Disusun Oleh :
D1131171019
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat serta
hidayahnya sehingga kami penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah dalam bentuk
maupun isi yang sederhana.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian tugas ini terutama kepada dosen pengampu Ibu Gita Suryani
Lubis, S.T., M.T.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan,
baik dari segi penulisan maupun pengetahuan. Harapannya semoga makalah ini dapat
membantu dan menambah wawasan serta pengalaman bagi para pembaca, sehingga makalah
ini dapat diperbaiki dalam bentuk maupun isi yang lebih baik kedepannya dan makalah ini
dapat dipergunakan sebaik mungkin oleh pembaca.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................4
II.I Pengertian Aliran Fkuida Eksternal(Eksternal Flow)...................................... 4
III.I Kesimpulan..................................................................................................... 9
III.II Saran.............................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kehidupan manusia di bumi tentu tidak terlepas dari yang namanya fluida.
Secara umum diketahui bahwa fluida dibedakan atas dua jenis yaitu cair dan gas.
Ditinjau dari zat gas kebutuhan manusia di bumi tidak terlepas dari gas oksigen
(sebagai zat utama untuk bernapas), angin (udara yang bergerak dan berguna bagi
banyak kegiatan manusia, salah satunya adalah pesawat terbang), dan sebagainya.
Sedangkan ditinjau dari zat cair, penyokong utama kehidupan manusia berada pada
golongan ini yaitu air. Hampir seluruh kehidupan manusia tidak terlepas dari air.
Dimana pada pembahasan makalah ini menyinggung kedua zat fluida tersebut yang
sangat bermanfaat untuk dipelajari dan diketahui fungsi serta cara kerja dalam bidang
ilmu pengetahuan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Fluida eksternal adalah aliran fluida yang hanya dibatasi oleh fluida. Biasanya
fluida eksternal terjadi di tempat-tempat terbuka. Batasan kontrol volume yang
biasanya digunakan adalah hingga fluida yang melewati suatu benda solid (padat).
Salah satu contoh yang biasa kita temukan di kehidupan sehari-hari adalah pada sayap
pesawat.
Pada suatu aliran udara yang melewati suatu benda solid (padat), seperti
misalnya aliran udara pada sayap pesawat, akan menimbulkan dua gaya pada benda
tersebut, yaitu lift adalah gaya normal terhadap arah kecepatan benda dan drag adalah
resultan gaya yang bekerja sejajar dengan arah kecepatan benda. Berdasarkan analisis
dimensional, masing-masing memiliki koefisien tersendiri yaitu lift coefficient dan
drag coefficient.
II.II Koefisien Angkat (Coefficient Lift) & Koefisien Hambat (Drag Coefficient)
Koefisien gaya angkat (lift coefficient) adalah parameter tanpa dimensi yang
berperan dalam menentukan besarnya gaya angkat.
𝐹𝐿
𝐶𝐿 = 1
( )𝜌.𝐴.𝑉 2
2
Dengan Keterangan :
𝐶𝐿 = Koefisien Angkat
𝐹𝐿 = Gaya Angkat
4
Koefisien Hambat (Drag Coefficient)
Koefisien hambat dalam mekanika fluida adalah suatu bilangan tak berdimensi
yang menyatakan suatu hambatan atau resistans dari suatu benda (object) yang berada
dalam suatu aliran. Semangkin rendah nilai koeffisien hambat maka hambatan
aerodinamik dan hidrodinamiknya juga semangkin kecil. Dalam koeffisien hambat
terdapat juga gaya hambat yaitu gaya yang menghambat pergerakan sebuah benda
padat melalui sebuah fluida (cairan atau gas).
Bentuk gaya hambat yang paling umum tersusun dari sejumlah gaya gesek,
yang bertindak sejajar dengan permukaan benda, plus gaya tekanan, yang bertindak
dalam arah tegak lurus dengan permukaan benda. Bagi sebuah benda padat yang
bergerak melalui sebuah fluida, gaya hambat merupakan komponen dari aerodinamika
gaya resultan atau gaya dinamika fluida yang bekerja dalam arahnya pergerakan.
Komponen tegak lurus terhadap arah pergerakan ini dianggap sebagai gaya angkat.
Dengan begitu gaya hambat berlawanan dengan arah pergerakan benda, dan dalam
sebuah kendaraan yang digerakkan mesin diatasi dengan gaya dorong.
