Oleh
Sarinah : 70200115080
Nurmasita : 70200115030
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat allh swt. atas limpahan rahmat dan hidayahnya,
sehingga laporan ini dapat kami selesaikan. Penyusunan laporan ini bermaksud untuk
memenuh tugas “Ekologi Pangan dan Gizi”.
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL ............................................................................................................................
A. Analisis Univariat.............................................................................................. 16
B. Analisis Bivariat ................................................................................................ 20
C. Pembahasaan ..................................................................................................... 23
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 26
B. Saran ............................................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ASI eksklusif adalah intervensi yang paling efektif untuk mencegah
kematian anak, namun menurut Survei Demografi Kesehatan tingkat
pemberian ASI eksklusif telah menurun selama dekade terakhir, hanya
sepertiga penduduk Indonesia secara eksklusif menyusui anak-anak mereka
pada enam bulan pertama. Ada banyak hambatan untuk menyusui di
Indonesia, termasuk anggota keluarga dan dokter yang tidak mendukung.
Beberapa ibu juga takut menyusui akan menyakitkan dan tidak praktis, tapi
salah satu kendala terbesar adalah kesalahpahaman dari istilah 'eksklusif'.
ASI adalah makanan ideal bagi bayi, menyediakan nutrisi yang
dibutuhkan bayi untuk perkembangan yang sehat dan memberikan antibodi
terhadap penyakit anak yang umum seperti diare dan pneumonia, dua
penyebab utama kematian anak di Indonesia.Tapi masih banyak perempuan
dan anggota keluarga yang tidak menyadari manfaat ASI eksklusif.Perempuan
masih harus memilah-milah mitos, informasi, dan pesan tentang
menyusui.Contohnya mitos bahwa bayi yang diberi ASI membutuhkan air
selain ASI tersebar luas di negeri ini. Banyak keluarga juga percaya susu
formula dapat meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan kesehatan. Selain
itu, anggapan orang tua ketika bayi menangis mengaitkannya dengan
kelaparan, itulah sebabnya orang tua selalu berpikir ASI tidak cukup, dan
mereka mulai memberikan pisang terlalu dini.
Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan hampir
separuh bayi di Indonesia tidak mendapatkan Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
atau air susu ibu saat baru lahir dan ASI eksklusif selama enam bulan.
Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Anung
Sugihantono dalam konferensi pers di Jakarta, mengatakan pemberian IMD
1
2
kepada bayi baru lahir tercatat sebanyak 51,8 persen dan pemberian ASI
eksklusif 54 persen.
Sebagai salah satu program perbaikan gizi bayi atau anak balita,
Kementerian Kesehatan RI mengadopsi pemberian ASI eksklusif dari WHO
dan Unicef. Keputusan Menteri Kesehatan RI no. 450/ Menkes/SK/IV/2004
menyebutkan bahwa ASI adalah makanan terbaik bagi bayi karena
mengandung zat gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan
bayi. Ditetapkan bahwa pemberian ASI secara eksklusif sejak bayi lahir
sampai dengan bayi berusia 6 (enam) bulan dan dianjurkan sampai anak
berusia 2 (dua) tahun dengan memberikan makanan tambahan yang sesuai.
Air susu ibu (ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi, tidak satu pun
makanan lain yang dapat menggantikan ASI, karena ASI mempunyai
kelebihan yang meliputi tiga aspek yaitu aspek gizi, aspek kekebalan dan
aspek kejiwaan berupa jalinan kasih sayang yang penting untuk
perkembangan mental dan kecerdasan anak (Depkes RI, 2003).
Faktor lainnya yang menjadi penghambat ialah lingkungan ibu
menyusui mulai dari keluarga yang tidak memberikan dukungan untuk
pemberian ASI eksklusif dan lingkungan pekerjaan bagi ibu pekerja yang
tidak menyediakan ruang untuk memberikan ASI atau tempat untuk
menyimpannya.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana pemberian ASI ekslusif pada balita di Dusun Tassilli?
C. Tujuan
Tujuan Umum:
Untuk mengetahui pemberian ASI ekslusif pada balita di Dusun Tassilli
Tujuan Khusus:
5
6
1. Fungsi Instrumental
Fungsi sikap ini dikaitkan dengan manfaat dan menggambarkan
keinginan.
