Anda di halaman 1dari 4

Electro Chemical Grinding

A. Perbedaan Pemesinan Konvensional dengan Pemesinan Non-Konvensional

Yang membedakan antara pemesinan konvensional dan pemesinan non-konvensional


adalah dalam hal teknologi, sistem dan cara kerja. Apabila proses pemesinan non-konvensional
ketika proses meraut benda kerja, pahat yang digunakan untuk meraut tidak bersentuhan
langsung dengan benda kerja tersebut. Sedangkan pada proses pemesian konvensional ketika
proses meraut, benda kerja bersentuhan secara langsung dengan pahat.

B. Pengertian Electrical Chemical Grinding

Merupakan kombinasi antara electrochemical machining dengan grinding


konvensional. Peralatan yang digunakan pada metode ini mirip dengan grinding konvensional
hanya saja pada batu gerindanya menggunakan katode sebagai partikel abrasive. Batu gerinda
merupakan logam yang diikat dengan diamond atau aluminum-oxide dan berputar pada 1200-
2000 m/min. kerapatan arusnya 1 A/mm2 – 3 A/mm2.

Gambar 1. Electro Chemical Grinding (ECG)

Partikel abrasive atau gerinda ini mempunyai dua fungsi sebagai isolator antara roda
gerinda dengan benda kerja dan menghilangkan produk elektrolit pada benda kerja. Proses ini
dapat dikontrol dengan control numeric sehingga lebih akurat, keterulangan tinggi, dan
produktivitas meningkat. Metode ini 5 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan metode
konvensial.
C. Komponen Utama dan fungsinya

 Feed control system berfungsi untuk feeding tool dengan constant rate
 Power supply menyediakan arus permesinan dengan tegangan DC yang stabil dan
konstan
 Electrolyte-feeding unit berfungsi untuk menyalurkan larutan elektrolit.

Gambar 2. Komponen-komponen electrochemical milling (ECM)


D. Prinsip kerja
Electro Chemical Grinding (ECG) Prinsip Kerja ECM Di dalam proses ECG batu gerinda
berfungsi sebagai katoda dan benda kerja sebagai anoda dari pada sel elektrolit yang terbentuk oleh
cairan elektrolit yang berada dianatara kedua benda tersebut diatas. Dengan mempergunakan proses
ECG, surface finish yang yang bisa dicapai sekitar 0,4-0,5 μ m dan ketelitian benda kerja yang bisa
dihasilkan sekitar 15 μ m. Gambar 8. Proses Electro Chemical Grinding.

Electro Chemical Grinding (ECG)


Fungsi grinding wheel , diantaranya:
- merupakan isolator antara benda kerja dengan pahat sehingga tidak terjadi hubungan
singkat (short circiut) diantara kedua benda diatas.
- Untuk membuang lapisan penghalang(passive layer) yang berada diantara pahat dan
benda kerja.
- untuk proses pengerjaan material benda kerja .
-
Hal-hal yang harus diperhatikan pada ECG
Untuk menjaga ketelitian dimensi benda kerja maka besarnya arus listrik yang mengalir
selama proses pengerjaan berlangsung tetap dijaga konstan.
Eksentrisitas dari grinding wheel terhadap sumbu perputarnnya harus dibuat seminimum mungkin
karena eksentrisitas sebesar 20 μ m akan menyebabkan pertambahan lebar celah antara benda kerja
dengan grinding wheel sebesar 10-30 μ m
Luas permukaan kerja antara grinding wheel dengan benda kerja diusakan seluas mungkin, karena ini
berarti akan memperbesar arus listrik yang mengalir, berarti mempertinggi rate of metal removal.
E. Kelebihan dan kekurangan Electro Chemical Grinding

Keuntungan dari penggunaan ECG

 Tidak ada keausan tool dikarenakan tidak ada kontak antara tool dan benda kerja.
 Proses pemesinan dilakukan pada tegangan yang rendah (low voltage) dengan metal
removal rates yang tinggi.
 Bisa memproduksi material yang sangat kecil hingga dimensi 0,05 mm.
 Bentuk part yang rumit bisa diproduksi hanya dalam satu kali operasi.
 Karena proses permesinan dilakukan pada temperatur yang rendah maka tidak ada
kerusakan yang terjadi pada struktur benda kerja yang disebabkan oleh panas.
 Material konduktor yang keras bisa diproses dengan menggunakan ECG.
 Surface finish bisa dicapai hingga 0,1 sampai 1,25 µm Ra.
 Disebabkan biaya peralatan ECG tinggi (high capital cost), ECG hanya cocok untuk
produksi massal.
 Kebutuhan akan operator ECG rendah

Kelemahan ECG

 Dibutuhkan konsumsi energi yang tinggi (sekitar 100 kali lebih


tinggidibandingkan turning atau drilling steel)
 Metal removal rates rendah dibandingkan metode permesinan konvensional
 ECG hanya bisa digunakan untuk material benda kerja yang bersifat konduktor
 Sulit untuk tidak terpapar gas hidrogen yang dihasilkan ketika melakukan proses
permesinan dimana gas tersebut bersifat eksplosif
 Benda kerja butuh untuk segera dibersihkan dan diberi oli setelah proses selesai
dilakukan
 Ada kesulitan untuk menangani dan menyimpan larutan elektrolit

Bahaya kesehatan bagi pekerja pada ECG sangat minimal jika ECG dioperasikan pada
kondisi yang tepat. Percikan elektrolit, kontaminasi pada mata dan kulit serta uap
beracun harus dicegah. Pengaruh yang sangat krusial terhadap lingkungan berasal dari
elektrolit ECG.
Daftar pustaka

http://mhasanalbana.blogspot.com/2016/11/mengenal-proses-electrochemical.html

https://www.google.com/search?safe=strict&q=cara+setting+Electrochemical+Grinding&spell=1&sa=
X&ved=0ahUKEwin86Hl5Z3hAhUM73MBHWMXBjgQBQgpKAA&biw=1366&bih=695

https://sersasih.wordpress.com/2011/09/25/electro-chemical-machining-ecm-electro-chemical-
grinding-ecg-electro-discharge-machining-edm-presentation-transcript/

https://www.hestanto.web.id/electrochemical-machining/

https://dokumen.tips/documents/electrochemical-grinding-55b08a4c72fa4.html

Anda mungkin juga menyukai