1.1 Fluida
Fluida Ideal
1. Fluida bersifat non viskos. Pada fluida yang sifatnya non viskos, gesekan
internalantar partikel fluida diabaikan, sehingga kita menganggap tidak ada
gaya gesekan pada aliran yang sifatnya non viskos.
2. Aliran fluida bersifat tunak. Pada fluida yang sifatnya tunak, kecepatan
masing-masing partikel fluida pada setiap titik cenderung konstan.
3. Fluida bersifat inkompresibel. Fluida yang bersifat inkompresibel dianggap
memilikikerapatan yang cenderung konstan.
4. Aliran fluida bersifat irrotasional. Partikel fluida ideal dianggap tidak berotasi
(tidakmemiliki momentum sudut). Aliran partikel fluida yang bersifat tunak
biasanya dinamakan aliran streamline.
1.2 Debit Air
Debit adalah kecepatan aliran zat cair melalui penampang (sungai, pipa,
atau sebagainya), dengan satuan debit air yang biasanya digunakan dalam
menentukan volume air mengalir menggunakan satuan waktu tertentu.
= atau = .
Keterangan :
Q= Debit Air
V =Volume Aliran t = Waktu
A = Luas Penampang v = Kecepatan Fluida
Pembahasan :
Diketahui :
- V = 12 Liter
- t = 1 menit = 60 Detik
Ditanya :
- Debit = … Liter / Detik
Jawab :
Q=
Q=
=
=
Pembahasan :
Diketahui :
- v1 = 20m/s
- A1 = 20cm2
- A2 = 5cm2
Ditanya :
- v2 = … m/s
Jawab :
A1v1 = A2v2
20cm2 . 20m/s = 5cm2 . v2
. /
v2 =
v2 = 80m/s
Incompressible Flow
Aliran tak-termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang aliran
tersebut. Contoh fluida tak-termampatkan adalah: air, berbagai jenis minyak,
emulsi, dll. Bentuk Persamaan Bernoulli untuk aliran tak-termampatkan adalah
sebagai berikut :
di mana:
Compressible Flow
dimana :
Φ = Energi Potensial per satuan massa (s-2). (Jika gravitasi konstan, maka Φ = gh)
Catatan :
dimana ϵ adalah energi termodinamika per satuan massa, juga disebut sebagai
energi internal spesifik.
Contoh Soal Persamaan Bernoulli :
Pipa untuk menyalurkan air menempel pada sebuah dinding rumah seperti terlihat
pada gambar berikut! Perbandingan luas penampang pipa besar dan pipa kecil
adalah 4 : 1.
Posisi pipa besar adalah 5 m diatas tanah dan pipa kecil 1 m diatas tanah.
Kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 36 km/jam dengan tekanan 9,1 x 105
Pa. Tentukan selisih tekanan pada kedua pipa
(ρ air = 1000 kg/m3)
Pembahasan :
Diketahui
h1 = 5 m
h2 = 1 m
v1 = 36 km/jam = 10 m/s
P1 = 9,1 x 105 Pa
A1 : A2 = 4 : 1
Ditanya :
Perbandingan P1 dengan P2
Jawab :
=
4 . 10m/s = 1. v2
. /
v2 =
v2 = 40m/s
1 1
+ ρv + ρgh = + ρv + ρgh
2 2
1
− = ρ( − ) + ρg(ℎ − ℎ )
2
1
− =. 1000(40 − 10 ) + 1000 . 10(1 − 5)
2
1
− = . 1000 (1600 − 100) + 1000 . 10 . (−4)
2
1
− = . 1000 . 1500 + 1000 . 10 . (−4)
2
− = 750.000 − 40000
− = 710.000 0
− = 7.1 1 10 0
1.5 Aplikasi Asas Bernoulli
Aplikasi asas Bernoulli dapat kita jumpai pada peristiwa atau alat antara
lain tangki berlubang (penampungan air), alat penyemprot (obat nyamuk dan
parfum), venturimeter, tabung pitot, dan gaya angkat pesawat terbang.
Tangki Bocor
Perhatikan gambar diatas, pada titik A, kecepatan fluida turun relatif kecil
sehingga dianggap nol (v1 = 0). Oleh karena itu persamaan Bernoulli menjadi
sebagai berikut :
Perhatikan gambar diatas. Jika air keluar dari lubang B dengan
kelajuan v yang jatuh di titik D, maka terlihat lintasan air dari titik B ke
titik D berbentuk parabola. Berdasarkan analisis gerak parabola, kecepatan awal
fluida pada arah mendatar sebesar vBX = v = . Sedangkan kecepatan awal pada
saat jatuh (sumbu Y) merupakan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dengan
percepatan ay = g. Berdasarkan persamaan jarak Y = v0yt + ay t2 dengan Y = H –
h, v0y = 0, dan ay = g, maka kita peroleh persamaan untuk menghitung waktu yang
diperlukan air dari titik B ke titik D sebagai berikut.
