Anda di halaman 1dari 6

PROSES PEMBUBUTAN EKSENTRIS MESIN 

 BUBUT DENGAN MENGUNAKAN


CEKAM TIGA RAHANG
Raka Dimas Tri Sapta Adi

Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

Abstrak
Pembubutan secara eksentris hanya beberapa orang yang mengetahuinya. Bubut eksentris
biasanya digunakan dalam pembuatan komponen – komponen pemesinan yang mirip dengan
poros engkol. Pembubutan eksentris bisa dikerjakan dengan tiga cara diantaranya. Yang pertama
bisa dengan menggunakan pergeseran senter, yang kedua bisa dengan menggunakan cekam
empat rahang, dan yang ketiga bisa dengan menggunakan dengan cekam tiga rahang. Para
teknisi pembuat engkol kebanyakan menggunakan cekam empat rahang dari pada cekam tiga
rahang. Para teknisi lebih suka dengan cekam empat rahang karena pembubutan eksentris
dengan cekam tiga rahang harus memakai dua senter sedangkan cekam empat rahang tidak harus
memakai dua senter. Kelebihan cekam tiga rahang adalah dalam pemasangannya lebih cepat dari
cekam empat rahang.
Dalam pembubutan eksentris sebelum membubut kita harus terlebih dahulu menghitung
tebal ganjal yang akan dipakai. Penghitungan ganjal sangat berpengaruh besar dengan hasil yang
buat. Selain penghitungan ganjal yang lebih penting juga kita harus menentukan putaran mesin
jangan sampai putaran mesin terlalu cepat atau terlalu lambat sehingga akan merusak benda
kerja.
Kata kunci : Eksentris,mesin bubut,senter,dan cekam tiga rahang.
PENDAHULUAN
Latar belakang dari pembuatan artikel ini adalah untuk mengetahuai bagaimana
membubut eksentris terutama dalam menggunakan cekam tiga rahang. Pembubutan eksentris
dengan cekam tiga rahang lebih mudah dari pada dengan menggunakan cekam empat rahang.
Dalam membubut eksentris biasanya terdapat tonjolan. Tonjolan yang letaknya eksentris ini
berguna untuk mengalihkan putaran menjadi gerakan.

 Di dalam pembubutan eksentris pemasangan ganjal tidak bisa sembarangan tetapi harus
menggunakan rumus yang sesuai. Proses eksentris pada umumnya digunakan dalam pembuatan
komponen – komponen  poros engkol penggerak motor, mobil, dan sebagainya. Untuk benda
poros eksentris pendek satu step dapat dikencangkan dan diatur dengan menggunakan cekam
empat rahang yang bebas pengaturannya. Tetapi apabila kedua ujung benda kerja harus dibubut
cara pengencangannya ini tidak cocok untuk digunakan karena hampir tidak mungkin untuk
membuat garis – garis sumbu dari kedua eksentris yang berimpitan, tetapi akan mudah dengan
menggunakan antara dua senter. Untuk prosesnya dilengkapi dengan lubang senter eksentris dan
lubang ini dibuat dengan seteliti mungkin agar senter dan tepat di tengah benda kerja.
Apabila eksentrisnya kecil sehinga membuat titik senternya saling menutupi, maka
diameter yang terbesar dibubut terlebih dahulu dari diameter yang kecil dan sesudah itu maka
lubang senternya dihilangkan dan buat senter untuk eksentris yang kecil yang akan dibuat.
Poros engkol yang memiliki eksentris yang besar maka hasilnya akan melengkung karena adanya
tekanan dari senter. Oleh karena itu sangat disarankan untuk menggunakan ganjal antara pipi –
pipi engkol. Selain dari pada penggoresan yang biasa, benda kerja poros eksentris dapat juga
langsung dikencangkan pada cekam tiga rahang yang bergerak memusat, dengan cara memasang
benda kerja dan salah satu rahangnya ditambahkan sebuah ganjal.
Para teknisi sekarang lebih cenderung lebih menggunkan cekam empat rahang.
Pembubutan dengan menggunakan cekam empat rahang pemasangan benda kerjanya harus
secara manual karena kunci cekamnya bergerak terpisah tidak memusat seperti cekam tiga
rahang dan harus benar – benar teliti. Para teknisi memang tidak mau mengambil risiko untuk
menggunakan cekam tiga rahang karena dalam pembubutan yang mengggunakan cekam  tiga
rahang harus memiliki dua senter dan itu membutuhkan dana yang lebih untuk memilikinya
sedangkan pembubutan eksentrsi dengan menggunakan cekam empat rahang tidak selalu
menggunakan dua senter dengan menggunakan ganjal saja sudah bisa dipakai.
            Masalah yang terjadi sekarang adalah banyak teknisi yang belum paham dengan proses
membubut eknsentris dengan menggunakan cekam tiga rahang dan menggunakan dua senter.
Kebanyakan para teknisi menggukan cekam empat rahang. Banyak para teknisi tidak tahu rumus
tebal ganjal yang digunakan. Para teknisi hanya menggunakan logikanya saja untuk membubut
eksentris. Mereka tidak mengetahui bahwa membubut eksentris dengan cekam tiga rahang lebih
cepat.
            Manfaat dari proses pembubutan eksentris dengan menggunakan cekam tiga rahang
adalah waktu yang digunakan cenderung lebih sedikit daripada cekam empat rahang. Dalam
pembubutan yang menggunakan cekam tiga rahang hasilnyapun akan lebih baik dari pada
pembubutan eksentris yang menggunakan cekam empat rahang. Artikel ini juga dapat
bermanfaat untuk para teknisi agar mereka mengetahui rumus tebal ganjal. Para teknisipun akan
mendapatkan hasil yang lebih baik dari pekerjaannya.

