TUJUAN PERCOBAAN
Untuk Menentukan kurva karakteristik fluidisasi (log∑P vs v), menentukan
kecepatan fluidisasi minimum serta mempelajari fenomena fluidisasi.
Dalam suatu bed, kualitas dari fluidisasi tidak hanya ditentukan oleh sifat-sifat
solid dan fluidisasinya saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, misalnya
bentuk geometris dari bejana, type distributor dari fluida aliran gas, adanya
perlengkapan lain dalam bejana misalnya saringan buffle, atau heat exchanger dan
sebagai contoh misalnya terjadi slugging dalam fluidisasi, maka hal ini disebabkan
oleh bentuk geometris dari bejana slugging semacam ini biasanya akan menambah
problem dan juga akan menurunkan potensi sifat-sifat fisik dan kimia dari fluidized
bed. Faktor-faktor yang mempengaruhi fluidisasi yang tidak dapat dikendalikan,
seperti slugging yaitu timbulnya gelembung-gelembung udara yang melalui timbunan
zat padat. Dan channeling yaitu peristiwa dimana fluida hanya melalui bagian tertentu
dari timbunan zat. Untuk menghindari gangguan tersebut maka perlu diperhatikan
beberapa faktor yang mempengaruhi fluidisasi antara lain :Kecepatan aliran fluida,
Faktor perbandingan ketinggian timbunan dengan diameter kolom, Faktor sifat fisika
dan butiran zat padat, Faktor distribusi butiran, Tipe distributor
Pressure drop
Sebelum membahas pressure drop untuk fluidized bed akan ditinjau terlebih
dahulu pressure drop pada satu fixed bed. Hal ini dilakukan karena adanya penurunan
pressure drop pada fluidized bed.
2
Δρ ( 1−ε m ) μv 0 1−ε m ρx v 2 o
gc=150 3 +17 , 5 persamaan .. . .. .(3. 1−20 )
L εm (φ s d ρ)
2 ε 3 φs d ρ
m
[
ΔP . A t =( A t . Lmf ).(1−∈mf ). ( ρ S −ρ g ).
g
gC ] persamaan .. . .. .(3. 1−31 )
ΔP
Lmf
=( 1−ε m ) . ( ρS − ρg ) .
( )
g
gc
persamaan . .. .. . .(English ). .(3 .1−32)
Pada bed yang baru terfluidisasi, void age-nya lebih besar dari pada fixed bed,
dan kenyataannya berhubung dengan keadaan merenggangnya jarak antara partikel.
Jadi untuk menaksir harga voidage ε mf dapat diambil dari random packing data, atau
lebih baik lagi bila dilakukan karena caranya sangat sederhana.
2
Δρ ( 1−ε m ) μv 0 1−ε m ρ x v o
gc=150 3 +17 ,5 persamaan. . .. .. .(3 .1 .33 )
L ε ( φ1 ) 2 ε 3 φs d ρ
m ρ m
Pressure drop yang terumuskan diatas, terdiri dari dua faktor yaitu: kehilangan
karena viskositas dan kehilangan karena energi kinetik. Pada fluida dengan bilangan
reynoldnya rendah, maka kehilangan karena viskositas jauh lebih besar, sehingga
persamaan diatas dapat disederhanaakan sebagai berikut :
2
Δρ ( 1−ε m ) μv o dρ ρ z vo
g c=150
L ε 3 (φ s d ρ)
2 <20
m Dimana NRe = μ
Δρ 1−ε m ρx v 2 o
g =1 , 75
L c ε 3 φs d ρ
m Dimana NRe > 1000
( ) ( )
17 , 5 d ρ μ mf ρ g 150 ( 1−ε mf ) d ρ μ mf ρ z d ρ ρg ( ρs ρ g ) g
2
+ = persamaa . .. .. . .(3. 1−34 )
3
ϕεmf μ ϕ2s ε 3mf μ μ2
dρ2 ( ρ s− ρg
μmf = g . ε mf
1, 75 μρ g
NOTE:
Batas teratas untuk kecepatan gas adalah mendekati kecepatan terminal atau jatuh
bebas dari partikel solid, yang dapat diperkirakan dengan rumus :
[ ]
0,5
4 gd ρ ( ρs −ρ g )
ut =
3 cd ρ g
Dimana : Cd adalah koefisien geser (drag coeffisien) yang dapat ditentukan dengan
percobaan.
partikel dan solid sama halnya dengan yang ada pada pengendapan solid
Keterangan:
Garis DE: menunjukkan kehilangan tekanan pada daerah unggun diam pada waktu
kita menurunkan kecepatan air fluida . Harga penurunan tekanan untuk kecepatan
aliran fluida tertentu, sedikit lebih rendah daripada harga penurunan tekanan pada saat
awal operasi.
