Anda di halaman 1dari 4

askep gangguan pertukaran gas

1. 1. PROGRAM STUDI KEPERAWATAN DIII SEKOLAH TINGGI ILMU


KESEHATAN ( STIKES ) MUHAMMADIYAH GOMBONG 2011 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dari setiap tubuh manusia menjadi hal yang
menarik untuk dipelajari. Salah satunya mengenai penyakit, patofisiologi, manifestasi
klinis hingga bagaimana fusi jarpenyakit yang mungkin sudah ada yang bisa diketahui
penyebabnya ataupun dalam penyelidikan ahli termasuk gangguan pertukaran gas dan
gangguan perfusi jaringan. Dalam tubuh manusia kita mengetahui bagaimana peran
penting dari oksigen, dan apabila ada gangguan dalam sistem ini maka akan menjadi
masalah yang serius seperti misal pada gangguan pertukaran gas bahkan sampai
gangguan perfusi jaringan. Untuk itu kami mengungkap sedikit mengenai hal itu. B.
Rumusan Masalah Apa yang dimaksud gangguan pertukaran gas? Apa saja hal yang
berhubungan dengan gangguan pertukaran gas? Apa yang dimaksud gangguan perfusi
jaringan? Apa saja hal yang berhubungan dengan gangguan perfusi jaringan?
Bagaimana penatalaksanaan pada kasus tersebut? C. Tujuan Dengan membaca makalah
ini, mahasiswa mampu mengenal apa yang dimaksud gangguan pertukaran gas, hal hal
yang berhubungan dengan gangguan pertukaran gas, juga mengenai gangguan perfusi
jaringan. D. Sistematika Penulisan Makalah ini tersusun atas BAB I PENDAHULUAN
yang terdiri dari latar belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan sistematika Penulisan;
BAB II PEMBAHASAN Terdiri dari pengertian gangguan pertukaran gas, karakteristik
dan hal hal yang berhubungan dengan hal itu termasuk gangguan perfusi jaringan; BAB
III PENUTUP terdiri dari Kesimpulan dan daftar Pustaka. BAB II PEMBAHASAN
Gangguan Pertukaran Gas A. Definisi Gangguan Pertukaran Gas Kelebihan dan
kekurangan oksigen atau eliminasi karbondioksida di membran kapiler alveolar. B.
Karakteristik a. Subjektif
2. 2. Dispnea. Sakit kepala pada saat bangun. Gangguan penglihatan. b. Objektif Gas
darah arteri yang tidak normal. pH arteri tidak normal. Ketidaknormalan frekuensi,
irama dan kedalaman pernapasan. Warna kulit tidak normal (misalnya pucat atau
kehitaman). Konfusi. Cianosis (hanya pada neonates). Karbondioksida menurun.
Diaphoresis Hiperkapnia. Hiperkarbia. Hipoksia. Hipoksemia. Iritabilitas.
Cuping hidung mengembang. Gelisah, Samnolen. Takhikardia. C. Faktor yang
berhubungan 1. Perubahan membrane kapiler-alveolar. 2. Ketidakseimbangan perfusi-
ventilasi. D. Pelaksanaan Keperawatan a. Diagnosa yang mungkin muncul Gangguan
pertukaran gas b/d ketidakseimbangan perfusi ventilasi dan perubahan membrane
alveolar-kapiler. b. Hasil yang Disarankan NOC Status Pernapasan. Pertukaran Gas
Yaitu pertukaran CO2 atau O2 di alveolar untuk mempertahankan konsentrasi gas darah
arteri. Status Pernapasan Ventilasi Yaitu perpindahan udara masuk dan dan keluar dari
paru-paru. c. Tujuan/ Kriteria Hasil Gangguan pertukaran gas akan dikurangi yang
dibuktikan dengan status pernapasan: pertukaran gas dan status pernapasan; ventilasi
tidak bermasalah. Status Pernapasan : Pertukaran Gas tidak akan terganggu dibuktikan
dengan indicator gangguan sebagai berikut (sebutkan nilainya 1-5 : Ekstrem, Berat,
Sedang, Ringan, atau tidak ada) Status Neurologis dalam rentang yang diharapkan.
