Anda di halaman 1dari 7

ALIRAN MELALUI UNGGUN DIAM DAN TERFLUIDISASI

MENGGUNAKAN UDARA SEBAGAI FLUIDA

A. TUJUAN :

 Menentukan penurunan tekanan (h) pada unggun diam dan terfluidisasi


 Menbuktikan persamaan CARMAN- KONZENY
 Mengamati kelakuan fluidisasi

B. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :

 1 Set peralatan Fluidisasi 1


 Gelas Kimia 500 ml 1
 Neraca Analitik 1
 Jangka Sorong 1
 Piknometer 1
 Corong 1
 Pasir 261 gram

C. GAMBAR ALAT (TERLAMPIR)

D. DASAR TEORI

Fluidisasi adalah metoda pengontakan butiran-butiran padatan dengan fluida baik cair
maupun gas. Metoda ini diharapkan butiran padatan memiliki sifat seperti fluida dengan
viskositas tinggi. Sebagai ilustrasi, tinjau suatu kolom berisi sejumlah partikel padat
berbentuk bola. Melalui unggun padatan ini kemudian dialirkan gas dari bawah keatas. Pada
laju alir yang cukup rendah, butiran padat akan tetap diam, karena gas hanya mengalir
melalui ruang antar partikel tanpa menyebabkan perubahan susunan partikel tersebut.
Keadaan yang demikian disebut unggun diam atau fixed bed.
Kalau laju alir kemudian dinaikkan, akan sampai pada suatu keadaan di mana unggun
padatan akan tersuspensi di dalam aliran gas yang melaluinya. Pada keadaan ini masing-
masing butiran akan terpisahkan satu sama lain sehingga dapat bergerak dengan lebih mudah.
Pada kondisi butiran yang dapat bergerak ini, sifat unggun akan menyerupai suatu cairan
dengan viskositas tinggi, misalnya adanya kecenderungan untuk mengalir, mempunyai sifat
hidrostatik dan sebagainya.

Pressure Drop
Aspek utama yang akan ditinjau dalam percobaan ini adalah mengetahui besarnya
pressure drop di dalam unggun padatan yang terfluidisasi. Hal ini mempunyai arti yang cukup
penting karena selain erat sekali hubungannya dengan besarnya energi yang diperlukan juga
bisa memberikan indikasi tentang kelakuan unggun selama operasi berlangsung. Penentuan
besarnya hilang tekan di dalam unggun terfluidisasikan.

Pressure Drop damal Unggun Diam


Korelasi matematik yang menggambarkan hubungan antara hilang tekan dan dengan
laju alir fluida dalam suatu sistem unggun diam diperoleh pertama kali pada tahun 1922 yaitu
dengan menggunakan bilangan-bilangan tak berdimensi.

Perssure Drop pada Unggun Terfluidisasikan


Pada keadaan ini dimana partikel-partikel zat padat seolah-olah terapung di dalam
fluida sehingga terjadi kesetimbangan antara berat partikel dengan gaya apung dari fluida
disekeliling gaya seret oleh fluida yang naik = berat partikel – gaya apung atau pressure drop
pada unggun x luas penampang = volume unggun x fraksi zat padat x densitas zat padat –
densitas fluida

Kecepatan Minimum Fluidisasi


Yang dimaksud dengan kecepatan minimum fluidisasi (dengan notasi Vnf) adalah
kecepatan superficial fluida minimum dimana fluidisasi mulai terjadi. Harganya didapat
dengan mengkombinasikan persamaan ergun dengan neraca massa terfluidisasikan.

Porositas Unggun
Porositas unggun menyatakan fraksi kosong didalam ruang unggun.

Untuk menentukan penurunan tekanan (h) pada unggun diam (fixed) dapat digunakan
persamaan CARMAN-KONZENY sebagai berikut :
∆P Dp ε3 ( 1−ε )
x 2
x 2
=150 ℜ + 1,75
L p ( Vεm ) ( 1−ε )
Dimana :

Dp = ukuran partikel (mikron)


L = tinggi balotini dalam kolom (m)
μw = viskositas air ¿ ¿ )
Vw = viskositas kinematik air ¿ ¿ )
ρw = density air(kgm-3)
ρw = density partikel (kgm-3)
massa partikel
ε = porositas bed =
( density partikel ) ( volbed )
Re = bilangan Reynold rata-rata yang dihitung berdasarkan kecepatan superficial (

dp .Vsm . ρw
¿ dan tak berdimensi.
μw

Bila laju alir (Q diukur dalam L/s) dan Vsm (kecepatan superficial rata-rata) dalam
ρ/s, maka:
Qx10−3
Vsm =
A
Dimana:
A = luas penampang unggun

Karena penurunan tekanan diukur dalam mmH2O maka:


∆P
=h x 10−3 dimana g = 9,81 Nm-2
ρw . g

Maka persamaan dasar dari CARMAN-KONZENY akan menjadi :


150 L ( 1−ε )3 (Vsm)μw 1,75 L ( Vsm )2( 1−ε ) 3
h= [ Dp 2 . ε 3 . ρw 2 . g
+ ]
Dp . ε 3 . ρw . g
10 mmH2O

penurunan tekanan pada fluidisasi dapat diperkirakan dengan menggunakan


persamaan
∆P = L (1-ε)(ρs-ρw) g
Sehinga didapat :
L
h= ( 1−ε ) ( ρs−ρw ) x 103 mm H 2 O
ρw
nilai μw dan Vm di ukur dari data 1

JENIS – JENIS FLUIDISASI


1. Fluidisasi partikulat

Dalam fluidisasi air dan pasir, partikel-partikel itu bergerak menjauh satu ama lain
dan gerakannya bertambah hebat dengan meningkatnya kecepatan, tetapi densitas unggun
rata-rata pada suatu kecepatan tertentu sama di semua bagian unggun. Proses ini disebut
fluidisasi partikulat dan bercirikan ekspansi hamparan yang cukup besar tetapi seragam pada
kecepatan tinggi.