BAHAN PERCOBAAN
- Pasir kuarsa
- Air bersih
V. METODOLOGI PERCOBAAN
Metodologi percobaan hidrodinamika kolom unggun fluidisasi (KUF)
1. Mengisi tangki penampung bawah dengan air sebanyak ¾ dari tangki.
2. Mengisi kolom dengan partikel padatan (pasir) dengan ketinggian unggun tertentu
(jumlah tertentu, 1.5mm).
3. Mengukur penurunan tekanan (∆P) dalam kolom yang berisi padatan untuk laju
alir fluida yang berbeda. Laju alir fluida divariasikan mulai dari kecepatan (V)
rendah sampai pada suatu dimana penerakan di dalam unggun sudah tampak
mencolok. Dari titik ini laju alir fluida kemudian diturunkan kembali perlahan-
lahan sampai dicapai titik terendah dimana operasi dimulai.
4. Selama operasi berlangsung harus dicatat dan dilihat semua fenomena yang terjadi
di dalam unggun fluidisasi.
Tinggi Kolom : 16 cm
Diameter Kolom : 120 cm
Tinggi pasir
Berat ∆H P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10
Run pasir Sebelum Sesudah cm
(kg) (cm) (cm) H2O
Cm (H2O)
1 22 26,5 14,5 59 49 37 46 51 57 68,1 74,3 80,5 86
90,
2 24,7 30,4 17,5 110,5 104 88,8 93 93,5 98,1 96,6 96,7 98
0,8 3
3 26,9 32,4 25 112 104,1 91 90,2 93,5 93,8 98,5 96,8 97 96
4 28,1 33 25,8 112,5 105 92 90,3 93,6 93,9 98,7 96,9 97 96
2,7613 0,01088
2,8305 0,0134
2,8558 0,0157
2,9785 0,0151
IX. KESIMPULAN
a. Semakin besar nilai dari LogP maka semakin besar pula kecepatannya (v)
b. Fenomena fluidisasi yaitu pada laju alir yang lebih rendah,maka fluida ini akan
naik ke atas dengan cara menerobos rongga-rongga diantara partikel solid, namun
partikel-partikel ini tidak bergerak oleh gerakan naik dari fluida.
DAFTAR PUSTAKA
ii, D. Levenspiel, D. Fluidization Engineering. John Wiley and Sons inc. New York.
1969.
Perry’s Chemichal Engineering Handbook, 6th edition, Mc Graw – Hill Book Co.,
Singapore.
Lee, J.C. and Buckley, D. Fluid Mechanics and Aeration Characteristics of Fluidized
Bed. Cambridge University Press. 1972.
Unit Operation Of Chemical Engineering, Warren L McCabe and Sons, 4th ed,
McGraw – Hill Book Co., New York, 1985.
X. APPENDIKS
Data dari Alat
- Diameter Kolom = 16 cm
- Tinggi Kolom =120 cm
Bed
- Pasir = Diameter pasir = 1,5 mm
- 1in = 2,54 cm
2,54 cm
- Tinggi pasir didalam kolom = 13,7 in x
1∈¿=34,798 cm¿
- Berat Pasir = 0,5 Kg
Volume solid pasir(Vs)
1 2 1
Vs = π t d = π ( 34,798 cm ) ¿
4 4
∑ ρ=2,76125 cm
Menghitung Porositas (ε ¿
- Dimana ε 1=¿ 0 ¿
H Vs 0,1985cm
-
3
−4
1=¿ = =9,87 x 10 cm ¿
A 200,96cm
2
ε ¿
- 1=1−¿
H1
Hmf
¿¿ )
0,000978 cm
¿ 1− ( 1−0 )=0,9999
19,7 cm
cm
∆ P .200,96=19,7 (200,96 )( 1−0,9999 ) (5038,29−0,99958 ) 2
s
gr
∆ P=9,9235 2
cm. s
Menghitung NRe,mf
1,75 ¿ ¿
Dimana ∅=0,86
1,75 ¿ ¿
−b ± √ b −4 ac
2
X1,2¿
2a
−0,0174 ± √ 0,0174 −4 ( 2,0355 ) (−1936,385)
2
X 1,2 =
2(−1936,385)
−0,408± 15766,047
X 1,2 =
−3872,77
X 1 =4,479 ----------- Sebagai NRe
X 2 =−3,663
( 4,479 ) (0,08937)
¿
( 0,15 )( 5038,29 )
cm
¿ 0,05295
s