Dispnea pada saat istirahat dan aktivitas tidak ada. Gelisah, sianosis, dan keletihan
tidak ada. PaO2, PaCO2, pH arteri, dan saturasi O2 dalam batras normal. End Tydal
CO2 dalam rentang yang diharapkan
3. 3. d. NIC 1. Pengelolaan Asam-Basa Yaitu meningkatkan keseimbangan asam-basa dan
mencegah komplikasi akibat dari ketidakseimbangannya. 2. Pengelolaan Jalan Napas
Yaitu mempasilitasi kepatenan jalan napas. E. Aktifitas keperawatan Lain a. Pengkajian
Kaji bunyi paru; frekuensi napas, kedalaman, dan usaha; dan produksi sputum sesuai
dengan indicator dari penggunaan alat penunjang yang efektif. Pantau saturasi O2
dengan oksimetri nadi. Pantau hasil gas darah (misalnya PaO2 yang rendah, PaCO2
yang meningkat, kemunduran tingkat respirasi). Pantau kadar elektrolit. Pantau status
mental (misalnya Tingkat kesadaran, gelisah dan konfusi). Peningkatan frekuensi
pemantauan pada saat pasien tampak samnolen. Observasi terhadap sianosis, terutama
membrane mukosa mulut. b. Pengelolaan Jalan Napas (NIC) : Identifikasi kebutuhan
pasien akan insersi jalan napas actual/ potensial; Auskultasi bunyi napas, tandai area
penurunan atau hilangnya ventilasi dan adanya bunyi tambahan. Pantau status
pernapasan dan oksigenisasi, sesuai dengan kebutuhan. c. Pendidikan Untuk Pasien/
Keluarga Jelaskan penggunaan alat bantu yang diperlukan (oksigen, penghisap,
spirometer, dan IPPB). Ajarkan kepada pasien tehnik bernapas dan relaksasi.
Jelaskan kepada pasien dan keluarga alas an pemberian oksigen dan tindakan lainnya.
Informasikan kepada pasien dan keluarga bahwa merokok itu dilarang. Ajarkan kepada
pasien dan keluarga tentang perencanaan perawatan di rumah, misalnya pengobatan,
aktivitas, alat-alat bantu F. Aktifitas Kolaboratif Konsultasikan dengan dokter tentang
kebutuhan akan pemeriksaan gas darah arteri (GDA) dan penggunaan alat bantu yang
dianjurkan sesuai dengan adanya perubahan kondisi pasien. Laporkan perubahan
sehubungan dengan pengkajian data (misalnya sensorium pasien, bunyi napas, pola
napas, analisis gas darah arteri, sputum, efek dari pengobatan). Berikan obat yang
diresepkan (misalnya Natrium Bicarbonat) untuk mempertahankan keseimbangan asam-
basa. Siapkan pasien untuk ventilasi mekanis, bila perlu. Berikan udara yang
dilembabkan atau oksigen, sesuai dengan keperluan; Berikan bronchodilator, sesuai
dengan keperluan; Berikan Aerosol, sesuai dengan keperluan; Berikan Nebulasi
Ultrasonik, sesuai dengan keperluan; Berikan udara yang dilembabkan atau oksigen
Gangguan Perfusi Jaringan : ( kardio pulmonel, cerebral, gastrointestinal, renal, perifer ).
A. Definisi Suatu penurunan jumlah oksigen yang mengakibatkan kegagalan untuk
memelihara jaringan pada tingkatkapiler.
4. 4. B. Batasan karakteristik a. Kardiopulmoner Subyektif : nyeri dada, dipnea, rasa seperti
akan mati Objektif : gas darah arteri abnormal, perubahan frekuensi pernafasan diluar
parameter yang dapat diterima, Aritmia, bronkospasme, pengisian kembali kapiler lebih
dari 3 detik, retraksi dada, pengembangan cuping hidung, penggunaan otot bantu
pernafasan. b. Cerebral Objektif : perubahan status mental, perubahan perilaku,
perubahan respon motorik, perubahan reaksi pupil, kesulitan menelan, kelemahan
ekstremitas / kelumpuhan, ketidak normalan dalam berbicara. c. Gastrointestinal
Subyektif:Nyeri atau nyeri tekan pada abdomen, mual Obyektif:Distensi abdomen, bising
usus tidak ada atau hipoaktif. d. Renal Obyektif: Perubahan tekanan darah di luar
parameter yang dapat diterima, tidak ada denyut arteri, peningkatan rasio BUN ( Blood
Urea Nitrogen ) / kreatinin, hematuria, oliguria, atau anuria, kulit berwarna pucat ketika
dinaikan. e. Perifer Perubahan sensasi, perubahan karakteristik kulit ( misalnya rambut,
kuku dan kelembaban ), Bruit, perubahan tekanan darah pada ektremitas, klaudikasi,
perlambatan penyembuhan, tidak ada nadi arteri, edema, tanda human positif, kulit pucat
saat dinaikan tidak kembali dengan merendahkan tungkai, perubahan warna kulit, suhu
kulit, nadi lemah atau tidak ada C. Faktor yang berhubungan a. Kardio pulmoner,
cerebral, gastrointestinal, Renal, dan perifer Perubahan afinitas hemoglobin terhadap