2. Fungsi Pertahanan Ego
Sikap diambil individu untuk melindungi diri dari kecemasan yang
mengancam harga dirinya.
3. Fungsi Nilai Ekspresi
Sikap diambil individu untuk mengekspresikan nilai yang ada dalam diri.
4. Fungsi Pengetahuan
Sikap ini membantu individu untuk menerima informasi yang kemudian
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Fungsi Penyesuaian Sosial
3. Integrasi
Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap secara bertahap, diawali
dengan pengetahuan dan pengalaman sehingga akan terbentuk sikap
terhadap suatu objek.
4. Trauma
Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap secara tiba-tiba dan
mengejutkan sehingga meninggalkan kesan mendalam pada diri individu.
5. Generalisasi
Suatu cara pembentukan dan perubahan sikap karena pengalaman
traumatik pada individu terhadap hal tertentu sehingga menimbulkan sikap
negatif. Pengukuran tentang sikap dapat dilakukan secara langsung
maupun dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pertanyaan responden
terhadap suatu objek secara tidak langsung dapat dilakukan dengan
pertanyaan hipotesis yang kemudian ditanyakan pada responden (bisa
dengan pilihan jawaban setuju, ragu-ragu, tidak setuju, benar salah, atau
yang lain)
F. ASI Eksklusif
Asi Eksklusif Adalah pemberian Air Susu Ibu (Asi) pada bayi yang
berumur antara 0 - 6 bulan setelah kelahiran tanpa memberikan makanan
atau minuman lain selain obat atau vaksin imunisasi, selain itu Asi juga
merupakan salah satu makan/minuman yang bisa mencukupi semua unsur
kebutuhan bayi, baik kebutuhan untuk perkembangan fisik maupun mental
si kecil.
Pemberian ASI ekslusif dianjurkan hingga usia bayi 4 bulan akan
tetapi lebih baik diberikan hingga usia bayi 6 bulan. Selanjutnya
pemberian ASI ekslusif dapat diberikan dengan pendamping makanan,
pemberian ASI sendiri dapat hingga usiabayi anda berusia 2 tahun.
ASI ekslusif adalah intervensi yang efektik untuk mencegah kematian
anak sedangkan menurut survei yang ditemukan kesadaran akanpemberian
12
Selanjutnya adalah ikatan batin antara ibu dan anak akan lebih terjaga
karena ibu dapat dengan mudah mengekspresikan sayang kepada
anaknya. Dengan demikian ikatan batin semakin kuat.Begitupula dengan
pemulihan kesehatan ibu yang semakin cepat ketika ibu memberikan ASI
ekslusif pada bayi.
Dari data SDKI 1997 cakupan ASI eksklusif masih 52%, pemberian
ASI satu jam pasca persalinan 8%, pemberian hari pertama
52,7%. Rendahnya pemberian ASI eksklusif menjadi pemicu rendahnya
status gizi bayi dan balita.
H. Jenis ASI
Selain memiliki banyak manfaat, ASi memiliki beberapa jenis yang
perludi ketahui yaitu:
1. Kolostrum
Merupakan cairan yang memiliki warna kekuning-kuningan umunya
pada hari 1-3 setelah kelahiran.Jenis ASI ini dapat memberikan
manfaat kepada bayi karena mengandung protein yang dapat berfungsi
sebagai antibodi dalam membunuh kuman.Bahkan kolustrum
seringkali dikatakan imunisasi pada bayi yang baru lahir karena
manfaat antibodi yang baik untuk kesehatan.
2. Susu Transisi
Jenis ASI yang diproduksi setelah kolostrum pada hari ke 4-10
kelahiran bayi. Pada susu transisi terdapat immunoglobin protein dan
juga laktosa dengan kosentrasi yang lebih rendah dari pada kolestrum
akan tetapi memiliki kandungan lemak dan jumlah kalori yang tinggi.
Adapun warna dari ASI yang berjenis susu transisi ini lebih putih dari
kolostrum
3. Susu Matur
Sedangkan ASI yang keluar setelah 10 hari dan seterusnya setelah
kelahiran disebut dengan susu matur. Warna dari ASI ini adalah
berwarna putih kental sehingga komposisi dari ASI yang keluar dari
isapan pertamanya adalah lemak dan juga karbohidrat yang lebih
banyak dibandingkan dengan isapan terakhir.Inilah alasannya jangan
terlalu cepat memindahkan bayi ketika sedang menyusui sebelum
hisapan pada bayi habis.