2𝐹𝐷
𝐶𝐷 =
𝜌. 𝑉 2 . 𝐴
Dengan Keterangan :
𝐶𝐷 = Koeffisien Hambat
𝐹𝐷 = Gaya Hambat
𝜌 = Massa Jenis Aliran Fluida
V = Kecepatan Aliran Fluida
A = Luas Area Benda (Object)
5
Lapisan batas terbagi menjadi tiga daerah yaitu batas laminar, transisi, dan
lapisan turbulent. Pada lapisan batas laminar bergerak secara halus antara satu dan
yang lainnya, lapisan batas transisi dimana aliran perubahan dari laminar ke turbulent,
sedangkan aliran turbulent yaitu gerakan molekul fluida yang acak menyebabkan
terjadinya fluktasi kecepatan.
Ketebalan lapisan batas (𝛿) didefinisikan sebagai jarak yang dibutuhkan untuk
aliran hampir mencapai 𝑈∞ . Dalam lapisan batas baik laminar maupun turbulent
bergantung pada bilangan reynolds.
𝛿 5
= Laminar, 𝑅𝑒𝑥 < 5𝑥105
𝑥 √𝑅𝑒𝑥
𝑢𝑙
𝑅𝑒 =
𝑣
𝛿 0.38
= 1 Turbulent,5𝑥105 ≤ 𝑅𝑒𝐿 < 107
𝑥 [𝑅𝑒𝐿 ]5
0.074
𝐶𝑑 = 1 Turbulent, 5𝑥105 ≤ 𝑅𝑒𝐿 < 107
[𝑅𝑒𝐿 ]5
6
II.IV Contoh Soal
1). Gaya angkat yang terjadi pada sebuah pesawat diketahui sebesar 1000 𝑘𝑁.
Pesawat tersebut memiliki luas penampang sayap sebesar 75 𝑚2. Jika kecepatan
aliran di bawah sayap pesawat 300 𝑚/𝑠 dan massa jenis udara 1 𝑘𝑔/𝑚3 . Tentukan
kecepatan aliran di bagian atas sayap pesawat !
𝐴 = 80 𝑚2
𝑣2 = 300 𝑚/𝑠
𝜌 = 1𝑘𝑔/𝑚3
Ditanya : 𝑣1 =?
1
Penyelesaian : 𝐹 = 2 𝜌(𝑣12 − 𝑣22 )𝐴
1
1000000 = 2 (1)(𝑣12 − 3002 )80
2000000
= (𝑣12 − 3002 )
80
2). Sebuah mobil balap dengan koefisien hambat sebesar 0.01868 , luas permukaan
aerofil adalah 1𝑚2 kecepatan konstan mobil 45𝑚/𝑠. Tentukan gaya hambat
aerodinamis pada aerofil ( Density 1.2 𝑘𝑔/𝑚3 ) !
Diketahui : 𝐶𝐷 = 0.01868
𝐴 = 1𝑚2
𝑣 = 45𝑚/𝑠
7
𝜌 = 1.2 𝑘𝑔/𝑚3
Ditanya : 𝐹𝐷 = ?
1
Penyelesaian : 𝐹𝐷 = 2 𝜌. 𝑣 2 . 𝐴. 𝐶𝐷
1
𝐹𝐷 = 2 1.2 𝑥452 𝑥1𝑥0.01868 = 22.6962 𝑁
3)s. Sebuah mobil memiliki luas permukaan aerifol 0.75𝑚2. Mobil tersebut melaju
dengan keceptan 40𝑚/𝑠. Gaya hambat aerodinamis pada aerofil mobil tersebut
sebesar 18 𝑁. Tentukan Drag Coefficient mobil tersebut dengan asumsi massa jenis
udara 1.5 𝑘𝑔/𝑚3 .
Diketahui : 𝐴 = 0.75𝑚2
𝑉 = 40𝑚/𝑠
𝐹𝐷 = 18𝑁
𝜌 = 1.5𝑘𝑔/𝑚3
Ditanya : 𝐶𝐷 =?
2𝐹
Penyelesaian : 𝐶𝐷 = 𝜌.𝑉 2𝐷.𝐴
2𝑥18
𝐶𝑑 = 1.5𝑥402 𝑥0.75
36
𝐶𝑑 = 1800
𝐶𝐷 = 0.02
8
BAB III
PENUTUPAN
III.I Kesimpulan
III.II Saran
Dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan dari segi bahasa
maupun penulisan,, untuk itu penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan tentang aliran fluida eksternal dan
juga penulis berharap semoga makalah ini dapat diperbaiki dalam bentuk maupun isi
yang lebih baik.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://handirizki.wordpress.com/2012/05/08/internal-and-external-flow/
https://brainly.co.id/tugas/3662694
https://www.academia.edu/30154056/Lapisan_Batas_Boundary_Layer
10