Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida yang sedang bergerak atau mengalir. Contoh
fluida dinamis antara lain air atau minyak yang sedang mengalir dalam tangki,
udara yang sedang mengalir relatif terhadap pesawat terbang yang sedang
mengangkasa. Fluida dapat berupa zat cair atau gas. Jika yang diamati adalah zat
cair, maka disebut hidrodinamika.
Pola yang ditempuh partikel dalam suatu aliran fluida disebut garis alir
(streamline). Jika semua pola aliran tidak berubah terhadap waktu dan aliran
cenderung pelan disebut aliran tunak (steady flow). Sementara itu, aliran fluida
disebut tidak tunak (nonsteady) jika kecepatan partikel fluida di suatu titik yang
sama selalu berubah. Terdapat dua jenis aliran fluida yaitu :
B. Fluida Ideal
Fluida yang dipelajari dalam fluida dinamis dianggap sebagai fluida ideal.
Fluida ideal adalah fluida yang inkompresibel, artinya fluida yang kerapatannya
(massa jenisnya) sulit diubah dan tidak memiliki gesekan dalam (viskositas). Sifat-
sifat fluida ideal adalah sebagai berikut:
a. Alirannya tunak (steady), yaitu kecepatan setiap partikel fluida pada satu titik
tertentu adalah tetap, baik besar maupun arahnya. Aliran tunak terjadi pada
aliran yang pelan.
b. Aliran stasioner, yaitu setiap partikel fluida mempunyai garis alir tertentu dan
untuk luas penampang yang sama mempunyai laju aliran yang sama
c. Alirannya laminar atau tidak berotasi / berputar-putar
d. Tidak kompresibel (tidak termampatkan), artinya fluida tidak mengalami
perubahan volume (massa jenis) karena pengaruh tekanan.
e. Nonviscous, artinya tidak mengalami gesekan baik dengan lapisan fluida di
sekitarnya maupun dengan dinding tempat dilaluinya
ρ1A1v1 = ρ2A2v2
F1 = P1 A1
Sehingga usaha yang dilakukan fluida pada titik 1 adalah sebagai berikut :
W = Fs
W1 = F ∆𝑥1= P1 A1 ∆𝑥1 = P1 V1
Ketika meninjau titik 2, fluida di titik 2 mengerjakan tekanan sebesar P2
pada luas penampamg sebesra A2 yang diakibatkna oleh gaya F2. Gaya F2
𝐹
dapat dituliskan sebagai berikut: P2 = 𝐴2
2
F2 = P2 A2
Sehingga usaha yang dilakukan fluida pada titik 1 adalah sebagai berikut :
W = Fs
W2 = - F ∆𝑥2= P2 A2 ∆𝑥2 = - P2 V2
W = ∆𝐸𝑘 + ∆𝐸𝑝
1 1
W= m v22 - 2 m v12 + ( m g h2 – m g h1 ) .................... 2
2
1 1
( P1 - P 2 ) V = m v22 - 2 m v12 + ( m g h2 – m g h1 )
2
1𝑚 1𝑚 𝑚 𝑚
( P1 - P 2 ) = v22 - 2 v12 +( g h2 – g h1 )
2 𝑣 𝑣 𝑣 𝑣
1 1
( P1 - P 2 ) = 𝜌v22 - 2 𝜌 v12 + ( 𝜌g h2 – 𝜌g h1 )
2
𝟏 𝟏
𝑷𝟏 + 𝝆𝒗𝟏𝟐 + 𝝆𝒈𝒉𝟏 = 𝑷𝟐 + 𝝆𝒗𝟐 𝟐 + 𝝆𝒈𝒉𝟐
𝟐 𝟐
2. Penerapan Persamaan Bernoulli
a. Teorema Toricelli (Laju Effux) pada Tangki Berlubang
Teorema ini ditemukan seabad sebelum penemuan persamaan
Bernoulli. Teorema ini ditemukan oleh Evangelista Toricelli, salah seorang
murid Galileo. Teorema ini memaparkan tentang
sebuah tangki besar yang mempunyai lubang
kecil pada jarak h dari atas permukaan air.
Lubang tersebut menyebabkan air keluar terus-
menerus sehingga permukaan air semakin
menurun. Laju air yang menyembur dari lubang
sama dengan air yang jatuh bebas dari ketinggian h. Kecepatan air
memancar atau keluar dari lubang didapat dengan menggunakan Hukum
Bernoulli dan Hukum Kekekalan Energi yaitu :
Emasuk = Ekeluar Catatan :
1
P + 𝜌.g.h + 2 . 𝜌.ν2 = konstan ν1 = 0
1 1 𝝆1 = 𝝆2
P1 + 𝜌.g.h1 + 2 . 𝜌.(ν1)2 = P2 + 𝜌.g.h2 + 2 . 𝜌.(ν2)2
P1 = P2
Keterangan:
ν2 = ඥ𝟐. ሺ𝒉𝟏 − 𝒉𝟐ሻ. 𝒈
ν = laju atau kecepatan air (m/s)
ν2 = ඥ𝟐. 𝒉. 𝒈
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h = kedalaman lubang (m)
h1 = ketinggian total air (m)
h2 = ketinggian air dari dasar sampai lubang kebocoran (m)
𝜌 = massa jenis air (gram/cm3) atau (kg/m3)
P = tekanan air (Pa atau N/m)
Jangkauan terjauh atau jarak pancaran air jatuh pertama kali keluar dari
lubang pada tangki yang bocor dapat dinyatakan dengan rumus sebagai
berikut :
Keterangan:
X = ν.t
x = jangkauan terjauh (x)
𝟐.𝒉𝟐
= (ඥ𝟐. 𝒈. 𝒉 ) . ට ν = kecepatan atau laju air (m/s)
𝒈
Efek Venturi
Efek venturi terjadi pada fluida yang mengalir melalui sebuah pipa
yang menyempit, lalu melebar lagi pada ketinggian yang sama. Efek venture
menyatakan bahwa jika laju fluida bertambah, maka tekanan berkurang.
Efek venturi dirumuskan sebagai berikut:
𝟏 Keterangan :
P + 𝟐 . 𝝆. ν2 = konstan
P = tekanan (Pa)
𝜌 = massa jenis fluida (gram/cm3) atau kg/m3)
ν = kecepatan atau laju air (m/s)
b. Tabung Venturi
Tabung venture merupakan dasar dari alat venturimeter. Venturimeter
merupakan alat pengukur laju aliran suatu fluida baik berupa gas maupun
cairan dalam sebuah pipa.
1) Venturimeter tanpa Manometer
Pada gambar disamping
terlihat bahwa, luas penampang pipa
1 (A1) lebih besar daripada luas
penampang pipa 2 (A2). Maka
kecepatan aliran air di pipa kedua atau ν2 lebih besar daripada kecepatan
air di pipa 1 (ν1). Hal tersebut juga mengakibatkan tekanan di pipa 2
lebih kecil daripada tekanan di pipa 1. Gaya total pada bagian kanan
akan mempercepat laju fluida ketika memasuki leher dan gaya total pada
bagian kiri akan memperlambat fluida.
Sehingga :
P1 – P2 = 𝝆.g.h
𝟐.𝒈.𝒉
V1 = ටሺሺ𝐀𝟏ሻ^𝟐/ሺ𝐀𝟐ሻ^𝟐 ሻ – 𝟏ሻ
𝟐.𝒈.𝒉
V2 = ටሺ𝟏−ሺ𝐀𝟏ሻ^𝟐/ሺ𝐀𝟐ሻ^𝟐 ሻ ሻ
Keterangan:
v1 = laju fluida pada tabung 1 (m/s)
v2 = laju fluida pada tabung 2 (m/s)
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
A1 = luas penampang besar (m2)
A2 = luas penampang kecil (m2)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = beda ketinggian dua tabung (m)
2) Venturimeter dengan manometer
Manometer adalah alat yang digunakan
untuk mengukur tekanan zat cair di dua titik.
Dari hal tersebut, perbedaan tekanan antara
titik 1 dan titik 2 adalah sebagai berikut :
1 1
P1 + 2 . 𝜌 . (ν1)2 + 𝜌.g.h1 = P2 + 2 . 𝜌 . (ν2)2 + 𝜌.g.h2
1 1
P1 + 2 . 𝜌 . (ν1)2 + 𝜌.g.h = P2 + 2 . 𝜌 . (ν2)2 + 𝜌.g.h
1 1
P1 – P2 = . 𝜌 . (ν2)2 - . 𝜌 . (ν1)2
2 2
1
P1 – P2 = 2 . 𝜌.( (ν2)2 - (ν1)2 )
Keterangan:
𝟐.ሺ𝝆𝐫–𝝆ሻ.𝐠.𝐡
ν1 = ඨ 𝑨𝟏^𝟐 v1 = laju fluida pada penampang besar (m/s)
𝝆.ሺ −𝟏ሻ
𝑨𝟐^𝟐
g = perccepatan gravitasi bumi (m/s2)
𝜌 = massa jenis fluida (kg/m3)
𝜌r = massa jenis raksa (kg/m3)
h = beda ketinggian raksa di dua tabung (m)
A1 = luas penampang 1 (m2)
A2 = luas penampang 2 (m2)
c. Tabung Pitot
Tabung pitot berfungsi untuk mengatur kelajuan gas dalam sebuah
pipa. Secara kuantitatif, persamaan Bernoulli untuk pipa pada ketinggian sama
h1=h2 dinyatakan sebagai berikut : ½
P + ½ρv2 = konstan
Dengan demikian
P1 + ½ ρ1v12 = P2 + ½ ρ2v22
Perbedaan tekanan ini sama dengan tekanan hidrostatika fluida (raksa) pada
manometer.
pb – pa = ρrgh
Oleh karena itu, kecepatan aliran gas vA = v dapat dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan :
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
ρ1 = massa jenis gas (kg/m3)
P1 = tekanan di titik 1 (N/m2)
P2 = tekanan di titik 2 (N/m2)
v1 = kecepatan fluida di titik 1 (m/s)
v2 = kecepatan fluida di titik 1 (m/s)
h1 = ketinggian fluida di titik 1 (m)
h2 = ketinggian fluida di titik 1 (m)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
d. Penyemprot Serangga
Alat penyemprot yang menggunakan prinsip Bernoulli yang sering
kita gunakan adalah alat penyemprot racun serangga. Perhatikan gambar
berikut.
Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar
daripada berat pesawat. Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak
tergantung dari berat pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya. Makin
besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara. Hal ini berarti gaya
angkat sayap pesawat makin besar. Demikian pula, makin besar ukuran sayap
makin besar pula gaya angkatnya.
Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih besar
daripada berat pesawat (F1 – F2) > m g. Jika pesawat telah berada pada
ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan ketinggiannya (melayang
di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya
angkat sama dengan berat pesawat (F1 – F2) = m g.
Kesimpulan
Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan
gas. Sifat kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan
tempatnya berada merupakan aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar.
Selain itu, dikenal juga fluida ideal. Fluida ideal adalah Fluida ideal adalah fluida
yang inkompresibel, artinya fluida yang kerapatannya (massa jenisnya) sulit diubah
dan tidak memiliki gesekan dalam (viskositas).