BAB III
didata terbanyak adalah umur 30-39 tahun (46,7%). Sementara hanya 2 orang yang
16
17
B. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk mengatahui pengaruh
antara variabel dependen dan independan.
1. Hubungan Pemberian ASI Ekslusif menurut Tingkat Pendidikan
Sebagian besar responden mempunyai tingkat pendidikan sedang yaitu
pendidikan terakhir yang ditempuh responden tamat SMP atau
SMA.Distribusi antara tingkat pendidikan responden terhadap persentase
pemberian ASI pada penelitian ini, tergambar pada tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 2.1.Distribusi Pemberian ASI Eksklusif Menurut
Pendidikan Responden di Dusun Tassilli Tahun 2017.
Pemberian ASI Total
Tingkat
ASI Non ASI
pendidikan n %
n % n %
Rendah 3 20 3 20 6 40
Sedang 6 40 1 6,7 7 46,7
Tinggi 1 6,7 1 6,7 2 13,4
Total 10 66,7 5 33,3 15 100
` Keterangan: p = 0,343> α = 0,05, kesimpulan: tidak ada hubungan bermakna
dan pemberian ASI eksklusif pada penelitian ini bisa dilihat pada tabel 3.2
berikut..
Tabel 2.2. Distribusi Pemberian ASI Eksklusif Menurut Pendapatan
Responden di Dusun Tassilli Tahun 2017
Pemberian ASI Total
Pendapatan ASI Non ASI
n %
N % n %
Rendah 2 13,3 0 0 2 13,3
Sedang 7 46,7 3 20 10 66,7
Tinggi 1 6,7 2 13,3 3 20
Total 10 66,7 5 33,3 15 100
Keterangan: p = 0,279> α = 0,05, kesimpulan: tidak ada hubungan bermakna
Pada Al Qur’an surat Al Baqarah ayat 233 di atas, terdapat beberapa point
penting yang berkaitan dengan kegiatan menyusui, yaitu:
1. menyusui ASI dari seorang ibu kepada bayinya merupakan sebuah ibadah
dan bagian melaksanakan perintah Allah SWT, bahkan ada yang
menyatakan, wajib bagi seorang ibu untuk menyusui
anaknya. Sesungguhnya Allah SWT adalah yang paling Maha Rahim
(Maha Penyayang) bagi seluruh mahluk-Nya dari pada kasih sayangnya
seorang ibu kepada anaknya, karena Allah SWT memerintahkan kepada
para ibu untuk menyusui, padahal hal itu sudah merupakan fitrah dan
naluri mereka. Hal ini menunjukkan bahwa rahmat Allah SWT sangat jauh
lebih luas dan agung daripada kasih sayang seorang ibu kepada anaknya.
24
2. Perintah menyusui yang sempurna adalah selama dua tahun penuh. Namun
boleh bagi ibu yang menyusui bayinya kurang dari dua tahun, akan tetapi
hal itu dimusyawarahkan terlebih dahulu (oleh kedua orang tua anak) dan
dengan keridhaan keduanya dan kemashlahatan (kebaikan) bagi bayinya,
jika menimbulkan madharat (kerugian) bagi anaknya maka hal itu
dilarang. Sebenarnya, bayi usia 0-6 bulan tidak memerlukan air atau
makanan lainnya (seperti air teh, jus, air gula, air beras, susu lain dan
bubur), walaupun berada di daerah yang beriklim panas sekalipun, ASI
sudah dianggap memenuhi seluruh kebutuhan bayi. Pemberian ASI
merupakan metode pemberian makan bayi yang terbaik, terutama pada
bayi umur kurang dari 6 bulan karena ASI mengandung semua zat gizi dan
cairan yang dibutuhkan untuk memenuhi seluruh gizi bayi pada 6 bulan
pertama kehidupannya. Dan saat bayi berumut 6-12 bulan, ASI masih
merupakan makanan utama bayi, karena mengandung lebih dari 60%
25
26
DAFTAR PUSTAKA