Gerak air (fluida) pada sumbu X merupakan gerak lurus beraturan (GLB) sehingga
berlaku persamaan: X = v0X t
Ketika kita menekan batang pengisap, udara dipaksa keluar dari tabung
pompa melalui tabung sempit pada ujungnya. Semburan udara yang bergerak
dengan cepat mampu menurunkan tekanan pada bagian atas tabung tandon yang
berisi cairan racun. Hal ini menyebabkan tekanan atmosfer pada permukaan cairan
turun dan memaksa cairan naik ke atas tabung. Semburan udara berkelajuan tinggi
meniup cairan, sehingga cairan dikeluarkan sebagai semburan kabut halus.
Karburator
Karburator adalah alat yang berfungsi untuk menghasilkan campuran
bahan bakar dengan udara, campuran ini memasuki silinder mesin untuk tujuan
pembakaran. Untuk memahami cara kerja karburator pada kendaraan bermotor
perhatikan gambar berikut :
Penampang pada bagian atas jet menyempit, sehingga udara mengalir pada
bagian ini bergerak dengan kelajuan yang tinggi. Sesuai asas Bernoulli, tekanan
pada bagian ini rendah. Tekanan di dalam tangki bensin sama dengan tekanan
atmosfer. Tekanan atmosfer memaksa bahan bakar tersembur keluar melalui jet
sehingga bahan bakar bercampur dengan udara sebelum memasuki silinder mesin.
Venturimeter
Tabung venturi adalah venturimeter, yaitu alat yang dipasang pada suatu
pipa aliran untuk mengukur kelajuan zat cair. Ada dua venturimeter yang akan
Anda pelajari, yaitu venturimeter tanpa manometer dan venturimeter
menggunakan manometer yang berisi zat cair lain.
Dengan:
V1 = kecepatan zat cair yang diukur (m/s)
Rho = massa jenis zat cair yang diukur (kg/m3)
A1 = luas penampang pipa besar (m2)
A2 = luas penampang pipa kecil (m2)
h = perbedaan ketinggian vertikal cairan tabung pertama dan kedua (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
b) Venturimeter dengan Manometer
Pada prinsipnya venturimeter dengan manometer hampir sama dengan
venturimeter tanpa manometer. Hanya saja dalam venturimeter ini ada tabung U
yang berisi raksa. Berdasarkan penurunan rumus yang sama pada venturimeter
tanpa manometer, diperoleh kelajuan aliran fluida v1 adalah sebagai berikut:
dengan:
r : massa jenis raksa
r : massa jenis udara
Pipa Pitot
Pipa pitot adalah alat untuk mengukur kelajuan gas atau udara. Pipa pitot
terdiri atas pipa venturi yang berisikan raksa. Ujung A terbuika ke atas, sedangkan
ujung B terbuka memanjang searah dengan datangnya udara. Perbedaan tintti
raksa dalam pipa disebabkan oleh perbedaan tekanan di A dan B.
Aliran Udara yang masuk ke dalam tabung diteruskan kedalam pipa
melalui ujung B, dengan kecepatan berkurang hingga mencapai nol. Pada keadaan
tersebut tekanan di B sama dengan tekanan di titik D dan gas dalam keadaan
diam. Dengan menggunakan persamaan Bernoulli, dengan hA = hB dan kecepatan
gas di B sama dengan nol, akan didapat
Beda tekanan antara titik 1 dan 2 (p2-p1) sama dengan tekanan hidrostatis zat cari
didalam manometer, yaitu
Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar
daripada berat pesawat. Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak tergantung
dari berat pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya.
Semakin besar kecepatan pesawat maka semakin besar kecepatan udara.
Hal ini berarti gaya angkat sayap pesawat makin besar. Demikian pula, makin
besar ukuran sayap makin besar pula gaya angkatnya. Supaya pesawat dapat
terangkat,gayaangkat harus lebih besar daripada berat pesawat (F1 – F2) >m g.
Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan pilot ingin
mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat
harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat
(F1 – F2) = m g.
Contoh Soal Aplikasi Bernoulli
Pembahasan
Diketahui :
- h = 20cm = 0,2m
- g = 10m/s2
Ditanya
- v = ….
Jawab :
= 223ℎ
= 22 . 10 . 0,2
= √4
= 2 m/s