METODE
Proses Pembubutan Eksentris
Proses pembuatan komponen – komponen pemesinan tidak akan terlepas dari
pembubutan. Mesin bubut adalah mesin perkakas yang berfungsi untuk membubut permukaan
bulat (silindris), membubut penampang benda kerja, membubut ulir, membubut alur, membubut
permukaan benda konis, membubut tirus dan membubut dalam. Sementara pembubutan eksentris
adalah salah satu bagian dari pembubutan atau pengelolahan mesin bubut.
Dari pembubutan tersebut terdapat beberapa jenis pembubutan diantaranya bubut
eksentris. Membubut eksentris itu  adalah suatu proses penyayatan logam yang dikerjakan pada
mesin bubut dengan sumbu putar benda kerja lebih dari satu. Dalam pembubutan eksentris teknik
pembuatannya pun tidak bisa sembarangan tetapi ada tata cara tersendiri.
cara pembubutan eksentris sebagai berikut.
Langkah Kerja:
1. Tentukan putaran mesin.
2. Persiapkan pahat kasar, muka, dan pahat finishing.
3. Kotak kunci (tool box).
4. Pemasangan benda kerja.
5. Pemasangan ganjel.
6. Pemasangan dan penyetelan pahat bubut.
7. Seting benda kerja.
8. Bubut permukaan benda kerja dengan pahat kasar mendekati diameter terbesar dan panjang
yang diinginkan.
9. Bubut bagian muka benda kerja (dua muka) untuk menentukan sisi penandaan pergeseran
senter.
10. Buat pergeseran senternya pada dua sisi penampang benda kerja.
11. Bubut secara perlahan-lahan.
12. Jika sudah selesai lakukan pembubutan finishing.
13. Setelah selesai jangan lupa untuk membersihkan sisa-sisa kotoran pada mesin bubut.
14. selesai.
Cekam Tiga Rahang
            Di dalam mesin bubut tentu ada beberapa bagian diantaranya ada spindel, kepala lepas,
cekam dll. Karena pembahasan ini mengenai cekam maka akan dijelaskan apa itu cekam tiga
rahang. Cekam tiga rahang adalah pemegang benda kerja yang mempunyai tiga rahang penjepit
yang dapat bergerak secara bersama – sama sepanjang alur mengunci dan membuka benda kerja.

Kelebihan dan Kekurangan Cekam 3 Rahang

Kelebihan
Rahang dapat memusat secara bersama sehingga lebih cepat dalam proses penggunaannya.

Kekurangan
Hanya dapat mengerjakan benda – benda yang benar – benar bulat atau berisi kelipatan tiga
(segitiga, segienam, segisembilan, dll).

PEMBAHASAN
Secara umum membubut eksentris adalah suatu proses penyayatan logam yang
dikerjakan pada mesin bubut dengan sumbu putar benda kerja lebih dari satu. Eksentris berfungsi
untuk mengubah gerak berputar menjadi gerak lurus atau sebaliknya. Proses pembubutan
eksentris dengan menggunakan cekam rahang tiga dapat membuat pekerjaan lebih efisien dan
lebih cepat dari pada menggunakan cekam empat rahang karena pembubutan eksentris
menggunakan cekam empat rahang penyetelan benda kerja harus satu satu, sehingga waktunya
pun akan terbuang lama hanya untuk menyetel benda kerja saja. Pada proses membubut
eksentrik banyak sekali diaplikasi pada pembuatan komponen-kompoenen pemesinan yang
hampir mirip dengan poros engkol.
Dalam pembubutan ada beberapa jenis pembubutan diantaranya adalah pembubutan
dengan kecepatan, pembubutan mesin, pembubutan bangku, pembubutan ruang perkakas,
pembubutan kegunaan khusus, pembubutan turet dan pembubutan otomatis. Dalam pembubutan
tirus dapat menggunakan senter begitu pula dengan pembubutan eksentris. Pembubutan eksentris
hampir sama dengan pembubutan rata hanya yang membedakan hanyalah hasilnya
saja. Membubut eksentris tirus dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya.
1. Pergeseran senter
2. Menggunakan cekam empat rahang
3. Menggunakan cekam tiga rahang
Untuk proses yang menggunakan lubang senter dibuat seteliti mungkin dalam hal ini
akan lebih mudah kalau pembubutannya menggunakan antara dua senter dan lubang – lubang
senter dihilangkan kemudian yang sumbunya kecil dibuat dan diberi lubang lagi.
Apabila akan membubut eksentris poros engkol dengan menggunakan eksentrisitas yang
besar maka benda kerja akan melengkung karena adanya sebuah tekanan dari senter yang
digunakan. Untuk mencegah terjadinya kelengkungan benda kerja maka kita pasangkan ganjal
yang sesuai dan dipasangkan diantara pipi – pipi engkol.  Ketinggian ganjal dapat dihitung
menggunakan rumus sebagai berikut.

h:1,5e-r+  (mm)
(untuk pengencangan luar)
h:1,5e+r-  (mm)
(untuk pengencangan dalam)
dimana, h = tinggi ganjal
            e = eksentrisitas
                       r = jari – jari pengencang benda kerja

Setelah penghitungan tebal ganjal masuk kedalam persiapan kerja yang sangat penting
karena ini menunjang untuk berjalannya proses pembubutan eksentris. Dalam persiapan kerja
yang harus dilakukan diantaranya adalah.
1. Tentukan putaran mesin.
2. Persiapkan pahat kasar, muka, dan pahat finishing.
3. Kotak kunci (tool box).
4. Amplas dengan ukuran yang paling halus.
5. keselamatan kerja bagi para teknisi seperti memakai sepatu safety, baju lengan panjang, celana
panjang, pakain kacamata.

Perbedaan cekam tiga rahang dengan cekam empat rahang diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Cekam empat rahang pengaturannya bebas sedangkan cekam tiga rahang dengan cara
bergerak memusat.
2. Cekam empat rahang penguncian dilakukan secara manual sedangkan cekam tiga rahang
secara otomatis.
3. Cekam tiga rahang menggunakan dua senter sedangkan cekam empat rahang tidak perlu
menggunakan senter.
Kenapa para teknisi lebih memilih pembubutan eksentris dengan menggunakan cekam
rahang empat dari pada cekam rahang tiga karena mereka tidak mau pekerjaan mereka terhambat
dengan hitungan yang dianggap rumit padahal hitungan tersebut menentukan ketepatan dari hasil
pembubutan eksentris yang dikerjakan. Ternyata setelah di bandingkan lama menghitung dengan
lamanya menyetel cekam rahang empat itu lebih lama menyetel cekam rahang empat karena
penyetelan cekam rahang empat lebih sulit dari pada menyetel cekam rahang tiga atau lebih
dikenal dengan rahang otomatis.
Kebanyakan para teknisi menggunakan perasaan atau logika mereka dari pada kenyataan
atau fakta yang ada. Alasan mereka menggunakan logika mungkin mereka menganggap perasaan
mereka lebih baik dari pada alat ukur yang mereka gunakan.
Para teknisi pengetahuannya tentang pembubutan kurang begitu baik mereka hanya
mengetahuai praktiknya saja dan kebanyakan mereka menemukan teori setelah mereka
melakukan praktik. Teknisi tidak begitu mementingkan tentang teori tetapi mereka
mengutamakan praktik atau terjun lapangan.

KESIMPULAN
Berdasarkan analisa diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembubutan dalam proses eksentris dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu, pergeseran senter,
menggunakan cekam empat rahang, dan cekam tiga rahang.
2. Pembubutan dalam proses eksentris tidak selalu menggunakan cekam empat rahang yang
pengaturannya bebas, tetapi bisa juga dengan menggunakan cekam tiga rahang yang bergerak
bebas.
3. Pembubutan proses eksentris menggunakan cekam tiga rahang dalam pengerjaannya akan
lebih cepat dari pada menggunakan cekam empat rahang.
4. Penghitungan untuk tebal ganjal dalam pembubutan eksentris tidak bisa sembarangan dan
harus sesuai.
5. Cekam tiga rahang memiliki kekurang yaitu tidak bisa semua benda kerja dipasang di cekam
ini tetapi hanya benda kerja yang bulat dan memiliki isi kelipatan tiga seperti segitiga, segienam,
dll.
6. Dalam penghitungan ganjal terdapat dua cara penghitungan yaitu penghitungan untuk
pengencangan luar dan penghitungan pengencangan dalam.
7. Langkah kerja pembubutan eksentris hampir sama dengan pembubutan biasa.

DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. (2006). Mesin Perkakas Bengkel. Jakarta: Bina Adiaksara

Indra. (2011). “Mesin Bubut”. [Online].


http://akmalindra.wordpress.com/2009/06/18/mesin-bubut/. 

Anda mungkin juga menyukai