oksigen Penurunan konsentrasi Hb dalam darah Keracunan enzim Gangguan
pertukaran Hipervolemia Hipoventilasi, Gangguan transport oksigen melalui
alveolar dan membrane kapiler. Ganggau aliran arteri Gangguan aliran vena
Penurunan mekanis dari aliran darah arteri dan vena. Ketidaksesuaian antarta ventilasi
dan aliran darah D. Hasil yang disarankan NOC a. Kardiopulmoner : keefektifan pompa
jantung, status sirkulasi, jantung, perifer, status tanda tanda vital. b. Serebral : status
sirkulasi, kemampuan kognitif, status neurologis, perifer. c. Gastrointestinal : eliminasi
usus, status sirkulasi, keseimbangan elektrolit dan asam basa, keseimbangan cairan,
hidrasi, status nutrisi. d. Renal : status sirkulasi, keseimbangan elektrolit dan asam basa,
hidrasi, eliminasi urin. e. Perifer : keseimbangan cairan, fungsi otot, integritas jaringan :
kulit dan membran mukosa, perifer. E. Intervensi porioritas NIC a. Kardiopulmoner
5. 5. Perawatan jantung: akut: Pembatasan komplikasi untuknpasien yang saat ini
mengalami episode ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen yang
mengakibatkan kerusakan fungsi jantung. Perawatan sirkulasi: Peningkatan sirkulasi
arteri dan vena. Pemantauan respirasi: Pengumpulan dan analisis data pasien untuk
memastikan potensi jalan nafas serta keadekuatan pertukaran gas. Penatalaksanaan
syok: jantung: Peningkatan keadekuatan perfusi jaringan, untuk pasien dengan masalah
fungsi pompa jantung yang serius. b. Cerebral Peningkatan perfusi serebral: Peningkatan
keadekuatan perfusi dan pembatasan dari komplikasi untuk pasien yang mengalami atau
beresiko untuk terjadi ketidakadekuatan perfusi serebral. Perawatan sirkulasi:
Peningkatan sirkulasi arteri dan vena. Pemantauan TEkanan Intrakranial: Pengukuran
dan interpretasi data pasien untuk mengatur tekanan intracranial. Pemantauan
neurologis: Pengumpulan dan analisis data pasien untuk mencegah atau mengurangi
komplikasi neurologis Penatalaksanaan Sensori Perifer: Pencegahan atau pengurangan
cedera atau ketidaknyamanan pada pasien dengan perubahan sensasi. c. Gastrointestinal
Penatalaksanaan cairan / elektrolit : pengaturan dan pencegahan komplikasi dari
perubahan pada cairan dan elektrolit Intubasi gastrointestinal : pemasukan selang ke
dalam saluran GI Penatalaksanaan nutrisi : bantuan atau penyediaan asupan diet
makanan dan cairan d. Renal Penatalaksanaan cairan / elektrolit : pengaturan dan
pencegahan komplikasi dari perubahan pada cairan dan elektrolit Penatalaksanaan
cairan : peningkatan keseimbangan cairan dan pencegahan komplikasi yang dihasilkan
dari tingkat cairan yang tidak diharapkan atau tidak normal Terapi hemodialisa :
penatalaksanaan jalur ekstrakorporeal darah pasien melalui suatu dialiser Terapi dialisis
peritoneal : pemberian obat obatan dan pemantauan cairan dialisis kedalam atau
rongga paru e. Perifer Perawatan sirkulasi: Peningkatan sirkulasi arteri dan vena.
Pemantauan TEkanan Intrakranial: Pengukuran dan interpretasi data pasien untuk
mengatur tekanan intracranial. Pemantauan neurologis: Pengumpulan dan analisis data
pasien untuk mencegah atau mengurangi komplikasi neurologis Penatalaksanaan
Sensori Perifer: Pencegahan atau pengurangan cedera atau ketidaknyamanan pada
pasien dengan perubahan sensasi.
6. 6. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Gangguan pertukaran gas adalah Kelebihan dan
kekurangan oksigen atau eliminasi karbondioksida di membran kapiler alveolar. Faktor
yang berhubungan : Perubahan membrane kapiler-alveolar. Ketidakseimbangan perfusi-
ventilasi. Diagnosa yang muncul : Gangguan pertukaran gas b/d ketidakseimbangan
perfusi ventilasi dan perubahan membrane alveolar-kapiler. Gangguan Perfusi jaringan
adalah Suatu penurunan jumlah oksigen yang mengakibatkan kegagalan untuk
memelihara jaringan pada tingkat kapiler.
7. 7. DAFTAR PUSAKA NANDA. 2005-2006. Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta:
Prima Medika Willkinson. Judith M. 2007. Diagnosa Keperawatan.Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran Kozier. Fundamental of Nursing

Anda mungkin juga menyukai