Akan tetapi tidak semua fluida liquid pasti menghasilkan fluidisasi partikulat, hal ini
dipengaruhi oleh perbedaan densitas. Dalam kasus dimana densitas fluida dan solid tidak
terlalu berbeda, ukuran partkel kecil, dan kecepatan aliran fluida rendah, unggun akan
terfluidisasi merata dengan tiap partikel bergerak sendiri-sendiri melalui jalur bebas rata-rata
yang relatif sama. Fase padat ini memiliki banyak karakteristik liquid dan disebut dengan
fluidisasi partikulat

2. Fluidisasi agregat / fluidisasi gelembung

Unggun yang terfluidisasikan dengan udara biasanya menunjukan fluidisasi agregat.


Pada kecepatan superfisial yang jauh melewati Umf kebanyakan gas akan melewati unggun
sebagai gelembung atau rongga-rongga kosong yang tidak berisikan zat padat dan hanya
sebagian kecil gas yang mengalir dalam saluran-saluran yang terbentuk diantara partikel.
Gelembung yang terbentuk berperilaku sama dengan gelembung udara di dalam air atau
gelembung uap di dalam zat cair yang mendidih, dan karena itu fluidisasi jenis ini sering
disebut fluidisasi didih (boiling bed)

3. Fluidisasi kontinu

Bila kecepatan fluidisasi melalui hamparan zat padat cukup besar, maka semua
partikel dalam hamparan itu akan akan terbawa ikut oleh fluida hingga memberikan suatu
fluidisasi kontinu. Prinsip fluidisasi ini terutama diterapkan dalam pengangkutan zat padat
dari suatu titik ke titik lain dalam suatu pabrik pengolahan di samping ada beberapa reaktor
gas zat padat lama yang bekerja dengan prinsip ini. Contohnya adalah dalam transportasi
lumpur dan transportasi pneumatic

Ketika laju alir fasa fluida melewati kecepatan terminal partikel, unggun terfluidisasi
akan kehilangan identitasnya karena partikel solid akan terbawa dalam aliran fluida. Metoda
pengangkutan ini sering digunakan dalam industri, biasanya dengan udara sebagai fasa fluida,
antara lain untuk mengangkut produk dari pengering semprot. Keuntungan metoda ini adalah
kehilangan yang terjadi sedikit, prosesnya bersih dan kemampuan untuk memindahkan
sejumlah besar solid dalam waktu singkat. Tetapi kerugiannya adalah kemungkinan terjadi
kerusakan partikel solid serta korosi pada pipa.

FENOMENA PADA FLUIDISASI


1. Fenomena fixed bed yang terjadi ketika laju alir fluida kurang dari laju minimum
yang dibutuhkan untuk proses awal fluidisasi. Pada kondisi ini partikel padatan tetap diam.
2. Fenomena minimum or incipient fluidization yang terjadi ketika laju alir fluida
mencapai laju alir minimum yang dibutuhkan untuk proses fluidisasi. Pada kondisi ini
partikel-partikel padat mulai terekspansi.
3. Fenomena smooth or homogenously fluidization terjadi ketika kecepatan dan
distribusi aliran fluida merata, densitas dan distribusi partikel dalam unggun sama atau
homogen sehingga ekspansi pada setiap partikel padatan seragam
4. Fenomena bubbling fluidization yang terjadi ketika gelembung –gelembung pada
unggun terbentuk akibat densitas dan distribusi partikel tidak homogen. Kondisi ini
ditunjukkan pada Gambar.

5. Fenomena slugging fluidization yang terjadi ketika gelembung-gelembung besar yang


mencapai lebar dari diameter kolom terbentuk pada partikel-partikel padat. Pada kondisi ini
terjadi penorakan sehingga partikel-partikel padat seperti terangkat. Kondisi ini ditunjukkan
pada Gambar

6. Fenomena chanelling fluidization yang terjadi ketika dalam ungggun partikel padatan
terbentuk saluran-saluran seperti tabung vertikal. Kondisi ini ditunjukkan pada Gambar

7. Fenomena disperse fluidization yang terjadi saat kecepatan alir fluida melampaui
kecepatan maksimum aliran fluida. Pada fenomena ini sebagian partikel akan terbawa aliran
fluida dan ekspansi mencapai nilai maksimum.

Fenomena-fenomena fluidisasi tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor:


1. laju alir fluida dan jenis fluida
2. ukuran partikel dan bentuk partikel
3. jenis dan densitas partikel serta faktor interlok antar partikel
4. porositas unggun
5. distribusi aliran,
6. distribusi bentuk ukuran fluida
7. diameter kolom
8. tinggi unggun.
Faktor-faktor di atas merupakan variabel-variabel dalam proses fluidisasi yang akan
menentukan karakteristik proses fluidisasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai