tegangan geser biasaya tidak
diketahui
Wave Drag
4
Drag tekanan (Dp)
Gaya seret tekanan (drag tekanan) adalah bagian dari drag yang langsung
disebabkan oleh tekanan, p , pada benda. Drag ini sering disebut sebagai
“drag bentuk”.
Dua benda yag ukurannya sangat jauh berbeda tapi mempunyai drag
yang sama (a) silinder bundar CD = 1,2 ; (b) strut streamlined, CD = 0,12
Ketergantungan Bilangan Reynolds
Bilangan Reynolds sangat kecil; sedang (lapisan batas laminar);
sangat besar (lapisan batas turbulen)
Koefisien drag sebagai fungsi dari bilangan Reynolds untuk silinder bundar licin dan bola licin
(b) Pola aliran khas dari aliran yang melewati sebuah silinder bundar
untuk berbagai bilangan Re seperti ditunjukkan pada gbr. (a)
Karakter koefisien drag sebagai fungsi Re untuk benda dengan
berbagai tingkat streamlining
Efek Kemampu-mampatan
Efek kekasaran permukaan koef.drag sebuah bola dalam kisaran Re dimana lapisan batas
laminar menjadi turbulen
Efek kekasaran permukaan
Data koefisien drag yang khas sebagai fungsi bilangan Froude dan karakteristik
lambung kapal untuk bagian drag yang disebabkan oleh timbulnya gelombang
Drag benda komposit
22
Ini cukup dengan CD = 0.3 jadi merupakan aproksimasi untuk kecepatannya, hampir 50 persen lebih besar
daripada kecepatan untuk bola halus. Sebuah bola golf diberikan kekasaran untuk tujuan ini: kecepatan yang
lebih tinggi di sepanjang trayektorinya menghasilkan jarak terbang yang lebih jauh.
23
Gaya Lift
Gaya angkat dapat dihitung dari pers. dibawah ini jika distribusi
tekanan dan tegangan geser dinding disekitar benda diketahui,
dimana pada umumnya data distribusi tekanan dan tegangan geser
biasaya tidak diketahui
24
Bilangan Froude, Fr, menjadi penting hanya jika terdapat
permukaan bebas.
Bilangan Mach, Ma, penting pada aliran subsonik yang relatif sangat
cepat dan dalam aliran supersonik (Ma > 1,2) dimana efek bilangan
Re menjadi tidak besar.
Beban sayap pesawat Flyer = 1,5 lb/ft2, Boeing 747 = 150 lb/ft2, lebah =1 lb/ft2.
Jika sudut serang (α) terlalu besar,
lapisan batas pada permukaan atas
berpisah, aliran menjadi daerah
olakan turbulen, lift berkurang, drag
Ą = b2/A meningkat, airfoil mengalami stall.
(a) Rasio lift terhadap drag sebagai fungsi α (b) Diagram polar lift dan drag
Disain flap untuk
perubahan lift dan drag
yang memungkinan.
Aliran inviscid melalui airfoil
Aliran melewati sayap dengan panjang terhingga (a) sistem pusaran sepatu kuda
(horseshoe vortex) yang dihasilkan oleh pusaran pengikat (bound vortex) dan
pusaran2 ujung (trailing vortices) (b) kebocoran udara disekitar ujung sayap yang
menghasilkan pusaran2 ujung.
Aliran inviscid melewati silinder bundar
2. Udara atmosfer pada 20 °C mengalir pada 10 m/s. Hitunglah gaya hambat pada (a) bola halus berdiameter 10 cm, (b)
silinder halus dengan diameter 10 cm dan panjang 80 cm yang ujung-ujungnya terlepas, (c) piringan berdiameter 10 cm dan (d)
pelat segiempat dengan lebar 10 cm dan panjang 20 cm. Vektor kecepatannya tegak lurus terhadap semua objek.
3. Sebuah pesawat terbang beratnya 2000 kg dirancang untuk mengangkut 4000 N muatan pada saat menjelajah di dekat
permukaan laut. Untuk airfoil konvensional dengan luas sayap efektif 25 m 2, estimasikanlah kecepatan lepas landas untuk sudut
serang 10°, kecepatan stall dan daya yang dibutuhkan (airfoil memiliki kontribusi 40% dari gaya hambat) untuk kecepatan
jelajah 80 m/s pada ketinggian 2000 m.
4. Estimasikanlah kecepatan lepas landas untuk sebuah pesawat terbang dengan airfoil konvensional jika pesawat dengan
muatannya memiliki berat 120 000 N dan luas sayap efektifnya adalah 20 m 2 dengan mengasumsikan temperatur (a) 30°C, (b)
10°C dan (c) -20°C. Diinginkan sudut serang sebesar 8° pada saat lepas landas.