BAB IV
PENGUKURAN PERMEABILITAS
Permeabilitas Efektif
Adalah permeabilitas bila fluida yang mengalir dalam media
berpori lebih dari satu macam fluida (misal minyak, gas, air).
Permeabilitas Relatif
Adalah perbandingan antara permeabilitas efektif dengan
permeabilitas absolut.
31
q..L
k =
A( P1 P2 )
33
qo . o .L q g . g .L q . .L
k o = ; kg = ; kw = w w
A( P1 P2 ) A( P1 P2 ) A( P1 P2 )
Permeabilitas relatif :
ko k k
kro = ; krg = g ; krw = w
k k k
Dimana :
qo,qg,qw = laju alir minyak/gas/air, cm3/sec
µo,µg,µw = viscositas minyak/gas/air, cp
ko,kg,kw = permeabilitas effektif minyak/gas/air, fraksi
kro, krg, krw = permeabilitas absolut, darcy
q p
Tanda negatif = -k menunjukkan bila ada penambahan
A l
tekanan dalam satu arah maka arah aliran akan berlawanan dengan arah
dari penambahan tekanan tersebut. Persamaan Darcy di atas tergantung
dari jenis aliran dan kondisinya. Beberapa anggapan yang dipakai untuk
persamaan tersebut adalah:
Aliran linier horizontal dan steady state
Fluida satu fasa yang homogen
Fluida incompressible
Viscositas fluida yang mengalir konstan
Kondisi aliran isothermal
g Qg L
k
A P
Dimana :
k = Permeabilitas, darcy
g= Viskositas gas yang digunakan (lihat grafik), cp
38
Keadaan 1
Diameter core = 7,6 cm
Panjang core (L) = 9,5 cm
Luas penampang core (A) = 21,423 cm2
Beda tekanan ( P) = 0,25 atm
Beda Tekanan ( P) = 0,25 atm
Flow reading = 5 cm
Laju aliran gas = 23,7 cc/detik
Viscositas gas ( g) = 0,01825 cp
Permeabilitas (k) = 0,649 Darcy
Perhitungan
1
A D2
4
1
= 3,14 (7,6) 2
4
= 45,34 cm
𝜇𝑔𝑥 𝑞 𝑥 𝐿
𝑔
𝐾=
𝐴𝑥∆𝑝
0,01825𝑥23,7𝑥9,5
=
45,34𝑥0,25
= 0,36 Darcy
40
Keadaan kedua
Diameter core = 7,6 cm
Panjang core (L) = 9,5 cm
Luas penampang core (A) = 45,34 cm2
Beda tekanan ( P) = 0,5 atm
Flow reading = 8 cm
Laju aliran gas = 41,8 cc/dtk
Viscositas gas ( g) = 0,01825 cp
Permeabilitas (k) = 0,16 darcy
Perhitungan
1
A = D2
4
1
= 3,14 (7,6cm) 2
4
= 45,34 cm2
𝜇𝑔𝑥 𝑞𝑔𝑥 𝐿
K=
𝐴𝑥∆𝑝
0,01825𝑥41,8𝑥9,5
=
45,34𝑥0,5
= 0,16 Darcy
41
Pengukuran ketiga
Diameter core = 7,6 cm
Panjang core (L) = 9,5 cm
Luas penampang core (A) = 45,34 cm2
Beda tekanan ( P) = 1 atm
Flow reading = 11 cm
Laju aliran gas = 52,9 cc/dtk
Viscositas gas ( g) = 0,01825 cp
Permeabilitas (k) = 0,20 darcy
Perhitungan
1
A= D2
4
1
= 3,14 (7,6cm) 2
4
= 45,34 cm2
𝜇𝑔𝑥 𝑞𝑔𝑥 𝐿
K=
𝐴𝑥∆𝑝
0,01825𝑥52,9𝑥9,5
=
45,34𝑥1
= 0,20 darcy
42
4.6. Pembahasan
Data ke- 1 2 3
K 0,649 0,486 0,305
1/ P 4 2 1
Dari data-data antara permeabilitas (k) dan 1/ΔP pada tabel 4.2. di
atas, kemudian kita plotkan ke dalam suatu grafik menjadi seperti grafik
dibawah ini :
1.6
1.4 4, 1.428
2, 1.481
1.2
Perbeability (k)
1
1, 0.939
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 1 2 3 4 5
1/ΔP
43
4.7. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik suatu
kesimpulan sebagai berikut:
1. Permeabilitas adalah kemampuan batuan untuk melewatkan fluida
tanpa merusak partikel penyusun batuan.
2. Satuan permeabilitas adalah darcy.
3. Dari permeabilitas kita dapat mengetahui sifat-sifat fisik batuan.
4. Di dalam reservoir fluida yang mengalir biasanya lebih dari satu
macam.
5. Permebilitas di pengaruhi oleh viskositas gas, laju aliran gas,panjang
core,luas penampang,dan beda tekanan.