Perawat Y (wanita) 45 tahun (S2 Keperawatan, pengalaman bekerja 20 tahun) adalah manajer
keperawatan di unit perawatan stroke di sebuah rumah sakit. Beliau memiliki keinginan
untuk melakukan renovasi pada unit perawatan yang dipimpinnya dan perawat Y pun
menemui direktur di RS tersebut. Ketika bertemu dan menyampaikan keinginannya, ternyata
menurut direktur, RS hanya memiliki biaya untuk merenovasi 1 unit saja untuk tahun ini, dan
direktur mengatakan sudah ada perawat T (laki-laki) 51 tahun (S1 Keperawatan, pengalaman
bekerja 28 tahun) yang merupakan manajer keperawatan di unit perawatan bedah ortopedi
yang juga mengajukan proposal untuk renovasi. Direktur menyarankan mereka untuk
bertemu satu sama lain untuk membahas masalah yang terjadi agar mendapatkan keputusan
yang tepat. Perawat Y dan Perawat T sebelumnya juga pernah berkonflik tentang penyusunan
standar tindakan keperawatan sehingga mereka jarang menjalin komunikasi secara langsung.
Akhirnya mereka bertemu dan tetap pada pendirian masing-masing bahwa unit mereka sama-
sama perlu renovasi.
Bagaimana cara menyelesaikan konflik tersebut
Dilihat dari pihak yang terlibat didalamnya termasuk jenis konflik antar kelompok dalam
organisasi yang sama (conflict among groups in the same organization) menurut stoner dan
freeman (1989) :
Konflik ini terjadi karena masing-masing kelompok (unit perawatan stroke dan unit
perawatan bedah ortopedi) memiliki tujuan yang berbeda dan masing-masing berupaya untuk
mencapainya.
Konflik dilihat dari posisi seseorang dalam struktur organisasi menurut Winardi (1992) :
Jenisnya konflik horizontal yaitu konflik yang terjadi antara mereka yang memiliki
kedudukan yang sama tau sejajar dalam organisasi. Dalam kasus diatas konflik memiliki
kedudukan manajerial keperawatan yang sama.
Manajemen konflik
Manajemen konflik merupakan langkah-langkah yang diambil para pelaku atau pihak ketiga
dalam rangka mengarahkan perselisihan kearah penyelesaian yang kontruktif atau destruktif
(Ross, 1993)
Dalam kasus diatas direktur sebagai pihak ketiga menyarankan mereka untuk bertemu satu
sama lain untuk membahas masalah yang terjadi agar mendapatkan keputusan yang tepat,
akhirnya mereka bertemu, tetapi masih tetap pada pendirian mereka masing-masing bahwa
unit mereka sama-sama perlu renovasi.
Cara penyelesaian Masalah: