Anda di halaman 1dari 13

ALIRAN FLUIDA

EKSTERNAL
Kelompok 7

Dian Nurrohmat D1131161016


Imran Ramadhan D1131171012
Zakaria Andrew D1131171013
Muhammad Tio Cadavi D1131171019
Fransiskus Jeky D1131171033
DAFTAR ISI
3.1 Regimes Of External Flow
3.2 Drag Coefficient
3.3 The Boundary Layer
3.4 Worker Example
3.5 Tutorial Problems
3.2 DRAG COEFFICIENT
Drag Coefficient dalam mekanika fluida
adalah suatu bilang tak berdimensi yang menyatakan
suatu hambatan atau resistant dari suatu benda
(object) yang berada di dalam suatu aliran. Semakin
rendah nilai drag coefficient, maka hambatan
aerodinamik maupun hidrodinamiknya semakin
kecil.
Dengan kata lain semakin kecil nilai drag
coefficient, maka suatu benda semakin memiliki
bentuk aerodinamik sehingga hambatan udara
maupun hambatan airnya menjadi kecil dan fluida
dapat dengan lancar melewati benda tersebut.
RUMUS DRAG COEFFICIENT

2𝐹𝑑
𝑐𝑑 = 2
𝜌𝑣 𝐴
Dengan:
Fd = Drag Force, gaya yang bekerja searah aliran fluida
𝜌 = Massa Jenis Fluida
𝑣 = Kecepatan Fluida
A = Luas Area Dari Benda
CARA PERHITUNGAN DRAG COEFFICIENT

Untuk melakukan perhitungan,


dilakukan pendekatan teoritis,
dengan rumus:
2𝐹𝑑
𝑐𝑑 = 2
𝜌𝑣 𝐴
Jika dengan asumsi nilai Fd, 𝜌,
𝑣 dan A sudah diketahui. Atau
untuk lebih praktisnya sudah
ada nilai koefisien drag untuk
masing-masing shape.
3.3 The Boundary Layer
Pada aliran fluida bergesekan, pengaruh gesekan
akan menimbulkan lapisan batas.
Lapisan Batas adalah daerah yang
melingkupi permukaan aliran, dimana tepat di
bawah lapisan batas terdapat hambatan akibat
pengaruh gesekan fluida dan tepat di atas lapisan
batas aliran fluida adalah tanpa hambatan,
sehingga untuk menganalisa pengaruh gesekan
fluida, penting untuk diketahui konsep tentang
lapisan batas tersebut.
Syarat lapisan batas yaitu, aliran dipermukaan
tidak memiliki gerak relatif.
Ketebalan lapisan batas (δ) didefinisikan sebagai jarak yang
dibutuhkan untuk aliran hampir mencapai 𝑈∞ .
Dalam lapisan batas baik laminar maupun turbulent
bergantung pada bilangan reynolds.
RUMUS MENGHITUNG
LAPISAN BATAS (LAMINAR)
𝛿 5
= Laminar, 𝑅𝑒𝑥 < 5x105
𝑥 𝑅𝑒𝑥
Dimana δ didefinisikan sebagai ketebalan lapisan
batas di mana kecepatan adalah 99% dari
kecepatan aliran bebas (yaitu, y = δ, u = 0.99U).
𝑢𝐿
Re =
𝑣

Sedangkan untuk koefisien hambatan untuk aliran


laminar,
1.328
𝐶𝐷 = Laminar, 𝑅𝑒𝐿 < 5 𝑥 105
𝑅𝑒𝐿
RUMUS MENGHITUNG LAPISAN
BATAS (TURBULENT)
𝛿 0.38 5 ≤ 𝑅𝑒 < 107
= 1 Turbulent, 5x10 𝐿
𝑥
𝑅𝑒𝑙 5

Sedangkan untuk koefisien hambatan untuk aliran


turbulent,

0.074
𝐶𝐷 = 1 Turbulent, 5x105 ≤ 𝑅𝑒𝐿 < 107
𝑅𝑒𝑙 5
3.5 CONTOH SOAL
Sebuah pesawat seberat 65 kN, memiliki area sayap
27,5 m2 dan koefisien drag (berdasarkan daerah
sayap) CD= 0,02 + 0,061 xCL2. Asumsikan untuk
udara pada kondisi kamar, Density = 0,96 kg / 𝑚3 .
Tentukan berikut saat pesawat ini terbang di
kecepatan700 km / h:
1.Koefisien angkat (𝐶𝐿 )
2.Koefisien hambatan (𝐶𝐷 ), dan
3.Kekuatan untuk mendorong pesawat
CONTOH SOAL
Sebuah mobil balap dengan koefisien drag, Cd =
0,01 + 0,008 x Cl2
Luas permukaan aerofoil adalah 1 m2 dan berat
mobil adalah 1 kN; mobil mempertahankan
kecepatan konstan 40 m / s, menentukan kecepatan
ini:
1. The aerodinamis gaya drag pada aerofoil yang
2. daya yang diperlukan untuk mengatasi gaya drag
ini
(Diasumsikan udara pada suhu kamar, Density = 1,2 kg / 𝑚3
CONTOH SOAL
Air mengalir di atas piringan yang tajam bermata
datar, 3m panjang, dan 3m lebar dengan kecepatan 2
m / s.
1. Tentukan gaya drag (Fd)
2. Tentukan gaya drag (Fd) jika piring dipasang
tegak lurus terhadap arah aliran menganggap Cd =
1,4.
Untuk udara, density = 1,23 kg / m3, dan viskositas
kinematik = 1.46x10−5 m / 𝑠 2 .
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai