(CHF)
OLEH:
ARIS NUGRAHENI
19650098
2020
ANALISA DATA
Nama : Ny. K Umur : 58 Tahun
DO:
Tekanan ventrikel dan
- Suara nafas
atrium kiri
wheezing
Bendungan atrium kiri
- Menggunakan otot
bantu pernafasan Tekanan pulmonal
- RR : 24x/menit
Penumpukan cairan di
TD : 140/90 mmHg
alveoli
S : 37,2ºC
N : 100x/menit Edema paru
-
Dyspnea
1 Ketidakefektifan pola nafas Setelah dilakukan tindakan keperawatan NIC: Airway management
selama 1 x 30 menit pola nafas kembali Airway management 1. Posisi ekstensi pada pasien dapat
Definisi: inspirasi dan/atau
efektif dengan kriteria hasil: 1. Posisikan pasie untuk meluruskan rongga pernafasan dan
ekspirasi yang tidak memberi
memaksimakan ventilasi mengurangi sesak
ventilasi. 1. Mendemonstrasikan batuk efektif
2. Dilakukan tindakan pemasangan alat
dan suara nafas yang bersih, tidak 2. Identifikasi pasien perlunya
Batasan karakteristik: bantu jalan nafas
ada syanosis dan dispnea. pemasangan alat jalan nafas
3. Untuk mengetahui perkembangan
Perubahan kedalaman 2. Menunjukkan jalan nafas yang paten buatan
status kesehatan pasien dan mencegah
pernafasan (klien tidak merasa tercekik, irama
3. Auskultasi suara nafas, catat komplikasi
nafas, frekuensi pernafasan, tidak
Penurunan tekanan adanya suara nafas tambahan 4. Bronkodilator adalah sebuah substansi
ada suara nafas abnormal)
ekspirasi 4. Berikan bronkodilator bila perlu yang dapat memperlebar luat
3. Tanda-tanda vital dalam rentang
5. Monitor respirasi dan status O2 permukaan bronkus dan bronkiolus
Penurunan kapasitas vital normal (TD, nadi, RR)
6. Pertahankan jalan nafas yang pada paru-paru, dan membuat
Dispnea paten kapasitas serapan oksigen paru-paru
7. Pertahankan posisi pasien meningkat
Peningkatan diameter
anterior posterior 8. Monitor adanya kecemasan pasien 5. Ketidakmampuan tubuh dalam proses
terhadap oksigenasi respirasi diperlukan intervensi
Pernafasan cuping
9. Observasi adanya tanda-tanda pemantauan oksigen
hidung
hipoventilasi 6. Jalan nafas yang paten
Penggunaan otot Vital sign monitoring mengindikasikan pernfasan yang
aksesorius untuk normal
1. Monitor TD, suhu, nadi, RR
bernafas. 7. Posisikan pasien dengan posisi semi
2. Monitor VS saat pasien berbaring, fowler
Faktor yang berhubungan:
dudu, atau berdiri 8. Untuk mengetahui perkembangan
Ansietas 3. Monitor frekuensi dan irama status kesehatan pasien dan mencegah
pernafasan komplikasi
Posisi tubuh
4. Monitor pola pernafasan 9. Mengetahui tanda hipoventilasi
Keletihan abnormal Vital sign monitoring
Hiperventilasi 5. Monitor suhu, warna, dan 1. Untuk mengetahui perkembangan
kelembapan kulit status kesehatan pasien
6. Monitor sianosis perifer. 2. Untuk mengetahui status pernafasaan
pasien saat berbaring, dudu, atau
berdiri
3. Untuk mengetahui perkembangan
status pernafasan dan kesehatan pasien
4. Mengetahui suara tambahan pada
pernafasan
5. Untuk mengetahui perkembangan
ststus kesehatan pasien dan mencegah
komplikasi lanjutan
6. Mengetahui ststus pernafasan pasien
jantung jantung
Perilaku/emosi
- Ansietas/gelisah
Faktor yang berhubungan:
Perubahan afterload
Perubahan kontraktilitas
Perubahan frekuensi
jantung
Perubahan irama
Perubahan volume
Perubahan pada pola dalam batas normal 6. Monitor indikasi retensi / kelebihan volume cairan klien
nafas, dyspnoe/sesak nafas, 5. Terbebas dari kelelahan, kelebihan cairan (cracles, CVP , 7. Mengetahui lokasi dan derajat edema
orthopnoe, suara nafas kecemasan atau kebingungan edema, distensi vena leher, asites) bila ada
abnormal (Rales atau 6. Menjelaskan indikator kelebihan 7. Kaji lokasi dan luas edema 8. Memberikan cairan dan asupan kalori
berhubungan :
Mekanisme pengaturan
melemah
Asupan cairan berlebihan
Asupan natrium berlebihan