TUJUAN PERCOBAAN
1. Menentukan karakteristik fluidisasi.
2. Menentukan konstanta untuk viscous & inertial force (k1 & k2).
3. Menentukan kecepatan fluidisasi minimum.
4. Menentukan kurva ekspansi pada fluidisasi.
PRINSIP PERCOBAAN
Fluida dialirkan dari bawah ke atas melalui seunggun partikel padat.
Penurunan tekanan fluida melalui unggun dicatat seiring dengan perubahan
kecepatannya. Kecepatan fluida ditingkatkan secara perlahan sampai unggun
terfluidakan. Kurva karakteristik fluidisasi dibuat berdasarkan data perubahan
yang diperoleh.
TEORI DASAR
Fluida yang dilewatkan melalui suatu unggun partikel akan mengalami
pressure drop (penurunan tekanan) akibat friksi. Pressure drop ini akan
menjadi semakin besar dengan makin tingginya kecepatan fluida yang melalui
unggun. Bila kecepatan fluida ditingkatkan terus, pada suatu saat akan
tercapai suatu titik dimana partikel padat mulai bergerak dan unggun mulai
mengembang. Pada kondisi awal terfluidisasi ini porositas unggun akan
berubah dan akan makin meningkat dengan meningkatnya kecepatan fluida.
Bila partikel telah terfluidakan, pressure drop fluida cenderung konstan.
Fenomena fluidisasi ini dapat dikaji dari kurva karakteristiknya seperti terlihat
pada gambar.
10
Praktikum Unit Operasi I
C
L
A’
P & log L
B
A
P
A
log
log Vo
Bila kecepatan fluida perlahan – lahan diturunkan, maka dari titik seperti titik
C akan kembali melewati jalur yang sama ke titik B. Tetapi, penurunan
kecepatan selanjutnya, dari titik B akan melalui jalur yang berbeda dari
semula yaitu ke titik A.
Unggun Diam
Di dalam unggun, fluida dianggap mengalir melalui saluran – saluran parallel
yang berpenampang tetap. Gaya total friksi yang dialami oleh fluida adalah
akibat viscous force dan inertial force.
Gaya friksi total per unit area A dapat dinyatakan sebagai :
F/A = Fv/A + Fi/A
k 1 V k 2
F/A V 2 (1)
g c rH gC
Dimana :
v
rH = hydraulic radius =
(1 ) s
v = volume satu partikel
s = luas satu partikel
= porosity unggun, tergantung pada distribusi bentuk dan ukuran
partikel, perbandingan ukuran partikel dengan diameter kolom serta
metode penyusunan unggun dalam kolom.
V = kecepatan fluida di dalam saluran – saluran = Vo/
Vo = kecepatan fluida sebelum masuk unggun di dalam kolom
= massa jenis fluida
= viscositas fluida
11
Praktikum Unit Operasi I
SL(1 ) s
A = luas permukaan total dinding saluran – saluran =
v
L = tinggi total unggun
Bila pressure drop adalah P dan luas penampang kolom adalah S, maka
besar F dapat dinyatakan sebagai P S. Persamaan (1) dapat ditulis
sebagai:
Pg c D 3 150(1 )
1,75 (3)
L Vo 1 DVo /
2
150(1 )
f 1,75 (4)
N Re
150(1 )
f Persamaan Kozeny - Carman
N Re
12
Praktikum Unit Operasi I
Terlihat dari persamaan ini bahwa, pada daerah laminer, viscous force yang
akan mengontrol, sedang inertial force dapat diabaikan. Pada daerah
turbulen, yaitu NRe > 1000, justru inertial force yang mengontrol dan viscous
force dapat diabaikan. Persamaan (4) akan mendekati :
f 1,75 Persamaan Blake – Plummer
Ungun Terfluidakan
Untuk unggun terfluidakan, persamaan Ergun dapat digunakan. Pada saat
akan terjadi fluidisasi, berat unggun akan terimbangi oleh pressure drop dan
gaya apungnya :
m3 2 D2
Untuk NRe <1,0, maka Vom g(p-)
1 m 150
D 1 / 2
NRe > 1000, maka Vom [g(p-)m3 ]
1,75
PROSEDUR PERCOBAAN
14
Praktikum Unit Operasi I
GAMBAR ALAT
DAFTAR PUSTAKA
1. Mc. Cabe, W.L., Smith, J.C., and Harriott, Peter, “ Unit Operation of
Chemical Engineering”, 4th ed., Mc. Graw Hill, New York, 1985 p.134 –
154.
2. Geankoplis, C.J,” Transport Process and Unit Operations “, 3 rd edition,
Allyn and Bacon, Inc, Massaachusetts,1993, p 114 – 127.
3. Brown, G.G.,” Unit Operation “, Modern Asia Edition, 1978.
15
Praktikum Unit Operasi I